• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: jalan jalan ke singapura

Jangan Keseringan Jalan-Jalan Ke Luar Negeri

15 Kamis Agu 2019

Posted by pengingat in Malaysia, Singapura, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

imigrasi singapura, jalan jalan ke Kuala lumpur, jalan jalan ke singapura, Kuala Lumpur, Liburan ke Singapura, Malaysia, Singapura


Jangan keseringan jalan-jalan ke luar negeri, kecuali urusan pekerjaan. Kenapa ? rugi biaya perjalanan dan antri imigrasi. Karena dengan keseringan jalan-jalan ke luar negeri tidak banyak hal baru yang dapat ditemukan.

Ini berdasar pengalaman saya, karena tiket ke Singapura/Kuala Lumpur sangat murah, pergi pulang Jakarta-Singapura/Kuala Lumpur 600 ribuan, sehingga tiap bulan atau tiap long weekend main ke sana. Apa yang didapat ? kelelahan perjalanan dan imigrasi, bukan kenikmatan perjalanan yang didapatkan. Belum lagi kadang ada kejadian orang yang dicurigai kerja ilegal di sana karena pakai paspor wisata, bukan visa kerja.

Berbeda dengan yang kami rasakan perjalanan Singapura-Malaysia kemarin, setelah terakhir perjalanan ke sana tahun 2015, kami belum pernah ke luar negeri lagi. Jeda 4 tahun ini membuat banyak hal baru yang dapat kami temukan.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Tips Menukar Uang Untuk Liburan

18 Selasa Agu 2015

Posted by pengingat in Bisnis, Investasi, Kuala Lumpur, Malaysia, Singapura, Tips, Wisata

≈ 1 Komentar

Tag

akbar money changer, Cara tukar uang agar tidak rugi, dimana menukarkan SGD ke MYR di JB Setral, jalan jalan ke malaysia, jalan jalan ke singapura, kurs MYR, kurs SGD, Tips menukar rupiah ke mata uang asing, Tips menukar uang untuk liburan


Salah satu masalah yang sering kita temui saat melancong ke luar negeri adalah menukar uang yang kita punya dengan uang negara yang kita tuju. Seperti pengalaman yang saya rasakan setelah dari Singapura menuju Malaysia. Usai dari imigrasi kami lanjut ke JB Sentral, namun sebelumnya kami mampir dulu ke penukaran uang Akbar yang dekat pintu keluar imigrasi. Satu Dollar Singapura (SGD) = 2.8 Ringgit Malaysia (MYR). Uang sisa 120 SGD dapat tukar 336 MYR, sedangkan koin 3 SGD tidak kami tukar karena kurs untuk koin  SGD cuma 1,5 Ringgit. Mending buat souvenir. Begitu sampai di JB Sentral kami lihat kurs di money changer SGD 1 = MYR 2.85, artinya SGD 120 = MYR 342. Selisih 6 Ringgit. Saran, kalau tak buru-buru, lebih baik tukar di JB Sentral, kecuali kalau keburu pingin beli minuman setelah imigresyen dan sedang tidak pegang Ringgit.
Lalu tarik tunai kartu ATM Mandiri di Maybank MYR 1 = IDR 3450, plus ongkos tarik tunai 20000 Rupiah (cek di internet banking Mandiri). Ringgit sedang teruk masa ini, minggu lalu 1 Ringgit dapat 3650 Rupiah.
Hitung2an kurs hari ini
Tarik tunai kartu ATM Mandiri di mesin ATM UOB SGD 1 = IDR 10205, cash Rupiah ditukar di money changer RHB Changi SGD 1 = IDR 10000. Rata2 SGD 1 = IDR 10103
Sedangkan sisa 120 SGD dapat ditukar 336 MYR, sehingga MYR 1= IDR 3608, tarik tunai di ATM Maybank MYR 1=IDR 3516 (termasuk ongkos tarik tunai). Rata2 MYR 1= IDR 3562

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura : Seharian di Changi, Merlion dan Garden by The Bay

17 Senin Agu 2015

Posted by pengingat in Air Asia, Bandung, Kuliner, Singapura, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

biaya jalan jalan ke singapura, cavenagh bridge, Garden By the Bay, jalan jalan di changi, jalan jalan ke singapura, Liburan ke Singapura, makanan halal di singapura, marina bay sand, pengalaman naik air asia, perbatasan Singapura Malaysia, santan air asia


Perjalanan ke sekian kali ke Singapura kali ini, selain mengajak istri juga mengajak adik yang baru lulus kuliah. Seperti biasa, Singapura atau Malaysia menjadi tujuan pertama bagi yang pertama kali ke luar negeri bagi pelancong Indonesia.
Kami berangkat hari Ahad, 16 Agustus 2015 dari Bandung ke Singapura menggunakan pesawat Air Asia QZ365 yang lepas landas jam 7.20 pagi. Pagi kemarin cukup banyak penumpang, ada serombongan mahasiswa yang bawa angklung yang akan pertunjukan di ulang tahun ke 70 kemerdekaan Republik Indonesia di Singapura. Ada juga keluarga yang hendak berlibur ke destinasi mainstream seperti Universal Studio. Asisten rumah tangga pun ada, tampaknya agak pelik karena petugas imigrasi bolak balik mendatangi dan mengecek dokumen kerja TKW. Perjalanan lancar, sedikit goncangan ketika mendekati Singapura. Makan minum sudah kami pesan online sehingga mendapat diskon 20% menjadi 40 ribu/porsi. Menu nasi lemak, ayam panggang dan nasi panggang plus air minum 40 ml.

1 nasi lemak

nasi lemak yang lumayan enak di air asia

1 nasi padang

nasi padang yang lumayan enak di air asia

1 roast chicken

ayam panggang yang enak di air asia

Tampilan Air Asia pagi itu cukup bersih dan baru, iklan Luwak White coffee menempel di kotak kabin di atas kursi. Majalah ada 2, versi Air Asia dan versi Air Asia Indonesia.
Satu buku lagi berisi daftar harga makanan minuman, snack dan souvenir. Beberapa barang terasa murah dan beberapa barang lebih mahal dari pasaran. Contoh yang murah adalah kunci TSA dengan logo Air Asia dihargai 60 ribu. Padahal kunci sejenis itu harganya 100 ribu (1000 Yen) waktu beli di toko buku di Jepang.
Semua pesawat Air Asia mendarat di terminal 1 Changi. Begitu sampai langsung di screening, random check semua, termasuk barang bawaan, jangan takut kalau tidak macam2. Sebelumnya masuk Singapura melalui terminal 2 dan 3 tidak ada pemeriksaan. Terminal 1 ini terasa sederhana, namun ya lumayan kalau di bandingkan bandara Bandung. Dekat toilet ada dispenser air panas, dingin dan hangat, agak beda, karena di toilet lain cuma ada water tap model air mancur.
Setiba di Changi jam 10 pagi kami tak langsung keluar, melainkan keliling berwisata dalam terminal. Dari terminal 1 kami melangkah ke terminal 2, lewat koridor antar ruang tunggu. Di terminal 2 ini ada taman ajaib, tak heran banyak orang berfoto di sini, kemudian ada tempat bermain anak yang bersebelahan dengan hutan bambu, di sini bisa charging handphone atau laptop. Ramai orang duduk di sini. Di sebelahnya ada taman anggrek. Dengan eskalator kami menuju ke taman bunga matahari dan dek hiburan. Taman bunga ini ada di luar gedung, sehingga panas dan lembab, namun sangat cantik hasil foto-foto di sini. Yang riang tentu perempuan. Ada perempuan bule, China, Arab dan Melayu tampak asyik ambil gambar di sini. Saya tak minat, lebih minat nonton film box office di dek hiburan yang hampir selesai memutar film Minion terbaru yang kemudian dilanjutkan film Interstelar. Ruangan seukuran ruang rapat kecil ini mampu menampung sekitar 20 orang, serupa studio XXI tapi tak sempurna.
Usai itu kami lanjut ke terminal 3, menggunakan skytrain, yang persis di sampingnya ada pameran porselin China.

1 sunflower garden

kebun bunga matahari di terminal 2 changi

1 taman fantasi

buket bunga di taman fantasi, keren

1 taman kupu2 metamorfosis

kepompong yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu

1 taman kupu2

kupu-kupu di changi

1 colokan listrik

colokan listrik di changi

Buku panduan yang diterbitkan Changi airport sangat membantu eksplorasi kami dan tersedia gratis di beberapa titik kalau kita jeli mengamati. Kalau tidak, kita bisa kunjungi website changiairport.com/guides atau download aplikasi iChangi di applestore,android,blackberry maupun microsoft.
Di terminal 3 yang paling megah banyak tempat tempat belanja mewah du sini. Layaknya mall di Orchard. Di ujung terminal ada tempat menarik yang kita kunjungi yaitu taman kupu2. Tempatnya semi outdoor, hangat dan lembab. Ada juga tempat yang menyajikan secara live proses metamorfosis ulat menjadi kupu2. Lucunya kupu2 dengan cueknya hinggap di lengan, baju atau kepala, seolah mengajak kita bergembira. Makannya adalah buah nanas yang dibelah horisontal dan bunga.

1 terminal 3

terminal 3 changi yang gemerlap

Puas di taman kupu2 kami lanjut ke sebelahnya yaitu kolam koi yang ikan koinya sangat besar. Tempatnya sangat santai, aroma kopi yang harum tercium di sini. Di sini pula ada banyak colokan listrik baik bentuk colokan USB maupun kaki 3. Ketika sudah jam 2 (waktu Dhuhur di Singapura), kami beranjak ke terminal 1 untuk sholat. Lalu foto di pohon sosial yang kebetulan ada permainan adu ketangkasan pula. Puas di terminal 1 kami keluar menuju imigrasi sudah jam 3 sore. Artinya kami 5 jam di dalam area transit bandara Changi. Beda dengan kebanyakan penumpang Air Asia yg berangkat bersama dari Bandung yang langsung ke luar bandara menuju kota Singapura, kami nikmati dulu bandara yang sejuk dan no 1 (terbaik) di dunia ini. Lebih nyaman di sini daripada berkeringat dan berpanas di stasiun MRT, antri di USS maupun di Merlion. Dan selama kami nikmati hiburan di Changi ini, tak tampak satupun orang Melayu kecuali kami, kebanyakan bule/western, berikutnya orang Jepang dan Timur Tengah.
Akhirnya jam 3 sore setelah keluar imigrasi kami menuju stasiun MRT di terminal 3 melalui eskalator yang di atasnya ada kreasi hujan kinetis yang memukau. Dari terminal 1 bisa pakai skytrain. Untuk tiket ke Raffles city yaitu stasiun terdekat ke Merlion tarifnya SGD 2.4. Bisa dibeli di mesin tiket.
Setiba di Raffless City, kami mampir ke 7-11 beli nasi rendang dan nasi briyani seharga masing2 SGD 3.9. Oh ya, makanan siap saji 7-11 di Singapura banyak yang bersertifikat halal MUI Singapura. Setelah bayar, kami panaskan dulu di microwave sesuai petunjuk di kemasan. Dan ternyata enak, tak kalah dari restoran. Kuah kental briyani sedap rasanya, sayang nasi padang nya tidak diberi kuah gulai. Worth it lah. Kami makan sambil ngemper di depan 7-11 yg tidak menyediakan tempat makan di dalam layaknya saudaranya di Indonesia. Ketika selesai makan datanglah nenek2 berseragam petugas MRT bilang, ” dont eat and drink in station”, padahal dari tadi nenek itu lihat kami makan, mungkin kasihan, sehingga nunggu kami sampai selesai makan. Keder juga, kalau ingat besarnya ancaman denda makan minum di MRT, dan baru tahu pula kalau di stasiun juga dilarang.
Kami keluar menuju gedung perkantoran yang depannya ada lapangan dan taman. Di sini banyak turis Indonesia sedang makan di meja kursi yang telah disediakan. Oh, ternyata di sini to tempat buka bekal yang diizinkan.
Ada serombongan berpakaian wisudawati Pinoy ketawa meriah di sini, namun agak janggal karena yang diwisuda dandanannya menor, gincu tebal, kaki kekar, kulit coklat terbakar seperti habis tanning, jadinya kayak wisudawati jadi2an. Lalu kami menuju ke Cavenagh Bridge, yang membelah sungai Singapura. Tampak bangunan kuno di Clarke Quay dan perahu amphibi Ducktour maupun perahu wisata. Ada patung kereta air dan patung orang Melayu, China dan British sedang berbincang santai. Dari sini kami melalui halaman hotel Fullerton, menyeberang ke arah Merlion bersama turis lainnya.
Tibalah kami di area Merlion yang tampak dipenuhi turis Asia. Lagi2 kami ketemu dengan wisudawati norak tadi. Saya duduk sambil melihat tingkah orang bersama patung Merlion.

1 esplanade

esplanade dengan latar gedung yang baru dibangun

1 garden by the bay

garden by the bay

1 jembatan helix dan marina bay sand

jembatan helix yang menghubungkan area grand prix dengan marina bay sand

1 merlion besar

ikon singapura : merlion

1 merlion kecil

merlion kecil di belakang

1 garden by the bay 2

jalan ke garden by the bay

Dari Merlion kami ke arah Esplanade, lalu ke jembatan Helix, Marina Bay Sand lalu menuju ke Garden by The Bay. Akses ke sana melalui Dragonfly Bridge, Malay Garden lalu ke Supertree Grove. Dari jembatan, kami lihat wisudawati norak sedang foto2 di lapangan bersemak antara Marina Bay Sand dengan Garden by The Bay. Tak ngerti lewat mana mereka bisa masuk ke daerah yang tak lazim. Jam 6.30 sore kami menuju ke stasiun Bayfront. Wah, stasiun ini langsung terhubung ke Marina Bay Sand dan Garden by The Bay. Tak perlu capek2 jalan kaki. Stasiun ini terhubung ke stasiun Bugis melalui circle line. Tarif cukup murah yaitu 1.6 SGD. Dari stasiun Bugis kami keluar melalui akses ke Raffles Hospital, lalu menyeberang ke arah Queenstreet Bus Terminal ke arah counter bus Causeway Link warna kuning. Ketika tiba, sudah hampir jam 7, kami bayar 3.3 SGD/orang dan kami jadi penumpang terakhir. Begitu kami duduk (kebagian kursi menghadap penumpang lain), bus berangkat.
Saya sempat nyalakan aplikasi My Track, sinyalnya bagus sekali dan detil. Dari downtown, melalui Little India, Novena, Bukit Timah dan tibalah kami di imigrasi Singapura. Tak sampai 30 menit melalui jalan yang mulus dan sebagian hutan yang lebat. Tampak teratur negeri ini. Sambil lihat di peta ternyata dekat sekali pulau Batam, Bintan, Rupat dan ratusan pulau milik Indonesia. Dekat tapi mungkin jauh progress pembangunannya. Di gedung imigrasi kami turun bus. Petugas cukup teliti, sehingga agak lama prosesnya. Selesai imigrasi Singapura, kami naik lagi ke bus Causeway yg ada di bawah. Bus nya beda dgn yg tadi, namun karena satu perusahaan kami bebas menumpang. Ada pemeriksaan tiket oleh petugas. Sepuluh menit menyeberang tibalah kami ke imigresyen Malaysia, kebetulan petugasnya cukup teliti dan banyak bertanya. Namun baik, bertanya bukan karena iseng tapi karena menunjukkan hospitality Malaysia, contoh “naik train ke KL jam berapa? jam 10.30 malam, oh cukup itu buat makan malam di JB Sentral” batin saya, ya iyalah pak cik, sekarang baru jam 8.30, masih ada 2 jam lagi. Kami juga sudah sangat lapar karena seharian jalan.
JB Sentral terhubung jembatan dengan imigresyen.
Kesimpulan :
– Ada pemeriksaan barang dan penumpang yg masuk Changi begitu masuk di terminal 1.
– Ada dispenser air minum (bukan water fountain) dekat kamar kecil/tandas
– Tema bulan Agustus 2015 di Changi adalah SG50, peringatan kemerdekaan Singapura yang ke 50. Di kota juga terlihat semarak
– Penukaran uang di money changer Changi kurs nya lebih bagus daripada tarik tunai kartu ATM Mandiri di mesin UOB. Ini tidak pasti, kadang ambil di ATM lebih murah. Kebetulan saja.
– Tempat berkunjung populer adalah seputar Merlion, dan Garden by The Bay. Banyak orang Indonesia, mungkin 1/3 sampai 1/2 nya. Panas dan berkeringat itu sudah pasti, namun kalah dengan kegembiraan berfoto.
– Jarang orang Indonesia yang menikmati fasilitas Changi, padahal boleh dinikmati gratis, justru banyak dinikmati orang bule, Arab dan Asia Timur.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura : Hotel Murah dan Garden By the Bay

14 Jumat Mar 2014

Posted by pengingat in Air Asia, Hotel, Jakarta, Kuliner, Singapura, Tiger Air, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

biaya taksi ke bandara, geylang singapore, harris fx senayan, Harris FX Sudirman, jalan jalan ke singapura, JJH Hotel Boutique, Liburan ke Singapura, makanan halal di singapura, olympic walk singapore, Wisata Singapura


Garden By the Bay adalah lokasi wisata yang masih baru di Singapura. Itu menjadi tujuan kami hari ini.

Kami bersiap berangkat ke terminal 2D Soekarno Hatta Airport sejak jam 8 pagi. Cuaca sedang hujan lebat, sambil sarapan bekal dari pesawat tadi malam, tampak indah pemandangan masjid dan stadion Senayan dan gedung tinggi perkantoran serta taman dari kamar 4605 hotel Harris fx Senayan. Kami turun ke lantai bawah dan check out dengan singkat. Rencana mau naik Damri yang bisa di stop di depan mall, namun hujan terlalu lebat sehingga kami mengantri taksi Blue Bird yang kebetulan salah satu pool nya ada di sini. Antri tak terlalu lama, karena tersedia banyak armada. Di perjalanan ke bandara terdengar kabar beberapa tempat di Jakarta sudah banjir, untuk Senayan ke Cengkareng sendiri relatif bebas banjir karena di area banjir, kami lewat jalan tol yang berada di jalan layang. Saking cepat dan lancarnya perjalanan, tak sampai 30 menit sudah sampai di bandara. Ongkos taksi di argometer 106 ribu, lebih mahal tapi lebih nyaman dari taksi semalam.

Di terminal 2D kami segera check in di counter Tiger Air. Proses cepat, lanjut antri imigrasi bersama jamaah umroh. Setelah itu belok kanan ke Mutiara Lounge untuk makan pagi-siang. Lumayan nyaman karena bisa sekalian charge batere handphone dan baca koran dan majalah terbaru. Ada juga nasi bakar seukuran sekepal yang kami jadikan bekal.

Jam 10.45 kami jalan menuju ruang tunggu D4 yang ada di ujung terjauh. Untuk kurangi pengeluaran energi kami pakai travelator saja. Tepat jam 11 panggilan naik pesawat. Pesawat terbang tepat waktu yaitu jam 11.25 siang dan mendarat tepat jam 1.10 siang waktu Singapura. Di penerbangan ini kami tak pesan makanan Tiger Airlines karena sepaket harganya 12 Dollar Singapura setara 110 ribu Rupiah yang bisa buat makan kenyang sepuasnya (all you can eat) di beberapa restoran.

Di terminal 2 Changi kami isi air isi ulang ke botol. Lumayan segar airnya-tak bau kaporit. Sempat foto-foto di taman anggrek lengkap dengan kolam ikan koi di sini, sempat kaget ketika mati lampu selama 5 menit. Siapa bilang Singapura tak pernah mati lampu :). Dan ke imigrasi. Oh ya, buku panduan bandara Changi tak setebal dahulu. Kami tak berlama-lama setelah imigrasi langsung menuju stasiun MRT. Dari Changi berpindah kereta di Tanah Merah lalu turun di Aljuned. Dari sini kami jalan kaki sekitar 800 meter ke Geylang 15 dimana JJH Hotel Boutique tempat kami menginap. Geylang bernomor ganjil adalah distrik surganya tempat makan China-pork and lard meski ada juga tempat makan halal ala India. Sedangkan lorong Geylang bernomor genap adalah tempat mejengnya PSK.

Meski namanya hotel butik dan perusahaan terbuka (di kartu namanya tertulis JJH investment pte ltd,macam Tbk di Indonesia), tampilannya serupa kos-kosan, lengkap dengan TV, AC, perlengkapan mandi dan kamar mandi dalam. Di Indonesia dengan uang 55 Dollar Singapura sudah bisa menginap di hotel bintang 5 macam Grand Angkasa Medan kemarin lusa. Di sini kami istirahat sambil menikmati Wifi gratis fasilitas hotel. Sangat lumayan daripada bayar roaming data yang 150 ribu Rupiah/hari itu atau beli perdana SingTel untuk turis yang 25 Dollar Singapura.

Jam 6 sore kami keluar hotel, maghrib di Singapura jam 7.30 petang. Jadi langit masih terang. Kami jalan kaki ke perhentian bis dekat Geylang 11. Kami naik bis nomor 100 menuju perhentian dekat Merlion (bus berhenti 14x). Google maps bisa diandalkan karena sudah sangat akurat untuk negara/kota Singapura. Sepanjang jalan kami lihat stadion baru, reservoir, dan orang pulang kantor di Middle dan Beach road. Semua tertata rapi.

suasana geylang

suasana geylang pagi hari

kamar 55 dollar singapore

kamar 55 dollar di singapura

koi @changi t2

kolam koi di terminal 2 changi

Dari perhentian dekat Merlion kami tak mampir ke Merlion karena sudah sering berfoto di sini, jalan kaki menyusuri Marina menuju Marina Bay. Awalnya kami ragu. Karena terlihat jauh dan di peta tertulis 2,1 km. Tapi melihat para pelari dan orang yang antusias berjalan akhirnya kami ikuti saja keramaian ini. Ada instalasi seni di sepanjang jalan ini sehingga beberapa kali berhenti dan berfoto, sampai akhirnya kami tiba di Marina shopping at the beach yang wow-mewah itu,kalau lapar jangan khawatir, ada 7-11 yang jual nasi rendang, kimchi dan lainnya yang bersertifikat halal dan harganya standar. Toko merchandishe Ferrari yang dilengkapi mobil balap Ferrari juga ada. Untuk menuju Garden By the Bay kami melalui jembatan penyeberangan menuju casino dan hotel Marina Bay Sand lalu menyeberang lagi sampailah di GBB itu. Jangan coba menyeberang di bawah ya, karena di situ jalan bebas hambatan, resiko tertabrak sangat tinggi. Tahu sendiri orang Singapura mobilnya kebanyakan macam mobil balap. Di GBB ramai pengunjung beraneka rupa bangsa. Paling depan ada rumah melayu, yang ada TV segede tembok menayangkan pemanfaatan tanaman kebon untuk pembuatan rumah di Kelantan dan pewarna batik di Jawa Barat, diiringi musik Sunda yang mengalun syahdu.

Lalu ke pohon futuristik yang berwarna warni dan ada pertunjukan spektakuler tiap jam 7.45-8 malam. Pertunjukan ini kombinasi musik dan lagu Nusantara, India dan China, cenderung ke arah meditasi dengan cahaya dari pohon arifisial. Di sini mata berkaca-kaca sambil berucap dalam hati ” terimakasih ya Allah atas semua keindahan pemandangan ini”. Paling enak rebahan di mezanin pohon di tengah yang tampaknya memang disiapkan untuk rebahan, sambil lihat awan berarak melintas cahaya bulan.

Setelah puas di GBB, kami balik dengan rute yang sama, pemandangan indah dengan lampu2 gedung perkantoran dan instalasi seni dinyalakan. Di ujung tampak patung Merlion. Kami menyeberang melalui jembatan sebelum hotel Fullerton dan menyetop bus no 100 ke arah Geylang, kami berhenti dekat Geylang lorong 11. Kami mampir dulu di 7-11 untuk beli nasi rendang, nasi goreng kimchi dan air mineral 1,5 liter. Totalnya 10 Dollar Singapura. Setelah memanaskan makanan di oven,kami balik ke hotel, makan malam sambil nonton TV dan nikmati sejuknya AC. Kebetulan kamar hotel tak berjendala, tadi siang terasa gelap dan pengap, setelah malam baru terasa terang dan lebih nyaman.

Esok paginya, Kamis, 13 Maret 2014 kami check out jam 8, caranya cukup unik yaitu taruh kunci di kotak penyimpanan. So simple.

Kami menuju stasiun MRT Aljuned, dari sini menuju ke Changi berpindah di Tanah Merah. Jam 8.45 pagi kami sudah tiba di Changi dan langsung check in di row 11. Bawaan kabin ditimbang, maksimal 2 berat total 10 kg. Meski total 23 kg, kami tak dikenakan biaya tambahan. Cuma dikasih tahu untuk digabung saja. Sebelum ke ruang tunggu F35 kami pakai mesin pijat telapak kaki Uphoria by Osim yang gratis. Lumayan mengurangi keletihan kaki. Jam 10.30 masuk ke ruang tunggu dan jam 11.00 kami naik pesawat dan 11.30 tepat terbang menuju Surabaya.

Kali ini naik Tiger Mandala dimana saham mayoritasnya milik Saratoga-Sandiaga Uno. Kami sudah pesan makanan untuk makan siang seharga @Rp 47 ribu berupa nasi kuning manado dan ayam panggang lada hitam. Harga lebih mahal dan porsi lebih sedikit dari Air Asia, namun lebih terasa bumbunya. Plus Aqua 600 ml. Perjalanan lancar dan jam 1.30 siang kami mendarat di terminal 2 Juanda, yang merupakan terminal lama yang diperbarui. Tidak semewah terminal 1, namun jika dipoles kemungkinan bisa lebih mewah dan nyaman.

nasi kuning dan ayam lada hitam @mandalatiger

nasi kuning dan ayam lada hitam @mandalatiger

turkey bacon @mc'd changi 2

makanan turkey bacon di mc donald changi terminal 2

nasi rendang 7-11

nasi rendang di 7-11 singapura

nasi goreng kimchi 7-11

nasi goreng kimchi 7-11 singapura

instalasi seni 2

mainan gratis di marina bay

buaya @marinabay

instalasi buaya di marina bay

instalasi seni

penuh cinta di marina bay

makin malam

menjelang malam

pohon garden of the bay

sore hari

marina bay sands

marina bay sands

@walkway overpass marina bay sands

overpass marina bay

in marina bay sands

di dalam marina bay sands

shop@marina bay

toko di marina bay

@cbd marina bay

pusat bisnis marina bay

Alhamdulillah perjalanan yang sangat padat ini lancar dan berkesan.

Pengeluaran (2orang)x1000 rupiah

Taksi Blue Bird. 125 Tiger CGK-SIN. 165

MRT Changi-Aljuned 80

Hotel JJH Geylang. 520

Bus SMRT Gelylang-Marina pp 80

Makan malam 7-11. 100

Mc Donald. 85

Mandala SIN-SUB. 726

Pilih kursi dan makan siang. 188

Total. 2069

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

500 Ribuan Rupiah Keliling Singapura

09 Senin Des 2013

Posted by pengingat in Jakarta, Kuliner, Singapura, Tiger Air, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Hemat Singapura, jalan jalan ke singapura, Liburan ke Singapura, makanan halal di singapura, MC Donald Changi, pengalaman naik tiger air, tiket murah, Tiket Murah Singapura, Universal Studio Singapore, Wisata Singapura


Tiket murah ke Singapura

Update Mei 2019

Selama masih ada Air Asia, Jetstar, Scoot (ex Tiger Air) maka tiket murah ke Singapura selalu ada. Saat sale lalu saya dapat promo Air Asia Jakarta Singapura hanya Rp 230 ribu. Artinya harga tiket = Rp 0, hanya bayar airport tax bandara Soekarno Hatta(CGK) saja.

Artikel asli 2013

Sangat banyak penawaran penerbangan dari Jakarta ke Singapura, sehingga tarifnya seringkali lebih murah daripada penerbangan dalam negeri dan entah bagaimana caranya mereka bisa jual semurah ini. Sebut saja Tiger Air, Value Air, Jetstar dari Singapura, dan Mandala Tiger, Lion Air serta Air Asia Indonesia dari Indonesia.

Kali ini penulis bersama adik merasakan murahnya tiket Tiger Mandala yang dibeli saat ada promo di web tiket.com dimana Tiket Jakarta Singapura pergi pulang dihargai Rp 305 ribu. Berangkat menggunakan Tiger Air milik Singapura terbang dari Jakarta pukul 20.00 WIB. Check in di terminal 2 D meja 106 dibuka jam 6 malam setelah Maghrib. Bergantian dengan Qatar Air yang menggunakan tempat tersebut sebelumnya. Di ujung kiri terminal check in 2D ada mushola. Check in singkat dan dilayani dengan baik. Disini hanya perlu bayar airport tax Rp 150 ribu. Bagi yang membawa bagasi lebih baik pesan dulu secara online di website nya mengingat kalau beli langsung di tempat harganya (kalau tak salah dengar) Rp 150 ribu/kg. Sangat mahal. Untuk makan bisa dipesan, tapi Tiger menjualnya sangat mahal yaitu Rp 112 ribu/porsi. Jauh lebih mahal dari Mandala yang menjual Rp 47 ribu dan Air Asia yang Rp 35 ribu untuk menu serupa. Maklum saja ini maskapai Singapura. Karena itu kami makan secukupnya di Mutiara Lounge terminal 2D.

Tepat pukul 22.50 waktu Singapura pesawat mendarat di Changi (www.changiairport.com), kami keluar dari garbarata ruang tunggu-gerbang F di terminal 2. Suasana bandara terbaik di dunia mulai terasa, kami mulai memanfaatkan salah satu fitur yaitu alat pijat kaki dan betis Osim Uphoria. Gratis selama kita mau. Tapi harus tahu diri, karena orang lain juga mau pakai. Kemudian ambil buku panduan (ada yang berbahasa Indonesia), ke kolam koi untuk foto-foto, ambil uang di ATM OCBC menggunakan kartu debit Share Bank Muamalat yang ada logo Visa. 1 Dollar Singapura dihargai Rp 9900 Rupiah. Padahal kurs jual di Bank Mandiri hari itu Rp 9600. lain kali pakai kartu debit Mandiri saja. Setelah ambil uang, saya mampir ke money changer RHB untuk menukarkan Yuan China sisa wisata ke Shenzen bulan Oktober lalu. Kurs nya bagus di sana, hampir sama dengan kurs rata-rata yang ada di website xe.com. Rasanya di Changi lah tempat terbaik tukar valas dari berbagai bandara yang pernah saya kunjungi. Cuma ada 2 money changer RHB dan OCBC dimana di tiap terminal ada 4 counter (2 di dalam dan 2 di luar imigrasi) dengan kurs yang sama persis. Dari situ jalan terus melewati toko yang menjual aneka produk mewah. Semua ditata dengan cantik dan menarik. Mampir di Zona Experience untuk ambil potret dengan bingkai amplop yang bisa dikirim ke email. Gratis. Kali ini foto narsis kukirim ke email istri.hahaha. Jalan lagi melewati kedai makanan dan toko, mampir sebentar di taman ajaib yang ada buket kaca berbentuk bunga raksasa, bunga potong segar dan tanaman pakis untuk foto-foto. Puas foto-foto kami ke praying room untuk sholat. Sebenarnya bisa langsung keluar imigrasi terminal 2 yang posisinya persis dibawahnya, namun karena sudah terlalu malam dan MRT (kereta listrik) sudah berhenti operasi kami lanjutkan jalan ke terminal 1.

changi t2 map_resized

denah terminal 2 changi

Untuk mencapai terminal 1 bisa menggunakan skytrain gratis, kemudian jalan melewati toko-toko yang sudah mulai tutup tepat jam 1 dinihari. Kami mencari Social Tree (pohon sosial) yang berada di ruang terbuka di tengah terminal 1 ini, pohon keren ini bisa menampilkan foto kita yang diambil di stan foto kemudian bisa kita gantungkan di balon udara yang melayang di pohon sosial ini. Bisa juga dikirim via email. Ternyata pas tiba, pohon sosial ini sudah dimatikan. terpaksa kami foto-foto depan patung Spongebob dan kawan-kawannya yang dibelakangnya terdapat aneka bunga, disampingnya ada juga patung kuda troya raksasa yang dilapisi tanaman rambat. Setelah ambil foto kami duduk di sofa dekat kafe The Coffee Bean & Tea Leaf sambil dengar rombongan turis remaja Korea yang tertawa heboh berfoto dengan Spongebob. Lambat laun suara itu hilang seiring adik saya yang mulai tertidur lelap di sofa. Beralih suara instrumental yang menenangkan. Pesawat jumbo raksasa Cathay Pacific tampak mulai take off, Ethiopian dan Eva Air Taiwan tampak parkir. Saya pun tertidur lelap sampai akhirnya jam 3 pagi serombongan tentara Singapura membangunkan kami (baca bagian akhir tulisan Menginap di Changi). lalu kami jalan lagi menuju terminal 3. Kali ini jalan saja mengingat tidak Skytrain terakhir beroperasi jam 2.30 pagi dan jalan lagi mulai jam 5 pagi. Sebelumnya mampir dulu ke toilet yang berada di samping praying room terminal 1.

CHANGI

terminal 3 changi

kami susuri gerbang/gate C10-C26 terminal 1 yang tersambung dengan B5-B10 terminal 3 (Garuda Indonesia dan Lion Air-per Desember2013 ada di sini). Di sini coba lagi foot messager sambil keringkan kaos kaki yang sudah bau asem dengan mode heater, sambil lihat penumpang United Arlines yang baru mendarat. Setengah jam kemudian jalan lagi, karena banyak renovasi, meski terminal terbaru dan kabarnya yang terbaik, tak banyak yang bisa dilihat. Kami sholat Subuh dulu di praying room lalu keluar imigrasi terminal 3. Di sini disarankan oleh petugas imigrasi keturunan India supaya lain kali keluar di imigrasi terminal mendarat. yes bu. Dari sini kami gunakan skytrain untuk check in di terminal 2. Tiger Mandala sudah bisa check in awal mulai jam 4 pagi. Lumayan mengurangi ketegangan mepet check in seperti beberapa bulan lalu. Kami dilayani dengan cepat. Selesai check in kami turun ke stasiun MRT yang di bawah untuk menuju kota. Kami top up dulu kartu EZ-Link sebesar 10 Dollar Singapura.

Perjalanan dari Changi ke Harbour Front (HF) ganti kereta di Tanah Merah dan di Outram Park, ditempuh dalam waktu sekitar 41 menit. Kami tiba di Harbour Front MRT yang terhubung dengan Vivo Mall. Dari sini kami melalui Broadwalk dimana di sebelah kiri tampak tumpukan kontainer dan crane bongkar muat dan di kanan tampak Harbour Front terminal ferry dimana ferry dari Batam Indonesia dan Johor Malaysia datang dan pergi. Jalan ini ada atapnya, ada tanaman merambat, ada tempat duduk di pinggirnya, lantai kayu, ada travelator sehingga meringankan langkah ke Sentosa. Di jam sibuk sebenarnya berbayar 1 Dollar Singapura, namun karena masih pagi pintu/gate nya dibuka lebar dan gratis. Kami duduk dulu di depan ticketing dan ambil foto berlatar tulisan Resort World Sentosa. Di belakang tampak kasino. karena kami ingin foto depan globe Universal Studio Singapore, kami lanjutkan langkah mengikuti petunjuk di sepanjang jalan. Tidak sulit untuk menemukannya. Adik minta foto globe USS dan pegang buku kartun Beny Mice yang berkisah di Singapura. Karena sudah sampai tujuan kami begitu selesai kami balik ke HF dengan MRT Sentosa Express. Jika di jam sibuk berbayar 4 Dollar Singapura, pagi ini gratis. Berbarengan dengan kami rombongan lari dari Tiong Bahru (tertulis di kaos kuningnya). bau keringat. Sesampai HF kami cari MRT untuk menuju ke Raffles Place MRT dimana patung singa Merlion berada. dari HF naik jalur ungu ke Outram Park, ganti MRT jalur hijau arah Changi/Pasir Ris turun di Raffles Place.

USS

di depan bola universal studio singapura dengan komik beni mice

Bersama dengan kami banyak bertemu dengan tenaga kerja kuli bangunan India, Banglades (cowok2) dan TKW Indonesia dan Philipina yang memang diliburkan di hari Minggu. Setiba di Raffles Place kami ikuti petunjuk ke Battery Road dan diujungnya terdapat Hotel Fullerton One (bekas kantor pos besar di restorasi jadi hotel mewah). Di hotel ini ada terowongan menuju lokasi Merlion.

2013-12-03-15-11-26_resized

jalan kaki dari mrt raffles place ke merlion

 Kami sempat takjub dengan penataan yang indah di terowongan ini, suasana seperti dalam hotel meski sekedar terowongan perlintasan. Begitu keluar terowongan kami mencium bau harum kopi yang kuat dari kafe Starbuck, dari situ belok kiri dan tampaklah ratusan turis Indonesia, Malaysia dan Jepang. Paling heboh dan percaya diri tentunya turis Indonesia, seperti di negaranya sendiri. Paling terlihat kalem dan sopan rombongan turis Jepang yang terdiri dari siswa SMA, orang tua siswa dan guru-guru. Meski liburan mereka pakai seragam sekolah yang mana murid perempuan pakai seragam mirip yang dipakai Sailor Moon. Sedang yang laki-laki seperti seragam murid di Indonesia hanya beda warna celana.

MERLION

merlion

Puas foto ibu dan anak Merlion (bapaknya di Sentosa), kami jalan kaki menyusuri  jembatan jalan tol menuju Esplanade yang terhubung ke stasiun City Hall. Jalan jauh naik turun membuat kaki kami pegal-pegal. Dari City Hall MRT kami lanjut kereta jalur hijau ke arah Changi/Pasir Ris. Alhamdulillah tepat jam 10 kami sudah tiba di terminal 2 Changi. Di sini kami makan burger Queen di Burger King. Enak sekali burger dan isiannya, demikian juga minuman soda rasa mangga (dikasih ekstrak buah mangga) yang harum dan segar. Tak ketinggalan kentang goreng porsi jumbo yang mengenyangkan. Penilaian pribadi harga Burger King lebih mahal 50% dibanding menu serupa di Mc Donald, rasa dagingnya juga lebih enak dan asli (tak banyak campurannya). Kesamaannya adalah kedua restoran ini telah memiliki sertifikat halal dari MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura). Di sini kami sempat ngobrol dengan bapak2 dan ibu lanjut usia Chinese yang cerita mereka orang Indonesia yang tinggal di Hongkong sejak 1965 karena tidak bisa pulang ke Indonesia (jadi ingat sebuah peristiwa pengkhianatan), kami cuma manggut-manggut saja, antara kasihan, geram dengan apa yang mereka perbuat di masa lalu, sekaligus terpana dengan tampilan mereka yang modis/parlente meski sudah usia sangat tua. Sepertinya mereka sangat bersemangat sharing dan berusaha terus menahan kami yang harus segera check in.

Tepat jam 11.30 siang kami masuk ke dalam bandara melewati imigrasi tanpa hambatan. tambah satu stempel lagi. Kami cari dulu gate E1 dimana penumpang Mandala akan naik nanti pukul 13.25. Sesudah ketemu kami belanja oleh-oleh berupa globe mini, bolpen dan gantungan kunci eksklusif. Karena di toko bergengsi, selain lebih mahal, kualitasnya kelihatan lebih bagus dari yang ada di pasar Bugis ataupun Chinatown. Selesai belanja kami ke money changer RHB untuk tukarkan sisa Dollar Singapura ke mata uang negara tujuan wisata berikutnya. Nyicil uang saku. Kurs nya bagus setara yang di web xe.com. Selesai semua aktivitas kami ke gate E1. Kami nikmati dulu mesin pijat gratis seperti tadi malam dan kemarin. Begitu pukul 12.35 penumpang sudah bisa masuk ke ruang tunggu. Pengecekan di Singapura lebih ketat daripada di Jakarta karena sepatu, jam tangan dan ikat pinggang harus dilepas, laptop pun harus dikeluarkan dari tas. Namun setelah itu bisa dipakai lagi. Botol air minum juga bisa diisi lagi karena ada dispenser yang menyediakan air minum gratis. Bisa juga internetan gratis di 4 komputer meja yang tersedia. tepat pukul 13.05 penumpang mulai dipanggil masuk ke pesawat dengan orang lanjut usia dan ibu hamil dan membawa anak dipersilakan masuk dulu lanjut penumpang lainnya. Karena antrian di Changi sangat panjang pasca hujan, pesawat baru terbang pukul 14.25. Alhamdulillah pukul 15.00 WIB tiba di Jakarta.

MDL MEAL

makan nasi padang di mandala

Berapa total biaya (per orang) jalan-jalan ini ?

1.Tiket Tiger Mandala Jakarta-Singapura Rp 305.000 (pergi pulang)+airport tax Jakarta Rp 150.000 (2013 airport tax belum digabung ke tiket)

2.MRT (3x) sekitar 6 SGD                      ~ Rp   57.000 (Changi-Harbour Front, HF-Raffles Place, City Hall-Changi)

3.Makan siang Burger King 7.5 SGD            ~ Rp   71.250 (Queen beef, mango lassy, french friess)

———————————————————————

Total                                                         Rp 583.250

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: