• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: makanan halal di hongkong

Tips Liburan Ke Hongkong

09 Sabtu Nov 2013

Posted by pengingat in Hongkong, Hotel, Jetstar, Kuliner, Shenzen, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

aplikasi jalan jalan hongkong, jalan jalan ke hongkong, Liburan ke Hongkong, makanan halal di hongkong, masjid di hongkong, penginapan murah di hongkong, tips hongkong, Tips liburan ke Hongkong, waktu sholat hongkong


Alamat Penting :

Masjid Ammar

8/F,Islamic Centre, 40 Oi Kwan Road,Wanchai,Hongkong

Tel : (852) 28920021, Fax : (852) 28384337

Email : hkiya@hkiya.org.hk

Website : www.hkiya.org.hk

Organisasi keagamaan di sini dikelola dengan baik dan professional, mereka menerbitkan newsletter kegiatan bulanan, buku-buku tentang Islam, dan jadwal sholat. Semua gratis. Mereka juga ada pelatihan leadership camp, bazaar dan traveling. TKW yang bermasalah juga sering mampir di sini. Di lantai 5 ada kantin halal yang menjual dimsum sampai makanan berat dengan  level rasa enak sekali.

Hao’s inn (grup Yiu Fai Guest House)

Flat E, 5/FL, Golden Crown Court, 66-70 Nathan Road, Tsim Sha Tsui (TST)

Tel : (852) 23024812

Email : reservations@haosinn.com

Website : www.yiufaiguesthouse.com

Fasilitas lengkap layaknya hotel, kecuali kulkas tidak ada. Air minum gratis di gallon dekat resepsionis, ada tea gratis pula.

Aplikasi penting yang bisa di download di Playstore Android dan terbukti sangat membantu :

  1. MTR Tourist atau MTR Mobile, berisi informasi biaya, waktu tempuh, tips perjalanan, toko dan fasilitas yang tersedia di setiap stasiun, panduan wisata, serta info tempat penting (mall, bank,hotel, kantor dll) di sekitar pintu keluar.
  2. Mobile Bus Info
  3. DiscoveryHK : semua tentang Hongkong
  4. Tripadvisor Hongkong
  5. HOLIDAY : info Shenzen
  6. Experience Macau : info Macau

Atau aplikasi lain yang download full content, peta yang dijual di toko buku Periplus juga membantu. Lupakan google maps atau aplikasi yang memerlukan koneksi internet, bisa mati gaya. Pengalaman pakai internet gratisan xl untuk BB roaming 3 hari, BB jadi sering hang.

Alternatif lainnya ambil brosur gratis yang tersedia di bandara, mall, hotel dan tempat strategis lainnya. Biasanya berisi informasi terbaru dan akurat.

Dalam artikel sebelumnya terdapat scan brosur yang semoga membantu

1.Aturan tarif taksi dan perkiraan biaya ke lokasi terkenal

2.Masjid di Hongkong

3. Kartu nama hotel dan restoran warung malang

4.Hongkong Tourist SIM Card

5.Jadwal sholat Hongkong

Jagalah kebersihan, denda HKD1500 buat yang buang sampah dan merokok sembarangan.

Bagi yang suka koleksi prangko/stamp bisa kunjungi website : www.hongkongpoststamps.hk/eng, aplikasi yang bisa di download di Android Playstore : HK Post

Bagi yang suka koleksi /investasi emas dan perhiasan lainnya coba deh kunjungi : www.chowsangsang.com cek desain dan harga emasnya dan beli di 44 cabangnya

www.chowtaifook.com ada 69 cabang, termasuk di lantai bawah gedung hostel Yiufai

untuk harga lebih murah sesuai standar harga dunia harga emas lantakan bisa dibeli dan dicek di www.hangseng.com, cabangnya juga tersebar dimana-mana. tapi perlu registrasi.

Kesimpulan saya : Hongkong adalah versi klasik Singapura, dengan barang dan biaya hidup lebih murah, surganya buah impor karena murah (setengah harga di Indonesia) dan segar, udara sejuk dan orang yang lebih ramah dari Singapura.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Cuti 2013 (4) : Shenzen, Causeway Bay dan Ladies Market

09 Sabtu Nov 2013

Posted by pengingat in Bisnis, Hongkong, Hotel, Kuliner, Shenzen, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Causeway Bay, Citygate outlet, KFC Shenzen, Ladies Market, makanan halal di hongkong, masjid ammar, masjid ammar hongkong, metro shenzen, nyasar di hongkong, Shenzen, windows of the world shenzen


Selasa, 29 Oktober 2013

Rencana jalan-jalan hari ini adalah ke Shenzen untuk ke Windows of World dan shopping di Dongmen yang kabarnya murah karena dekat pabriknya. Jam 9.30 kami sudah siap untuk naik kereta dari stasiun East Tsim Sha Tsui menuju Stasiun MTR Hung Hom. Dari sini lanjut lagi naik MTR/KCR jurusan Lo Wu. Total perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam sehingga sampai di Lo Wu sudah jam 10.30. Kami tukar dulu USD200 dan MOP 120 sisa dari Makau kemarin. Nilai tukarnya lumayan, USD ditukar senilai 1199 dan MOP senilai HKD 66. Dari sini masuk ke imigrasi Hongkong menyerahkan form departure, lalu jalan lagi masuk wilayah Cina daratan melalui jembatan dan sampailah di imigrasi China. Untuk warga Indonesia dan beberapa negara barat bisa mengajukan visa kunjungan yang berlaku 5 hari, lokasinya di lantai 2. Dengan melalui 5 tahap, ambil nomor antrian dari mesin, isi formulir, setor paspor dan formulir yang sudah diisi, lalu ke counter pembayaran dan terakhir pengambilan paspor yang sudah ditempel visa China. Karena sepi, hanya perlu 15 menit untuk menyelesaikan semua proses ini. Ongkosnya CNY168 (Rp 300 ribu).

4.koin metro Shenzen

koin metro shenzen

4.penampakan WOW

di depan windows of the world shenzen

4.shangrila shenzen

hotel shangrila shenzen

Beres urusan visa lanjut masuk ke imigrasi China, tanpa kesulitan kami bisa langsung masuk ke  wilayah China daratan, di sebelah rombongan anak-anak TK dari Hongkong sedang berwisata ke China, mereka di imigrasi terpisah dari orang dewasa. Tidak tampak kesan China yang angker, kecuali tali pengikat dan bolpen imigrasi yang terbuat dari besi. Keluar imigrasi banyak orang menawarkan transportasi ke berbagai tujuan. Gedung hotel Shangrila yang megah serta shopping center menyambut kami. Sempat bingung, namun melihat symbol seperti MTR tapi warna hijau kami ikuti tanda yang mengarah ke stasiun Louhu Metro Shenzen. Karena ini kunjungan singkat kami tidak ada rencana beli semacam kartu Octopus nya Shenzen. Kami beli aja langsung di vending machine. Tiket ke Windows of World hanya CNY5, yang ditukar dengan semacam koin plastic yang cara kerjanya mirip single ticket MTR Hongkong. Tempel di pintu masuk stasiun keberangkatan dan masukkan ke lubang telan di pintu masuk stasiun kedatangan, so simple.

Meski Shenzen dibuat semodern mungkin oleh pemerintah China, temasuk MTR yang lebih baru dari Hongkong, namun daya beli dan gaya hidup masyarakatnya tidak bisa menyaingi Hongkong. Sangat kontras. Jika di Hongkong kebanyakan berpakaian modis dan merk ternama, di Shenzen pakaiannya seadanya, bahkan tak jarang berpeluh bawa karung besar isinya barang dagangan. Mirip membandingkan penumpang MRT Singapura dengan KRL Jabodetabek. Begitu juga waktu beli air minum di vending machine, kami jadi tontonan ABG Shenzen yang penasaran pingin tahu bagaimana cara kerja mesin ini. Ndeso deh. Gedung-gedung tinggi memang sangat banyak, tapi sangat sederhana serupa rumah susun. Sesampai di stasiun Metro WOW, kami lanjut ke WOW yang tempat masuknya persis ditempat keluar Metro, tepatnya di miniature Museum Louvre (bangunan piramida kaca). Lihat depannya tidak membuat kami tergugah untuk masuk, lha wong isinya cuma miniatur dan patung-patung. Kebetulan kami sudah merasa lapar, kami mampir ke KFC yang ada di depannya. Kami pesan sepaket menu berdua yang berisi burger ayam, 2 sayap ayam, kebab ayam, 12 potong nugget ayam, kentang goreng dan 2 gelas pepsi cola. Selama makan ada 3 pengemis datang silih berganti, ada yang bawa sertifikat veteran perang pula. Kami berikan pecahan yuan kembalian KFC tadi ke mereka. Meski negara komunis, pengemis juga bebas berkeliaran ya. Soal kehalalan makanan, Insya Allah bahan dasar halal (ayam, tapi mungkin tidak baca basmallah) karena mereka tidak menjual menu pork.

4.menu KFC Shenzen

Bismillah saja makan di KFC Shenzen

Langit Shenzen serupa Hongkong, tidak tampak matahari meski sudah jam 1 siang. Tertutup oleh kabut dari pabrik. Mulai bosan dengan tidak ada yang wow di lokasi yang bernama WOW ini, kami balik lagi ke Louhu dengan tarif yang sama. Karena kereta berhulu dari pedalaman Shenzen, yang dikereta pun makin ndeso. Reality show kehidupan orang China di negaranya. Tak mau dipusingkan dengan ketertinggalan Shenzen, kami balik lagi kearah Hongkong. Imigrasi lancar, ada brosur larangan membawa susu formula dari Hongkong melebihi 1.8 kg, karena kalau lebih dari itu kena pajak impor. Tampaknya minat mengkonsumsi susu formula di China sangat tinggi, sehingga pernah ada kasus susu bermelamin beberapa waktu lalu. Meski sudah bergabung dengan China, tampaknya kualitas produk makanan kemasan Hongkong lebih dipercaya masyarakat China. Diperbatasan kami naik KCR menuju stasiun MTR Hung Hom, dari sini lanjut ke East TST yang sambung ke TST dan kami keluar dari Exit D2 yang hanya 50 meter dari hotel. Istirahat sore.

3.larangan bawa susu formula

larangan membawa susu formula berlebih

4.trade center louhu

tempat kulakan trade center louhu shenzen

Rencana sore ini kami ke daerah Causeway Bay, tepatnya ke Victoria Park yang mana kabarnya TKI TKW sering berkumpul di sini pada hari Minggu. Kemudian jalan ke barat menuju ke Wanchai lihat butik dan shopping lanjut ke masjid Ammar untuk makan malam. Rencana tinggal rencana, kami disorientasi, tidak tahu arah mata angin. Asyik lihat toko yang jual makanan Thai, Vietnam, restoran lalu melewati panti pijat dan seterusnya, lewat Oil Street,  akhirnya kami baca tulisan North Point Church, lah ini artinya kami ke timur, bukan ke barat. Lelah sekali jalan sore ini, nyasar-nyasar di tempat yang benar-benar pertama kali kami kunjungi. Google maps di BB juga gak jalan seiring buruknya sinyal SmartOne-rekanan XL Axiata di Hongkong. Dengan langkah kaki tertatih, Akhirnya kami cari petunjuk arah ke Victoria Park. Alhamdulillah dapat, dan kami duduk sambil dengar orang ngobrol pakai bahasa Jawa, tampaknya para TKW yang lagi  mengantar bos lansianya lihat pemandangan malam hari di taman kota ini. Sesudah agak pulih kami menuju air mancur dekat Sugar Street, banyak mall di sekitar situ. Ada Sogo, Daimaru, Jardine dll, nongol juga tulisan IKEA. Sesekali tampak perempuan melayu berjilbab menenteng belanjaan. Puas lihat-lihat luaran mall sebentar, dan rasakan hangatnya neon sign board mall, kami cari tram ding ding. Ternyata nyasar lagi ke timur ke Oil street. Balik lagi pakai tram dingding akhirnya sampai juga dekat jembatan layang Canal road tempat butik Toffe kemarin berada, karena sudah belanja kami tak mampir lagi di sini dan lanjut ke pasar basah yang mulai tutup. Tak seindah pemandangan kemarin sore. Namun toko-toko di sekitar Wanchai road semakin indah dengan lampunya. Kami jalan terus sampai jalan Oi Kwan untuk makan malam di Masjid Ammar. Pas Adzan Isya berkumandang. Di sini kami pesan tumis daging domba dengan cabai kering seukuran jari telunjuk dan tumis sawi dengan bawang plus nasi, karena sudah bawa air minum kami tak pesan minuman.  Rasanya seperti dimsum kemarin, uenak sekali. Tak seperti restoran masjid di Indonesia, Malaysia maupun Arab Saudi, meski adzan berkumandang tetap saja restoran ini buka, tampaknya dimaklumi karena yang beli kebanyakan wisatawan asing yang mendapat keringanan untuk meringkas waktu sholat. Wallahu A’lam.

4.tumis domba masjid ammar

tumis domba yang sangat lezat di masjid ammar hongkong

Puas makan malam kami lanjut lagi jalan, bersamaan itu ada wisatawan dari Malaysia baru datang dan ternyata restoran sudah tutup tepat jam 8 malam. Melanjutkan hasrat naik tram dingding kami naik dari perhentian terdekat, ternyata arahnya ke timur. Sebelum kebablasan, kami turun diperhentian Hing Fat street dekat stasiun MTR Tin Hau ujung Victoria Park. Dari sini naik lagi kea rah sebaliknya. Usut punya usut setelah cek di peta www.hktramways.com ternyata setelah Sogo departemen store rutenya ke Times Square (most famous shopping center in HK) dan berhenti di Happy Valley terminus dimana di sebelahnya ada tempat pacuan kuda legendaries di Hong Kong. Tampak nya semua jalan yang dilewati tram ding ding ini adalah jalan utama dan penting selama pemerintahan Inggris di Hongkong. Di Happy Valley sebagai terminal terakhir kami turun, seharusnya ganti tram, karena tak tahu kami naik lagi tram yang sama yang memutar kea rah timur. Kami nikmati saja ketersesatan ini, walaupun istri bilang sudah 4x lewat Times Square malam ini. Hahaha. Tak mau buang waktu kami turun saja di perhentian dekat stasiun MTR Tin Hau untuk lanjut ke Admiralty, dan setelah ganti kereta kami lanjut lagi menuju stasiun MTR Mongkok dimana Ladies Market berada. Barang semuanya dari China, dengan harga yang tidak murah untuk beli eceran. Kualitas barang sama saja dengan barang impor murah meriah China. Kalau beli eceran bisa lebih murah di Jakarta daripada di sini. Kualitas barang palsu lah. Pasmina saja di hargai fixed HKD 45 (Rp 62 ribu), di online shop Rp 50 ribu sudah dapat. Di toko permanen sekitarnya dijual sepatu sport original yang tak murah. Rata-rata di jual atas Rp 1 juta. Coba memutuskan untuk beli di Jakarta atau di factory outlet Citygate TungChung besok saja. Dan keputusan ini adalah yang tepat…..

Malam makin larut, mendekati jam 11 malam, lapak mulai tutup, MTR sejam lagi juga tidak beroperasi, seiring itu pula orang berduyun memenuhi halte bus dan MTR untuk kembali ke penginapan masing-masing. Sampai di depan hostel masih ada ratusan orang lalu lalang di Nathan Road. Kota yang hidup. Lelah sekali namun bisa tidur dengan tersenyum mengingat kekonyolan demi kekonyolan-salah jalan yang terjadi malam ini. Ini adalah puncak kelelahan perjalanan, quote istri : kelelahan membuat orang jadi error, disorientasi. So, rehatlah.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: