Selama periode 8-14 Agustus 2019 lalu saya mencoba makan minum beberapa kuliner terkenal di Malaysia yang belum pernah kami coba sebelumnya misalnya ayam hainan Chee Meng, Teochew Famous chendul, nasi kandar Pelita, Kolo mee Sarawak Bowl, Nando’s chicken, dan nasi lemak Antarbangsa. Halal, no pork, no lard, no alcohol. Berikut review dari yang paling enak hingga biasa saja.
Ayam Hainan di Chee Meng Bukit Bintang KL (skor 8.6/10). Absolutely delicious
Cendol di Teochew Famous Chendul JB City Square (skor 8.5/10). Segar, ringan, lebih suka ini daripada cendol Elizabeth. Aslinya dari Pulau Penang.
Mediteranian Rice di Nando’s Chicken Berjaya Times Square(skor 8.4/10). Gurih harum, aroma butter/mentega dengan sayur.
Nasi lemak kosong di Nasi lemak Antarbangsa Kampung Bahru(skor 8.3/10). Harum, gurih, sedap tanpa tambahan apa-apa.
Kolo Mee daging di Sarawak Bowl Sunway Putra (skor 8.2/10). Mi goreng ala Sarawak dengan toping daging sapi di atasnya.
Nando’s Chicken Berjaya Times Square (skor 8.2/10). Ayam Portugis yang sedap, mirip ayam panggang Jawa.
Banana Cake di Hiap Joo Johor Bahru (skor 8.2/10). Cake pisang yang enak dan alami.
Prawn mee di Teochew Famous Chendul JB City Square (skor 8.2/10). Kuah kental, gurih dan agak pedas. Udang 3 ekor. Sedap
Koay teow di Teochew Famous Chendul JB City Square (skor 8.2/10). Kuah segar dengan daun bawang dan irisan bakso ikan.
Sarapan di Colmar Tropicale ( skor 8.2/10). Bermacam ragam makanan, sangat mengenyangkan.
Chef Hong Korean sweet and sour chickendi Air Asia (skor 8.1/10). Pedas gurihnya nagih.
Roast chicken di Air Asia (skor 8.1/10). Menu ini selalu enak, tidak pernah mengecewakan. Ayam panggang dengan kentang dan sayuran. Menu sehat.
Ayam goreng dan Nasi Kandar Pelita KL (skor 7.9/10). Ayam renyah dengan kuah dan sayuran campur baur. Enak, tapi masih kalah enak dengan nasi kandar Alhass Penang dan nasi campur di KLCC.
Nasi ayam pansoh di Sarawak Bowl Sunway Putra (skor 7.9/10). Unik banget rasanya. Nasi ayam dengan daun singkong tumbuk dengan sambal cabe dikucuri limau. Nano nano, ramai rasanya.
Thai chicken basil di Air Asia (skor 7.8/10). Asin tapi enak, sedikit basil/kemangi.
Chicken teriyaki di Air Asia (skor 7.8/10). Enak, seperti bikinan di rumah.
Cendol di Sarawak Bowl Sunway Putra (skor 7.7/10). Gurih, tapi sempat lihat mereka pakai santan cair instan Kara.
Susu cair rasa strawberry Nestle beli di Lulu Capsquare KL(skor 7.7/10). Enak, tapi pakai perisa saja/tidak alami.
Ice lemon tea asam boi di Sarawak Bowl Sunway Putra (skor 7.6/10). Unik, baru pertama minum lemon tea dengan asam.
Nasi ayam, nugget dan filet KFC di Berjaya Times Square (skor 7.5/10). Pertolongan pertama pada kelaparan, mengingat rasa dan harganya sudah bisa dibayangkan sebelum pesan makanan.
Chicken rice di rest area tol Johor-Kuala Lumpur (skor 7.5/10). Biasa saja tapi ada sup nya.
Lumpia isi nasi goreng ayam di pesawat KLM (skor 7.5/10), Nasi goreng ayam porsi makanan ringan, disajikan fresh dan hangat.
Garden Salad di ISetan KLCC (skor 7.5/10). Enak, isinya daun selada, saus thousand island dan tomat cery. Asam manis gurih.
Orange juice di pesawat KLM (skor 7.4/10). Mirip jus Buavita.
Sarapan di eRYA by Suria JB (skor 7.3/10). Minimalis, serba karbohidrat, sedikit buah dan protein.
Sotong di nasi lemak Antarbangsa Kampung Bahru (7.2/10). Terlalu manis sehingga tidak terasa sotong/cumi nya.
Salted egg ice cream di 7-11 Colmar Tropicale (skor 7.1/10). Agak aneh telur asin dibuat es krim.
Aneka roti Gardenia di 7-11 Colmar Tropicale (skor 7/10). Ada pahit-pahitnya meski masih lama kadaluarsanya.
Penilaian ini bersifat subyektif, tergantung selera tester, lokasi tenant dan suasana saat makan. Mungkin berbeda-beda penilaian tiap orang.
cendol, orawn mee, kway teow soupchef hong sweet and sour chickenroast chickenbanana cakenasi goreng eryachicken rice exit tolkoloo mee dan ayam pansohjajanan sarawakKFCNandossalad sarapan Colmarsalted egg ice creamthai chicken basilayam teriyakisnack KLMgarden salad dan susunasi lemak antarbangsaayam kandar Pelita
Berikut itinerary dan biaya jalan jalan ke Singapura (transit) dan Malaysia tahun 2019 untuk 2 orang, Rute JOG-SIN-KUL-CGK-JOG. Biaya ini adalah biaya normal termasuk pembelian oleh-oleh dan makanan khas di Malaysia. Itinerary dan perhitungan biaya menggunakan aplikasi Microsoft Excell.
Data di atas masih kurang satu lagi yaitu tiket promo Air Asia CGK-JOG sebesar Rp 638.616 untuk 2 orang yang saya beli di Pegipegi.com saat promo diskon Rp 200.000 pembayaran menggunakan BNI Visa. Sehingga totalnya menjadi Rp 8.353.588 untuk perjalanan 7 hari 6 malam 2 orang ke Singapura dan Malaysia. Cukup hemat.
Sudah cukup lama saya mendengar nama KLM, maskapai nasional negara Belanda. Sangat erat hubungannya dengan Indonesia, karena dahulu Indonesia merupakan koloni Belanda yang pertama terhubung dengan pesawat udara pada tahun 1924 dengan penerbangan dari Amsterdam ke lapangan terbang Andir (Husein Sastranegara) Bandung.
Bagaimana pengalaman naik KLM ini ?
Saya dapat tiket murah bulan Mei 2019 lalu. Sekali jalan Kuala Lumpur- Jakarta 1,2 juta Rupiah untuk 2 orang termasuk bagasi 23 kg plus kabin 12 kg. Kabar terkini harga segitu tidak dapat bagasi, cuma dapat jatah kabin. Kalau dengan bagasi 900 ribu Rupiah per orang.
Sebelum beli tiket sebaiknya download aplikasi KLM dan mendaftar sebagai anggota. Karena dengan keanggotaan, setiap penerbangan dan pembelian tambahan (bagasi, souvenir, makanan dll) akan mendapat poin yang dapat ditukar. Selain itu apabila ada promo/kabar terbaru kita dapat update nya.
Dari Kuala Lumpur berangkat dari KLIA, sedangkan di Jakarta tiba di terminal 3 Soekarno Hatta. Demikian sebaliknya. Menandakan ini maskapai full service. Lokasi check in Kuala Lumpur di deretan meja J.
Pesawat yang digunakan ada pesawat jumbo dengan penumpang diatas 300 orang, Kalau tidak Boeing 777, ya Boeing 787. Jarang pakai pesawat lain.
Makanan minuman diberikan gratis. Untuk makanan terkadang nasi dengan lauk, tapi lebih sering hot snack. Kemarin saya dapat lumpia isi nasi goreng ayam. Minumnya aneka jus, air putih, wine juga ada.
snack KLM
Kru kebanyakan berusia di atas 40-50 tahun. Ramah dan perhatian. Ada juga yang muda.
Setiba dari Amsterdam semua kru dan penumpang turun pesawat, menunggu di ruang tunggu, lalu diperiksa lagi (lepas sepatu dan asesoris) bersama penumpang dari Kuala Lumpur sebelum masuk ruang boarding.
Meski cuma 2 jam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Jakarta, tetapi mereka jualan souvenir. Untuk edisi spesial 100 tahun KLM mereka jual miniatur pesawat 787 Dreamliner skala 1:250 seharga 15 Euro (225 ribu Rupiah) dan pendeteksi kematangan telur bergambar bangunan khas Belanda. Bayarnya paling mudah pakai kartu kredit dengan verifikasi tanda tangan.
Naik KLM tak harus ke Amsterdam. Jakarta ke Kuala Lumpur pun ada, dan dilayani dengan sepenuh hati.
Saya terbangun jam 3 pagi di hotel Colmar Tropicale Malaysia. Baru kali ini saya merasakan bangun di tengah kesunyian hutan. Hanya terdengar suara binatang hutan yang sesekali terdengar. Ditambah derasnya hujan membuat suasana damai sekali. Baru hari ini ada hujan, setelah beberapa hari sebelumnya hanya mendung yang tampak sepanjang perjalanan. Tentunya dengan hujan ini, udara menjadi lebih segar. Salat malam pun terasa lebih khusyuk, tak terdengar suara kendaraan sama sekali.
Lalu tidur lagi, waktu subuh baru jam 6 pagi di sini, dan matahari muncul jam 7.30 pagi. mandi pagi ini di bathub. Saya isi bathub dengan air panas, ketika sudah setengah penuh saya masukkan shower gel dan isi lagi dengan air shower yang membuat gelembung sabun bermunculan memenuhi bathub. Ketika sudah penuh baru berendam. Nikmat Tuhan manakah yang bisa kudustakan? :). Setelah itu bilas dengan shower yang kencang pancarannya. Handuk tebal, wangi putih bersih. Segar sekali rasanya. Sesekali mandi pakai bathub terasa nikmatnya.
Sambil menunggu istri mandi, saya nonton TV kabel sambil browsing internet yang WIFI nya tersedia gratis dengan kecepatan tinggi. Sebenarnya pakai kuota Tunetalk yang baru aktif juga bisa, kalau bisa dihemat kenapa tidak, karena kuota cepat hanya 5GB selebihnya kuota kecepatan biasa. Ada 16 channel TV yang semuanya terlihat jelas di TV Singer (sama dengan merk mesin jahit) ini. Antara lain TV1, TV2, TV3, TV8, TV9, National Geographic, NHK dll. Di TV1 ada berita kalau di masjid Negara kemarin perdana menteri Malaysia datuk Mahathir Muhammad salat Idul Adha. Sayang baru tahu, kalau tahu saya tungguin. Hahaha.
pekerja datang
colmar pagi hari
masih sepi
kafe colmar
7-11 colmar
Ketika matahari mulai bersinar, tampak rombongan pekerja datang jalan kaki melalui jalan di samping hotel tempat kami menginap. Banyak sekali karyawannya. Ketika sudah siap kami menuju restoran untuk sarapan yang sudah termasuk dalam biaya kamar. Suasana Colmar jam 8 pagi masih sepi, bisa berfoto sepuasnya. Karena tamu luar/tidak menginap biasanya baru datang jam 10. Untuk masuk tempat makan kami perlu menyerahkan kupon ke petugas. Pagi itu tampak sudah penuh restorannya dan disarankan nanti duduk di restoran sebelahnya. Untung saat selesai ambil makanan, ada yang selesai makan dan kami duduk di sana, Makanannya bervariasi dan melimpah. Ada lebih dari 10 macam roti/bakery, sosis ayam, dendeng sapi, bubur ayam dengan topping nya, nasi putih, nasi lemak, omelet, buah potong dan lain lain. Enak semuanya.
muffin
sosis
taburan bubur
salad
buah potong
nasi campur
bolu pandan
roti bulat
croissant
roti
suasana sarapan
Usai sarapan, kami jalan kaki keliling komplek Colmar Tropicale, mendapati kenyataan kalau di luar pagar besi ini adalah hutan rimba. Kompleks ini ada di puncak bukit yang mendatar dikelilingi jalur jalan yang nyaman. Di dekat pohon besar ujung belakang ada sesajen/dupa, yang tak jauh dari situ ada kolam renang yang tak terlalu ramai pengunjung. Dari jalur track tersebut terhubung sampai depan melalui kamar kami yang ternyata ada di lantai 4, padahal tertulis lantai 1. Ternyata karena konturnya tidak rata, lantainya tersusun dari -2,-1,Ground,1,2. Ground adalah lantai dimana resepsionis dan sebagian besar kegiatan berada. yang -2 & -1 berarti ada diantara Ground dan lembah. Di depan ada taman dinosaurus, panahan, air soft gun, kolam koi dengan 2 angsa putih dan 1 angsa hitam.
kolam renang colmar
hutan sekitar colmar
bangunan colmar
angsa hitam colmar
kolam ikan colmar
Jam 11.30 kami check out, menitipkan tas di concierge, gratis. Menunggu shuttle ke Japanese & botanic garden yang berangkat 11.45 dari tempat kami turun shuttle kemarin. Selain ke garden ada juga shuttle ke animal park (rusa, kelinci/arnaf dll yang cocok untuk anak2), lapangan golf, horse track. Gratis untuk tamu hotel dengan menunjukkan voucher all access, walau kenyataannya tidak ada pemeriksaan sama sekali. Mengenai Japanese garden, mungkin karena pernah ke Jepang, kesan kami biasa saja, cenderung kurang mirip karena bagaimanapun ini berada di daerah tropis yang semua tanamannya akan hijau. Cuma ada tanaman pucuk merah yang tidak berwarna hijau, ya iyalah. Demikian juga botanic garden, cuma ada 1 tanaman yang belum pernah saya lihat di Indonesia yang mungkin sebenarnya juga ada.
shuttle bus colmar
batu japanese garden
kebun
tanaman berkhasiat
penanda japanese village
Hanya satu jam kami di sana, karena sudah tidak ada lagi yang dilihat ditambah konturnya yang naik turun. Jam 1 siang kami sudah kembali di komplek Colmar Tropicale, duduk menunggu di sofa resepsionis hotel, salat di tingkat -2 blok Gazania, balik lagi, nonton TV kabel, tertidur sampai jam 3. Ramai orang yang antri check in. Meski tanggal merah di Malaysia berakhir hari ini (Senin, 12 Agustus 2019) ternyata masih banyak yang baru mulai liburan. Mungkin yang kemarin kena lembur, pikirku.
surau colmar tropicale
tv dan remote singer
Dari semua itu yang paling membuat saya terkesan ya suasana malam yang hanya didapatkan kalau menginap di sana.
Jam 4 sore kami naik shuttle bus balik ke Kuala Lumpur, macet, meski tak semacet kemarin. Dalam perjalanan kuinstal aplikasi Nando’s yang setelah belanja 2x minimal 30 Ringgit akan dapat gratis 1/4 ayam. Dan memesan 1/2 ekor ayam hot + 2 nasi Mediteranian seharga 32 Ringgit yang saya ambil di mal Berjaya Times Square. Dari 4 penumpang, hanya saya yang tak tidur, beberapa kali tercium bau kentut, dan sopir tampak gelisah tidak tenang duduknya, mungkin dia sedang sakit perut.
perjalanan turun ke KL
Jam 5.30 petang kami tiba di Berjaya, dan mengambil pesanan yang sudah siap. Sambil membaca lowongan part timer di Nando’s 3-5 jam per hari dengan upah 10 Ringgit per jam. Berarti sehari dapat mulai 30 Ringgit, lebih kecil dari harga pesanan kami. Tampak ada beberapa part timer yang sedang bekerja di sini.
lowongan kerja nando’s
Dari Berjaya yang aulanya sedang ramai acara undian, kami ke stasiun monorail Imbi yang ada persis di depannya. Aksesnya mudah karena ada eskalator, nyaman buat yang bawa koper seperti kami. Beli tiketnya di mesin. Melalui stasiun Bukit Bintang dan Raja Chulan, kami turun di Bukit Nanas. Monorail Kuala Lumpur sudah ada sejak lama, bahkan sejak pertama kali kami ke Kuala Lumpur tahun 2010 (9 tahun lalu). Bedanya keretanya tidak diganti, semakin tua/usang, panas, dan tidak tepat waktu. Dan belum balik modal. Tampaknya hal ini yang membuat Jakarta mengoverlap proyek monorail dengan MRT dan LRT. Beberapa gate nya rusak sehingga menganga, berbahaya kalau penumpang sesak, bisa jatuh ke track monorail bahkan ke jalan raya di bawahnya karena kiri kanan track monorail terbuka.
Jam 6 petang kami sudah sampai Mercu Summer Suite, mengambil kunci di mailbox yang diinstruksikan pemilik unit di AIRBNB. Sempat tanya ke resepsionis (India Tamil) dimana lokasi mailbox, yang meski tanpa seragam, tapi tidak galak seperti di Regalia Suites kemarin lusa. Kunci digantung di kartu pass. Kartu pass berguna untuk membuka gate masuk ke lift, sedangkan kunci untuk membuka kamar. Kesan apartemen ini adalah mewah dan terawat. Kinclong.
sofa
meja makan
kasur
meja kerja
wardrobe
shower
Buka kamarnya pakai kunci. Begitu kamar kami di lantai 16 ini terbuka, wow, indahnya. Seperti yang ada digambar AIRBNB. Ada meja dan kursi makan, sofa, tempat tidur yang ada sekat dengan ruang nonton, ada mesin cuci front loading, ada microwave, ada teko, ada TV, ada WIFI, ada AC. Hanya kamar mandinya yang biasa, mungkin biar tidak berlama-lama di kamar mandi. Yang luar biasa itu mesin cucinya. Pas sekali, ada tumpukan pakaian bekas pakai kami sejak 4 hari yang lalu. Bisa cuci cepat sampai kering tanpa setrika pula. Pokoknya bikin hati riang gembira deh. Sambil nunggu cucian, kami nonton TV 42 inch dengan koleksi film lama Rattatoule, Lion King, Beauty and Beast, Yes Man dll. Masih ada kopi, teh. gula dan krimer dari Colmar Tropicale yang bisa kami seduh dan nikmati bersama nasi ayam bakar Nando’s yang enak. Alhamdulillah.
makanan nando’s
Sekitar jam 8.30 malam kami keluar lagi, ke Lulu hypermarket asal Dubai. Jalan kaki 900 meter melalui Bukit Nanas/Dang Wangi. Daerahnya sepi. Namun ada 1-2 orang bule paruh baya pulang kerja lewat sini. Daerah sini kelihatannya daerah expatriat mapan. Lulu hypermarket nya sendiri lebih banyak orang asing daripada orang Malaysia, termasuk kasirnya orang Iran. Barangnya banyak dan besar-besar, cocok untuk belanja kebutuhan rumah tangga. Jarang ada di Indonesia, anak ikan hiu pun dijual di sini. Harganya standar saja.
Salah satu hal terpenting di hari keempat dalam perjalanan ke Malaysia tahun ini adalah ingin merasakan sholat Idul Adha di Masjid Negara Malaysia Kuala Lumpur, yang biasa dihadiri orang penting termasuk perdana menteri Tun Mahathir Muhammad.
Jam 7.30 pagi kami segera check out meninggalkan Regalia Suite. Check out nya mudah karena pakai keypad, tinggal turun lift ke Ground menuju stesen KTM Putra. Dari situ meluncur kereta ke stasiun Kuala Lumpur, selanjutnya tinggal menyeberang ke arah Masjid Negara Malaysia yang ada di seberangnya. Kereta KTM yang kami tumpangi kacanya retak, mengingatkan kereta KAI beberapa tahun lalu sebelum direformasi.
Jam 7.45 sudah banyak yang datang, namun masih longgar. Saya titip dulu koper dan ransel di penitipan di tourist information center di kiri masjid, hubungi saja petugasnya. Gratis. Sepatu bisa ditaruh di rak, agak khawatir juga kasus sepatu saya hilang di surau KL Sentral, saya bungkus plastik saja sebagai penanda.
Masjid di Malaysia dapat dibilang elegan bersahaja, tidak ada lautan manusia seperti di Istiqlal. Masjidnya sejuk dan udaranya segar. Bikin khusyuk mengikuti takbir hingga jam 8.30 dimana dimulai sholat Idul Adha, dilanjutkan khutbah, selesai jam 9.10. Kami baru tahu di TV 1 kalau ada perdana menteri Mahathir Muhammad di sana.
Usai sholat Idul Adha kami jalan ke stesen Kuala Lumpur, naik KTM ke KL Sentral jam 10.37. Lagi-lagi jam karet, di papan informasi berubah ke jam 11.00. Kami sudah tidak percaya lagi dengan informasi KTM, takut ketinggalan shuttle ke Colmar, kami order GRAB dan keluar dari stesen Kuala Lumpur. Ongkos ke Berjaya Times Square Hotel 13 Ringgit, atau 2x ongkos naik KTM + monorail. Gpp yang penting tidak ketinggalan shuttle 120 Ringgit yang sudah kami beli. Meski pesan GRAB yang datang taksi meter warna merah marun putih khas Kuala Lumpur. AC nya sejuk sekali. Sesampai hotel Berjaya kami tanya petugas hotel dimana shuttle ke Colmar Tropicale yang satu grup dengan hotel ini (grup Berjaya). Ramah dan sopan sekali mereka menjawabnya, berbanding terbalik 180 derajat dengan sekuriti Regalia Suites kemarin lusa.
Masih ada 45 menit waktu menuju jam 12 siang, waktu shuttle berangkat ke Colmar Tropicale. Kami cari brunch makan pagi sekaligus makan siang di mal Berjaya. Kami menemukan KFC. Pesan nasi+dada ayam+ salad+soda, 2 paket 25 Ringgit, dan paket nugget dan irisan daging ayam 15 Ringgit buat bekal ke Colmar. Cukup enak dan terasa fast food nya.
Jam 12 kurang 5 menit shuttle sampai dari Colmar, sopir minta istirahat karena tadi macet, sehingga telat 30 menit. Shuttle baru berangkat jam 12 lewat 5 menit searah dengan jalan ke Genting, namun terpisah lurus ke arah Bentong, sementara kalau ke Genting belok kiri. Karena macet, shuttle baru sampai jam 1.35 siang. Tidak masalah, karena baru bisa masuk hotel jam 3 sore. Sambil menunggu, kami nonton TV kabel di sofa hotel yang nyaman.
Jam 3 tepat saya ke resepsionis menanyakan kamar, ternyata sudah siap. Kami dapat kamar 1108 yang tampaknya diupgrade. Karena kamar yang saya beli kamar superior twin tanpa kulkas, ternyata ini king bed dengan kulkas. Ada bathub nya pula bukan shower. Lebih bagus daripada yang saya perkirakan. Sepertinya ini bonus kesabaran kami menghadapi sekuriti Regalia. Lega sekali rasanya. Pemandangannya di samping ada taman dinosaurus, kolam angsa dan koi, tempat panahan, soft gun dan di seberang kamar ada hutan tropis dengan monyet kecil yang tampak jinak. Duh menyenangkan sekali.
Setelah sholat Dhuhur + Ashar di kamar, kami lanjutkan dengan foto-foto Colmar Tropicale yang keren itu. Sempat pula mampir di minimarket 7-11 beli es krim egg salt 2.5 Ringgit yang kalau beli 2 cuma 3.6 Ringgit. Enak juga ternyata. Lalu beli 7 macam roti Gardenia 9,5 Ringgit yang enak-enak. Hanya air minum yang cukup mahal, 2.8 Ringgit (Rp 9 ribu) botol 1,5 liter.
Ketika hari mulai gelap kami balik ke kamar, saya nonton aneka channel TV kabel, menulis, sementara istri sudah tidur. Jam 9 malam kedengaran anak-anak yang datang bersama orang tuanya, mungkin mereka baru datang atau baru menikmati suasana malam di sana. Tak terasa sudah jam 11 malam. Waktu terasa cepat di Malaysia, karena maghrib jam 7.30 malam dan isya sudah jam 8.30 malam.