• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

Asambackpacker01.wordpress.com

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Asambackpacker01.wordpress.com

Tag Archives: pengalaman naik tiger air

500 Ribuan Rupiah Keliling Singapura

09 Senin Des 2013

Posted by asambackpacker01 in Jakarta, Kuliner, Singapura, Tiger Air, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Hemat Singapura, jalan jalan ke singapura, Liburan ke Singapura, makanan halal di singapura, MC Donald Changi, pengalaman naik tiger air, tiket murah, Tiket Murah Singapura, Universal Studio Singapore, Wisata Singapura


Tiket murah ke Singapura

Update Mei 2019

Selama masih ada Air Asia, Jetstar, Scoot (ex Tiger Air) maka tiket murah ke Singapura selalu ada. Saat sale lalu saya dapat promo Air Asia Jakarta Singapura hanya Rp 230 ribu. Artinya harga tiket = Rp 0, hanya bayar airport tax bandara Soekarno Hatta(CGK) saja.

Artikel asli 2013

Sangat banyak penawaran penerbangan dari Jakarta ke Singapura, sehingga tarifnya seringkali lebih murah daripada penerbangan dalam negeri dan entah bagaimana caranya mereka bisa jual semurah ini. Sebut saja Tiger Air, Value Air, Jetstar dari Singapura, dan Mandala Tiger, Lion Air serta Air Asia Indonesia dari Indonesia.

Kali ini penulis bersama adik merasakan murahnya tiket Tiger Mandala yang dibeli saat ada promo di web tiket.com dimana Tiket Jakarta Singapura pergi pulang dihargai Rp 305 ribu. Berangkat menggunakan Tiger Air milik Singapura terbang dari Jakarta pukul 20.00 WIB. Check in di terminal 2 D meja 106 dibuka jam 6 malam setelah Maghrib. Bergantian dengan Qatar Air yang menggunakan tempat tersebut sebelumnya. Di ujung kiri terminal check in 2D ada mushola. Check in singkat dan dilayani dengan baik. Disini hanya perlu bayar airport tax Rp 150 ribu. Bagi yang membawa bagasi lebih baik pesan dulu secara online di website nya mengingat kalau beli langsung di tempat harganya (kalau tak salah dengar) Rp 150 ribu/kg. Sangat mahal. Untuk makan bisa dipesan, tapi Tiger menjualnya sangat mahal yaitu Rp 112 ribu/porsi. Jauh lebih mahal dari Mandala yang menjual Rp 47 ribu dan Air Asia yang Rp 35 ribu untuk menu serupa. Maklum saja ini maskapai Singapura. Karena itu kami makan secukupnya di Mutiara Lounge terminal 2D.

Tepat pukul 22.50 waktu Singapura pesawat mendarat di Changi (www.changiairport.com), kami keluar dari garbarata ruang tunggu-gerbang F di terminal 2. Suasana bandara terbaik di dunia mulai terasa, kami mulai memanfaatkan salah satu fitur yaitu alat pijat kaki dan betis Osim Uphoria. Gratis selama kita mau. Tapi harus tahu diri, karena orang lain juga mau pakai. Kemudian ambil buku panduan (ada yang berbahasa Indonesia), ke kolam koi untuk foto-foto, ambil uang di ATM OCBC menggunakan kartu debit Share Bank Muamalat yang ada logo Visa. 1 Dollar Singapura dihargai Rp 9900 Rupiah. Padahal kurs jual di Bank Mandiri hari itu Rp 9600. lain kali pakai kartu debit Mandiri saja. Setelah ambil uang, saya mampir ke money changer RHB untuk menukarkan Yuan China sisa wisata ke Shenzen bulan Oktober lalu. Kurs nya bagus di sana, hampir sama dengan kurs rata-rata yang ada di website xe.com. Rasanya di Changi lah tempat terbaik tukar valas dari berbagai bandara yang pernah saya kunjungi. Cuma ada 2 money changer RHB dan OCBC dimana di tiap terminal ada 4 counter (2 di dalam dan 2 di luar imigrasi) dengan kurs yang sama persis. Dari situ jalan terus melewati toko yang menjual aneka produk mewah. Semua ditata dengan cantik dan menarik. Mampir di Zona Experience untuk ambil potret dengan bingkai amplop yang bisa dikirim ke email. Gratis. Kali ini foto narsis kukirim ke email istri.hahaha. Jalan lagi melewati kedai makanan dan toko, mampir sebentar di taman ajaib yang ada buket kaca berbentuk bunga raksasa, bunga potong segar dan tanaman pakis untuk foto-foto. Puas foto-foto kami ke praying room untuk sholat. Sebenarnya bisa langsung keluar imigrasi terminal 2 yang posisinya persis dibawahnya, namun karena sudah terlalu malam dan MRT (kereta listrik) sudah berhenti operasi kami lanjutkan jalan ke terminal 1.

changi t2 map_resized

denah terminal 2 changi

Untuk mencapai terminal 1 bisa menggunakan skytrain gratis, kemudian jalan melewati toko-toko yang sudah mulai tutup tepat jam 1 dinihari. Kami mencari Social Tree (pohon sosial) yang berada di ruang terbuka di tengah terminal 1 ini, pohon keren ini bisa menampilkan foto kita yang diambil di stan foto kemudian bisa kita gantungkan di balon udara yang melayang di pohon sosial ini. Bisa juga dikirim via email. Ternyata pas tiba, pohon sosial ini sudah dimatikan. terpaksa kami foto-foto depan patung Spongebob dan kawan-kawannya yang dibelakangnya terdapat aneka bunga, disampingnya ada juga patung kuda troya raksasa yang dilapisi tanaman rambat. Setelah ambil foto kami duduk di sofa dekat kafe The Coffee Bean & Tea Leaf sambil dengar rombongan turis remaja Korea yang tertawa heboh berfoto dengan Spongebob. Lambat laun suara itu hilang seiring adik saya yang mulai tertidur lelap di sofa. Beralih suara instrumental yang menenangkan. Pesawat jumbo raksasa Cathay Pacific tampak mulai take off, Ethiopian dan Eva Air Taiwan tampak parkir. Saya pun tertidur lelap sampai akhirnya jam 3 pagi serombongan tentara Singapura membangunkan kami (baca bagian akhir tulisan Menginap di Changi). lalu kami jalan lagi menuju terminal 3. Kali ini jalan saja mengingat tidak Skytrain terakhir beroperasi jam 2.30 pagi dan jalan lagi mulai jam 5 pagi. Sebelumnya mampir dulu ke toilet yang berada di samping praying room terminal 1.

CHANGI

terminal 3 changi

kami susuri gerbang/gate C10-C26 terminal 1 yang tersambung dengan B5-B10 terminal 3 (Garuda Indonesia dan Lion Air-per Desember2013 ada di sini). Di sini coba lagi foot messager sambil keringkan kaos kaki yang sudah bau asem dengan mode heater, sambil lihat penumpang United Arlines yang baru mendarat. Setengah jam kemudian jalan lagi, karena banyak renovasi, meski terminal terbaru dan kabarnya yang terbaik, tak banyak yang bisa dilihat. Kami sholat Subuh dulu di praying room lalu keluar imigrasi terminal 3. Di sini disarankan oleh petugas imigrasi keturunan India supaya lain kali keluar di imigrasi terminal mendarat. yes bu. Dari sini kami gunakan skytrain untuk check in di terminal 2. Tiger Mandala sudah bisa check in awal mulai jam 4 pagi. Lumayan mengurangi ketegangan mepet check in seperti beberapa bulan lalu. Kami dilayani dengan cepat. Selesai check in kami turun ke stasiun MRT yang di bawah untuk menuju kota. Kami top up dulu kartu EZ-Link sebesar 10 Dollar Singapura.

Perjalanan dari Changi ke Harbour Front (HF) ganti kereta di Tanah Merah dan di Outram Park, ditempuh dalam waktu sekitar 41 menit. Kami tiba di Harbour Front MRT yang terhubung dengan Vivo Mall. Dari sini kami melalui Broadwalk dimana di sebelah kiri tampak tumpukan kontainer dan crane bongkar muat dan di kanan tampak Harbour Front terminal ferry dimana ferry dari Batam Indonesia dan Johor Malaysia datang dan pergi. Jalan ini ada atapnya, ada tanaman merambat, ada tempat duduk di pinggirnya, lantai kayu, ada travelator sehingga meringankan langkah ke Sentosa. Di jam sibuk sebenarnya berbayar 1 Dollar Singapura, namun karena masih pagi pintu/gate nya dibuka lebar dan gratis. Kami duduk dulu di depan ticketing dan ambil foto berlatar tulisan Resort World Sentosa. Di belakang tampak kasino. karena kami ingin foto depan globe Universal Studio Singapore, kami lanjutkan langkah mengikuti petunjuk di sepanjang jalan. Tidak sulit untuk menemukannya. Adik minta foto globe USS dan pegang buku kartun Beny Mice yang berkisah di Singapura. Karena sudah sampai tujuan kami begitu selesai kami balik ke HF dengan MRT Sentosa Express. Jika di jam sibuk berbayar 4 Dollar Singapura, pagi ini gratis. Berbarengan dengan kami rombongan lari dari Tiong Bahru (tertulis di kaos kuningnya). bau keringat. Sesampai HF kami cari MRT untuk menuju ke Raffles Place MRT dimana patung singa Merlion berada. dari HF naik jalur ungu ke Outram Park, ganti MRT jalur hijau arah Changi/Pasir Ris turun di Raffles Place.

USS

di depan bola universal studio singapura dengan komik beni mice

Bersama dengan kami banyak bertemu dengan tenaga kerja kuli bangunan India, Banglades (cowok2) dan TKW Indonesia dan Philipina yang memang diliburkan di hari Minggu. Setiba di Raffles Place kami ikuti petunjuk ke Battery Road dan diujungnya terdapat Hotel Fullerton One (bekas kantor pos besar di restorasi jadi hotel mewah). Di hotel ini ada terowongan menuju lokasi Merlion.

2013-12-03-15-11-26_resized

jalan kaki dari mrt raffles place ke merlion

 Kami sempat takjub dengan penataan yang indah di terowongan ini, suasana seperti dalam hotel meski sekedar terowongan perlintasan. Begitu keluar terowongan kami mencium bau harum kopi yang kuat dari kafe Starbuck, dari situ belok kiri dan tampaklah ratusan turis Indonesia, Malaysia dan Jepang. Paling heboh dan percaya diri tentunya turis Indonesia, seperti di negaranya sendiri. Paling terlihat kalem dan sopan rombongan turis Jepang yang terdiri dari siswa SMA, orang tua siswa dan guru-guru. Meski liburan mereka pakai seragam sekolah yang mana murid perempuan pakai seragam mirip yang dipakai Sailor Moon. Sedang yang laki-laki seperti seragam murid di Indonesia hanya beda warna celana.

MERLION

merlion

Puas foto ibu dan anak Merlion (bapaknya di Sentosa), kami jalan kaki menyusuri  jembatan jalan tol menuju Esplanade yang terhubung ke stasiun City Hall. Jalan jauh naik turun membuat kaki kami pegal-pegal. Dari City Hall MRT kami lanjut kereta jalur hijau ke arah Changi/Pasir Ris. Alhamdulillah tepat jam 10 kami sudah tiba di terminal 2 Changi. Di sini kami makan burger Queen di Burger King. Enak sekali burger dan isiannya, demikian juga minuman soda rasa mangga (dikasih ekstrak buah mangga) yang harum dan segar. Tak ketinggalan kentang goreng porsi jumbo yang mengenyangkan. Penilaian pribadi harga Burger King lebih mahal 50% dibanding menu serupa di Mc Donald, rasa dagingnya juga lebih enak dan asli (tak banyak campurannya). Kesamaannya adalah kedua restoran ini telah memiliki sertifikat halal dari MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura). Di sini kami sempat ngobrol dengan bapak2 dan ibu lanjut usia Chinese yang cerita mereka orang Indonesia yang tinggal di Hongkong sejak 1965 karena tidak bisa pulang ke Indonesia (jadi ingat sebuah peristiwa pengkhianatan), kami cuma manggut-manggut saja, antara kasihan, geram dengan apa yang mereka perbuat di masa lalu, sekaligus terpana dengan tampilan mereka yang modis/parlente meski sudah usia sangat tua. Sepertinya mereka sangat bersemangat sharing dan berusaha terus menahan kami yang harus segera check in.

Tepat jam 11.30 siang kami masuk ke dalam bandara melewati imigrasi tanpa hambatan. tambah satu stempel lagi. Kami cari dulu gate E1 dimana penumpang Mandala akan naik nanti pukul 13.25. Sesudah ketemu kami belanja oleh-oleh berupa globe mini, bolpen dan gantungan kunci eksklusif. Karena di toko bergengsi, selain lebih mahal, kualitasnya kelihatan lebih bagus dari yang ada di pasar Bugis ataupun Chinatown. Selesai belanja kami ke money changer RHB untuk tukarkan sisa Dollar Singapura ke mata uang negara tujuan wisata berikutnya. Nyicil uang saku. Kurs nya bagus setara yang di web xe.com. Selesai semua aktivitas kami ke gate E1. Kami nikmati dulu mesin pijat gratis seperti tadi malam dan kemarin. Begitu pukul 12.35 penumpang sudah bisa masuk ke ruang tunggu. Pengecekan di Singapura lebih ketat daripada di Jakarta karena sepatu, jam tangan dan ikat pinggang harus dilepas, laptop pun harus dikeluarkan dari tas. Namun setelah itu bisa dipakai lagi. Botol air minum juga bisa diisi lagi karena ada dispenser yang menyediakan air minum gratis. Bisa juga internetan gratis di 4 komputer meja yang tersedia. tepat pukul 13.05 penumpang mulai dipanggil masuk ke pesawat dengan orang lanjut usia dan ibu hamil dan membawa anak dipersilakan masuk dulu lanjut penumpang lainnya. Karena antrian di Changi sangat panjang pasca hujan, pesawat baru terbang pukul 14.25. Alhamdulillah pukul 15.00 WIB tiba di Jakarta.

MDL MEAL

makan nasi padang di mandala

Berapa total biaya (per orang) jalan-jalan ini ?

1.Tiket Tiger Mandala Jakarta-Singapura Rp 305.000 (pergi pulang)+airport tax Jakarta Rp 150.000 (2013 airport tax belum digabung ke tiket)

2.MRT (3x) sekitar 6 SGD                      ~ Rp   57.000 (Changi-Harbour Front, HF-Raffles Place, City Hall-Changi)

3.Makan siang Burger King 7.5 SGD            ~ Rp   71.250 (Queen beef, mango lassy, french friess)

———————————————————————

Total                                                         Rp 583.250

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Berangkat Dari HKIA, Transit Di Changi dan Menginap Ibis Slipi

09 Sabtu Nov 2013

Posted by asambackpacker01 in Hongkong, Hotel, Jakarta, Singapura, Tiger Air, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Bandara Soekarno Hatta, changi, HKIA, hongkong, hongkong airport, Ibis Slipi, MC Donald Changi, mc donald singapore, pengalaman naik tiger air, transit in changi airport


Hari terakhir menikmati Hongkong terutama fasilitas hotel Novotel Citygate ini. Jam 8 pagi tepat kami turun ke lantai dasar untuk chek out. Proses cepat, dan kami langsung naik minibus yang mengantar kami dengan gratis ke terminal 2. Sopirnya kakek-kakek dengan bahasa Inggris terbatas namun tetap ramah melayani. Tempat check in Tiger Air di line P bersamaan dengan Air Asia. Bandara ini terlihat megah dan besar. Check in ini agak lama, karena karena didepan saya ada bule Australia yang ditanyai visa masuk Singapura dan lain lain karena tidak menunjukkan tiket Tiger Air dari Singapura ke Australia. Bule ini tunjukkan booking maskapai lain di ponselnya. Pas giliran kami tidak ditanya visa Singapura, tapi mau dicetakkan tiket Singapura Jakarta, agak ketat petugas ini, karena mungkin tidak mau Tiger Air menanggung baliknya penumpang karena visa ditolak. Bagasi untuk 1 tas dan 1 backpack menunjukkan angka 21 kg dari jatah 35 kg yang sudah saya beli sebelumnya. Di lantai atas ada tempat makan. Dari sini jalan menuju imigrasi dan dari imigrasi naik MTR lagi menuju terminal 1. Terminal 2 tampaknya hanya digunakan untuk check in dan  makan saja, untuk keberangkatan tetap berada di terminal 1. Pesawat Tiger berada di gate 42. Di gate 41 ada Cathay Pacific yang terbang ke Denpasar Bali.

6.terminal 2 HKIA

interior hongkong airport

6.interior HKIA

ruang tunggu hongkong airport

Perjalanan lancar, dengan penumpang tak sampai separuh pesawat. Kami berangkat dari Hongkong jam 10.50 dan tiba di Singapura jam 15.00. kami segera ke imigrasi masuk Singapura, lalu ambil bagasi dan naik lagi ke lantai 2 untuk check in. Kami keluarkan buah jambu dan jeruk, karena tak mau kena charge tambahan bagasi, mengingat untuk rute Singapura Jakarta kami hanya beli bagasi 20 kg. Benar saja, setelah dikurangi isinya, beratnya menjadi 19,7 kg. nyaris 20 kg. Setelah check in kami makan siang, memesan beef samurai burger, Mc Chicken, chicken nugget, pie apel dan tea susu hangat. Usai makan siang kami sholat di praying room bersamaan dengan petugas imigrasi bandara yang etnis Melayu dan India, beserta wisatawan lainnya. Kasihan juga melihat ibu-ibu petugas imigrasi Singapura yang kemungkinan tidak boleh pakai jilbab padahal sudah paruh baya dan rambutnya sudah memutih. Usai sholat kami masuk imigrasi keluar Singapura dan menuju gate 35 dimana Tiger yang menuju Jakarta sudah parkir. Karena kami datang 2 jam sebelum keberangkatan, masih sempat menikmati pijitan kaki dari alat pijit Osim Uphoria. Enak sekali pijitannya, setengah jam lebih tak terasa lama sampai akhirnya ada panggilan istri untuk segera masuk ruang tunggu.

6.lunch @changi

burger halal di Changi airport

Pesawat berangkat jam 6.20 petang. Kali ini penerbangan ke Jakarta penuh penumpang, nyaris tak ada yang kosong kecuali pintu darurat yang ditawarkan pramugara dengan harga SGD 35. Ya, Tiger Air memang menjual kursi darurat dan 3 kursi terdepan karena lebih lega. Perjalanan 2 jam ini singkat saja dibanding dari Hongkong tadi. Kami mendarat di Jakarta tepat jam 7.20, imigrasi lancar. Oh ya, terminal kedatangan 2D sudah dibenahi, cantik seperti terminal 2 Changi. Toilet bersih dan  wangi, karpet juga sudah diganti yang baru. Keren. Dari sini kami ke parkiran di depan, cari taksi Ekspress yang tidak ada antrian. Ongkos taksi Rp 110 ribu ditambah charge jasa bandara Rp 9000 dan tol Rp 12500. Sebenarnya kalau tidak kebablasan ongkos taksinya hanya Rp 75 ribu saja, karena kebablasan terpaksa mutar di jembatan Semanggi balik ke hotel Ibis Slipi. Jam 8 tepat kami tiba di resepsionis Ibis Slipi, dapat kunci kamar no 702. Kamar lebih sempit dan sederhana dari Novotel Citygate tadi pagi, namun sepadan dengan harganya yang hanya 1/5nya. Setelah menghabiskan stok oatmeal dan jambu bekal perjalanan kami bisa tidur dengan nyenyak.

6.kamar ibis slipi

kamar hotel Ibis Slipi Jakarta

31-Oct-13 hari ke 6 Makan Pagi Makan donat dan oatmeal                –                  –
6 Check out Novotel Citygate                –                  –
6 Minibus ke Airport Novotel Citygate                –                  –
6 Souvenir Relay-HKIA       216,080         108,040
6 Hongkong – Singapore TigerAir-TR2063    3,380,052       1,690,026
6 Makan siang Mc Donald-Changi T2       126,000           63,000
6 Singapore-Jakarta TigerAir-TR2272    1,245,500         622,750
6 Airport-Hotel Ekspress taxi       120,000           60,000
6 Check in Ibis Slipi       350,900         175,450
6 Makan malam Buah dari Hongkong                –                  –
6 TOTAL    5,438,532       2,719,266

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Cuti 2013 (2) : Menginap Di Changi Lalu Naik Tiger Air Ke Hongkong

05 Selasa Nov 2013

Posted by asambackpacker01 in Hongkong, Hotel, Singapura, Tiger Air, Tips, Wisata

≈ 1 Komentar

Tag

avenue of star, backpacker ke hongkong, biaya backpacker ke hongkong, biaya liburan ke hongkong, cerita liburan ke hongkong, fasilitas mandi di bandara changi, golden crown hongkong, hao's inn hostel, hongkong, hongkong airport, jalan jalan ke hongkong, kehidupan TKI TKW di Hongkong, mata uang hongkong, MC Donald Changi, menginap di changi, pengalaman naik tiger air, sim card murah hongkong, Singapura, snooze lounge changi, tempat menarik di hongkong, tempat tidur gratis di singapura, tips jalan jalan ke hongkong, TKI TKW Hongkong, yiu fai hostel


Ahad, 27 Oktober 2013

Kami coba jalan-jalan antar terminal ke terminal 3 yang katanya terbaru dan terbaik di Changi, karena kami naik Tiger dari terminal 2, kami tak mau lama-lama di sini, karena MRT hanya sampai jam 2.30 dan ada lagi jam 5, padahal jam 4 kami harus check in dan jam 6 sudah terbang. Pindah terminal bersama dengan pramugari dan pramugara Singapore Airlines. Karena sudah tengah malam dan mengantuk kami tidur di terminal 2 di rest room dekat taman bermain. AC yang sangat dingin seolah membekukan tubuh ini. Banyak kursi kosong sehingga kami bisa rebahan. Oh ya, kami sempat foto-foto di social tree, yaitu foto macam webcam, trus diupload ke layar besar seolah diterbangkan balon-balon ke angkasa, seru. Bisa dikirim ke email yang kita inginkan. Mainan ini ada di terminal 1.

2.pramugari SIA

pramugari/a Singapore Airlines siap berangkat terbang di tengah malam

2.tidur di changi

penumpang tidur di terminal 2, aman kalau menginap di sini

Jam 4 pagi kami terbangun dan langsung menuju ke ruang  imigrasi masuk Singapura, checkin di line 12 dimana Tiger berada, lalu membeli 2 menu sarapan di Mc  Donald. Selesai sarapan subuh kami ke imigrasi keluar Singapura. Lalu terbang menuju Hongkong. Sholat Subuh kami lakukan saat mulai duduk di pesawat dimana waktu Subuh Singapura jam 6 waktu setempat.

2.sarapan di changi

sarapan di Mc Donald Changi

Perjalanan ke Hongkong makan waktu sekitar 3,5 jam dari Singapura. Berhubung low cost carrier, tidak ada makanan dan hiburan gratis, yg ada makanan yang bisa dibeli dan majalah Tiger. Untuk mengusir kejenuhan saya nonton 2 film box office dari smartphone pribadi, tak lupa pakai headset supaya suara dari film terdengar jelas (tidak kalah dari deru pesawat).

2.social tree

social tree changi

Kami mendarat di Hongkong tepat pukul 10 pagi, tak ada perbedaan waktu dengan Singapura. Kesan mengenai bandara Hongkong adalah megah, kaku, tanpa sentuhan artistik. Imigrasi panjang namun cepat. Tidak ada stempel, Cuma dikasih kertas print izin masuk. Demikian juga saat bertanya ke petugas dimana beli kartu Octopus Cuma dibilang ada diluar. Kurs resmi yang terpasang pun sangat tidak rasional. Kurs beli USD 1 hanya HKD 7 sedangkan jual USD 1 = HKD 8, padalah di Mandiri USD 1= HKD 7.4-7.6. Urung menukar USD saya menukar SGD saja yang tak sehancur USD apalagi Rupiah (IDR) yang hanya dibeli IDR 1juta= HKD 600. Atau 1 HKD= 1667, padahal kalau tarik tunai ATM Mandiri di sana HKD 1= IDR 1460. Pilihan terbaik tarik tunai pakai kartu debit bank di Indonesia untuk ambil uang di ATM sana. Pengalaman yang sama juga berlaku waktu ke Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand beberapa waktu sebelumnya. Ada keunikan lain mata uang Hongkong yaitu diterbitkan oleh 3 bank, yaitu Bank of China, HSBC dan Standart Chartered, desainnya beda-beda, tapi sama-sama laku.

2.HKTB

HKTB di bandara Hongkong

Kami menuju parkiran terminal 2, dimana bus kota berada. Tarif sangat murah dibanding naik MTR (kalau di Singapura MRT), untuk menuju Tsim Sha Tsui dimana penginapan kami tinggal (Hao’s Inn/grup Yiu fai) bus hanya HKD 33, MTR Airport Link HKD 90. Bonusnya adalah pemandangan Hongkong sepanjang jalan. Kebalikannya kalau pakai MTR, tidak bisa lihat pemandangan karena mayoritas melewati bawah tanah. Cuaca berkabut di area terbuka terlihat sepanjang kunjungan ke Hongkong ini, mirip dengan Jakarta. Konon pencemaran udara dari cerobong asap

2.majalah tiger

majalah tigerair

2.cityflyer

beli tiket bus

2.penampakan HKD

mata uang hongkong yang di cetak oleh 3 bank yang berbeda

2.kamar 600ribuan

kamar losmen yiufai seharga 600 ribu/malam

industri China sangat parah sehingga kabut mencapai wilayah Hongkong.

Setiba di gedung Golden Crown kami kebingungan karena ada beberapa hotel yang berada di gedung ini. Antara lain grup Golden Crown Court hostel, dan grup Yiu Fai hotel tempat kami menginap. Ternyata kamar belum dibersihkan. Hotel seharga Rp 600 ribu ini serupa dengan kos-kosan dengan luas tak lebih dari 12 m3. Namun lengkap isinya seperti hotel seharga yang sama di Indonesia. Ada TV, hairdryer,AC, pemanas air, air hangat, sandal, minus lemari es. Kami keliling dulu mencari toko yang menjual kartu Octopus, ternyata untuk kartu perdana yang jual bagian informasi MTR yang berada di stasiun. Mudah saja, kami masuk terowongan ke MTR dan membeli 2 kartu Octopus seharga masing2 150HKD. Jangan membayangkan seperti hotel di Jakarta yang besar-besar dan berjauhan, di sini tempat penting sambung menyambung dalam gedung menjulang tinggi, di lantai paling bawah berderet toko emas, butik, supermarket, bank, tailor. Mau kemana-mana dekat dengan adanya bus dan MTR yang pintu masuknya sangat dekat dengan hotel.

Kami bayar sewa 3 malam, yang bisa dibayar dengan Dollar Amerika atau Dollar Hongkong. Pakai Dolar Amerika biayanya 3×56=168, setara dengan Rp 1,969 jt atau pakai Dolar Hongkong biayanya 1220, setara Rp 1,781 jt. Karena kami sudah ada Dolar Hongkong tentu pilih pakai uang ini, dan jatuhnya lebih murah. Petugas sekaligus ownernya kakek-kakek usia 70 an tahun tapi masih sehat dan ramah. Tiap ketemu selalu menyapa “Hello””Good morning” dst. Istirahat menjadi prioritas kami setelah semalaman kurang tidur di Changi dan penat perjalanan selama hampir 4 jam. Tidur siang 3 jam lalu bersiap berangkat lagi tanpa mandi, karena udara di Hongkong lagi sejuk dan kering, sehingga tidak keluar keringat. Mirip-mirip di Arab saat umroh Maret lalu dan negara subtropis lainnya.

Menjelang jam 6 sore kami menyusuri Nathan Road dan mampir ke supermarket ParknShop untuk membeli perbekalan selama beberapa hari mendatang. Murah sekali harga buah di Hongkong. Anggur tanpa biji sekilo HKD20 (Rp 28 ribu) padahal saat yang sama di Indonesia di jual Rp 65 ribu. Pir HKD1 per biji. Demikian juga jeruk Navel Australia hanya HKD4 per kotak isi 4. Tampaknya pajak impor buah yang tinggi turut mempermahal harga buah impor. Barang lain hampir sama. Kecuali minuman dalam kemasan, di Indonesia lebih murah.

2.yang murah

buah yang relatif murah di hongkong

2.kumpul TKW

para TKW sedang berkumpul dekat masjid kowloon

2.nasi ayam TKW

masakan TKI seharga 20 HKD

Kami simpan dulu belanjaan di kamar sebelum lanjut ke depan hotel, tepatnya ke taman Kowloon (Kowloon) yang bersebelahan dengan masjid Kowloon. Seratusan TKW Indonesia sedang berkumpul di libur hari Minggu mereka. Ada yang dugem di taman, ada yang pengajian bersama komunitasnya, ada yang berkumpul di masjid, ada yang pacaran dengan tenaga kerja Pakistan (anehnya tak terlihat satupun TKI pria) ada yang asyik makan-makan. Kami beli makan dua kotak nasi berisi ayam goreng dan oseng tempe dan papaya muda harganya HKD20/kotak, cukup murah mengingat satu menu nasi briyani di restoran India dihargai HKD75. Rasanya lumayan, khas masakan desa di Jawa. Dari situ kami lanjut jalan kaki ke Avenue of Star yang berjarak sekitar 500 meter dari situ untuk menyaksikan “A Symphony of Lights” berupa permainan tata cahaya dan lampu laser yang dipancarkan dari gedung-gedung dari wilayah Hongkong Island dan Kowloon dan diiringi musik beserta penyanyi yang berlokasi di Avenue of The Star.  Untuk menuju sana bisa melalui terowongan Exit J stasiun MTR East TST. Ratusan turis berbagai negara ras Asia maupun Eropa berkumpul di sini, perahu wisata juga hilir mudik melintasi selat yang memisahkan Hongkong Island dan Kowloon. Semilir angin malam dan gebyar lampu dari gedung pencakar langit membuat malam itu terasa indah sekali. Seperti umumnya turis, kami foto-foto bernarsis ria, dan gantian dengan turis entah darimana minta tolong difoto. Kami sempat beli tea botol dari vending machine, sebotol dihargai HKD10. Sepanjang pantai ada cap tangan aktor/artis terkenal Hongkong, patung perunggu Bruce Lee dan patung aksi orang membuat film. Sekitar jam 10.30 kami berangsur meninggalkan pantai untuk kembali ke hotel masing-masing. Di jalan ketemu dengan anak-anak beserta pengasuhnyan(TKW) yang masih main di taman bermain menunggu orang tuanya balik dari pantai. Untuk ke hotel kami masuk lewat terowongan Exit J station East Tsim Sha Tsui yang terhubung dengan station Tsim Sha Tsui dan kami keluar dari Exit D.

Untuk telpon dan internet selain memanfaatkan WIFI yang disediakan hotel,bus dan MTR, bisa juga mengaktifkan fitur roaming operator Indonesia. Di sana ada juga anak perusahaan Telkom yaitu Telin yang jual kartu perdana dengan harga murah, hanya sayang tempat penjualannya terbatas di kantor Causeway Bay-dekat konsulat Indonesia untuk Hongkong. Bisa juga pakai XL Axiata yang kerjasama dengan operator lokal SmartOne menggratiskan roaming BB 3 hari dengan syarat berlangganan full service BB di Indonesia. Tapi leletnya bikin pusing kepala, mungkin dijatah sinyal paling jelek. Yang paling umum dan kelihatannya mantap ya SIM Card untuk turis yang dijual PWCC.

HK Tourist SIM Card

HK Tourist SIM Card

HK Tourist SIM Card 2

tarif SIM CArd HK Tourist

Kami sholat di kamar lanjut tidur dengan nyenyak, mengingat udara yang sejuk malam itu.

Hari ke Kegiatan Provider/Lokasi  2 ORANG  PER ORANG
2 Sarapan Mc Donald-Changi T2         90,000           45,000
           2 Singapore-Hongkong TigerAirTR2062    3,380,052       1,690,026
2 Bus ke TST stop no 13 A21         96,360           48,180
2 Check in menginap 3 malam Yiu Fai-Nathan Road    1,781,200         890,600
2 Octopus Card TST Station       438,000         219,000
2 Makan siang Makan donat Krispy Kreme                –                  –
2 Belanja kebutuhan 3 hari ParknShop       181,478           90,739
2 Makan malam Beli dari TKW         58,400           29,200
2 Avenue of Star Lighting @Hkg, tea vending machine         14,600             7,300
TOTAL    6,040,090       3,020,045
HONGKONG POSTCARD

kartupos hongkong

2.lampu HK island

wujud aslinya

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

3 Hari 2 Malam di Singapura

15 Sabtu Jun 2013

Posted by asambackpacker01 in Banjarmasin, Garuda Indonesia, Hotel, Jakarta, Kuliner, Singapura, Tiger Air, Tips, Wisata

≈ 2 Komentar

Tag

biaya jalan jalan ke singapura, biaya liburan ke singapura, geylang singapore, halal singapura, Hemat Singapura, Hotel di tengah kota Singapura, hotel singapura, Ibis Bencoolen, IKEA Tampines, internet murah di Singapura, jalan jalan ke singapura, Liburan ke Singapura, makanan halal di singapura, pengalaman naik Garuda Indonesia, pengalaman naik tiger air, perbandingan kebun raya bogor dengan botanic garden singapore, Singapore, Singapore botanic garden, singapore botanic garden. orchid garden, singapore tourist pass, Singapura, transport hemat di Singapura, Wisata Singapura


Ini ketiga kalinya kami  mengunjungi Singapura. Kali ini kami ingin mengunjungi 3 tempat yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya yaitu Singapore Botanic Garden dan Orchid Garden, IKEA Tampines, dan Mustafa Center.

Perjalanan kami mulai dari Banjarmasin dengan pesawat Garuda pukul 6.25 WITA menuju Jakarta.

backpack

tas baru buat jalan ke singapura

Perjalanan cukup lancar dengan fasilitas yang lengkap. Ada sarapan nasi opor ayam, buah dan minuman, ada hiburan audio video di tiap kursi, majalah dan koran gratis. Pukul 7.10 WIB kami tiba di Jakarta.

garuda meal

sarapan di garuda indonesia

Karena tanpa bagasi, kami langsung keluar, menuju lift untuk naik ke lantai 2 dimana di terminal 2D pesawat kami selanjutnya-Tiger Airways menunggu. Check in untuk penerbangan pukul 9.50 WIB sudah dibuka. Tak menunggu lama, kami langsung check in lanjut ke imigrasi. Tidak banyak antrian pagi ini. Setelah itu kami menuju mushola di ujung ruang tunggu terminal 2D, berdekatan dengan Premier, Esplanade, dan Puri Indah Executive Lounge> Mushola ini sepi dan tenang. Lumayan nyaman untuk menunggu panggilan masuk pesawat. Di sebelahnya ada ruang deportasi.

Pukul 09.20 WIB Ada panggilan untuk menuju ruang tunggu. Pesawat telat 30 menit hari ini dan pukul 10.20 WIB baru terbang dari Jakarta. Tiger Airways ini sister company Mandala Airlines, seragam dan gambar logo nya sama, hanya beda tulisan di badan pesawat. Makanan, minuman dan souvenir dijual di sini. Majalah gratis boleh dibawa pulang. Kadangkala ada makanan ringan gratis dibagikan (kadang kacang atom, wafer), tapi kali ini tidak. Untuk makanan dan minuman dijual dengan harga 2x lipat harga di Mandala Airlines. Tidak aneh, karena harga makanan di Singapura 2-3x lebih mahal dari Jakarta, kecuali kopi Starbuck yang ternyata lebih murah di Singapura.

Pukul 12.55 waktu Singapura (sama dengan WITA) kami mendarat di Bandara Changi. Ada kejadian berbahaya di sini, kala ada nenek-nenek terjatuh di ujung travelator, maka yang dibelakangnya pun jatuh bertumpukan, ada yang lecet tertabrak troli. Untung petugas sempat mematikan mesin, meski agak telat. Kami mampir dulu ke toilet, cuma sayangnya tidak tersedia tombol air pembilas bekas urin. Untuk membilasnya terpaksa geser badan, maka sensor toilet menandai sudah tidak ada orang, maka air mengalir. Terkadang teknologi malah merepotkan dan membahayakan. Dekat toilet ada dispenser air minum dan orang antri mengisi botol minumannya. Gratis. Selanjutnya kami menuju imigrasi dengan membawa kartu imigrasi yang sudah kami isi di pesawat (dibagikan pramugari Tiger Airways). Ini mempercepat imigrasi, walau di bandara juga di sediakan kartu imigrasi.

Setelah selesai di imigrasi kami lanjut ke money changer, menukar sisa uang umrah Maret lalu sebesar 547 Riyal. Di website xe.com seharusnya dapat 183 Dollar Singapura (S$). Tapi di OCBC hanya dapat S$173 (94.5%). No choice. Untuk menuju pusat kota dan keliling Singapura paling mudah menggunakan kereta MRT. Kali ini kami pilih menggunakan Singapore Tourist Pass (STP) yang memberi kebebasan kami menggunakan kereta MRT dan bus SMRT tanpa batas. Lebih hemat jika kita suka berkeliling mengeksplorasi negara kota Singapura.

Kami tiba di stasiun MRT Bugis sejam kemudian, lanjut makan siang di Bugis Junction tepatnya di Punggol Nasi Padang-halal, memesan nasi lemak dan ayam bakar.

punggol nasi padang

nasi padang punggol yang jutek pelayannya

Pelayanan kurang ramah dan harga relatif mahal menjadi ciri khas makan di Singapura. Kami makan dekat stock bahan makanan, agak maklum saja ternyata beras impor product of Thailand, kecap ABC product of Indonesia, minyak dan margarin product of Malaysia. Impor semua. Minum kami bawa dari air yang kami isi di bandara tadi. Setelah makan kenyang, kami lanjut menuju Hotel Ibis Bencoolen. Banyak ibu-ibu sosialita Indonesia yang menunggu giliran dapat kamar. Harga kamar pemesanan langsung hari itu S$ 245 (Rp 1960ribu). Terlalu mahal untuk ukuran rata-rata manusia di dunia. Di Jakarta atau Bangkok harga yang wajar sekitar Rp 550 ribu termasuk makan pagi. Berhubung complimentary dari keanggotaan Accor, kami tak perlu bayar di sini.

Kami masuki kamar yang kecil (11 m2) namun bersih, wangi dan rapi ini.

ibis bencoolen

kamar hotel Ibis Bencoolen Singapura

Aneka pilihan colokan listrik mulai bentuk USB, 2 lobang dan 3 lobang tersedia di sini. Internet juga sangat cepat seperti di Jakarta. Saluran TV kabel sangat sedikit tak sampai 20 channel dan tak seheboh di TV Indonesia. Ada teh kopi dan gula beserta pemanas air, ada kulkas, ada safety deposit box (walau ternyata tidak berfungsi karena tidak ada baterainya). Kamar mandi pakai shower yang deras. Ruangan kedap suara sehingga sangat nyaman untuk tidur. Setelah sholat, kami puaskan menikmati semua fitur yang ada. Sampai akhirnya kami bosan dan setelah Maghrib kami lanjutkan perjalanan ke IKEA Tampines.

ibis room

TV kecil, SDB, Kulkas mini, coffee tea maker

Dari hotel kami lewati Bugis Street yang sangat ramai, lalu menuju MRT Bugis yang berada di dalam Bugis Junction. Kami naik kereta MRT East West menuju stasiun MRT Tampines. Stasiun ini ternyata menyatu dengan Tampines Mall. Karena bukan tujuan, kami langsung keluar menyusuri sebelah kanan menuju tempat parkir bus gratis menuju IKEA Tampines. Tempat parkir ini berada persis di depan kios Western Union (warna kuning). Menunggu bus ini makan waktu sekitar 30 menit meski di website IKEA dikatakan tiap 10 menit ada bus. Akhirnya pukul 20.30 kami berangkat ke IKEA.Ternyata tak hanya IKEA, di kawasan itu ada GIANT-hypermarket, COURT-toko elektronik, masing-masing gedung seukuran lapangan bola. Naik bus gratis ini bisa mengakses ke tiga tempat ini.

Pertama yang kami datangi adalah foodcourt IKEA yang menjual aneka makanan khas Swedia dan lokal. Kami penasaran dengan bakso Swedia yang kabarnya enak. Kami (istri berjilbab) langsung masuk antrian jalur 1, sampai akhirnya sadar dipandangi orang-orang. Ternyata kami salah masuk antrian, di jalur 1&2 menjual makanan non halal, bakso nya campuran daging sapi dan babi. yaks. Sambil mengingat yang pernah saya baca di website IKEA  di jalur 3 yang menjual makanan halal. Alhamdulillah. Bakso sapi 10 biji ditambah kuah susu dan selai cranberry dihargai S$5,5. Teh dilmah atau kopi dijual S$0,5 yang bisa di refill sesuka hati. Saya suka baksonya, enak kenyal. Enak juga selai berry dimakan sama bakso. Selesai makan, piring sendok dan garpu dikumpulkan di satu tempat. Kalau begini yang halal kecampur dengan yang non halal dong. Bismillah saja wis.

ikea meatball

meatball IKEA

Mengenai IKEA Tampines, seperti toko besar yang menjual gabungan produk Lion Star (plastik dan pecah belah) dan Olympic (perabotan murah), dengan merk tunggal IKEA. Bisa dibilang murah sekali, karena contohnya wadah plastik kedap udara yang bisa dipanaskan di microwave 120 derajat Celcius, 17 biji hanya di jual S$4,9 (Rp 40ribu). Di online shop Indonesia di jual Rp 150-200 ribu (maklum ongkos kirim dan proses bawanya agak berat dan ribet-kalau beli banyak bisa kena pajak import). Selain memajang barang, ada juga model rumah aneka tipe yang sudah diisi perabotan dan produk IKEA. Inspiratif sekali.

ikea room model

model kamar di IKEA Tampines

ikea model

model ruang tamu di IKEA Tampines

Puas dari IKEA Tampines, kami menuju ke tempat tunggu bus gratis, sambil menunggu kami mendengar lagu populer Swedia yang keluar dari speaker di atas tempat duduk. Dan melihat betapa uletnya orang Singapura berwirausaha. Dengan mobil pick up mereka beli perabot plastik untuk warungnya sambil bawa 3 anak yang masih balita. Begitu bus tiba kami langsung naik, kali ini mengantar kami ke stasiun MRT Bedok. Dari sini kami turun di MRT Bugis. Bugis Junction sudah tutup, Bugis Street sudah sepi, maklum sudah pukul 23.30. Tapi aman kok, gak ada preman. Mampir dulu di minimarket 7-11 yang ada di samping Hotel Ibis Bencoleen untuk beli Nasi Rendang spesial dan minuman ringan. Sebelum tidur kami makan seporsi berdua, maklum bakso tadi kurang mengenyangkan. Enak dan pas porsinya.

Pengeluaran hari pertama (x1000)

– Garuda Banjarmasin Jakarta  600×2 = Rp 1200

– Tiger Jakarta Singapura 375×2 = Rp 750

– Airport tax Jakarta 150×2 = Rp 300

– Singapore Tourist Pass 2 hari $26×2 = $ 52 = Rp 416

– Makan Siang $12 = Rp 96

– Hotel Ibis Bencoolen Rp 0

– MRT Bugis – Tampines, Bedok-Bugis, Bus Rp 0

– Bakso Swedia dan Teh S$ 6×2 = S$ 12 = Rp 96

– Nasi rendang dan teh botol S$ 5,4 = Rp 43

Pengeluaran hari pertama = Rp 2901ribu

Hari Kedua, Ahad 9 Juni 2013

Pagi ini mendung dan hujan. Subuh di Singapura baru pukul 06.00. Biasanya setelah sholat, kami jalan pagi, namun karena hujan membuat kami malas keluar hotel. Lebih baik menunggu terang sambil lihat lokasi yang akan kami kunjungi hari ini-Botanic Garden di Youtube. Streaming nyaris tanpa buffering. Ada juga 1 channel TV yang terus menerus menyiarkan promosi tempat wisata di sana. Sampai akhirnya pukul 09.30 hujan terang dan kami turun ke lantai 1 menuju 7-11 untuk sarapan hemat dan halal. Kami pilih menu nasi briyani dan chicken rice, minuman teh botol. Hotel menyediakan sarapan all you can eat seharga S$ 18 namun campur baur antara makanan halal dan non halal. Sambil makan, kami melihat penjaga toko yang sarapan mi instan sambil mencoba menerka, berapa gaji penjaga toko di sini ya, untuk sarapan mi instan + teh botol saja $4 (Rp 36 ribu)?

briyani and chicken rice

Sarapan nasi briyani dan nasi ayam di 7-11 hotel Ibis Bencoolen

Selesai makan kami lanjut jalan melalui Bugis Street yang mulai buka toko, terus ke Bugis Junction yang masih tutup, lalu melalui Beach, Midle (ada Singapore Library), dan kembali ke Bugis Junction. Toko BHG sudah buka, ada sale. Meski sale harga kaos tidak ada yang kurang dari S$10. Karena tidak ada yang menarik, kami balik ke hotel melalui Bugis Street yang sudah meriah. Beli tas untuk istri dan adik. Pukul 11.00 kami sudah tiba kembali di hotel untuk packing sebelum check out.

muka perpustakaan nasional Singapura

suatu pagi di depan perpustakaan nasional singapura

sudut Singapura

salah satu sudut singapura

Pukul 12 tepat kami check out dan langsung menuju ke stasiun MRT Bugis. Dari sini kami menuju stasiun MRT Aljunied, melalui 2 stasiun. Dari stasiun kami menuju Geylang lorong 20 dimana Hotel Fragrance Ruby berada. Kami sempat kaget melihat wanita berpakaian sangat minim berjajar di sepanjang jalan. Ternyata mereka adalah PSK yang sedang mangkal meski hari sedang terik begini. Pantas saja dari berbagai informasi wisata disarankan tidak membawa anak-anak kalau menginap di sini. Konon dulu bandara dan pelabuhan ada dekat sini sebelum dipindah ke Changi dan Jurong.

Alhamdulillah begitu masuk ke lobby hotel ada sekelompok turis keluarga melayu Malaysia sedang menunggu kamar. Paling tidak lebih tenang, karena ada orang setipe di sini. Karena belum waktunya check in (check in pukul 15.00) kami menitipkan tas saja dulu. Untuk makan siang kami menuju ke warung makan halal yang ada di ujung jalan yang pelayannya TKW berkerudung. Ketahuan TKW karena logat Jawanya medok banget. Selesai makan, lanjut ke MRT Aljunied menuju MRT Paya Lebar untuk ganti jalur kereta, selanjutnya ke MRT Botanic Square.

sg botanic garden ss
sg botanic garden 4
sg botanic garden 3
sg botanic garden 2
sg botanic garden 1
botanic garden

jalan ke botanic garden

Cuaca siang ini berawan dan selesai hujan sehingga sangat nyaman buat jalan-jalan di Singapore Botanic Garden. Rindangnya pohon, beningnya kolam dan hijaunya padang rumput sangat nyaman untuk dilihat dan dirasakan. TKI dan TKW beradu heboh dengan tenaga kerja dari Filipina. Selanjutnya ke Orchid Garden yang sangat indah, aneka anggrek di tanam di sini. Berbagai tokoh dunia yang pernah berkunjung di sini diabadikan menjadi nama anggrek hasil persilangan di sini. Sejam tak cukup, setengah hari mungkin waktu yang tepat dialokasikan di sini. Lebat, besar dan rapi membuat suhu udara sejuk meski Singapura ada di daratan rendah dan tropis.

VIP orchird

plang vip orchid garden

seperti di bandung

suasana botanic garden mirip bandung utara

anggerek

anggrek di orchid garden

Recommended. Setelah kaki pegal-pegal maklum jalan jauh dan naik turun akhirnya kami balik ke hotel untuk check in pada pukul 16.00.

anggrek

anggrek mini

Mengejutkan, kamar kami diupgrade ke executive room dari sebelumnya di superior, karena ada masalah di drainase toilet. Begitu masuk ke kamar, kami lihat kamar dengan penampakan tak jauh beda dengan Hotel Ibis Bencoolen namun dengan tarif seperempatnya. Fasilitas sama dengan channel TV lebih banyak. Sama dengan kemarin, kami nikmati fasilitas hotel sampai maghrib pukul 19.15.

frag ruby

kamar hotel fragrance ruby geylang

Usai jama sholat Magrib dan Isya, kami menuju MRT Aljunied, berganti kereta ke MRT Paya Lebar, berganti lagi ke MRT Serangoon. Dari sini kami lanjut menuju MRT Farrer Park dengan tujuan Mustafa Centre. Keluar dari stasiun, kami susuri Serangoon Road dan tampak ribuan laki-laki India mengalir ke semua arah. Antrian mengular di depan Western Union, menandakan inilah tempat berkumpul kuli kasar India di akhir pekan. Menakutkan buat perempuan, dan membuat takjub saya melihat lautan manusia menutupi jalan. Pantas saja jika biasanya MRT isinya kebanyakan orang Cina tapi di jalur ini isinya mayoritas orang India.

Untuk mengamankan diri dari lautan manusia, kami masuk ke ABM restaurant yang menjual makanan minuman India halal. Posisinya persis di samping Mustafa Centre. Dari pintu masuk juga terlihat Anguilla Mosque (Masjid Anguilla). Makanan disini porsinya super besar. Ayam 1/4 dengan nasi briyani beserta sayur okra. Enak dan sangat mengenyangkan. Setelah kenyang kami menuju Mustafa Centre. Hypermart yang sangat besar, 4 lantai, menjual aneka produk, untuk makanan minumannya dari seluruh penjuru dunia. Takjub kami dibuatnya. Harganya lebih murah dari minimarket manapun di Singapura. Satu jam lebih kami mengaduk-aduk isi toko dan membeli beberapa produk importnya seperti susu kambing Inggris, coklat Spanyol, pisang Filipina. Seperti keliling dunia meski kami belum pernah ke sana. Produk Indonesia juga banyak seperti Indomie, mie gelas, Energen dll. Puas keliling dan belanja, kami balik ke MRT Farrer Park, ganti kereta di stasiun MRT Brass Basah, dari sini kami turun ke MRT Paya Lebar dan akhirnya kami turun di MRT Aljunied. Di sini saya mau mengembalikan kartu STP, namun ternyata disini mereka tidak melayani. Kami bawa pulang ke hotel lagi deh. Malam itu udara dingin dan gerimis, kami melihat ada 1 PSK merana yang masih menunggu pelanggannya di pinggir jalan. Kasihan.

briyani mahal

makan malam nasi briyani yang kenyangnya sampai 20 jam

Pengeluaran hari kedua (x1000)

– Nasi Briyani dan nasi Ayam + minum S$ 9.8 = Rp 78

– Tas wanita S$ 10x 2 = Rp 160

– Hotel Fragrance Ruby S$67 = Rp 536

– Makan siang S$ 7,5 = Rp 60

– MRT Aljunied-Paya Lebar-Botanic Square-Buona Vista-Aljunied Rp 0

– Singapore Botanic Garden Rp 0

– Orchid Garden S$5 x2 = Rp 80

– Souvenir Perunggu S$ 2 = Rp 16

– MRT Aljunied-Paya Lebar-Serangoon-Farrer Park-Brass Basah-Paya Lebar-Aljunied Rp 0

– Nasi briyani porsi kenyang + mango lassy S$ 18 = Rp 144

Pengeluaran hari kedua = Rp 1074

Hari ketiga, Senin 10 Juni 2013

Hari ini kami harus bersiap balik ke Jakarta. Pukul 04.00 dinihari sudah mulai mandi dan sholat Subuh. Pukul 06.00 kami hendak ke MRT Aljunied, namun karena hujan deras kami pesan taksi Comfort dari hotel, jarak hotel ke Bandara Changi sebenarnya hanya 16 km dengan tarif argo S$ 14, namun karena terlalu pagi kami kena tambahan charge S$ 7 (50%) dan fee hotel S$3. Hujan sangat deras. Pukul 06.20 kami tiba di terminal 2 pintu paling akhir dimana check in Tiger Airways berada. Taksi di sini sudah canggih dan sopir sudah familiar dengan pembayaran menggunakan kartu kredit. Cepat dan efisien.

Check in cepat dan lancar. Karena masih 2 jam lagi saya keliling bandara. Tak lupa turun ke stasiun MRT Changi  untuk mencoba menukarkan kartu STP dengan deposit yang pernah saya setor. Alhamdulillah bisa. Oh ya, di changi ternyata ada beberapa turis yang menggelandang disini alias tidur dengan sleeping bag di bandara. Kami masuk pesawat pukul 07.40 dan berangkat ke Jakarta tepat pada pukul 08.10. Pukul 09.45 WIB pesawat sudah mendarat di Jakarta. Acara selanjutnya keluar dari imigrasi Indonesia, dan sarapan di Hoka-Hoka Bento terminal 2D. Kami pilih menu C dan D plus jus konyaku. Nikmat sekali rasanya.

Kami sempat menginap dulu di Mercure Ancol Jakarta untuk menikmati Seaworld dan lanjut ke Banjarmasin menggunakan pesawat Citilink keesokan harinya.

Pngeluaran hari ketiga

-Taksi Comfort S$ 24 = Rp 192

-Cashback STP S$10×2 = -Rp 160 (pemasukan)

-Tiger Singapura Jakarta Rp 375x 2 = Rp 750

-Sarapan Hokben = Rp 189

-Citilink Jakarta-Banjarmasin Rp 523×2 = Rp 1046 (termasuk pesan online nasi empal dan kwetiaw goreng)

Pengeluaran hari ketiga = Rp 2017

Total pengeluaran berdua 3 hari 2 malam di Singapura adalah Rp 2901 + Rp 1074 + Rp 2017 = Rp 5992 (Rp 6 juta)

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • Asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 604 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    loading Batal
    Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
    Cek surel gagal, silahkan coba kembali
    Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.
    %d blogger menyukai ini: