Tag
Air Asia, bandara YIA, imigrasi, imigrasi yogyakarta, jarak tune klia2 ke tune aeropolis, kereta bandara YIA, makanan air asia, makanan di air asia, menu air asia, pengalaman naik air asia, promo Air Asia, santan air asia, sarapan tune aeropolis, shuttle tune aeropolis, tarif kereta bandara YIA, tiket kereta bandara YIA, transportasi dari YIA, transportasi ke YIA, tune aeropolis, tune klia2, visitor Shuttle bus
Sabtu, 28 Januari 2023
Ini adalah hari terakhir jalan-jalan seminggu di Singapura dan Malaysia. Kami pergunakan hari ini untuk jalan santai, beli oleh-oleh menggunakan Ringgit yang tersisa. Untuk sarapan, tadi malam kami telah membeli satu set salad dengan cesar salad, buah apel dan roti burger di Jaya Grocer. Rencana kami mau bikin burger salad. Ternyata meski daging terasa enak, segar. Roti nya kenyal tidak rapuh, cocok untuk burger. Demikian juga apelnya, renyah. Kami makan pelan sambil menikmati Wi-Fi yang kencang. Lalu mandi, bersiap untuk check out.



Kami check out jam 10.30 pagi. Termasuk tamu terakhir, karena sejak sebelum subuh tadi sekitar jam 5 pagi, banyak tamu yang check out, termasuk tamu kamar sebelah sudah riuh bersiap ke Indonesia? Tak mengerti persisnya apa yang mereka bicarakan dalam bahasa Mandarin, tapi beberapa kali menyebut kata Indonesia dan Bali. Mungkin mereka akan ke sana.
Di resepsionis ada petugas, kakak bertubuh subur bertanya, “sudah sarapan? “” Sudah” “Mau tak sarapan lagi, sila pilih yang mana? Ada nasi lemak, american breakfast dan indian breakfast”” Saya tak pesan kak”” Ini saya bagi percuma” Terkejut saya, karena di booking Agoda No Breakfast. Kami pilih nasi lemak dan american breakfast. Minumnya dikasih 2 botol Spritzer 500 ml. Wah surpised me. Thank you.



Di sini menunggu 30 menit, hingga saatnya naik shuttle van pukul 11.00.Ada 2 penumpang lain yang naik, sehingga kami berempat. Armadanya van, bukan bus, karena penumpang nya hanya 4.Tadi malam naik bus karena yang naik 13 orang. Saya perhatikan 2 tamu lain ini tidak dikasih bekal breakfast. Entah mereka tak dapat atau mereka sudah makan di kamar. Wallahualam.
Perjalanan ke Tune KLIA 2 ini lebih lama, karena lebih jauh dan melewati jalur yang berbeda dengan semalam. Kalau kawasan diandaikan sebuah kotak. Tadi malam lewat setengah kotak bagian kiri kiri sejauh 15 km, sekarang lewat setengah kotak bagian kanan sejauh 17 km, dengan sopir keturunan Tamil yang ceria. Melewati Mitsui Outlet Park.




Setiba di Tune KLIA 2 kami ambil troli, lalu jalan melalui lorong yang tersambung ke terminal kedatangan KLIA2. Dari situ lanjut belanja di Jaya Grocer, membelanjakan sisa Ringgit. Kebetulan masih 52 Ringgit, saya belanjakan kopi brazil, kopi kluang station, teh BOH songket series mandarin, teh BOH peach, semuanya 49 Ringgit. Berhubung hampir jam 12 siang, kami makan siang bekal sarapan yang dikasih resepsionis Tune Aeropolis tadi. Ternyata semuanya sedap, semua enak, porsi nya banyak. Nasi lemak ada ayamnya, sedangkan american breakfast ada sup kacang merah, sandwich, sosis dan telur dadar. Di sekitar kami banyak orang Indonesia ke berbagai tujuan, mungkin karena ruang tunggunya sama-sama di L.
Usai makan siang, kami bergegas ke terminal check in di line V. Di sana kami drop bagasi plus cetak boarding pass warna merah menyala. Kami dapat ruang tunggu L10. Lalu ke pemeriksaan bawaan kabin penumpang oleh kru Air Asia. Lanjut pemeriksaan barang, paspor, lalu masuk ruang tunggu. Di sini pemeriksaan terakhir sebelum masuk pesawat, maka gelang jam, ikat pinggang, dompet harus di lepas untuk scan X-RAY. Saya sempat jamak qashar Dzuhur Ashar di surau dekat L8. Sebelah L10 yang merupakan ruang tunggu keberangkatan ke Yogyakarta. Satu jam sebelum terbang penumpang diminta masuk ke ruang tunggu dalam L10.



Menunggu cukup lama, akhirnya pukul 15.00 dipersilakan boarding naik pesawat Air Asia AK 348 tujuan YIA ini. Banyak penumpangnya warga Malaysia yang berlibur ke Yogyakarta dan sekitarnya. Saya pesan chicken Thai basil, tapi yang ready to eat chicken rice. Sedangkan istri pesan chicken sandwich. Sedap semua makanan sore ini. Meski sama sama chicken rice Air Asia, beda rasa produk AK dengan QZ yang seminggu sebelumnya kami naiki, mungkin beda penyedia kateringnya. Di AK ini lebih asin, nasi lebih pera, ayamnya lebih smoky, iyalah chicken rice makanan umum di Malaysia. Lebih pengalaman bikin chicken rice yang enak. Di sini pesanan kopi instan Moccona 50 gram diantar pertama kali setelah pesawat stabil dengan bungkus bertuliskan duty free. Duty free yang murah, karena saya beli hanya 14 Ringgit diskon 4 Ringgit, bayar 10 Ringgit.



Di pesawat tidak membosankan karena pramugari/a nya ada yang atraktif sepanjang perjalanan, menawarkan produk dan curhat rumah tangganya ke penumpang yang sedang ulang tahun dan duduk persis di belakang saya. Sampai akhirnya tertidur satu jam di pesawat hingga mendarat di YIA. Kursinya saja sempit tapi tak terlalu mengganggu karena banyak tidurnya.
Pertama datang diperiksa aplikasi peduli lindungi, lalu paspor, ambil bagasi, lalu bea cukai. Prosesnya lebih panjang dan lama dibandingkan di Changi seminggu lalu, tapi cepat kalau untuk WNI di banding WNA yang agak tersendat karena harus verifikasi dan pendaftaran imei telepon dll.






Beres imigrasi, kami langsung ke stasiun kereta bandara, ternyata tiket pukul 18.00 dan 20.00 habis, baik di aplikasi maupun di loket. Terpaksa turun lagi cari alternatif, dapatlah DAMRI. Tarifnya 80.000/orang, atau 4x tarif kereta bandara. Waktu tempuhnya juga 2,5 jam dibandingkan naik kereta bandara yang cuma 39 menit + naik taksi online 21 menit. Kelebihannya, kebetulan kami diturunkan depan rumah, sehingga tidak perlu naik taksi ke rumah.
Alhamdulillah perjalanan 7 hari 6 malam di Singapura dan Malaysia ini berjalan lancar, berkesan, banyak pengalaman baru dan dapat pelajaran yang intinya dimanapun semua orang itu sedang berjuang sesuai jalan hidupnya, setiap orang punya cerita hidupnya masing-masing.
Pengeluaran hari ke-7 jalan jalan ke Malaysia kali ini adalah :

*)Tiket Air Asia dari Kuala Lumpur ke YIA menjadi pengeluaran terbesar jalan-jalan ke Singapura dan Malaysia kali ini.