• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: makanan di air asia

Singapura Malaysia 2023 (Hari 1) : Tahun Baru Cina Di Singapura, Tour Former Supreme Court, Vivo City, Salat Di Masjid Diraja Telok Blangah

24 Selasa Jan 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Bisnis, Hotel, Internet, Kereta api, Kuliner, Malaysia, Singapura, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, airasia, airasia checkin, bandara YIA, Bank Sinarmas, biaya jalan jalan ke singapura, chicken rice, chinatown Singapura, credit shell, ez link, halal, halal singapura, hotel Cordia YIA, internet murah di Singapura, internet murah Singapura, jalan jalan ke singapura, kereta bandara YIA, letak hotel Cordia YIA, Liburan ke Singapura, makanan air asia, makanan di air asia, makanan halal di singapura, mall marina bay, marina bay sand, masjid diraja telok blangah, menu air asia, nasi lemak, nasi lemak pak nasser, pengalaman naik air asia, pesan makanan air asia, promo Air Asia, santan air asia, sinarmas visa contactless card, Singapore, Singapura, tarif kereta bandara YIA, tiket kereta bandara YIA, transportasi dari YIA, transportasi ke YIA, vivo city mall, Wisata Singapura


Minggu, 22 Januari 2023

Kami sengaja ke Singapura pada tanggal ini karena ingin mengetahui suasana tahun baru Cina / imlek di Singapura, yang mayoritas penduduknya adalah keturunan Cina/Tionghoa. Pembelian tiket kali ini terdorong karena masih mempunyai credit shell Air Asia sebesar 750 ribu yang merupakan pengembalian akibat pembatalan penerbangan Air Asia ke Bangkok 2,5 tahun lalu karena pandemi Covid19 dan masa berlaku credit shell akan segera berakhir tahun ini. Selain itu paspor yang kami buat pasca ke Singapura dan Malaysia 2019 lalu belum pernah kami pakai. Waktu ke Singapura 2019 dulu merencanakan mampir ke Chinatown tidak jadi karena ingin fokus ke Johor Bahru, Kuala Lumpur dan Colmar Tropicale.

Check in online Air Asia sudah kami lakukan 4 hari sebelum keberangkatan, entah kenapa check in Air Asia Indonesia (QZ) baru bisa dilakukan 4 hari sebelum keberangkatan, padahal biasanya 14 hari sebelum keberangkatan. Malah tiket Air Asia Malaysia (AK) Kuala Lumpur-Yogyakarta sudah bisa check in 2 minggu sebelumnya. Di bandara check in lagi sekaligus drop bagasi.

Semenjak masuk ruang tunggu bandara YIA mulai tampak suasana imlek dengan dekorasi gerbang Kampung Ketandan yang merupakan Chinatown dekat jalan Malioboro Yogyakarta. Petugas AirAsia pemeriksa masuk ruang tunggu keberangkatan juga memakai pakaian dan riasan ala Cina. Baru pertama kali kami masuk ke ruang check in dan ruang tunggu bandara YIA. Cukup takjub dengan besar dan bagusnya interior terminal keberangkatan bandara ini. Langit-langitnya tinggi, banyak tenant brand asing dan dalam negeri yang buka outlet di sini. Misal Starbuck, Periplus, Bakpia Jogja, Mie Akhir Bulan, Pang Ai Ya, Kepala Djenggot, dll.

Ada juga Science Corner by Taman Pintar yang keren, toilet bersih, dan ruang tunggu yang luas serta berlangit langit tinggi. Pemandangan ke landasan pacu, laut dan parkir pesawat pun terbuka luas. Ini masih bisa diakses semua penumpang, baik tujuan domestik maupun internasional.

Sejam sebelum keberangkatan, ruang tunggu internasional dibuka. Boarding pass dan paspor diperiksa pegawai Air Asia berdandan mencolok ala Tionghoa. Lalu pemeriksaan paspor. Ada 3 petugas yang bertugas pagi itu. Beberapa orang tampak tertahan, disuruh menunggu di pojokan mungkin akan ditanya lebih lanjut. Yang sudah selesai imigrasi langsung mencari tempat duduk masing-masing. Ada beberapa kursi dilengkapi dengan steker listrik. Kami menunggu pesawat AirAsia dari Denpasar yang mendarat 15 menit sebelum melanjutkan penerbangan ke Singapura pukul 7.45 WIB. Pukul 7.25 panggilan boarding naik ke pesawat. Tampak pegawai Air Asia tergopoh-gopoh membawa setumpuk paspor milik kru (pilot dan pramugari/a) Air Asia Indonesia ini.

AirAsia Indonesia QZ 658 ini menggunakan pesawat Airbus 320 yang sudah berumur 10 tahun, bekas AirAsia Malaysia. Semua kru nya orang Indonesia. Buku menunya juga berbahasa Indonesia. Kami sudah pesan prebook meal nasi kuning Manado dan chicken rice seharga masing-masing Rp 50.000. Termasuk aqua gelas 220 ml. Semuanya sedap nikmat.

Pesawat berangkat pukul 7.51 dan mendarat dengan selamat di Singapura pukul 10.42 waktu Singapura, perjalanan 1 jam 51 menit. Sempat belok belok di atas daratan, rupanya itu pulau-pulau Batam, Bintan dan sekitarnya. Sungguh luas sekali negara Indonesia.

Setelah kami sampai Changi terminal 4, penumpang banyak ke toilet, lanjut ke Imigrasi. Saat ini perlu mengisi formulir online di aplikasi MyICAmobile, paling cepat 3 hari sebelum keberangkatan, apabila disetujui pemerintah Singapura, izin berlaku sampai 30 hari untuk sekali masuk. Di bandara tinggal masuk gate dengan petugas yang mencocokkan data yang masuk di aplikasi, tanpa isi kertas lagi. Lalu ke tempat pengambilan bagasi. Dari pengambilan bagasi, pindah ke terminal 3 menggunakan bus ke terminal 1 dulu, lalu naik Skytrain pindah ke terminal 3 counter Travelex, turun ke lantai 1 kedatangan untuk ambil Simcard Singtel yang saya beli di Klook seharga 15 SGD diskon menjadi 12 SGD berisi 100 GB internet Singapura, 3 GB internet roaming (bisa dipakai di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Australia) dan 3 SGD EZ Link untuk naik bis/MRT. Plug n play tanpa prosedur yang susah-susah karena petugas Travelex yang mendaftarkan paspor kita.

Main: $0.00 Exp:19-02-23.
hi!Tourist: 500 Local min,100 Local SMS,30 Intl. Call min,100.000GB Local Data, Exp:19-02-23.
WhatsApp Plan Exp:19-02-23.
Facebook Plan Exp:19-02-23.
WeChat Plan Exp:19-02-23.
LINE Plan Exp:19-02-23.

Setelah mendapat kartu Singtel kami ke stasiun MRT Changi, top up ez link kartu Singtel 10 SGD. Istri pakai debit visa contactless Sinarmas yang ternyata dapat digunakan di MRT Singapura seperti yang dipromosikan Bank Sinarmas. Tinggal tempel, gate MRT langsung terbuka. Simpel.

Dari MRT Changi ke MRT Lavender memakan waktu sekitar 1 jam, keluar di exit B langsung terhubung di sisi utara jalan. Di sini kami ketemu outlet minuman boba Liho yang vouchernya saya beli di Klook. Redeem lancar. Boba nya kami bawa untuk bekal. Dari sini jalan ke hostel Spacepod@lavender melalui Burger King, MC Donald, supermarket Fairprice, 7 eleven dll. Daerah perumahan yang rindang dengan pohon besar. Tak sulit menemukan hostel Spacepod@lavender yang pengalaman menginapnya saya tulis di sini.

Potongan Rp45,000 untuk pengalaman travel unik pertama anda dengan Klook!
Hai! Ada diskon Rp45,000 untuk berbagai aktivitas populer, hotel, dan lainnya di Klook. Cukup sign up melalui link ini:
https://s.klook.com/c/pow17w

Karena ada rencana mengikuti Back of House Tour di Former Supreme Court yang masuk ke dalam program Singaporewards yang dimajukan dari pukul 16.30 menjadi 14.30, maka kami bergegas ke lokasi dengan naik bus SMRT No 145, tur ini kurang lebih berisi : Tur eksklusif ini menawarkan sekilas ke area terlarang bekas Mahkamah Agung, biasanya di luar batas untuk umum. Pergi ke belakang layar dan cari tahu lebih lanjut tentang proses ruang sidang dan pengalaman orang-orang yang diadili saat Anda:

  • Lintasi jaringan lorong tersembunyi
  • Panjat melalui pintu jebakan ke dermaga tahanan
  • Dapatkan akses ke Viewing Gallery di mana anggota masyarakat biasa duduk selama persidangan
  • Temukan kisah beberapa kasus paling terkenal dalam sejarah Singapura sejak 1939, yang diadili di ruang sidang ini.

Tur yang semula dijadwalkan 1 jam ini ternyata molor menjadi 2 jam, tampaknya guide Mr Loke CM yang didampingi cik Ibrahim bersemangat memandu kami. Secara bersamaan ada pameran karya seni, yang kebanyakan adalah seniman Indonesia.

Sebenarnya setelah tur, kami bisa menukarkan tiket sebagai voucher diskon SGD 15 untuk makan minum di Courtyard Cafe, namun ternyata sedang tutup, libur Imlek semua. Wah sayang sekali, jadinya kami minum boba Liho sambil duduk dekat serombongan TKW Filipina yang sedang bikin video Tiktok di tangga National Gallery. Sambil menunggu hujan reda sebelum kami lanjut ke Vivo City, mal terbesar di Singapura yang ternyata benar-benar besar, mungkin seukuran Trans Studio Mall Bandung.

Ketika hujan masih rintik-rintik, kami berpayung ke arah halte, naik lagi bus 145 ke Vivo City. Hujan lebat di luar bus. Syukurnya, ternyata halte bus di Vivo dilengkapi dengan atap, sehingga sampai mal terlindungi, aman dari basah hujan. Mal ini dipenuhi pengunjung, mungkin mal terbesar dan teramai yang pernah saya kunjungi di Singapura. Kami mau redeem voucher Klook di Yakun Kaya, Ben Jerry ice cream dan Polar Bakery, namun semuanya tutup libur CNY. Padahal cuma hari ini saya di Singapura, besok dari pagi harus cabut karena mau ke Malaysia. Akhirnya kepikiran untuk memberikan voucher ke teman yang tinggal di Singapura.

Di Vivo City kami makan sore sekalian makan malam, karena sudah pukul 17.00. Kami pilih ke foodcourt Kopitiam yang terbagi menjadi 2 zona, yaitu hijau untuk makanan minuman halal, putih untuk makanan minuman non halal. Kedua tempat beda warna alat makan ini terpisah tempat pencucian alat makannya dan kedainya. Tempat duduknya bebas, namun biasanya otomatis dekat dengan kedua zona masing-masing. Saya beli Tomyam Seafood dengan mie lebar 8 SGD, istri pesan ikan Saba dengan nasi 7 SGD. Semua makanannya sedap. Mungkin terlalu banyak irisan cabe dan kecap asin yang saya tambahkan ke tomyam sehingga kurang nyaman menghabiskannya, takut sakit perut.

Usai makan, kami lanjut keluar mal melalui exit D stasiun MRT Harbour Front menuju masjid Diraja Telok Blangah yang ada di seberang mal. Uniknya masjid ini tetap dikelola kerajaan Johor, penguasa Singapura sebelum kemerdekaan. Masjid ini terawat sangar baik, ada mata air yang senantiasa mengalir, dan ada pemakaman kuno nya. Kami salat salat jamak qashar Dzuhur Ashar di sini. Karpetnya empuk, tebal dan harum.

Setelah dari masjid, kami balik lagi ke mal untuk memastikan Ben Jery, Polar dan Yakun kaya apakah benar-benar tutup, ternyata benar-benar tutup seperti yang tertulis Instagram mereka. Lalu kedepan melihat dekorasi CNY milik mal, masuk lagi turun ke MRT Harbour front menuju MRT Chinatown, kami beralih ke MRT karena hari sudah mulai gelap dan mau yang tercepat sampai.Sesampai di Chinatown ternyata perayaan imlek tak semeriah ekspektasi yang terlihat di Youtube. Mungkin banyak yang sedang merayakan di luar Singapura. Banyak lapak yang sudah tutup.

Jalan sekitar 1 km belok ke selatan dengan pemandangan restoran, akhirnya ketemu Buddha Tooth Relic Temple & Museum yang megah, secara demografi penduduk Singapura paling banyak saat ini beragama Buddha 31,1%, disusul Islam dengan 15,6%. Bagian dalam wihara ditutup dan kebanyakan pengunjung hanya bisa melihat dari luar. Tampak pula panggung bekas komunitas Kreta Ayer mengadakan pertunjukan budaya.

Kami jalan ke MRT Maxwell menuju MRT Marina Bay sebelum akhirnya ke MRT Bayfront untuk menonton pertunjukan Spectra-A Light & Water Show di depan Marina Bay Sand. Karena ribet dengan stasiun MRT Marina Bay yang sangat dalam eskalatornya (terdalam di Singapura) dan berkelok peralihan/transitnya, kami sampai Bayfront sudah pukul 20.29, acara sudah bubar. Tinggal acara pusaran air di kaca cekung yang kami tonton, dan dari jauh lampu LightOnSingapore di gedung tempat kami tur 6 jam sebelumnya. Melewati mal Marina Bay Sand yang mewah tapi bisa diakses semua kalangan, kami balik ke hostel naik MRT Downtown Line menuju stasiun MRT Bendemeer. Stasiun MRT ini juga dalam, dan sekitarnya sepi, ada padang/halaman yang luas sebelum akhirnya kami sampai ke hostel. Ketika kami sampai pukul 21.10, tamu pods atas belum sampai juga, mungkin masih jalan-jalan di kota, kami leluasa untuk salat jamak qasar Maghrib dan Isya. Pas tengah tidur saya terbangun karena mereka datang, saya intip dari tirai pods, ternyata mereka sedang bereskan satu koper yang isinya oleh-oleh Singapura. Bangun jam 5.30 pagi mereka sudah pergi, mungkin kejar penerbangan pagi ke Jakarta.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Naik AirAsia

13 Jumat Apr 2018

Posted by pengingat in Air Asia, Kuliner

≈ 9 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia BIG Point, Air Asia Indonesia, air asia xt, jatah bagasi air Asia domestik, Kuliner, kuliner di pesawat, makanan air asia, makanan di air asia, nasi kuning Manado, nasi lemak, nasi padang, pengalaman naik air asia, pizza mini


Selasa, 10 April 2018

Setelah istirahat dan sholat subuh di musholla terminal 2 F bandara Soekarno-Hatta, jam 4.50 pagi kami ke tempat check in 2F untuk menyerahkan bagasi, sedangkan check in online sudah saya lakukan 14 hari sebelumnya. Tiap orang dapat gratis 15 kg bagasi.

tampak luar musholla terminal 2 F

tampak dalam musholla terminal 2 F

Usai drop bagasi, kami ke ruang tunggu F1. Menempati terminal 2F masih terasa kemewahan bekas terminal domestik Garuda Indonesia ini. Oh ya, antisipasi repot, sebaiknya ikat pinggang, dompet, gadget dimasukkan sebelum mesin x ray (pemeriksaan pertama), dan baru dipakai setelah pemeriksaan kedua/sebelum masuk ruang tunggu keberangkatan.

Di ruang tunggu F1 tersedia internet gratis yang cepat, colokan/steker listrik, dan mushola+kamar kecil. Pesawat yg kami tumpangi pukul 06.50 ini adalah pesawat yang tiba dari Surabaya pukul 06.30.

Proses boarding rapi dan lancar, dibagi beberapa zone. Saat tiba di pesawat, kondisinya bersih dan sedang diputar lagu GAC-Suaraku. Di kantong kursi juga tersedia majalah baca di tempat : majalah Air Asia Indonesia, majalah AirAsia regional, menu makanan & souvenir, dan petunjuk keselamatan.

kursi Air Asia yang nyaman

majalah air asia

Saat hendak terbang, antri dulu pesawat di landas pacu, antri dibelakang Singapore Airlines dan Garuda Indonesia, dan pukul 07.20 baru take off dan berlangsung lancar. Selang 15 menit di udara dibagikan makanan pre order. Pagi ini saya sudah pesan 4 porsi makan, yaitu nasi padang, nasi lemak, nasi kuning, dan pizza mini. Masing-masing seharga 33900 sudah termasuk minum. Pemesanan ini paling lambat 48 jam sebelum terbang. Kalau beli di pesawat harganya 70 ribu. Lumayan hemat. Rasanya juga enak.

makanan yang dapat dipesan online

pesanan saya kali ini belum termasuk pizza mini

sedapnya nasi lemak dan kopi air asia

kotak bekas pizza mini dan snack yang dapat dijadikan mainan

Pukul 08.20 pesawat mendarat di bandara Juanda. Sebelum penumpang tiba, bagasi sudah ada di belt conveyor. Tak perlu menunggu lama.

Selasa, 17 April 2018

Terbang dari terminal B Adi Sucipto Yogyakarta  https://asambackpacker01.com/2017/01/21/terminal-b-adi-sucipto-airport-yogyakarta/ ke Jakarta, Air Asia QZ7553 ini terlambat 20 menit. Namun kami bisa lebih lama menikmati bandara yang menyediakan free WiFi, power charger dan air minum, mushola dan kebutuhan dasar lainnya. Proses boarding berlangsung cepat, jam 12 tepat pesawat mulai bergerak.

Saya sudah pre order nasi ayam kungpao dan nasi lemak. Untuk nasi lemak rasanya Ok sudah terstandar, sedangkan ayam kungpao rasanya manis seperti ayam kecap dengan seiris paprika merah dan beberapa butir kacang goreng.

Pesawat tiba dengan selamat di bandara Soekarno-Hatta pukul 13.00 dan selesai mengambil bagasi 13.15 karena pas kami tiba di terminal, bagasi sudah di belt conveyor. Lalu keluar belok kanan ke terminal skytrain terminal 2 ke terminal 1 dimana ada stasiun kereta bandara ke kota. Pengalaman baru naik kereta bandara nih.


Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Mencoba Green Curry Chicken dan Vegan Tofu with Rice Pilaf

19 Jumat Jan 2018

Posted by pengingat in Air Asia, Jakarta, Kuliner, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ 9 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, green Curry Chicken, makanan air asia, makanan di air asia, Vegan tofu with rice pilaf


Salah satu nilai tambah naik Air Asia adalah dapat memesan makanan sebelum penerbangan. Di Indonesia, selain Air Asia juga ada Citilink dan kereta api Indonesia yang melayani pemesanan makanan sebelum keberangkatan.

Kali ini saya coba 2 makanan yang belum pernah saya pesan di Air Asia Indonesia dalam penerbangan Yogyakarta-Jakarta, yaitu Green Curry Chicken dan Vegan Tofu with Rice Pilaf. Sebenarnya untuk Green Curry Chicken sudah pernah saya coba, tapi di Thai Air Asia tahun 2011 (7 tahun lalu) saat terbang Bangkok-Phuket.

Green Curry Chicken nya mungkin disesuaikan dengan selera Indonesia, kuahnya jadi seperti gulai Padang. Padahal kalau di Thailand saya ingat kuahnya creamy santan dan ada daun basil/kemanginya. Kurang otentik tapi tetap enak.

Sedangkan Vegan tofu with rice pilaf itu nasi kuning dengan kacang polong, buncis, kacang panjang, ada saus tomat dan kismis, bunga kol yang overcook dan tentu saja tahu berbumbu manis. Rasanya lumayan sih. Produk ini dipromosikan di majalah Air Asia sebagai menu baru yang sehat.

majalah Air Asia ttg produk baru
artikel ttg menu

Ini penampakannya

green curry
tofu pilaf rice
vegan tofu

Rasanya ok, seperti kari Indonesia pada umumnya dan untuk pilaf agak mirip nasi kuning.

 

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Naik Air Asia XT8449 : Yogyakarta-Denpasar

21 Sabtu Jan 2017

Posted by pengingat in Air Asia, Bali, Kuliner, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ 16 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, air asia xt, biaya jalan jalan ke bali, biaya ke bali, BIG Point, Kursi gratis Air Asia, makanan di air asia, minuman di air asia


Sore ini saya coba naik Air Asia dari Yogyakarta ke Denpasar Bali. Penerbangan yang sedianya berangkat pukul 15.20 WIB, mundur menjadi 15.40 WIB karena kepadatan penerbangan di Yogyakarta.

Dengan cetak boarding pass sendiri di rumah, saya bisa langsung masuk ruang tunggu, karena tidak ada bagasi yang saya bawa. Di pintu pemeriksaan tinggal menunjukkan boarding pass. Oh ya, di bandara Adisucipto Yogyakarta, Air Asia menempati terminal B yang masih baru dan lebih bagus daripada terminal lama/terminal A. Selain Air Asia ada juga Sriwijaya Air dan Silk Air yang melayani penerbangan domestik dan internasional.

Tepat pukul 15.30 ada panggilan boarding. Pesawat tipe A320 ini ber cat “Turn Back Crime”, saya kira itu slogan Polri, ternyata slogan interpol. Pesawat yang relatif baru dan cukup ngepas untuk orang yang bertinggi badan 175 cm seperti saya.

Sesudah take off dan tanda boleh lepas sabuk pengaman, mulai diadakan pembagian makanan yang sudah dipesan. Saya pesan nasi lemak dan ayam saus Dijon. Plus bonus kopi dan air mineral. Harga totalnya 67800 Rupiah. Cukup murah. Ayam saus Dijon dan kopi saya nikmati di pesawat, sedangkan nasi lemak dan air mineral saya nikmati untuk makan malam di bandara Ngurah Rai sambil menunggu penerbangan berikutnya. Pramugari/a di sini ramah dan cekatan, jauh lebih bagus daripada maskapai low cost terbesar di tanah air. Saat mengumpulkan sampah makanan/minuman, pramugari juga mempersilakan penumpang menghabiskan dulu makanannya, dan 10 menit kemudian baru datang lagi untuk mengambil sampah.

Tepat pukul 18.20 WITA pesawat mendarat di bandara Ngurah Rai. Untuk menuju ke terminal domestik makan waktu 15 menit karena cukup jauh parkir pesawat. Ramai sekali pesawat sore tadi. Secara keseluruhan, saya rasa Air Asia khususnya Air Asia Indonesia (QZ dan CAT) tetap terbaik untuk low cost carrier yang terbang di Indonesia. Murah tapi tidak murahan.

Biaya tiket 440 ribu (514 ribu diskon 74 ribu dari penukaran 3450 BIG Points Airasia) + makanan 2 pax 67,8 ribu, total 507,8 ribu. Sebenarnya ada tiket termurah yaitu 420 ribu sebelum diskon waktu saya cek sehari sesudah tiket terbeli, tak apalah.

Liburan kali ini saya pakai jam tangan Air Asia yang saya beli waktu dari Bandung ke Singapura Agustus 2015 lalu seharga 150 ribu. Sampai saat ini masih berfungsi dengan baik, dan ternyata sudah tidak dijual lagi oleh Air Asia.

wp-image-1762819179jpeg.jpeg

jam tangan air asia yang awet baterai nya

wp-image-131186857jpeg.jpeg

nasi lemak, ayam panggang, kopi dan air mineral air asia

wp-image-1201404401jpeg.jpeg

interior air asia xt

wp-image-294677428jpeg.jpeg

Airasia Yogyakarta-Denpasar dengan cat body turn back crime

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Enaknya Pre-book Meal Air Asia Santan

13 Jumat Jan 2017

Posted by pengingat in Air Asia, Kuliner, Tips, Wisata

≈ 1 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia BIG Point, Air Asia Indonesia, Air Asia live chat, airasia, airasia x, harga makanan di pesawat, harga makanan minuman air asia, makanan di air asia, menu air asia, nasi lemak pak nasser, pengalaman naik air asia, pesan makanan air asia, pre book meal air asia, promo Air Asia, santan air asia


Bisa dibilang mantap karena :

1. Harganya murah, 33900 Rupiah sudah termasuk makanan dan minuman. Ada 15 macam pilihan makanan, antara lain nasi lemak, nasi ayam, nasi kuning, nasi padang, nasi minyak, spaghetti, nasi sate, ayam panggang, nasi vegetarian, dll. Sedangkan minumannya bisa dipilih kopi lengkap dengan gula dan krimer, soda (Coca cola kaleng 330 ml), atau air putih. Kalau beli di pesawat harganya 55 ribu, meliputi 45 ribu harga makanan dan 10 ribu harga minuman. Kalau tak beli makanan, minuman dijual 20 ribu/pax. Dengan pre book meal, lumayan hemat 20 ribu Rupiah.

Bisa juga didapatkan gratis dengan menukar 1100 BIG Point buat member BIG Point Air Asia.

2. Rasanya mantap. Tak kalah dari makanan dan minuman di executive lounge. Lumayan mengobati kekecewaan sulit akses ke executive lounge karena ruang tunggu/gate Air Asia terpisah jauh dari executive lounge.

3. Pesannya sebelum terbang, jadi tidak perlu repot bawa cash buat bayar. Dan ada kepastian mendapatkan makanan yang kita pilih. Jika beli di pesawat seringkali pilihan menu terbatas (biasanya cuma nasi lemak dan nasi ayam), dan seringkali kehabisan.

Ini penampakan ayam saus Dijon + Coca cola dan nasi goreng vegetarian + kopi yang kami nikmati malam ini. Alhamdulillah enak 😁

Selasa, 1 Mei 2018

informasi terbaru bahwa harga pre order makanan Air Asia naik 3 ribu Rupiah, seiring melemahnya Rupiah, sehingga harga paket makanan naik dari 33900 menjadi 36900.

IMG_20180501_101055.jpg

 

 

IMG_20180501_101055.jpg
IMG_20180501_101033.jpg
IMG_20180501_101044.jpg
IMG_20180501_101047.jpg

 

 

 

 

 

 

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: