• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: makanan air asia

Singapura Malaysia 2023 (Hari 7) : Dapat Sarapan Gratis, Shuttle ke Bandara, Shopping @KLIA2, Naik DAMRI

02 Kamis Feb 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Hotel, Kuala Lumpur, Kuliner, Malaysia, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Air Asia, bandara YIA, imigrasi, imigrasi yogyakarta, jarak tune klia2 ke tune aeropolis, kereta bandara YIA, makanan air asia, makanan di air asia, menu air asia, pengalaman naik air asia, promo Air Asia, santan air asia, sarapan tune aeropolis, shuttle tune aeropolis, tarif kereta bandara YIA, tiket kereta bandara YIA, transportasi dari YIA, transportasi ke YIA, tune aeropolis, tune klia2, visitor Shuttle bus


Sabtu, 28 Januari 2023

Ini adalah hari terakhir jalan-jalan seminggu di Singapura dan Malaysia. Kami pergunakan hari ini untuk jalan santai, beli oleh-oleh menggunakan Ringgit yang tersisa. Untuk sarapan, tadi malam kami telah membeli satu set salad dengan cesar salad, buah apel dan roti burger di Jaya Grocer. Rencana kami mau bikin burger salad. Ternyata meski daging terasa enak, segar. Roti nya kenyal tidak rapuh, cocok untuk burger. Demikian juga apelnya, renyah. Kami makan pelan sambil menikmati Wi-Fi yang kencang. Lalu mandi, bersiap untuk check out.

Kami check out jam 10.30 pagi. Termasuk tamu terakhir, karena sejak sebelum subuh tadi sekitar jam 5 pagi, banyak tamu yang check out, termasuk tamu kamar sebelah sudah riuh bersiap ke Indonesia? Tak mengerti persisnya apa yang mereka bicarakan dalam bahasa Mandarin, tapi beberapa kali menyebut kata Indonesia dan Bali. Mungkin mereka akan ke sana.

Di resepsionis ada petugas, kakak bertubuh subur bertanya, “sudah sarapan? “” Sudah” “Mau tak sarapan lagi, sila pilih yang mana? Ada nasi lemak, american breakfast dan indian breakfast”” Saya tak pesan kak”” Ini saya bagi percuma” Terkejut saya, karena di booking Agoda No Breakfast. Kami pilih nasi lemak dan american breakfast. Minumnya dikasih 2 botol Spritzer 500 ml. Wah surpised me. Thank you.

Di sini menunggu 30 menit, hingga saatnya naik shuttle van pukul 11.00.Ada 2 penumpang lain yang naik, sehingga kami berempat. Armadanya van, bukan bus, karena penumpang nya hanya 4.Tadi malam naik bus karena yang naik 13 orang. Saya perhatikan 2 tamu lain ini tidak dikasih bekal breakfast. Entah mereka tak dapat atau mereka sudah makan di kamar. Wallahualam.

Perjalanan ke Tune KLIA 2 ini lebih lama, karena lebih jauh dan melewati jalur yang berbeda dengan semalam. Kalau kawasan diandaikan sebuah kotak. Tadi malam lewat setengah kotak bagian kiri kiri sejauh 15 km, sekarang lewat setengah kotak bagian kanan sejauh 17 km, dengan sopir keturunan Tamil yang ceria. Melewati Mitsui Outlet Park.

Setiba di Tune KLIA 2 kami ambil troli, lalu jalan melalui lorong yang tersambung ke terminal kedatangan KLIA2. Dari situ lanjut belanja di Jaya Grocer, membelanjakan sisa Ringgit. Kebetulan masih 52 Ringgit, saya belanjakan kopi brazil, kopi kluang station, teh BOH songket series mandarin, teh BOH peach, semuanya 49 Ringgit. Berhubung hampir jam 12 siang, kami makan siang bekal sarapan yang dikasih resepsionis Tune Aeropolis tadi. Ternyata semuanya sedap, semua enak, porsi nya banyak. Nasi lemak ada ayamnya, sedangkan american breakfast ada sup kacang merah, sandwich, sosis dan telur dadar. Di sekitar kami banyak orang Indonesia ke berbagai tujuan, mungkin karena ruang tunggunya sama-sama di L.

Usai makan siang, kami bergegas ke terminal check in di line V. Di sana kami drop bagasi plus cetak boarding pass warna merah menyala. Kami dapat ruang tunggu L10. Lalu ke pemeriksaan bawaan kabin penumpang oleh kru Air Asia. Lanjut pemeriksaan barang, paspor, lalu masuk ruang tunggu. Di sini pemeriksaan terakhir sebelum masuk pesawat, maka gelang jam, ikat pinggang, dompet harus di lepas untuk scan X-RAY. Saya sempat jamak qashar Dzuhur Ashar di surau dekat L8. Sebelah L10 yang merupakan ruang tunggu keberangkatan ke Yogyakarta. Satu jam sebelum terbang penumpang diminta masuk ke ruang tunggu dalam L10.

Menunggu cukup lama, akhirnya pukul 15.00 dipersilakan boarding naik pesawat Air Asia AK 348 tujuan YIA ini. Banyak penumpangnya warga Malaysia yang berlibur ke Yogyakarta dan sekitarnya. Saya pesan chicken Thai basil, tapi yang ready to eat chicken rice. Sedangkan istri pesan chicken sandwich. Sedap semua makanan sore ini. Meski sama sama chicken rice Air Asia, beda rasa produk AK dengan QZ yang seminggu sebelumnya kami naiki, mungkin beda penyedia kateringnya. Di AK ini lebih asin, nasi lebih pera, ayamnya lebih smoky, iyalah chicken rice makanan umum di Malaysia. Lebih pengalaman bikin chicken rice yang enak. Di sini pesanan kopi instan Moccona 50 gram diantar pertama kali setelah pesawat stabil dengan bungkus bertuliskan duty free. Duty free yang murah, karena saya beli hanya 14 Ringgit diskon 4 Ringgit, bayar 10 Ringgit.

Di pesawat tidak membosankan karena pramugari/a nya ada yang atraktif sepanjang perjalanan, menawarkan produk dan curhat rumah tangganya ke penumpang yang sedang ulang tahun dan duduk persis di belakang saya. Sampai akhirnya tertidur satu jam di pesawat hingga mendarat di YIA. Kursinya saja sempit tapi tak terlalu mengganggu karena banyak tidurnya.

Pertama datang diperiksa aplikasi peduli lindungi, lalu paspor, ambil bagasi, lalu bea cukai. Prosesnya lebih panjang dan lama dibandingkan di Changi seminggu lalu, tapi cepat kalau untuk WNI di banding WNA yang agak tersendat karena harus verifikasi dan pendaftaran imei telepon dll.

Beres imigrasi, kami langsung ke stasiun kereta bandara, ternyata tiket pukul 18.00 dan 20.00 habis, baik di aplikasi maupun di loket. Terpaksa turun lagi cari alternatif, dapatlah DAMRI. Tarifnya 80.000/orang, atau 4x tarif kereta bandara. Waktu tempuhnya juga 2,5 jam dibandingkan naik kereta bandara yang cuma 39 menit + naik taksi online 21 menit. Kelebihannya, kebetulan kami diturunkan depan rumah, sehingga tidak perlu naik taksi ke rumah.

Alhamdulillah perjalanan 7 hari 6 malam di Singapura dan Malaysia ini berjalan lancar, berkesan, banyak pengalaman baru dan dapat pelajaran yang intinya dimanapun semua orang itu sedang berjuang sesuai jalan hidupnya, setiap orang punya cerita hidupnya masing-masing.

Pengeluaran hari ke-7 jalan jalan ke Malaysia kali ini adalah :

*)Tiket Air Asia dari Kuala Lumpur ke YIA menjadi pengeluaran terbesar jalan-jalan ke Singapura dan Malaysia kali ini.

Iklan

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura Malaysia 2023 (Hari 1) : Tahun Baru Cina Di Singapura, Tour Former Supreme Court, Vivo City, Salat Di Masjid Diraja Telok Blangah

24 Selasa Jan 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Bisnis, Hotel, Internet, Kereta api, Kuliner, Malaysia, Singapura, Tips, Wisata

≈ 1 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, airasia, airasia checkin, bandara YIA, Bank Sinarmas, biaya jalan jalan ke singapura, chicken rice, chinatown Singapura, credit shell, ez link, halal, halal singapura, hotel Cordia YIA, internet murah di Singapura, internet murah Singapura, jalan jalan ke singapura, kereta bandara YIA, letak hotel Cordia YIA, Liburan ke Singapura, makanan air asia, makanan di air asia, makanan halal di singapura, mall marina bay, marina bay sand, masjid diraja telok blangah, menu air asia, nasi lemak, nasi lemak pak nasser, pengalaman naik air asia, pesan makanan air asia, promo Air Asia, santan air asia, sinarmas visa contactless card, Singapore, Singapura, tarif kereta bandara YIA, tiket kereta bandara YIA, transportasi dari YIA, transportasi ke YIA, vivo city mall, Wisata Singapura


Minggu, 22 Januari 2023

Kami sengaja ke Singapura pada tanggal ini karena ingin mengetahui suasana tahun baru Cina / imlek di Singapura, yang mayoritas penduduknya adalah keturunan Cina/Tionghoa. Pembelian tiket kali ini terdorong karena masih mempunyai credit shell Air Asia sebesar 732 ribu yang merupakan pengembalian akibat pembatalan penerbangan Air Asia ke Bangkok 2,5 tahun lalu karena pandemi Covid19 dan masa berlaku credit shell akan segera berakhir tahun ini. Selain itu paspor yang kami buat pasca ke Singapura dan Malaysia 2019 lalu belum pernah kami pakai. Waktu ke Singapura 2019 dulu merencanakan mampir ke Chinatown tidak jadi karena ingin fokus ke Johor Bahru, Kuala Lumpur dan Colmar Tropicale.

Check in online Air Asia sudah kami lakukan 4 hari sebelum keberangkatan, entah kenapa check in Air Asia Indonesia (QZ) baru bisa dilakukan 4 hari sebelum keberangkatan, padahal biasanya 14 hari sebelum keberangkatan. Malah tiket Air Asia Malaysia (AK) Kuala Lumpur-Yogyakarta sudah bisa check in 2 minggu sebelumnya. Di bandara check in lagi sekaligus drop bagasi.

Semenjak masuk ruang tunggu bandara YIA mulai tampak suasana imlek dengan dekorasi gerbang Kampung Ketandan yang merupakan Chinatown dekat jalan Malioboro Yogyakarta. Petugas AirAsia pemeriksa masuk ruang tunggu keberangkatan juga memakai pakaian dan riasan ala Cina. Baru pertama kali kami masuk ke ruang check in dan ruang tunggu bandara YIA. Cukup takjub dengan besar dan bagusnya interior terminal keberangkatan bandara ini. Langit-langitnya tinggi, banyak tenant brand asing dan dalam negeri yang buka outlet di sini. Misal Starbuck, Periplus, Bakpia Jogja, Mie Akhir Bulan, Pang Ai Ya, Kepala Djenggot, dll.

Ada juga Science Corner by Taman Pintar yang keren, toilet bersih, dan ruang tunggu yang luas serta berlangit langit tinggi. Pemandangan ke landasan pacu, laut dan parkir pesawat pun terbuka luas. Ini masih bisa diakses semua penumpang, baik tujuan domestik maupun internasional.

Sejam sebelum keberangkatan, ruang tunggu internasional dibuka. Boarding pass dan paspor diperiksa pegawai Air Asia berdandan mencolok ala Tionghoa. Lalu pemeriksaan paspor. Ada 3 petugas yang bertugas pagi itu. Beberapa orang tampak tertahan, disuruh menunggu di pojokan mungkin akan ditanya lebih lanjut. Yang sudah selesai imigrasi langsung mencari tempat duduk masing-masing. Ada beberapa kursi dilengkapi dengan steker listrik. Kami menunggu pesawat AirAsia dari Denpasar yang mendarat 15 menit sebelum melanjutkan penerbangan ke Singapura pukul 7.45 WIB. Pukul 7.25 panggilan boarding naik ke pesawat. Tampak pegawai Air Asia tergopoh-gopoh membawa setumpuk paspor milik kru (pilot dan pramugari/a) Air Asia Indonesia ini.

AirAsia Indonesia QZ 658 ini menggunakan pesawat Airbus 320 yang sudah berumur 10 tahun, bekas AirAsia Malaysia. Semua kru nya orang Indonesia. Buku menunya juga berbahasa Indonesia. Kami sudah pesan prebook meal nasi kuning Manado dan chicken rice seharga masing-masing Rp 50.000. Termasuk aqua gelas 220 ml. Semuanya sedap nikmat.

Pesawat berangkat pukul 7.51 dan mendarat dengan selamat di Singapura pukul 10.42 waktu Singapura, perjalanan 1 jam 51 menit. Sempat belok belok di atas daratan, rupanya itu pulau-pulau Batam, Bintan dan sekitarnya. Sungguh luas sekali negara Indonesia.

Setelah kami sampai Changi terminal 4, penumpang banyak ke toilet, lanjut ke Imigrasi. Saat ini perlu mengisi formulir online di aplikasi MyICAmobile, paling cepat 3 hari sebelum keberangkatan, apabila disetujui pemerintah Singapura, izin berlaku sampai 30 hari untuk sekali masuk. Di bandara tinggal masuk gate dengan petugas yang mencocokkan data yang masuk di aplikasi, tanpa isi kertas lagi. Lalu ke tempat pengambilan bagasi. Dari pengambilan bagasi, pindah ke terminal 3 menggunakan bus ke terminal 1 dulu, lalu naik Skytrain pindah ke terminal 3 counter Travelex, turun ke lantai 1 kedatangan untuk ambil Simcard Singtel yang saya beli di Klook seharga 15 SGD diskon menjadi 12 SGD berisi 100 GB internet Singapura, 3 GB internet roaming (bisa dipakai di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Australia) dan 3 SGD EZ Link untuk naik bis/MRT. Plug n play tanpa prosedur yang susah-susah karena petugas Travelex yang mendaftarkan paspor kita.

Main: $0.00 Exp:19-02-23.
hi!Tourist: 500 Local min,100 Local SMS,30 Intl. Call min,100.000GB Local Data, Exp:19-02-23.
WhatsApp Plan Exp:19-02-23.
Facebook Plan Exp:19-02-23.
WeChat Plan Exp:19-02-23.
LINE Plan Exp:19-02-23.

Setelah mendapat kartu Singtel kami ke stasiun MRT Changi, top up ez link kartu Singtel 10 SGD. Istri pakai debit visa contactless Sinarmas yang ternyata dapat digunakan di MRT Singapura seperti yang dipromosikan Bank Sinarmas. Tinggal tempel, gate MRT langsung terbuka. Simpel.

Dari MRT Changi ke MRT Lavender memakan waktu sekitar 1 jam, keluar di exit B langsung terhubung di sisi utara jalan. Di sini kami ketemu outlet minuman boba Liho yang vouchernya saya beli di Klook. Redeem lancar. Boba nya kami bawa untuk bekal. Dari sini jalan ke hostel Spacepod@lavender melalui Burger King, MC Donald, supermarket Fairprice, 7 eleven dll. Daerah perumahan yang rindang dengan pohon besar. Tak sulit menemukan hostel Spacepod@lavender yang pengalaman menginapnya saya tulis di sini.

Potongan Rp45,000 untuk pengalaman travel unik pertama anda dengan Klook!
Hai! Ada diskon Rp45,000 untuk berbagai aktivitas populer, hotel, dan lainnya di Klook. Cukup sign up melalui link ini:
https://s.klook.com/c/pow17w

Karena ada rencana mengikuti Back of House Tour di Former Supreme Court yang masuk ke dalam program Singaporewards yang dimajukan dari pukul 16.30 menjadi 14.30, maka kami bergegas ke lokasi dengan naik bus SMRT No 145, tur ini kurang lebih berisi : Tur eksklusif ini menawarkan sekilas ke area terlarang bekas Mahkamah Agung, biasanya di luar batas untuk umum. Pergi ke belakang layar dan cari tahu lebih lanjut tentang proses ruang sidang dan pengalaman orang-orang yang diadili saat Anda:

  • Lintasi jaringan lorong tersembunyi
  • Panjat melalui pintu jebakan ke dermaga tahanan
  • Dapatkan akses ke Viewing Gallery di mana anggota masyarakat biasa duduk selama persidangan
  • Temukan kisah beberapa kasus paling terkenal dalam sejarah Singapura sejak 1939, yang diadili di ruang sidang ini.

Tur yang semula dijadwalkan 1 jam ini ternyata molor menjadi 2 jam, tampaknya guide Mr Loke CM yang didampingi cik Ibrahim bersemangat memandu kami. Secara bersamaan ada pameran karya seni, yang kebanyakan adalah seniman Indonesia.

Sebenarnya setelah tur, kami bisa menukarkan tiket sebagai voucher diskon SGD 15 untuk makan minum di Courtyard Cafe, namun ternyata sedang tutup, libur Imlek semua. Wah sayang sekali, jadinya kami minum boba Liho sambil duduk dekat serombongan TKW Filipina yang sedang bikin video Tiktok di tangga National Gallery. Sambil menunggu hujan reda sebelum kami lanjut ke Vivo City, mal terbesar di Singapura yang ternyata benar-benar besar, mungkin seukuran Trans Studio Mall Bandung.

Ketika hujan masih rintik-rintik, kami berpayung ke arah halte, naik lagi bus 145 ke Vivo City. Hujan lebat di luar bus. Syukurnya, ternyata halte bus di Vivo dilengkapi dengan atap, sehingga sampai mal terlindungi, aman dari basah hujan. Mal ini dipenuhi pengunjung, mungkin mal terbesar dan teramai yang pernah saya kunjungi di Singapura. Kami mau redeem voucher Klook di Yakun Kaya, Ben Jerry ice cream dan Polar Bakery, namun semuanya tutup libur CNY. Padahal cuma hari ini saya di Singapura, besok dari pagi harus cabut karena mau ke Malaysia. Akhirnya kepikiran untuk memberikan voucher ke teman yang tinggal di Singapura.

Di Vivo City kami makan sore sekalian makan malam, karena sudah pukul 17.00. Kami pilih ke foodcourt Kopitiam yang terbagi menjadi 2 zona, yaitu hijau untuk makanan minuman halal, putih untuk makanan minuman non halal. Kedua tempat beda warna alat makan ini terpisah tempat pencucian alat makannya dan kedainya. Tempat duduknya bebas, namun biasanya otomatis dekat dengan kedua zona masing-masing. Saya beli Tomyam Seafood dengan mie lebar 8 SGD, istri pesan ikan Saba dengan nasi 7 SGD. Semua makanannya sedap. Mungkin terlalu banyak irisan cabe dan kecap asin yang saya tambahkan ke tomyam sehingga kurang nyaman menghabiskannya, takut sakit perut.

Usai makan, kami lanjut keluar mal melalui exit D stasiun MRT Harbour Front menuju masjid Diraja Telok Blangah yang ada di seberang mal. Uniknya masjid ini tetap dikelola kerajaan Johor, penguasa Singapura sebelum kemerdekaan. Masjid ini terawat sangar baik, ada mata air yang senantiasa mengalir, dan ada pemakaman kuno nya. Kami salat salat jamak qashar Dzuhur Ashar di sini. Karpetnya empuk, tebal dan harum.

Setelah dari masjid, kami balik lagi ke mal untuk memastikan Ben Jery, Polar dan Yakun kaya apakah benar-benar tutup, ternyata benar-benar tutup seperti yang tertulis Instagram mereka. Lalu kedepan melihat dekorasi CNY milik mal, masuk lagi turun ke MRT Harbour front menuju MRT Chinatown, kami beralih ke MRT karena hari sudah mulai gelap dan mau yang tercepat sampai.Sesampai di Chinatown ternyata perayaan imlek tak semeriah ekspektasi yang terlihat di Youtube. Mungkin banyak yang sedang merayakan di luar Singapura. Banyak lapak yang sudah tutup.

Jalan sekitar 1 km belok ke selatan dengan pemandangan restoran, akhirnya ketemu Buddha Tooth Relic Temple & Museum yang megah, secara demografi penduduk Singapura paling banyak saat ini beragama Buddha 31,1%, disusul Islam dengan 15,6%. Bagian dalam wihara ditutup dan kebanyakan pengunjung hanya bisa melihat dari luar. Tampak pula panggung bekas komunitas Kreta Ayer mengadakan pertunjukan budaya.

Kami jalan ke MRT Maxwell menuju MRT Marina Bay sebelum akhirnya ke MRT Bayfront untuk menonton pertunjukan Spectra-A Light & Water Show di depan Marina Bay Sand. Karena ribet dengan stasiun MRT Marina Bay yang sangat dalam eskalatornya (terdalam di Singapura) dan berkelok peralihan/transitnya, kami sampai Bayfront sudah pukul 20.29, acara sudah bubar. Tinggal acara pusaran air di kaca cekung yang kami tonton, dan dari jauh lampu LightOnSingapore di gedung tempat kami tur 6 jam sebelumnya. Melewati mal Marina Bay Sand yang mewah tapi bisa diakses semua kalangan, kami balik ke hostel naik MRT Downtown Line menuju stasiun MRT Bendemeer. Stasiun MRT ini juga dalam, dan sekitarnya sepi, ada padang/halaman yang luas sebelum akhirnya kami sampai ke hostel. Ketika kami sampai pukul 21.10, tamu pods atas belum sampai juga, mungkin masih jalan-jalan di kota, kami leluasa untuk salat jamak qasar Maghrib dan Isya. Pas tengah tidur saya terbangun karena mereka datang, saya intip dari tirai pods, ternyata mereka sedang bereskan satu koper yang isinya oleh-oleh Singapura. Bangun jam 5.30 pagi mereka sudah pergi, mungkin kejar penerbangan pagi ke Jakarta.

Rincian biaya hari pertama jalan-jalan di Singapura untuk 2 orang :

*)tiketAir Asia 620.000/orang x 2 = 1,240.000-732.150 (credit shell ex Jakarta Bangkok 2020)=517.850

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Makanan Air Asia

23 Senin Jan 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Kuliner, Tips, Wisata

≈ 1 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, airasia, Indonesia AirAsia, Kuliner, makanan air asia, makanan di air asia, pengalaman naik air asia, promo Air Asia, santan air asia


Pagi ini saya coba makanan Air Asia yang sudah di booking sebelum naik pesawat. Harganya Rp 50.000,- sudah termasuk Aqua gelas 220 ml. Sedangkan apabila beli langsung di pesawat harganya Rp 60.000,- + minuman Rp 10.000,-. Menu yang saya coba : nasi kuning manado dan chicken rice. Keduanya masing-masing mempunyai berat 225 gram, cukup mengenyangkan.

Nasi kuning manado berisi : nasi kuning yang gurih, suwiran ikan tuna, tumis daging, sambal goreng kenyang, suwir kentang, 1/2 telor ayam rebus, sambal pedas. Semua terasa bumbunya, seperti masakan nasi bogana di restoran mewah. Untuk chicken rice lumayan, nasi gurih ala Cina dikasih topping ayam chop, dan diberi saus asam manis pedas jahe. Kelebihan makanan di Air Asia adalah konsisten enak, sama rasanya dari pertama kali saya mencoba di tahun 2010 sampai 2023 ini. Bedanya, dulu sampai 2020 harganya Rp 35.000,- per porsi sekarang Rp 50.000,-

Bisa dikatakan Air Asia merupakan pelopor meal di udara dengan beragam menu yang masih konsisten sekarang, meski beberapa menu sudah hilang seperti nasi minyak palembang,….dll.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Naik Pesawat Air Asia

18 Minggu Agu 2019

Posted by pengingat in Air Asia, Jakarta, Kuliner, Singapura, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ 1 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, airasia, bandara adisucipto, Bandara Soekarno Hatta, changi, makanan air asia, pengalaman naik air asia, soekarno hatta, souvenir air asia


Ini merupakan pengalaman ke sekian kali naik Air Asia, karena selain murah, juga maskapai terbaik dunia untuk low cost carrier. Gelar terbaik ini memang pantas didapat karena programnya selalu menarik, seperti “Big Sale”, “Great Sale”,” Final Call” dll. Semua dilakukan dengan serius tanpa membuat kebingungan calon penumpang. Itu sudah saya rasakan sejak pertama naik Air Asia tahun 2010 lalu. Sementara maskapai nasional sampai sekarang begitu-begitu saja. Lebih memaksakan harga tiket (regulasi) tanpa memikirkan kepuasan konsumen. Bersyukur masih ada Air Asia di Indonesia ini.

Paling nyata adalah manage my booking. Sementara Garuda, Lion, Batik, Malindo fungsi membership nya masih terbatas, Air Asia sudah menawarkan pembelian makanan, minuman, bagasi, souvenir, asuransi dll. Sudah beberapa kali lebih maju di depan. Website http://www.airasia.com juga jauh lebih berbobot daripada misal http://www.lionair.co.id yang dari dulu hingga sekarang cuma bisa buat beli tiket dan check in online. Maka dari itu liburan ke Singapura dan Malaysia tahun ini saya kembali pilih Air Asia meski saat beli lebih mahal dari Malindo dan Lion Air.

Yogyakarta-Singapura, 8 Agustus 2019 7.25 pagi. Check in menggunakan mesin karena tidak ada bagasi, sempat kena random check koper yang ternyata pas 7 kg. untuk perjalanan seminggu 6 baju dan 3 bawahan beserta alat mandi kalau ditimbang pas 7 kg. Saat sudah naik pesawat mendapat pembagian makanan pesanan berupa ayam panggang dan ayam asam manis ala korea, totalnya 74 ribu sudah termasuk 2 gelas kopi+gula+krimer. Enak sekali. Pramugara nya juga atraktif menawarkan souvenir. Seperti yang kami lihat penumpang asing (Chinese Amerika) di depan yang masih punya segepok pecahan 100 ribu rupiah tanya, uang ini bisa buat beli apa saja?, pramugaranya menjawab, bisa beli semua yang ada di katalog. Maka satu persatu produk souvenir seperti payung, model pesawat, kaos dll berpindah ke penumpang tersebut. Pramugara menanggapi dengan baik dan serius bahkan mengecek dengan membuka payung di lorong pesawat, atraktif sekali. Saya yang beli freshcare isi 3 seharga 50 ribu pun dilayani dengan baik.

bacaan air asia
chef hong sweet and sour chicken
chef hong sweet and sour chicken
gunung merapi dilihat dari pesawat
roast chicken
roast chicken
freshcare aromatherapy pack

Jakarta-Yogyakarta, 14 Agustus 2019 8.55 malam. Check in diterminal 2 D deretan meja 25-32. Layanan drop bagasi baik dan cepat. karena untuk penerbangan domestik ada jatah 15 kg untuk masing-masing penumpang, saya bagasikan pakaian dan oleh-oleh dari Malaysia. Terminal 2D terlihat lebih unik dan cantik daripada terminal 3 tadi. banyak ukiran dan tampak baru direnovasi. Proses boarding berlangsung cepat. Saya duduk di kursi 23A mendapat giliran boarding zona 2 setelah zona 1 masuk. Pesanan ayam teriyaki dan ayam kemangi thailand disajikan hangat bersama air mineral. Penjualan souvenir saya tidak ingat karena sudah mengantuk. Dua pramugari di rute ini saya lihat terbang di rute dari Yogyakarta Singapura minggu lalu, saya ingat dari potongan rambutnya. Pelayanan ramah dan memuaskan.

ayam teriyaki
ayam teriyaki
check in Air Asia CGK T2 counter 25-32
thai chicken basil
thai chicken basil

Bravo Air Asia!!!

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Hari Pertama : Jewel Changi Dan Teochew Famous Chendol

09 Jumat Agu 2019

Posted by pengingat in Air Asia, Buku, Hotel, Internet, Johor, Kuliner, Malaysia, Scoot Airlines review, Singapura, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, bandara adisucipto, biaya jalan jalan ke malaysia, biaya jalan jalan ke singapura, biaya liburan ke singapura, changi, erya by suria, freshcare, hotel di johor, imigrasi malaysia, imigrasi singapura, imigrasi yogyakarta, jewel Changi, makanan air asia, money changer di malaysia, money changer di singapura, MRT, teochew famous chendul


Kami berangkat pukul 5.00 WIB dari rumah di Yogyakarta untuk mengejar penerbangan Air Asia pukul 7.25 WIB dengan naik Grab car. Perjalanan lancar karena masih pagi. Di bandara Adisucipto (JOG) check in lancar, karena sudah saya lakukan sejak 2 minggu sebelumnya via online. Untuk ke ruang tunggu internasional baru dibuka 1 jam sebelum keberangkatan bersamaan dengan siapnya petugas imigrasi.

terminal B adisucipto
ruang tunggu internasional terminal B adisucipto

Pesawat berangkat tepat waktu. Tak lama setelah take off dan stabil di udara kami bisa lihat puncak gunung Merapi dari dekat, dan dapatkan makanan pesanan kami yaitu ayam panggang lada hitam dan ayam asam manis. Minumnya kami pilih kopi untuk menyegarkan diri. Ayam asam manisnya enak sekali, dimasak ala Korea. Lebih enak dari ayam Lotteria. Bacaannya juga bervariasi, ada majalah bahasa Inggris, bahasa Indonesia dll. Kami juga beli paket fresh care 50 ribu, isi 3 berhadiah gantungan kunci lucu tempat menaruh botol fresh care. Sepadan, karena kalau beli di Alfamart 15 ribu/botol.

bacaan air asia
gunung merapi dilihat dari pesawat
roast chicken
roast chicken
chef hong sweet and sour chicken
chef hong sweet and sour chicken
freshcare aromatherapy pack

Sampai di terminal 4 Changi pukul 10.25 waktu Singapura. Lebih cepat 20 menit dari jadwal. Ini kesempatan pertama kali kami mendarat di terminal 4, jadi kami rencana maksimalkan pengalaman baru ini. Ternyata biasa saja, cenderung sederhana. kami cuma lihat pesawat Air Asia dan Scoot. Low cost carrier. Setelah mendarat ada pemeriksaan bawaan, petugas nya peramah. Lalu imigrasi. Imigrasi di sini lancar, lalu transfer ke terminal 2 menggunakan bus gratis. Dari terminal 2 kami jalan ke Jewel Changi yang baru 3 bulan diresmikan.

scoot 787 dreamliner
shuttle bus T4 to T2
200 ribu rupiah setara 19.2 dollar singapura

Jewel Changi ini merupakan mall di bandara, yang dilengkapi dengan air terjun indoor buatan tertinggi di dunia dan sejumlah wahana bermain yang berbayar. Cukup menarik bagi saya, khususnya bagian air terjunnya. Selebihnya adalah tempat makan dan pertokoan layaknya mal. Dari Jewel kami balik ke terminal 2 dimana ada stasiun MRT. Namun sebelum naik saya tukarkan Rp 200 ribu menjadi 19.2 SGD untuk transportasi ke Johor Baru.

jewel changi
link bridge jewel and T2

Di stasiun MRT Changi, saya tukarkan kartu Ezlink lama saya yang sudah kadaluarsa. Penukaran dikenakan biaya SGD 3 dari saldo kartu. Ternyata saldo kurang dari itu, diminta beli baru seharga SGD 12. Berhubung hanya transit, saya tidak gunakan kartu ini, saya gunakan kartu single trip, meski tarifnya lebih mahal, tapi tidak perlu deposit SGD 3 di kartu.

Kereta MRT yang saya naiki dari Changi ke Kranji berganti/transit 2x, yaitu di Tanah Merah dan Jurong East. Biayanya SGD 2.6/orang + deposit 10 sen. Dari MRT Kranji lanjut ke Johor Baru naik bus kuning Causeway link 1 (CW01) bertarif SGD 1. Jadi untuk melintas Singapura ke Johor Baru (Malaysia) biayanya SGD 3.7 (Rp 38 ribu). Nanti di imigrasi Singapura dan Malaysia naik bis ini lagi.

singapore MRT
kunyit kedai kranji MRT station
malaysia immigration

Imigrasi lancar, setiba di JB Sentral, saya tukarkan lagi Rupiah dan sisa SGD ke Ringgit di Max money changer. Kurs nya bagus, 1000 Rupiah = 0,2615 Ringgit. Dari JB Sentral kami belok kiri ke mal JB City Square untuk makan siang di Teochew Famous Chendol yang menyatakan/declare produknya tidak mengandung babi dan alkohol. Enak sekali rasanya. Saya pilih chendol biasa, sedangkan istri pilih no ice. Makanannya saya pilih Penang Prawn Mee, istri pilih Kway Tiaw.

max money changer
cendol, orawn mee, kway teow soup
cendol, orawn mee, kway teow soup

Usai makan kami balik ke mall JB City Square, melintasi stesen JB Sentral, menuju hotel eRYA by Suria melalui jembatan penyeberangan/Skywalk menuju RF mall. Aman dan nyaman. Pukul 17.00 waktu Malaysia kami baru bisa check in. Hotel ini cukup OK. Meski tua, tapi terawat. Kami dapat kamar di lantai 7 sesuai permintaan kami sebelumnya. Kami istirahat di sini.

erya JB bed
TV and work desk erya
view from erya JB

Karena kecapekan hampir 3 jam urusan imigrasi tadi dan hampir jalan terus 10 jam, namun kekenyangan makan di JB City Square serta nyamannya bilik hotel, kami tak keluar hotel lagi sampai esoknya. Sambil nonton TV Fox yang sedang putar film Life of Phi dan Fast and Furious. Channel lainnya berbahasa Melayu, Inggris, Cina, dan Tamil. Rencana ke Salahuddin Bakery dan pasar malam bazaar karat batal sudah.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 466 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: