• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: Kuala Lumpur

Biaya Jalan-jalan Dari Yogyakarta, Singapura, Kuala Lumpur dan Langkawi

02 Kamis Feb 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Bisnis, Hotel, Internet, Johor, Kereta api, Kuala Lumpur, Kuliner, Langkawi, Malaysia, MY Airlines, Singapura, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, aplikasi itinerary, aplikasi untuk buat itinerary, avenue j hotel, Avenue K mall, biaya jalan jalan ke malaysia, biaya jalan jalan ke singapura, biaya liburan ke langkawi, biaya liburan ke malaysia, biaya liburan ke singapura, changi, grosir makanan di kuala lumpur, halal singapura, Hemat Singapura, hotel di Kuala Lumpur, hotel singapura, imigrasi, imigrasi Jakarta, imigrasi malaysia, imigrasi singapura, itinerary singapura, jalan jalan ke Kuala lumpur, jalan jalan ke langkawi, jalan jalan ke singapura, Kampung Baru Kuala Lumpur, Kuala Lumpur, kuliner enak dan murah kuala lumpur, kuliner Kuala Lumpur, langkawi, liburan ke langkawi, Liburan ke Singapura, LRT kuala lumpur, makanan di Kuala Lumpur, makanan halal di singapura, mall marina bay, marina bay sand, masjid al ehsan langkawi, masjid diraja telok blangah, masjid diraja temenggong daeng Ibrahim, masjid hajjah fatimah, MRT, MRT Kuala Lumpur, MRT Singapore, mrt Singapura, MY Airlines, pasar malam langkawi, pasar seni kuala lumpur, pemandangan indah guest house Langkawi, pengalaman liburan ke langkawi, rental mobil di langkawi, sewa mobil Langkawi, Singapore, Singapura, suasana liburan di langkawi, tempat wisata di langkawi, tripit, vivo city mall, Wisata Singapura


Perjalanan dari Yogyakarta ke Singapura, Kuala Lumpur, Langkawi lalu balik ke Yogyakarta lagi ini berlangsung 7 hari, Ahad/Minggu 22- Sabtu 28 Januari 2023 bertepatan hari raya Imlek, tahun baru Cina. Momen yang tepat untuk melihat perayaan dan suasana liburan Imlek di negara yang populasi Tionghoa nya tinggi. Sekalian pakai paspor ketiga yang belum pernah dipakai sejak dicetak tahun 2019, dimana sempat beli tiket dan akomodasi ke Thailand Agustus tahun 2020 tapi semua batal karena adanya Covid19.

Itinerary di aplikasi Tripit

Dari Yogyakarta ke Singapura saat ini ada 3 penerbangan langsung, yaitu dengan Air Asia, Scoot dan yang terbaru Batik Air. Saya pilih Air Asia karena punya kredit voucher 750 ribu dari pembatalan terbang ke Bangkok Agustus tahun 2020 dahulu saat awal Covid19. Selain itu Air Asia yang rute Yogyakarta Singapura ini adalah Air Asia Indonesia, yang tentunya lebih familiar dengan kru dan pramugari/a Indonesia dan add on makanan, bagasi, souvenir dalam Rupiah.

Sebelum ke Singapura, kami berangkat naik Gocar, naik kereta bandara 20 ribu/orang, menginap dulu di hotel Cordia YIA pada hari Sabtu, 21 Januari 2023 jam 3 sore, karena tidak mau terburu-buru ke bandara esok paginya, karena pesawat berangkat jam 7 pagi, Minggu, 22 Januari 2023 bertepatan tahun baru Cina- imlek. Di Singapura imigrasi cepat dan mudah karena sudah isi aplikasi ICA, lalu ikut tur Singaporeward, saya pilih Former Supreme Court Tour, lalu ke Vivo City makan tomyam dan ikan saba, salat di masjid diraja Johor Telok Blangah, ke Chinatown dan ditutup melihat kemeriahan di Marina Bay Sands. Kami menginap di Spacepods@lavender

Setelah semalam menginap, salat subuh di masjid hajjah Fatimah, sarapan kepak ayam dan belanja pagi (Dilmah special CNY) di Singapura, 23 Januari 2023 lanjut ke Kuala Lumpur via darat ke terminal JB (Johor Bahru) Larkin dahulu. Naik bus SJE 4,8 Dollar dari terminal Queen street. Proses imigrasi bisa cepat (1 jam) saat weekday arah Malaysia dan bisa juga lama (4 jam) saat weekend dan musim liburan. Karena salah belok kiri setelah imigrasi/ arah ke JB Sentral, kami naik Grab sekitar 13 MYR ke terminal JB Larkin Sentral. Dari JB Larkin ke Kuala Lumpur naik bus. Bisa dipesan online melalui Easybook atau Redbus, mesin tiket di terminal Larkin maupun secara offline. Harganya sekitar 30 Ringgit. Per 1 Januari 2023 ada biaya cetak dan admin 2 MYR di loket penukaran tiket. Perjalanan sekitar 6,5 jam (telat 1,5 jam ada kemacetan di jalan tol negeri sembilan) dan turun di TBS (Terminal Bersepadu Selatan) yang terhubung dengan stesen komuter dan LRT BTS (Bandar Tasik Selatan) ke kota Kuala Lumpur.

Di Kuala Lumpur kami menginap 3 malam di hotel Avenue J jalan Lebuh Pasar dan puas menikmati kota ini. Point of interest kota ini antara lain mal terbesar di Malaysia dan no 2 dunia : IOI Puchong, mal fancy pertama di luar Jepang : Lalaport by Mitsui, makan di IKEA Damansara, belanja di Giant Sungei Wang, makan malam di Kampung Baru, NZ Curry, menyeberang Pintasan Saloma, belanja di Village grocer dan tukar duit di Antara Duit Money Changer Avenue K mall, ke muzium tekstil, jalan kaki ke kawasan masjid India, Jakel mall, mengunjungi pasar seni central market pasca Covid, menginap di hotel Avenue J, makan di AlBaik, dan melihat air mancur menari di masjid jamek area river of life tiap malam hari adalah hal baru dan menarik yang kami lakukan selama 4 hari 3 malam di Kuala Lumpur.

Kamis, 26 Januari 2023 kami lanjutkan perjalanan ke Langkawi. Sebelumnya saya pernah ke sana tahun 2014 bersama adik, karena terkesan, dan ada promo tiket maskapai terbaru Malaysia yaitu MYAirlines maka saya terbang ke sana dengan istri. Kalau buat sekedar tahu, di Langkawi cukup 24 jam karena pulaunya kecil, cukup diputari 8 jam dengan kereta sewa/rental mobil. Kali ini kami fokus menikmati pasar Kamis malam Temoyong, dan island hopping mengunjungi 3 pulau di selatan pulau Langkawi yaitu pulau Dayang Bunting, Singa Besar dan Beras Basah.

Setelah semalam menikmati keindahan Langkawi, esoknya kami balik ke Kuala Lumpur. Menginap di Tune Aeropolis di dekat bekas terminal LCCT yang pernah kami kunjungi tahun 2010-2013 dahulu. Ke sana pakai shuttle gratis yang disediakan Tune KLIA 2 yang satu grup. Tarif di hotel Tune Aeropolis hanya 1/2 daripada di hotel Tune KLIA 2. Mungkin karena lokasinya jauh dari terminal dan tidak bisa diakses dengan jalan kaki mengingat dikelilingi runway. Kalau naik Grab sekitar 25-50 Ringgit tergantung jam sibuk dan permintaan.

Hari Sabtu, 28 Januari 2023 kami balik ke Yogyakarta, kali ini naik Air Asia Malaysia (AK), bagasinya lebih mahal (446 ribu/20 kg) daripada bagasi Air Asia Indonesia (QZ) yang 420 ribu/20 kg. Makanannya juga lebih mahal dan menu yang sedikit beda.

Alhamdulilah lancar, berkesan dan menyenangkan perjalanan ke Singapura dan Malaysia kali ini.

Rekapitulasi biaya jalan-jalan selama 7 hari 6 malam termasuk menginap semalam di Cordia hotel YIA (total jadi 8 hari 7 malam) adalah sebagai berikut :

Iklan

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Makan Di IKEA Malaysia

02 Kamis Feb 2023

Posted by pengingat in Bisnis, Kuala Lumpur, Kuliner, Malaysia

≈ Tinggalkan komentar

Tag

IKEA, IKEA Malaysia, IKEA Singapura, IKEA Tampines, jalan jalan ke Kuala lumpur, Kuala Lumpur, kuliner enak dan murah kuala lumpur, kuliner Kuala Lumpur, makanan di Kuala Lumpur, makanan IKEA, MRT Kuala Lumpur, pasar seni kuala lumpur


What benefits can I enjoy at the IKEA Restaurant?Just flash your IKEA Family card / eCard at the Restaurant check-outs to enjoy 2x free coffee/tea and discounted Family meals.

Rabu, 25 Januari 2023

Hari ini saya coba makan siang di IKEA Damansara. Naik MRT ke stasiun Mutiara Damansara sekitar 40 menit dari stasiun Pasar Seni. Biaya tiket MRT nya 3,8 Ringgit. Dari stasiun MRT ke IKEA melewati Mal IPC sejauh 700 meter. Tidak terlalu capek karena sepanjang jalur jalan ini ada restoran yang ramai pengunjung. Hanya saja, ada bagian sepi di mal ujung dekat stesen MRT yang kosong, tampaknya dipindah ke mal IPC begitu siap pakai.

Untuk makan di IKEA silakan ikuti antrian. Nanti ada display makanan yang sedang di promokan dekat lokasi pengambilan. Sebelum pengambilan makanan ada tempat cake, mulai 5,9 Ringgit hingga 7,9 Ringgit. Ambil gelas bening untuk minuman dingin, cangkir putih untuk minuman panas (free refill)

Lalu masuk pada bagian utama yang menyediakan swedish meatball, fish and chips, spaghetti, half chicken steak.

Sesudah bagian utama ambil sendiri tambahannya berupa gorengan wonton, spring roll, poppiah, lumpia, pangsit dll.

Lalu bayar di kasir. Kopi gratis untuk member IKEA Malaysia, free refill. Tinggal daftar saja, hassle free. Bayarnya bisa tunai, debit, maupun kredit. Debit Visa/Mastercard manapun bisa termasuk debit mastercard BCA yang saya pakai.

Untuk makanan yang saya pesan kemarin paling juara adalah crunchy almond cake (MYR 7,9), tepungnya dari almond yang dilapis krim dan coklat. Enak sekali. Kami menyukainya.

Lalu fish and chips (MYR 14,9). Fish nya mungkin ikan pangasius, tapi tak terasa bau amis seperti umumnya pangasius. Dengan cocolan sambal, tomat dan mustard, tambah sedap fish and chips ini.

Berikutnya swedish meatball kids (MYR 5,5), yang membedakan dengan yang biasa adalah di jumlah baksonya. Rasanya sama saja, enak, khas bakso sapi, kenyal. Dengan kuah jamur, kentang tumbuk dan selai blueberry.

Lalu kopi RM 0 karena terdaftar sebagai meber, MYR 2,5 untuk non member. Kopinya tipe pahit harum seperti kapal api. Boleh ditambahkan gula dan krimer, gratis unlimited.

Paling biasa adalah gorengannya: chicken wonton (MYR 1,6), chicken springroll (MYR 1,2) kering berminyak. Dengan pangsit kiloan sepertinya masih kalah enak. Murah, tapi kurang recommended.

Yang tak masuk hitungan adalag saus tomat dan mustard. Saya ambil banyak mustard nya karena sambal pedasnya habis. Rasa mustard ternyata keras seperti wasabi, tapi ini mungkin sebenarnya karena banyak cukanya.

Itu pendapat saya mengenai makanan di IKEA Damansara Kuala Lumpur Malaysia, tiap orang bisa beda selera. Tiap IKEA juga bisa beda menunya. Apa menu favorit Anda di IKEA ?

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura-Malaysia 2023 (Hari 4) : Pasar Seni, IKEA Damansara, Giant Bukit Bintang, Kampung Baru dan Pintasan Saloma

01 Rabu Feb 2023

Posted by pengingat in Hotel, Islam, Kuala Lumpur, Kuliner, Malaysia, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

avenue j hotel, avenue k, bukit bintang, central market, cheese naan, damansara, Giant supermarket, grosir makanan di kuala lumpur, hotel di Kuala Lumpur, IKEA Malaysia, jakel mall, jalan jalan ke Kuala lumpur, jambatan saloma, kak som, Kampung Baru Kuala Lumpur, KLCC, Kuala Lumpur, kuliner enak dan murah kuala lumpur, kuliner Kuala Lumpur, LRT KL, LRT kuala lumpur, Lulu hypermarket, makanan di Kuala Lumpur, masjid india, Masjid Jamek, menara kembar petronas, menara petronas, MRT, MRT Kuala Lumpur, Mydin, nasi goreng, pasar seni, pasar seni kuala lumpur, Petronas, pintasan saloma, Sungei Wang, Suria KLCC mall, teh tarik


Rabu, 25 Januari 2022

Pagi ini kami sarapan egg tart portugis yang kami beli kemarin, lalu ke restoran hotel makan nasi lemak ditambah ayam 4 fingers pembelian semalam dan roti oles margarin dan selai, kopi, jus oren, susu, dilanjutkan jalan kaki melalui Central Market/Pasar Seni yang ada di belakang hotel. Jalurnya melalui hotel Pacific Express, langsung deh ketemu Pasar Seni. Ketika kami sampai sana, toko baru buka belum satu jam. Agak sepi dibanding dulu, tapi lebih teratur, pedagang makanan yang biasa berjualan di Kasturi Walk tampaknya pindah lokasi jualan ke sekitar masjid jamek.

Di pasar seni ini kami menemukan gerai yang menjual barang ala vintage bertema prangko dan stempelnya. Lucu sekali. Karena mau kirim kartu pos maka saya mampir ke sini. Tempat ini menyediakan kartu pos, prangko, tas selempang, kartu ucapan dll. Bagus sekali desainnya. Di sini saya mengecap kartu pos dengan bermacam cap : kotak pos, kucing, kopi, gedung dll. Juga beli tas belanjaan seharga 38 Ringgit bergambar mie instan berbagai negara untuk souvenir istri.Nama gerainya Paper Adventures By Lokal Made. Di toko lain, untuk mertua beli pouch rajut tempat uang seharga 15 Ringgit. Teteh penjaga tokonya (orang Cimahi) baik sekali tidak menjual barang lama/rusak, karena pas dicoba sletingnya lepas/rapuh/getas. Gantungan kunci juga murah 7 Ringgit dapat 6, 20 Ringgit dapat 18. Bahannya bukan logam lagi seperti dulu, tapi dari plastik. Ada juga tempelan kulkas gambar uang kertas Ringgit semua pecahan 6 macam seharga 10 Ringgit. Lumayan bagus dan beda dari souvenir di sini dahulu.

Selepas dari Pasar Seni, kami melanjutkan perjalanan ke stesen MRT Mutiara Damansara dari stesen MRT Pasar Seni. Sempat bingung dimana masuknya, kami masuk lewat gate A yang menyeberangi jalan Sultan yang lampu penyeberangannya merah terus (rusak?), riskan menyeberang di sini. Padahal bisa saja naik eskalalator LRT Pasar Seni samping halte bus gratis GoKL yang jauh lebih sepi dan aman dari lalu lintas kendaraan. ya sudahlah, ini menjadi pengalaman pertama naik MRT Kuala Lumpur. MRT ini terlihat baru dan modern dibandingkan LRT. Untuk ke Mutiara Damansara ini makan waktu 40 menit dan duit 3,8 Ringgit/orang. Rutenya zig zag seperti huruf W. Damansara konon merupakan pemukiman high class di greater KL.

Sesampai di MRT Mutiara Damansara kami jalan ke IKEA Damansara melalui mal terbengkalai, lalu mal The Curve. Banyak tempat nongkrong di sepanjang jalur yang kami lalui sepanjang 700 meter ini, sampai akhirnya ke jembatan penghubung The Curve dengan IKEA Damansara kami belok kanan ke restoran IKEA. Di sini antrian mengular, mungkin 1/2 jam kami antri. Saya memesan fish and chip, swedish meatball, almond cake dan kopi. Untuk kopi gratis, karena sudah mendaftar menjadi member IKEA Malaysia. Rasa makanannya OK, netral, tidak pedas ataupun asam, sehingga aman untuk lambung.

Usai makan kami mau beli oleh-oleh di TESCO, namun jaraknya masih 700 meter kami putuskan ke GIANT Sungei Wang saja sekalian lihat suasana Bukit Bintang saat ini. Lalu kami naik MRT Mutiara Damansara-Bukit Bintang dengan lama perjalanan 45 menit. Kami sempat muter-muter dulu kebingungan cari lokasi yang pas, namun saya ingat, Giant ini tak jauh dari nasi hainan Chee Meng, maka dari itu saya berpatokan pada lokasi restoran ini. Sekitar MRT banyak lapak penjaja makanan, dekat Giant juga sudah ada Jolibee-KFC nya Filipina, dan Low Yat sudah selesai renovasi ramai jualan gadget. Dalam 3 tahun tentu ada perubahan. Usai belanja kami pulang untuk istirahat di hotel.

Berhubung ini adalah sore terakhir kami di Kuala Lumpur, kami rencanakan ke Kampung Baru untuk makan sore, sekalian makan malam. Jalur yang kami lalui adalah tepian River of Life, Masjid India, Jakel Mall, Kampung Baru, jembatan Saloma, NZ Curry lalu balik naik LRT dari stesen KLCC arah mal Avenue K. Menjadi pengalaman baru kami melalui jalur ini, kami jalan mungkin ada 3,7 km sendiri untuk rute ini. Tepian River of Life kami lihat situasi sekitar Bangunan Abdul Samad dan Masjid Jamek, menemukan pipa-pipa pengkabut saat pertunjukan malam hari dilaksanakan. Masjid India ternyata nyaman untuk jalan kaki, ada Mydin yang menjual produk impor seperti Mustafa Center Singapura, dan juga toko perhiasan dan kain tentunya. Sesampai samping hotel Silka Maytower yang saya batalkan menginapnya (karena isu masalah lift rusak) kami menyeberang ke Jakel Mall yang tersambung dengan Lulu Hypermarket-asal Dubai yang pernah kami belanja di sini tahun 2019. Lalu melalui kawasan sepi tepi sungai Kelang yang agak seram menjelang maghrib.

Ketika kami sampai di kawasan Kampung Baru, berkumandang suara adzan Maghrib. Kampung Baru Kuala Lumpur terasa kontras dengan kawasan lain yang banyak gedung tinggi. Di sini gedungnya rendah, seperti di kampung, cuma ada satu gedung tinggi, yaitu TAMU hotel & suites. Kami masuk di gerbang Kampung Baru jalan Raja Muda Musa, melihat banyak warung yang ramai pengunjung. Kami mampir saja di Kak Som, sebuah kedai makanan yang menyediakan makanan pantai timur Semenanjung Malaya. Kami pesan nasi goreng, sayur tumis dan teh O. nasi dan sayurnya banyak, gurih umami, teh O nya seperti teh tarik tanpa krimer/susu. Sedap sekali. Semuanya 15 Ringgit. Bayar dulu lalu numpang ke toilet yang ada di belakang luar.

Dari Kak Som, kami lanjut jalan ke jambatan Saloma melalui stesen LRT Kampung Baru. Banyak penjaja makanan di sini, baik lapak maupun food truck. Di sini adalah ujung Pintasan Saloma, untuk naik ke pintasan bisa pakai tangga maupun lift. Kami pakai lift saja karena kaki sudah pegel jalan seharian. Di atas sudah banyak orang yang berfoto ria. Setengah jam kami berfoto, bergantian menempati spot menarik dengan pengunjung lain. Gratis. Tampaknya turis dengan orang lokal adalah 50%:50%. Di bawah ada pemakaman Islam, di sepanjang jalan ke arah KLCC ada trotoar dimana penjaja lato-lato 10 Ringgit berada. Kami mampir ke NZ Curry House yang sudah saya tahu tempatnya sejak 13 tahun lalu, tapi baru berkesempatan makan di sana saat ini. Kami pesan Cheese Naan yang dilengkap daal (semacam hancuran kentang berkuah bumbu) seharga 7 Ringgit. Cukup enak, tapi kurang gurih, mungkin pakai cheese mozarella plain. OK, good experience. Konon katanya dari halaman NZ Curry House ini adalah tempat terbaik untuk ambil gambar menara Petronas seperti gambar di bawah. Setuju tidak ?

Usai makan di NZ Curry House kami lanjut jalan kaki ke stesen MRT KLCC yang berada di lantai underground mal Avenue K. Di NZ Curry House sempat didatangi kakak pengemis Timur Tengah berpakaian bagus pink dan bawa stroller bayi yang bagus serasi dengan baju si kakak. Lalu di mal Avenue K menjelang tutup jam 10 malam, berdatangan cowok gemulai baik lewat jalan raya maupun LRT. Agak janggal. Dari LRT KLCC turun di LRT Masjid Jamek melintas tepian River of Life dimana masih banyak orang duduk menonton pertunjukan air mancur. Hari Rabu ini hari libur terakhir CNY 2023 di Malaysia, esok kembali kerja.

Jumlah langkah kaki hari ke 4 di Kuala Lumpur ini adalah 16.320 langkah, setara 11,9 km, 495 kalori cukup untuk membakar 2 hamburger

Biaya jalan-jalan hari ke 4 di Kuala Lumpur ini adalah sebagai berikut (2 orang) :

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura-Malaysia 2023 (Hari 3) : Datang Ke Museum Tekstil, Mal Terbesar Dan Mal Terbaru di Malaysia

01 Rabu Feb 2023

Posted by pengingat in Bisnis, Hotel, Investasi, Kereta api, Kuala Lumpur, Kuliner, Malaysia, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

AEON, belanja hemat, biaya jalan jalan ke malaysia, grosir makanan di kuala lumpur, hotel di Kuala Lumpur, IOI Puchong, jalan jalan ke Kuala lumpur, jalan jalan ke malaysia, jaya groceries, Kuala Lumpur, kuliner enak dan murah kuala lumpur, kuliner Kuala Lumpur, lalaport, liburan ke malaysia, LRT kuala lumpur, makanan di Kuala Lumpur


Selasa, 24 Januari 2023

Agenda hari ini adalah mengunjungi museum tekstil, mal terbesar di Malaysia (IOI Puchong), dan mal terbaru di Malaysia (Lalaport).

Museum tekstil berada di jalan Sultan Hishamuddin no 26, sangat dekat dengan hotel Avenue J yang kami inapi, 220 meter di Googlemap belok di seberang KL City galery sudah sampai. Museum ini sering kami lewati waktu ke KL, namun baru kali ini sempat ke sana. Kami datang pas jam 10, setelah sarapan di hotel. Kami berdua tampaknya pengunjung satu-satunya di museum yang buka jam 9 pagi ini. Petugas tiketnya minta IC Mykad, mungkin kami dikira orang Malaysia yang harga tiketnya 2 Ringgit untuk warga Malaysia, dan 5 Ringgit untuk turis seperti kami. Museum ini terdiri dari 2 lantai, masing-masing ada 2 galeri : 1. lantai bawah ada : a. galeri pohon budi berisi sejarah tekstil dan perkembangan tekstil melalui perdagangan,b.galeri pelangi berisi koleksi warisan terpilih dari batik, baba nyonya, sulaman benang sutera, benang emas, fabrik india, broket, tekstil Serawak dan Sabah. 2.lantai atas ada 2 galeri : c.galeri ratnasari memperagakan barang perhiasan dan pribadi yang terbuat dari emas, perak, tembaga, perunggu, manik-manik, gigi binatang dan tumbuhan, d. galeri teluk berantai berisi koleksi kekayaan, kehalusan dan keindahan koleksi warisan Melayu. Museum ini dilengkapi toilet bersih. Ketika kami selesai baru datang rombongan anak sekolah ke museum ini.

Museum Tekstil dan Avenue J hotel

Puas di museum, kami lanjut jalan ke LRT Masjid Jamek. Kalau kemarin lusa, kami mengunjungi mal terbesar di Singapura, maka hari ini kam mendatangi mal terbesar di Malaysia dan terbesar nomor 2 di dunia, yaitu IOI Puchong. Di laman nya tertulis “IOI Mall seluas satu juta kaki persegi (100.000 m2=10 hektar). perkembangan sepenuhnya dikhususkan untuk seni berbelanja di bagian selatan koridor super multimedia. Memiliki aksesibilitas yang mudah dari Puchong ke area Shah Alam, Putrajaya, Sunway dan Subang melalui beberapa jalan tol utama seperti Kesas dan Lebuhraya Damansara Puchong. Dengan arsitektur Mediterania yang menawan, IOI Mall memiliki empat tingkat toko yang tersebar di tata letak horizontal dan memiliki lebih dari 3.000 tempat parkir. Menonjol dari jauh dengan carousel klasik otentik bernilai jutaan dolar di permukaan tanah yang didatangkan langsung dari Amerika, jangan sampai terlewatkan”

Untuk ke sana dari stesen LRT Masjid Jamek makan waktu hampir 1 jam dengan biaya 3,7 Ringgit ke stesen LRT IOI Puchong. Dari stesen LRT jalan kaki lagi 350 meter ke hypermarket AEON yang ada di ujung utara mal. Di sini kami langsung belanja. Banyak produk yang dijual diskon dan lebih murah daripada di Village Grocer semalam, misal teh tarik BOH di sini harganya 13,5 Ringgit berbanding di Village Grocer 17,5. Belum barang lainnya. Rasanya sepadan dengan ongkos transportasinya yang lebih mahal daripada ke Village Grocer mal Avenue K. AEON juga sudah ada di Jabodetabek, bahkan produknya bisa dipesan online di Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Blibli. Karena tinggal di Yogya, mungkin yang mirip adalah Hypermart, dimana selain makanan dan minuman pabrik, juga menyediakan bakery/reroti dan makanan siap saji. Harga di AEON jelas lebih miring daripada di Village Grocer. Kami habiskan 2 jam di sini. Kami sempat takjub, kok kasir di sini sopan sekali beda dengan kasir di Village grocer tadi malam, bayar pakai debit BCA dia tak kalau tak ada contactlessnya sehingga tidak men tap kartu di reader, ternyata di resit namanya Hetty Sarlini, mungkin TKW Indonesia.

Di Bakery AEON juga menjual Portuguese Egg Tart (RM 6,5 untuk 3 pcs) yang rasanya lumayan enak, tapi rasanya tidak sulit untuk membuatnya di rumah, karena hanya perlu kulit pastry, isiannya cream, telur, gula dan tepung. Produk lainnya chese stick (RM 2,8), mini sesame crosissant (RM 1), marble cheese slice (RM 1,8) lebih enak dan murah. Malaysia adalah surga bakery halal, enak dan murah versi saya. Btw ada juga yang di Malaysia lebih mahal daripada di Singapura, yaitu teh Dilmah green tea mandarin orange ice tea 300 ml, di AEON Malaysia 8,9 Ringgit (31 ribu Rupiah) di 7-11 Singapura kemarin lusa 2,6 SGD (30 ribu Rupiah) dapat 2. Sueger rasanya.

Puas belanja kebutuhan, oleh-oleh dan bakery, kami coba menjelajah lagi mal IOI Puchong ini, mencari tempat makan yang jarang atau tak ada di Indonesia. Tadinya mau coba resto Thai Boat Noodle, tapi reviewnya buruk sekali, 3,1/5. Daripada kami jadi korban kekecewaan berikutnya, sesekalinya ke sini, lebih baik cari yang aman. Kami temukan Ramen Seirock-ya yang reviewnya bagus sekali, 4,7/5 yang di Indonesia juga ada misalnya di Gandaria City Jakarta Selatan. Di sini harganya lebih mahal daripada di Jakarta, misalnya ramen Toripaitan Shoyu Egg 21,4 Ringgit (76 ribu Rupiah), di Jakarta 62 ribu. Ditambah service charge 10%, service tax 6%. Selain itu kami juga pesan Japanese curry 15,4 Ringgit (55 ribu Rupiah) dan hot green tea 3 Ringgit (10 ribu Rupiah). Mengenai rasa untuk Toripaitan Shoyu Egg saya pilih yang kuah thick (tebal) rasanya gurih, ada pahit daun kale, buat saya yang aneh itu ayamnya, besar tapi dingin, mungkin metode masaknya seperti di ayam hainan, ayam rebus di masukkan ke air es biar juicy, tapi ini bikin eneg buat yang tak biasa seperti saya. Kalau Japanese curry, approved, enak sekali, no debat. Sedangkan hot green tea, awalnya aneh, tapi ternyata bisa meredakan mual makan ayam dingin di ramen, good choice.

Mal IOI Puchong ini ada 6 lantai, dan kami baru mengunjung 1/2 dari lantai Ground dan lantai 1, jadi kami baru 1/6 (16%) menjelajahi mal ini. Saya rasa sudah cukup, mungkin lain kali, karena sudah hampir jam 4 petang, kami harus pulang ke hotel untuk istirahat, sebelum melanjutkan ke mal terbaru di Kuala Lumpur, yaitu Lalaport. Lalaport ini mal fancy dari Jepang yang pertama buka di luar Jepang.

Setelah istirahat 1,5 jam di hotel, kami jalan lagi pukul 18.30 petang ke LRT Masjid Jamek menuju LRT Hang Tuah. Dari sini keluar ke BBCC (bukit bintang city center) dimana Lalaport-Mitsui Shopping Park berada. Mal ini baru setahun buka, menempati bekas lokasi penjara Pudu yang kini disisakan pintu gerbangnya. Suasana CNY Imlek terasa di dekorasi mal ini, meski mal Jepang, tapi mal ini ikut merayakan tahun baru Cina. Tak mengherankan karena populasi Kuala Lumpur 23% orang Tionghoa.

Usai foto-foto kami menuju Jaya Grocer, sebagai tujuan utama kami ke sini. Selain melayani personal, ternyata juga melayani pickup pesanan Grab. Banyak yang beli ecer juga tanpa keranjang. Kelihatannya bukan untuk belanja mingguan atau bulanan. Di sini tersedia bermacam-macam keju impor yang harganya mirip dengan supermarket di Indonesia, namun sepertinya lebih bervariasi, karena jelas lebih mudah ditemukan expatriat bule di Kuala Lumpur. Ada juga tepung pancake dalam botol tinggal tambahkan cairan, jadi deh adonan pancake. Harga butter impor dan sayuran mirip di Indonesia.

Istri sempat ke toilet, ternyata toilet duduknya dilengkapi panel yang sama dengan toilet di Jepang, kamuflase suara tetesan air, hujan, dan tempat duduknya hangat. Cocok untuk mencoba toilet Jepang. Eksterior Lalaport juga cantik untuk foto. Sayangnya saat kesana minggu lalu sedang hujan. Menyenangkan main ke mal ini.

Pukul 20.30 kami bergegas pulang. Saat keluar stesen LRT Masjid Jamek kami mampir di 4 Fingers yang jual ayam goreng ala Korea. Kami beli 6 pcs wingettes &drummettes mix seharga 17,1 Ringgit buat bekal besok. Sempat mencicipi 1 ketika sampai di kamar, ternyata enak, asam manis dan aroma bawang. Cuma porsinya hanya cukup untuk perempuan. Kami juga sempat beli keropok lekor dan lok lok yang rasanya seperti gorengan kerupuk ikan sarden dan sosis di Indonesia di food truck dekat river of life.

Perjalanan hari ini menyenangkan, meski tak banyak tempat yang bisa kami kunjungi karena terbatasnya waktu, tapi setidaknya kami mendapat pengalaman baru yang berkualitas.

Biaya jalan-jalan (2 orang) ke Malaysia hari ke-3 ini sebagai berikut :

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura Malaysia 2023 : Pesawat Yang Kami Naiki

29 Minggu Jan 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Kuala Lumpur, Langkawi, Malaysia, MY Airlines, Singapura, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ 1 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, airasia, biaya jalan jalan ke malaysia, biaya jalan jalan ke singapura, biaya liburan ke langkawi, biaya liburan ke singapura, jalan jalan ke Kuala lumpur, jalan jalan ke langkawi, jalan jalan ke malaysia, jalan jalan ke singapura, klia 2, KLIA2, Kuala Lumpur, langkawi, liburan ke langkawi, liburan ke malaysia, Liburan ke Singapura, Malaysia, maskapai baru, MY Airlines, pengalaman liburan ke langkawi, pengalaman naik air asia, promo Air Asia, santan air asia, Yogyakarta


Selama kunjungan ke Singapura dan Malaysia 2023 kali ini kami 4x menggunakan pesawat sebagai alat transportasi, dengan rute : Yogyakarta-Singapura, Kuala Lumpur-Langkawi, Langkawi-Kuala Lumpur, dan Kuala Lumpur-Yogyakarta.

Berikut data penerbangan dari flightradar24 untuk penerbangan yang kami gunakan :

1. YIA-SIN (Yogyakarta-Singapura) : naik Air Asia Indonesia QZ658 yang jadwal berangkat pukul 7.45 WIB (aktual 7.51) dan mendarat pukul 10.45 (aktual 10.42) waktu Singapura. Semua kru pesawat adalah orang Indonesia, terlihat dari petugas ground Air Asia membawa setumpuk paspor biru Indonesia ke pesawat waktu kami boarding naik pesawat. Pelayanan OK. Saya pesan prebook meal makanan nasi kuning manado dan chicken rice total Rp 100.000,- termasuk 2 Aqua gelas 220 ml. Sedap. Harga tiket pesawat Rp 620.000,-(/orang) dan bagasi Rp 424.600,-(20 kg). Ini adalah tiket yang pertama kali saya beli dengan memanfaatkan credit shell Air Asia yang tidak jadi berangkat ke Bangkok karena Covid19 2 tahun lalu yang masa berlaku vouchernya habis tahun ini.

2. KUL-LKW (Kuala Lumpur-Langkawi) : naik My Airlines maskapai baru dari Malaysia yang mulai terbang 1 bulan yang lalu. Kabarnya kru nya (pramugari/a dan kru darat) banyak dari bekas pekerja airlines yang kena PHK waktu Covid-19. Tampaknya mereka sudah pengalaman dan tampak tulus melayani (mungkin tanda syukur). Harga tiket promonya RM 49 = Rp 177.750 (/pax), bagasi 20 kg nya RM 35= Rp 124.668 dan makanan roti jala serta jjajangmyeon RM 24 = Rp 85.487 termasuk 2 kotak teh krisan.

3. LKW-KUL (Langkawi-Kuala Lumpur) : setelah puas setengah hari tur antar pulau dayang bunting, memberi makan elang, dan bras basah, kami pulang naik My Airlines lagi. Harga tiket promonya RM 69 = Rp 250.250 (/pax), bagasi 20 kg nya RM 35= Rp 124.668 dan makanan nasi lemak serta mee goreng mamak RM 24 = Rp 85.487 termasuk 2 kotak teh krisan.

4. KUL-YIA (Kuala Lumpur-Yogyakarta) : setelah seminggu di luar negeri, akhirnya kami balik ke Indonesia dengan Air Asia Malaysia AK348. Pramugari/a dan pilotnya bukan orang Indonesia. Kebetulan di belakang kami ada ibu single parent usia 63 yang ulang tahun, maka ada greeting dari pramugara/i dan pemberian cokelat. Eh, salah satu pramugari curhat (dalam bahasa Inggris) ke ibu yang sedang ulang tahun itu, kalau ia mengagumi ibu itu, ia mengaku asalnya dari Dubai dan menjadikan Malaysia sebagai second home, ia juga janda, , karena suaminya menceraikannya karena anaknya tidak mirip dengan dia. Pramugari itu dan pramugara keturunan Tamil-namanya Clement heboh jualan di pesawat, sehingga perjalanan 2,5 jam menjadi ramai. Harga tiket pesawat RM 299 = Rp 897.850 (/pax), bagasi 20 kg RM 123,2 = Rp 446.600, makanan chicken rice (sebenarnya pesan thai chicken basil tapi not ready) dan 2 chicken sandwich RM 31=Rp 112.375 termasuk 2 botol air mineral Spritzer 250 ml. Tiket termahal dalam perjalanan seminggu ini. Kebanyakan penumpangnya turis asal Malaysia, yang agak tersendat prosedur bukti sertifikat vaksin Covid19 dan imei handphone waktu masuk imigrasi Indonesia, sedangkan WNI lancar saja. Pesawat ini dilengkapi WIFI, free untuk nonton hiburan, namun sering terhenti ketika ada pengumuman dari pilot maupun pramugari/a.

Alhamdulillah perjalanan lancar dan selamat.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 466 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: