Terletak di barat kota Yogyakarta di jalan Wiratama dekat museum tempat tinggal pangeran Diponegoro, soto ini sudah lama berdiri dan menjadi inspirasi resep pengusaha soto lain di Yogyakarta. Meniru bisa saja, bumbu dasarnya sama, tapi rasa yang dihasilkan beda-beda, karena beda skil orang yang masak.
Soto pak Soleh ini termasuk soto segar, menggunakan daging sapi. Cocok untuk sarapan. Ibu saya yang sudah sepuh menyukainya, karena dagingnya empuk, nyaman dikunyah pakai gigi palsu. 😬
Dari stasiun Tugu Yogyakarta berjarak 2,2 km, bisa dijangkau dengan jalan kaki atau naik ojek online.
Jalan jalan di YIA (Yogyakarta International Airport) Kulon Progo dapat menjadi alternatif buat masyarakat umum, apalagi jalur ke sana sudah sangat bagus, jalan yang mulus, dan adanya kereta bandara YIA. Area yang dapat digunakan untuk masyarakat umum adalah area public area. Sedangkan untuk airside (check in dan ruang tunggu) hanya untuk penumpang pesawat, ada pemeriksaan tiket dan dokumen lain (vaksinasi dan EKTP) di pintu masuk.
Lantai Mezanin
Kali ini kita jelajahi yang public area nya saja. Dimulai dari stasiun bandara YIA. Berhubung kemarin kesini naik kereta bandara, tempat ini yang pertama kami akses. Selain bisa berfoto di samping kereta, di ruang tunggu juga ada bingkai frame Instagram yang bisa untuk foto-foto. Pengunjung yang naik kendaraan pribadi maupun DAMRI juga bisa masuk stasiun bandara ini dari pintu depan maupun naik dari eskalator/lift. Stasiun ini terhubung dengan lantai mezanin. Di lantai ini ada replika jalan Malioboro, dimana ada butik, gerai UMKM binaan BPD DIY, gudeg Yu Djum dll. Ditengahnya ada 2 eskalator memanjang, tempat duduk, dan miniatur Tugu Yogya. Ada pula robot dinosaurus. Titik hiburan dan foto-foto. Di sini juga ada toilet bersih layaknya di mall besar di kota.
Lantai 2
Dari sini melipir ke kanan, tampak masjid bandara Al Akbar yang elok, berbentuk dome/setengah lingkaran. menyisir ke tepi, sampailah di eskalator/lift naik/turun. Kami naik dulu ke atas-lantai 2, area terminal keberangkatan. Di sini ada patung pangeran Diponegoro naik kuda. boleh ambil foto, tapi tak boleh menyentuh patung. Ada 3 pintu keberangkatan : A,B dan C, berhubung masih sepi penerbangan, hanya dibuka pintu B yang ada di tengah/belakang patung Diponegoro naik kuda. Langit-langit kaca membuat tempat ini terang tanpa pencahayaan lampu. Namun ada spot yang teduh karena tidak full kaca. Aliran udara pun lancar, meski lama-lama agak terasa lengket karena angin dari laut. Kami 2 jam foto-foto di sini sambil makan siang bekal sandwich dan teh tarik yang kami bawa dari rumah. Rencana beli jajan dan air mineral di Indomaret bandara, ternyata Indomaret berada di dalam ruang tunggu bandara khusus penumpang, jadi tidak bisa diakses pengunjung umum.
Lantai 1
Puas di lantai 2, kami turun ke lantai1 menggunakan eskalator. Lantai 1 ini lebih sejuk karena ada 2 kolam besar replika Tamansari dan terlindungi oleh lantai 2. Di sini ada pintu kedatangan konsep lawang papat (4 pintu) dan pameran kereta kuda milik istana Yogya yang sedang dipamerkan. Di dalam pintu kedatangan lantai 1 ini ada Roti O dan AW, sayangnya hanya bisa diakses penumpang yang tiba. Disini ada pula bus dan minibus DAMRI yang siap mengantar penumpang ke berbagai tujuan. Pilar tinggi dan lorong panjang di lantai ini mengingatkan kami dengan bandara kelas dunia Kuala Lumpur, Bangkok dan Hongkong. Di seberang depan terdapat masjid Al Akbar berbentuk dome setengah lingkaran. Di depan terdapat tempat penitipan sepatu/sandal yang siang itu tidak ada petugasnya, kemudian area bebas alas kaki yang sangat panas saat tengah hari, lalu inti masjid yang sangat sejuk dengan ventilasi alami. Toilet ada di sayap kanan dan kiri, terpisah untuk jamaah laki-laki dan perempuan. Sangat cantik masjid ini. Dari masjid ini bisa langsung ke area mezanin melalui jalan miring yang ramah difabel. Tampaknya banyak pengunjung dari wilayah sekitar bandara yang mengkhususkan jalan-jalan ke sini, terdengar dari pembicaraan mereka yang akan berkumpul di tempat parkir jam 3. Bandara sebuah area megah di tengah kawasan pedesaan, diujung barat daya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penerbangan tersedia di sini : Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Air Asia, dengan jurusan : Jakarta, Surabaya, Denpasar, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Bandar Lampung. Gerai makanan : Gudeg Yu Djum (lantai Mezanin), AW & Roti O (di dalam lantai 1 kedatangan). Transportasi : kereta bandara (lantai mezanin), DAMRI (lantai 1). Sinyal Telkomsel sangat bagus di sini. Lama perjalanan dengan kereta bandara adalah 39 menit.
Menyenangkan jalan-jalan di area public YIA. Mengingat masih terbatasnya minimarket, mungkin ada baiknya siapkan bekal dan air minum yang cukup. Atau jika ingin wisata kuliner dan belanja di sana juga boleh, karena sudah ada tempat makan khas Jogja seperti Gudeg Yu Djum dan karya UMKM binaan BPD DIY. Di area parkir juga tersedia kedai kopi. Bandara YIA dapat menjadi wisata alternatif di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setelah sekian lama tidak menginap di hotel selama pandemi Covid 19, akhirnya hari ini kami menginap di hotel. Hotel yang kami pilih adalah hotel Pesonna Tugu (mulai 2022 namanya berganti menjadi hotel Khas Tugu) yang ada di jalan Diponegoro Yogyakarta.
LOKASI : strategis, dekat dengan Tugu Yogya (300 m), stasiun Tugu Yogya & jalan Malioboro (1200 m). Benteng Vredeburg dan alun alun Utara Keraton Yogyakarta juga sekitar 2 km yang dapat ditempuh jalan kaki melalui trotoar yang lebar dan nyaman, disarankan dilakukan pagi atau sore sampai jam 9 malam dimana cuaca tidak terlalu panas. Dekat sini banyak makan dan jajan yang ngehits diantaranya lupis mbah Satinem yang ada di samping hotel. Ya, kami staycation karena rumah kami hanya berjarak 7 km saja dari hotel ini. Jarak hotel ke bandara Adisucipto (JOG) 9 km biasa untuk pesawat baling-baling seperti Citilink, sedangkan untuk pesawat jenis lain dari hotel ke bandara YIA 43 km.
1,2 km ke stasiun Yogyakarta, 1,6 km ke Malioboro mall dan 43 km ke bandara YIA
FASILITAS : Kami pesan di Agoda 2 Minggu sebelum kedatangan. Tarif kamar deluxe nya 300 ribuan termasuk sarapan, jauh dibawah dari publish rate nya yang 1,1 juta. Hotel ini bintang 3 yang dilengkapi kolam renang, restoran dan ruang pertemuan. Tersedia juga parkir outdoor yang rindang. Hotel ini berkonsep stylish syariah dimana pegawai perempuan semua berjilbab dan tiap kamar tersedia Al Qur’an, sajadah dan mukena.
COVID 19: Protokol kesehatannya sangat bagus, sebelum masuk ada tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh dengan sensor otomatis. Dekat lift juga ada semprotan disinfektan otomatis. Check diminta KTP, data dan persetujuan tidak merokok di kamar dimana kalau melanggar dendanya 1 juta dan pernyataan bebas Covid 19 buat yang tidak membawa hasil tes PCR/antigen/Genose. Dekat resepsionis ada welcome drink (ambil sendiri) teh dan jahe hangat yang cukup manis.
KAMAR: Isi kamar deluxe yang saya pesan : springbed ukuran queen, meja kerja dengan lampu meja, lampu tidur, TV 30 inch dengan TV kabel 30 channel dimana untuk hiburan ada HBO, HBO Signature, HBO Hits, FOX Movies, AXN dll, untuk berita ada CNN, Al-Jazeera, dan 10 TV lokal. Air minum botol 600 ml tersedia di kamar mandi. 2 cangkir, perebus air dan bahan minuman (kopi instan, teh hitam, gula pasir, gula aren dan krimer), kulkas kaca ada di sekitar meja kerja. Safety Deposit Box cukup untuk laptop ukuran 14 inch dengan gantungan baju serta tempat tas ada di atasnya. Untuk kamar mandi menggunakan shower, lengkap dengan amenities (sabun, shampo, sikat dan pasta gigi), kloset duduk, 2 handuk. Bisa dikatakan sangat lengkap di kelasnya. Kecepatan internet WIFI yang terbaca di aplikasi Opensignal unduh = 2,92 Mbps , unggah = 1,99 Mbps, latensi = 14, seperti internet rumah.
KESAN : Untuk kesan mewah elegan, terasa di lobi, restoran dan lift. Tapi begitu masuk lorong, kamar dan kolam renang, terlihat sederhana elegan. Mungkin yang kamar suite yang mewah elegan. Elegan di sini dari lantainya keramik retro dan langit-langit yang cukup tinggi. Kursinya dari kayu yang kokoh. AC nya masih individu, bukan sentral. Kamar tidak kedap, suara kamar lain terdengar, mungkin karena ada celah di pintu dan insulasi dinding yang kurang baik. Termasuk ketat dalam peraturan, seperti biaya 50% check out lewat pukul 12.30, 100% check out lewat pukul 16.00, denda 1 juta merokok di kamar.
SARAPAN : bisa dibilang sederhana namun lengkap dan sedap semua. Di saat pandemi covid19 ini protokol kesehatan dijalankan termasuk pemberian sarung tangan dalam amplop untuk dipakai saat mengambil makanan. Paling depan tersaji sereal dan susu serta aneka roti. Di tengah tersedia nasi putih, nasi goreng, bihun, cap cay, filet ikan, bubur ayam beserta pelengkapnya, pudding, semangka dan nanas. Di outdoor tersedia omelet telur, kopi dan teh dalam jug, jamu beras kencur, kunyit asam dan jus belimbing. Semua segar, sedap, nikmat. Kami nikmati sarapan 12 April 2021 sehari sebelum Ramadhan.
Secara umum fasilitas hotel ini lengkap dan sepadan dengan harganya. Menyenangkan menginap di sini.
Beberapa waktu lalu saya sempat mencoba Tengkleng Hohah yang merupakan salah satu usaha dari Saptuari Sugiharto yang berada di Jalan Wonosari KM 7, Baturetno, Banguntapan, Bumiwetan, Baturetno, Kec. Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55573. Tak jauh dari rumah.
Tengkleng adalah masakan berbahan daging sapi atau kambing yang berasal dari Jogja dan Solo. Sekilas memang sajian ini mirip dengan gulai, namun bedanya kuah tengkleng lebih encer. Orang juga biasanya menyebut tengkleng dengan balungan atau tulang karena memang menu ini menyediakan olahan balungan, seperti tulang rusuk, tulang bagian kaki, maupun bagian punggung.
Beberapa keunggulan Tengkleng Hohah antara lain :
rasanya sangat nikmat, kuah bening segar yang terasa gurih, ditambah irisan cabai, apalagi ditemani segelas jeruk hangat
tidak bau prengus/bau kambing
ngangeni/bikin rindu
nasi ambil sendiri, sehingga bisa menyesuaikan dengan tingkat kelaparan. Seporsi tengkleng 39 ribu cukup untuk 2-3 orang.
parkiran luas, boleh di depan maupun belakang
harga terjangkau (lihat gambar). Selain tengkleng ada sate, gulai, tongseng, nasi goreng dll.
Bagi yang mau ke Yogyakarta, bisa mampir makan di situ, lokasinya tak jauh dari kota Yogyakarta. Lokasi lain terdekat dengan tempat makan ini adalah kebun binatang Gembira Loka, pusat kerajinan perak Kotagede, outlet pusat kaos Dagadu, dan komplek AURI (bandar udara Adisucipto). Ini lokasinya. Kalau dari stasiun Tugu/Malioboro/Kraton berjarak sekitar 11 km.
Bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) yang berada di kabupaten Kulon Progo akan menjadi bandara utama untuk pesawat penumpang Boeing dan Airbus per 29 Maret 2020. Sedangkan untuk bandara Adisucipto (JOG) berubah menjadi bandara yang melayani pesawat baling-baling ATR.
Jarak YIA dengan pusat kota Yogyakarta adalah 42 km, lebih jauh daripada stasiun Gambir dengan bandara Soekarno Hatta (CGK) yang berjarak 25 km. Ada resiko kena macet pada jam-jam tertentu karena bersamaan dengan masyarakat yang berangkat dan pulang beraktivitas, saat ini 2020 belum ada jalan tol yang menghubungkan YIA dengan kota Yogyakarta. Sementara kereta api yang menghubungkan langsung ke bandara seperti CGK, Medan, Padang, Solo baru direncanakan ada pada akhir 2020.
Untuk sementara waktu, bandara YIA dapat dicapai dengan KA Prameks dari stasiun Tugu (YK) ke stasiun Wojo (WJ) melalui stasiun Wates (WT) selama kurang lebih 45 menit. Kemudian dari stasiun Wojo (WJ) naik shuttle DAMRI ke bandara sejauh 4 km, begitu juga sebaliknya. Dengan jadwal :
Stasiun Tugu (YK) ke bandara YIA : 4.05 KA Prameks, 6.16 KA Prameks, 7.10 KA Joglosemarkerto, 13.38 KA Prameks, 17.33 KA Prameks. Selain itu ada jadwal kereta lokal lain yang berhenti stasiun Wojo yang dapat disambung dengan ojek antara lain kereta pukul 3.35, 5.10, 7.30, 8.35, 10.10, 12.20, 12.50, 15.05, 16.40, 19.15, 20.10.
Bandara YIA ke stasiun Tugu : 5.51 KA Prameks, 8.22 KA Prameks, 15.33 KA Joglosemarkerto, 16.17 KA Prameks, 19.20 KA Prameks, Jadwal lain kereta lokal sambung transport lain misal ojek ada pukul 4.45, 6.30, 7.07, 8.50, 11.10, 11.33, 13.20, 15.15, 18.05, 18.41, 20.16, 21.30.
Tarif KA Prameks stasiun Tugu ke/dari Wojo Rp 8.000, DAMRI bandara YIA ke/dari stasiun Wojo Rp 20.000. Pesan bisa lewat online ataupun offline/go show/antri di lokasi. Tiket kereta bisa dibeli di aplikasi KAI Access atau web kai.id, dan aplikasi DAMRI atau web damri.co.id.
Selain dengan kereta ada juga bus DAMRI langsung tanpa kereta api. Dari Kompas Online tercatat delapan keberangkatan Damri baik dari bandara YIA maupun dari kota Yogyakarta. Di antaranya: 1. Bandara Adisucipto 2. Pool Damri 3. Terminal Giwangan 4. Galeria Mall 5. Malioboro Hotel Grand Inna 6. Hotel Limaran 7. YIA ke Stasiun Wojo 8. YIA ke Magelang Hotel Wisata Tahun ini DAMRI mengeluarkan harga baru untuk tiga rutenya: – YIA ke kota Yogyakarta Rp 70.000. – YIA ke Stasiun Wojo Rp 20.000 – YIA ke Magelang Hotel Wisata Rp 70.000. Pemesanan tiket bisa dilakukan lewat offline ataupun online. Untuk pemesanan offline, kamu hanya perlu mendatangi titik poin keberangkatan yang telah menjadi mitra Damri.
Buat hardcore backpacker opsi lainnya naik kereta dari Jakarta Pasar Senen ke Yogyakarta Lempuyangan, ada yang harga tiketnya hanya Rp 74.000 (KA Bengawan). Jika naik pesawat, biasanya harga tiket turun di Jakarta (CGK)/Halim (HLP) lebih murah daripada langsung turun di YIA. Konsekuensinya lebih lama di kereta-8,5 jam. Bonusnya pemandangan.