• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: tips mengurus visa

Malaysia-Qatar-Turki 2016 : Persiapan ke Turki

15 Selasa Nov 2016

Posted by pengingat in Istanbul, Kuala Lumpur, Malindo, Pegasus, Qatar Airways, Tips, Turki, Turkish Airlines, Umroh, Wisata

≈ 1 Komentar

Tag

apa yang dikatakan Napoleon Bonaparte tentang Istanbul, apa yang menarik di Turki, backpacker ke turki, biaya ke Turki, harga koper, jalan jalan ke turki, jalan jalan ke turki musim dingin, jalan jalan keliling turki, jatah bagasi Qatar Airways, Malindo Air, mempersiapkan liburan, mengurus visa Turki, persiapan ke turki, persiapan perjalanan ke turki, Qatar Airways, quote tentang Turki, tiket murah ke Turki, tiket promo Qatar Airways, Tips Jalan Jalan ke Turki, tips mengurus visa, Turkish Airlines


Jauh hari kami membeli tiket untuk liburan kali ini, yaitu sejak Januari 2016. Saat tergoda tiket Qatar Airways yang didiskon sampai 40% untuk keberangkatan Maret 2016 dan 11 bulan berikutnya. Promo yang menggoda itu membuat kami berpikir, ambil gak ya, ambil gak ya,…..kapan ya ? akhirnya di hari ketiga promo, baru membeli tiket keberangkatan di akhir Oktober dan pulang awal November 2016, dimana tidak terlalu sibuk. Lambat beli, diskonnya juga tak sebesar yang diawal, saya hitung diskonnya tinggal 30% dari harga normal. Ya sudah, tidak apa-apa, apalagi kunjungan Turki sudah kami idam-idamkan sejak 2013, saat umroh, dimana muthowif (pembimbing umroh yang semuanya mahasiswa Indonesia di Arab Saudi) pernah cerita tentang Turki. Kemudian ada teman S1 yang sudah jadi permanen resident di Australia cerita yang indah-indah setelah pulang liburan dari Turki bersama keluarganya. Ketika saya tanya “Bagusan mana dengan Australia?”, dia jawab “Bagusan Turki lah, di sana bukan cuma ada bangunan umur 100,200 tahun, tapi peninggalan berumur sembilan ribu tahun juga ada, dan terasa percampuran dari seluruh peradaban dunia”. Ya, Napoleon Bonaparte juga berujar ” kalau dunia itu satu negara, maka Istanbul akan menjadi ibukotanya.

(Napoleon Bonaparte once said: “If the world were a single state Istanbul would be it’s capital.”).

Setelah tiket Qatar terbeli, saya cari tiket penerbangan dari Bandung langsung Kuala Lumpur (Tiket Qatar Airways dari Jakarta sejauh ini meski promo,sepertinya paling murah 10% dari harga normal) yang menyediakan bagasi, akhirnya kami beli Malindo Air yang menyediakan gratis bagasi 20 kg (yang beberapa bulan kemudian ada upgrade jatah bagasi internasional menjadi 30 kg), dengan keberangkatan dari Bandung 35 jam sebelum Qatar berangkat dari Kuala Lumpur, untuk  jaga-jaga kalau ada delay. Usai dapat tiket Malindo, cari tiket hotel di KL dan kota-kota di Turki yang akan kami kunjungi. Selain hotel di KL, semua reservasi hotel kami lakukan di booking.com yang memberi tenggat waktu H-sekian hari masih gratis kalau dibatalkan. Tiket-tiket lain seperti Anadolu Jet, Turkish Airlines dan Pegasus menyusul, menunggu promo. Dan Alhamdulillah, kami dapat best fare, yang saya tengok beberapa kali kesempatan, itu harga terendahnya.

Tiket pesawat dan hotel sudah dapat, selanjutnya download aplikasi maskapai (bisa buat pilih kursi, makanan, check in online) dan booking.com (bisa kontak penginapan buat nanya2, buat perubahan rencana termasuk cancel dan reservasi ulang) serta Tripit yang membantu mengatur jadwal perjalanan. Oh ya, tidak lupa kami lengkapi dengan buku karangan teh Lina Er dan buku karangan mas Awan Yulianto tentang Turki yang mudah didapatkan di toko buku Gramedia. Kalau buku terbitan Lonely Planet dll yang harganya ratusan ribu, bisa diintip di Google Book, meski cuma halaman awal saja yang gratis lihat tapi sudah lumayan kok isinya. Googling blog tentang Turki (https://backpackology.me/2015/02/10/itinerary-dan-budget-turki-7-hari-istanbul-dan-cappadocia/, http://www.jambukebalik.com/2014/06/merhaba-turkiye-introduction-part-1.html,  http://www.tesyaskinderen.com/2016/08/itinerary-liburan-ke-turki-istanbul.html,https://gurukelana.com/2016/09/14/all-posts-about-turkey-2016/ dll) juga menambah wawasan kami. Gambar-gambar di http://www.hometurkey.com juga sangat menggoda :mrgreen:

Warga negara Indonesia masih perlu membayar visa ke Turki, tapi mudah kok, bisa langsung begitu mendarat di Turki, bisa juga via online di https://www.evisa.gov.tr/en/. Bayarnya 25 USD (325 ribu Rupiah), pakai kartu kredit. Buatnya maksimal 3 bulan sebelum keberangkatan. Kami yang berangkat Oktober, di bulan Agustus sudah bisa membuat visa.

evisa-turkey

Setelah beres dengan akomodasi, informasi dan visa, selanjutnya beli perbekalan. Karena kami pernah jalan-jalan di musim dingin, kami tinggal pakai ulang jaket, long john, kaos kaki yang pernah kami pakai. Yang spesial kali ini bawa magic jar mini, beras dan lauk. Biasanya kami cari kuliner halal yang hampir semuanya pakai nasi, tapi sekarang meski makanan halal, orang Turki kan makannya roti, sepertinya kami tetap butuh makan nasi. Hahaha……Oh ya, kami juga terpaksa beli koper baru. Ada tips yang baru saya dapat dari pengalaman, awalnya saya cari koper di hipermarket yang ada di mall, dan toko alat rumah tangga. Koper biasa 20 inch harganya rata-rata di atas 600 ribu Rupiah,padahal kelihatan biasa bahkan cenderung ringkih, karena sudah mepet, sudah saya geret ke kasir, tetapi untung sebelum sampai kasir, halaman Marketplace yang jual koper terbuka, tahu ga berapa harga untuk barang yang sama di Marketplace? 290 ribu. Antara percaya atau tidak, saya catat no hp kontak toko yang muncul di situ, lalu saya hubungi. Karena sudah mepet saya minta dikirim langsung, si toko menawarkan ongkir 50 ribu untuk pengiriman satu kota (usut punya usut tokonya ada di Leuwipanjang 10 km dari tempat tinggal saya), ga tega nawar karena sudah dapat harga murah, akhirnya total 340 ribu saya tukar dengan koper yang dibawa kurir. Puas, karena desainnya modern dan sesuai gambar.

Mengenai total biaya, Insya Allah tak semahal ikut paket tur umroh. Paket umroh satu orang bisa buat dua orang jalan-jalan mandiri ke Turki (atau umroh backpacker). Hmm cukup menggiurkan juga bisnis umroh kalau semuanya running well.

Dan Alhamdulillah semuanya berjalan lancar melebihi ekspektasi.

 

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Tips Mengurus Visa Australia

21 Sabtu Jun 2014

Posted by pengingat in Asuransi, Australia, Tips, Wisata

≈ 25 Komentar

Tag

biaya visa Australia, cara mengurus visa Australia, Cek visa Australia, proses visa Australia, Syarat visa Australia, tips mengurus visa, Visa Australia Indonesia, Visa Australia Online


Berdasar pengalaman seminggu yang lalu, saya mengurus visa Australia melalui AVAC (Australia Visa Application Centre) Jakarta yang berada di lantai 2 mall Kuningan City Jakarta Selatan. Bagi yang dari luar Jakarta bisa mengurus via pos atau bisa datang langsung ke kantor AVAC seperti yang saya lakukan. Semua pengurusan visa Australia, UK (Inggris) dan NZ (Selandia Baru) harus melalui tempat ini. Info bisa dilihat di http://www.vfs-au-id.com.
Karena saya dari luar Jakarta dan harus menggunakan pesawat untuk sampai Jakarta, setiba di Soekarno Hatta untuk ke lokasi bisa menggunakan taksi bermeter dengan tarif sekitar 130-150 ribu. Atau bisa pakai DAMRI turun di Blok M atau Gambir sebesar 30 ribu/orang lanjut naik taksi 30-40 ribu.

AVAC Jakarta buka tepat jam 8.30 pagi saat toko di mall ini masih tutup (rata2 buka jam 10). Ketika kami tiba sudah ada puluhan orang yang lebih dahulu tiba. Tempatnya megah dan besar seperti kantor pusat bank. Di depan ada bagian informasi dan penitipan tas berbayar 20 ribu. Untuk masuk, bagi aplikasi pribadi hanya diperkenankan bawa map bening berisi dokumen, sedang untuk travel agent boleh bawa 1 backpack. Pengawasan cukup ketat seperti akan terbang ke luar negeri. Petugasnya tegas tapi membantu. Ruang tunggunya luas kurang lebih 15×15 meter cukup untuk 100 an orang. Interiornya sudah terasa seperti di negara yang dituju,karena background nya tempat wisata/icon masing2 negara, dan mewah. Pagi itu yang paling ramai orang mengurus visa Inggris-saya hitung ada lebih 40 orang termasuk anggota TNI yang masih muda2. Untuk visa Inggris harus datang sendiri, karena ada foto biometrik segala.
Untuk visa Australia mungkin sekitar 10 an orang saja. Cuma saya berdua dgn istri dan 2 pasangan lain yg mengurus sendiri, sisanya 6 orang travel agent yang masing2 membawa setumpuk paspor. Paling sedikit NZ yg tak ada antrian. Datang langsung dilayani. Oh ya, sebelum masuk ruang tunggu kita ambil nomor antrian dibantu oleh security.

Saat bertemu petugas AVAC kita ditanya seputar tujuan kita ke Australia lalu dilakukan pengecekan formulir aplikasi visa beserta lampirannya. Beberapa hal yang saya temukan yang mungkin berguna untuk rekan2 yang akan mengajukan visa Australia
1. Formulir aplikasi yang sudah diisi lengkap. Sebaiknya tidak ada coretan. Kemudian jika mau mencantumkan keluarga atau teman di aplikasi sebaiknya minta keluarga atau teman tersebut mengirimkan surat undangan untuk lampiran. Kalau tidak, dikosongkan saja bagian tersebut. Di formilir tersebut jangan lupa email dan no telpon dan hp yang bisa dihubungi.
2. Fotokopi paspor, halaman depan dan belakang beserta halaman yang ada stempel imigrasi kunjungan ke luar negeri sebelumnya. Jangan lupa bawa paspor asli untuk verifikasi
3. Pasfoto 4×6 2 lembar, siapkan lebih untuk cadangan. Di VFS juga ada jasa pemotretan kilat 40 ribuan.
4. Fotokopi KTP
5. Fotokopi kartu keluarga
6. Fotokopi akte kelahiran
7. Fotokopi surat nikah (jika berangkat bersama istri/suami)
8. Rekening koran tabungan 3 bulan terakhir
9. Surat keterangan karyawan bagi karyawan beserta keterangan cuti. Isinya kop perusahaan, posisi pekerjaan, lama bekerja, jumlah gaji dan lama cuti. Ditanda tangani kepala departmen atau manajer

Tambahannya yang juga penting untuk menyukseskan aplikasi kita
1. SPT (Surat Pajak Tahunan) tahun terbaru
2. Tiket pergi ke dan balik dari Australia
3. Bukti pemesanan hotel/penginapan
4. Surat undangan dari keluarga/teman kalau ada, kalau tidak juga tidak apa2
5. Asuransi, cari di google ternyata paling populer AXA Smart Traveller. Ternyata di bagian informasi VFS juga ada yg jual produk ini. Untuk paket platinum cover pertanggungan 100 ribu USD premi 18 USD untuk 2 orang lama perjalanan 1-4 hari.
Minggu lalu cuma itu saja yang saya lengkapi, kalau ada yang kurang petugasnya dengan ramah dan bersahabat akan menginformasikan lebih lanjut. Jika sudah sampai kedutaan dan ada yang kurang biasanya akan ada email dari petugas kedutaan, bahan yang kurang dikirim via pos ke VFS beserta print email dari kedutaan.
Biaya :
1. Administrasi pelayanan VFS 183 ribu/orang. Cash
2. VISA Australia 130 AUD atau 1,47 juta/orang. Bisa cash, kartu kredit atau transfer.
Kata petugasnya visa Australia paling mahal jika dibanding Inggris dan Selandia Baru.

Lalu tunggu 5-15 hari kerja kabar dari imigrasi kedutaan besar Australia. Pengalaman saya, pemberitahuan jeda seminggu (5 hari kerja) dari waktu memasukkan aplikasi. Aplikasi masuk Jumat, Jumat berikutnya ada pemberitahuan bahwa visa Australia telah disetujui. Alhamdulillah.
Sempat bingung dapat visa multiple entry 3 bulan berlaku sampai Juni 2017 untuk turis.karena bingung saya kontak email ke VFS Jakarta dan mendapat penjelasan arti visa ini saya bisa ke Australia berkali-kali dengan masa tinggal maksimal 3 bulan sekali kunjungan. Tidak untuk kerja tapi hanya untuk kunjungan wisata dan training/seminar. Lumayanlah. Terimakasih VFS dan kedubes Australia.

Info lengkapnya kunjungi http://www.vfs-au-id.com. Karena terkadang ada perubahan syarat dan ketentuan visa.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: