• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: jalan jalan ke phuket

Menikmati Nasi Lemak Di GH Corner Yogyakarta

29 Rabu Jun 2022

Posted by pengingat in Bisnis, Kuliner, Wisata, Yogyakarta

≈ 2 Komentar

Tag

Air Asia, air asia xt, gh corner, Indonesia AirAsia, jakarta penang, jalan jalan ke phuket, nasi lemak, nasi lemak pak nasser, Thai Airasia


Bagi orang Melayu di Malaysia dan Indonesia, nasi lemak merupakan makanan khas yang identik dengan suku Melayu, meskipun suku lain juga dapat menikmatinya. Ciri khasnya adalah nasi bersantan (lemak) dilengkapi dengan kacang tanah dan ikan bilis/teri goreng renyah ditambah sambal dan irisan ketimun. Mirip dengan nasi uduk di Betawi maupun nasi gurih di Jawa. Di Maskapai Air Asia, nasi lemak ini juga dijual di semua penerbangannya baik di Malaysia maupun negara lain (Indonesia, Thailand, Filipina dan India). Di Malindo/Batik Malaysia juga menjual nasi lemak.

Di Yogyakarta yang identik dengan nasi gudeg dan angkringan, juga ada yang menjual nasi lemak. Salah satunya GH Corner yang ada di jalan Mangkubumi, diantara Tugu Yogya dan stasiun Tugu Yogya, bersebelahan dengan Burjo Mangkubumi dan Olive Chicken di sisi barat jalan. GH Corner ini salah satu dari 17 cabang GH Corner PT Global Ikhwan Grup di Indonesia. Kami ke sini jam 6.30 pagi karena disini sudah menyediakan nasi lemak bungkus sejak jam 5.30 pagi, restorannya sendiri baru bukan jam 7 pagi sampai 10 malam. Di google dulu restoran ini ada di daerah mahasiswa Babarsari/Seturan sebelum pindah ke sini, lokasi yang lebih banyak turis.

tampak depan
jam 6.30 pagi

Kami parkir mobil persis di depan restoran, tampak berderet daun pisang berbentuk kerucut ada di meja depan restoran. Tertulis ada 2 macam nasi lemak yang dijual, yaitu nasi lemak telur (Rp 10.00) dan nasi lemak ayam (Rp 15.000). Kami beli yang nasi lemak telur, karena yang ayam belum tersedia. Kami buka bungkusan nasi ini di mobil, isinya nasi lemak, daun pembatas nasi dan topping, ikan bilis/teri dan kacang tanah goreng dalam plastik kecil, sambal dalam plastik kecil, telur rebus ayam 1/2, dan seiris ketimun. Kami buang daun pembatas nasi dengan topping dan meletakkan sambal di atas topping dan mulai menikmatinya. Ternyata sedap sekali, persis dengan nasi lemak yang ada di Malaysia. Ikan bilis/teri dan kacang tanah gorengnya renyah matang sempurna, tidak gosong maupun alot. Perfect. Sambalnya manis, khas Melayu. Tak lupa kami minum dan makan buah yang kami bawa bekal dari rumah.

nasi lemak siap santap
takeaway

Setelah puas makan, kami lanjut ke jalan Malioboro dan Kraton (istana kerajaan) Yogya. Mobil kami tinggal di depan restoran GH Corner. Jalan kaki melewati stasiun Tugu, jalan Malioboro, Istana Negara Yogya/Gedung Agung, sampai belakang kraton lalu balik lagi melalui benteng Vredeburg, pasar Beringharjo dan jalan Malioboro yang epic. Lapangan alun alun utara juga sedang direvitalisasi dengan penggantian rumput dengan pasir pantai. Sepanjang jalan ramai dengan turis domestik maupun internasional karena bertepatan dengan libur panjang sekolah. Total jarak 5,86 km dan 8000 langkah.

rute jalan kaki
catatan strava
revitalisasi alun alun utara
gedung agung atau istana negara yogya

Pulangnya kami beli lagi 2 bungkus nasi lemak telur dan 2 bungkus nasi lemak ayam untuk makan siang dan mau kami berikan untuk yang di rumah. Saat dimakan untuk makan siang, ternyata nasi lemak ini masih enak, ditambah wangi daun pisang. Pengemasan yang baik tampaknya membuat nasi lemak ini terjaga kualitasnya. Tak kalah dari nasi lemak Pak Nasser yang pernah kami nikmati di Air Asia rute Bangkok-Phuket, Jakarta-Penang, Penang-Jakarta dahulu. Selain nasi lemak, GH Corner juga menjual makanan dan minuman seperti nasi kebuli, mandhi, briyani, roti canai, tomyam, snack (donat dan stick), teh tarik dll. Tempatnya bersih. Termasuk kamar kecil dan musholanya. Good job GH Corner.

roti dan snack
banner nasi kebuli

Cara masak sehat dan kurangi minyak

Beli di sini
Iklan

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Thailand 2011 (7) : Balik ke Bangkok Citadines Sukhumvit 8

10 Senin Okt 2011

Posted by pengingat in Air Asia, Bangkok, Kuala Lumpur, Kuliner, Malaysia, Thailand, Tips, Wisata

≈ 5 Komentar

Tag

Bangkok, bts nana, citadines, citadines sukhumvit 8, jalan jalan ke bangkok, jalan jalan ke phuket, jalan jalan ke thailand, liburan ke bangkok, MBK, panduan liburan ke bangkok, panduan wisata ke bangkok, pengalaman liburan di bangkok, sukhumvit 8, tops market, wisata di bangkok


Kamis, 22 September 2011

Hari ini kami jadwal kembali ke Bangkok, untuk transit sebelum balik ke Indonesia. Sarapan pagi ini melimpah seperti kemarin, mulai nasi goreng telor mata sapi, roti panggang dengan selainya, sosis goreng, buah potong, teh hangat dan air putih. Enak dan memuaskan.

Setelah makan saya lanjutkan check in pesawat Malaysia Airlines KL-Jakarta, disini saya bisa memilih tempat duduk dekat gang di baris 8. lumayan memudahkan akses ke kamar kecil dan cepat keluar dari pesawat saat tiba di jakarta nanti. Cetak file di sini gratis. Alhamdulillah.

Tepat jam 10 pagi kami dijemput untuk diantarkan ke Bandara Phuket. Cukup jauh, 40 km. Kami sempat ditawari untuk mampir di toko oleh-oleh di kota Phuket. Kami menolaknya berhubung mepetnya waktu dan melihat barang spesial yang dijualnya adalah aneka produk daging babi. Yang halal saja banyak kenapa cari yang haram ?

Mencari makanan halal di Thailand, utamanya di kota besar seperti Bangkok dan Phuket tidak terlalu susah. Apalagi di sepanjang jalan menuju bandara Phuket terdapat banyak komunitas muslim terutama di Thalang, yang ditandai dengan tulisan halal di warung, dan di depan rumah tanpa tempat sesajen/pemujaan seperti umumnya penduduk yang beragama Budha. Kondisi ekonominya kelihatan baik, dengan melihat kondisi rumah dan kendaraan yang diparkir.

Kalau masih kesulitan juga bisa dicari di super/hypermarket semacam Carefour, Big C dan Top Market. Saya rasa makanan hasil olahan pabrik yang berlabel halal cukup berimbang dengan yang tidak ada label halalnya.

Jam 10.50 tepat kami tiba di bandara, counter check in sudah buka. Kebetulan saya sudah check in online seminggu sebelumnya sehingga pada kesempatan ini hanya menaruh bagasi saja. Kali ini timbangan bagasi naik menjadi 19 kg, berarti ada penambahan 2 kg beli oleh-oleh dari Phuket. He3x. Kami mendapati tangga belalai gajah ke pesawat tulisannya Bukaka, ini produk Indonesia. Bangganya

aairport hkt

Phuket Airport

Jam 12.50 tepat pesawat berangkat, dan di pesawat kami disuguhi makan siang berupa ayam basil dengan nasi jasmine, sedangkan istri disuguhi chicken rice. Plus minuman air putih. Sesuai pesanan kami sebelumnya. Enak dan halal. Air Asia menjamin semua makanan hangat nya bersertifikat halal.

 

chicken rice

chicken rice in the pack

fried chicken with basil rice

ayam goreng dengan nasi kemangi

chicken rice FD3026

chicken rice Airasia

Kami tiba di Bangkok tepat jam 2 siang. Agak lama kami menunggu bagasi untuk selanjutnya naik Citylink ke Phaya Thai lanjut ke BTS Nana. Pas di PhayaThai hujan lebat mengguyur Bangkok sampai kami tiba di BTS Nana pun hujan masih mengguyur. Untung nya hotel Citadines Sukhumvit 8 menyediakan antar jemput tuk-tuk di mulut jalan Sukhumvit 8 menuju hotel.

Hotel yang mantap. Kami sempat terkejut melihat bentuk kamar yang menarik. Kalau membaca profil nya Citadines ini mereka menyasar ke eksekutif perusahaan yang tinggal dalam waktu yang lama, biar serasa di rumah.

Di kamar lagi-lagi ada hiasan handuk berbentuk angsa dengan taburan bunga mawar yang membentuk simbol hati. Di sini juga ada rangkaian bunga mawar segar. Luar biasa. Belum lagi ada perlengkapan masak yang lengkap (kompor induksi listrik,microwave, pemanggang roti, panci, alat makan dll),kulkas, setrika listrik dan meja setrika, TV flat 32 inchi, DVD player, sofa. Hilang rasanya lelah perjalanan hari ini melihat cantiknya isi kamar.

adapurr

dapur

Karena itu kami memutuskan untuk belanja bahan makanan di Tops Market MBK yang bisa kami jangkau dengan tuk tuk hotel ke BTS Nana, dari BTS Nana dilanjutkan ke BTS Siam, disana melalui jembatan penyeberangan sampailah di MBK. Oh ya, menginap di Citadines harga dasarnya THB 1600 (Rp 480 ribu), plus pajak dan lain lain menjadi THB 1798 (hampir Rp 540 ribu) tidak termasuk sarapan. Tapi kalau melihat kondisi dan kelengkapan kamarnya cukup setimpal.

Setelah 2 jam di MBK, jam 8 malam kami balik ke hotel untuk membuat Tom Yam yang bumbu nya sudah

ameja

meja tulis

kami beli di pasar Chatuchak hari Minggu lalu dan aneka makanan laut (udang, kerang, cumi) yang kami beli di MBK. Saya kebagian menyiapkan buah potong dengan yoghurt strawbery, dan menghangatkan nasi pandan masak teriyaki ke dalam microwave. Nikmat sekali makan malam ini.

makan malam sudah siap

sajian makan malam sudah siap

minuman makan malam

aneka minuman instan

Setelah makan kami sholat, melihat-lihat channel TV yang ada 63 channel terutama negara-negara Eropa, Arab, Jepang, Korea, Cina, India

amejaja

meja juga

dan Singapura.Indonesia Cuma kebagian translate Bahasa Indonesia channel film Fox by Skynindo.

citadines sukhumvit 8...

sofa di citadines sukhumvit 8

aroom

pojok wastafel dan kamar mandi

ada handuk angsa

ada handuk angsa

citadines sukhumvit 8....

kasur yang nyaman

Kemudian tidur di tempat yang sangat nyaman ini.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Thailand 2011 (6) : Menikmati Pantai Patong dan Mall Jungceylon

07 Jumat Okt 2011

Posted by pengingat in Thailand, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

jalan jalan ke phuket, jalan jalan ke thailand, Mal Jungceylon, Pantai Patong, paralayang di patong, Patong


ahrc

hard rock cafe patong

apatong

Pantai Patong

Rabu, 21 September 2011
Hari ini adalah hari kami berdua. Acara bebas, sebebas-bebasnya. Tadinya saya berencana ambil paket sehari ke Pha Nga dan pulau-pulau sekitarnya. Namun rencana ini saya batalkan karena kami kurang suka wisata air. Ditambah lagi cuaca kurang mendukung. Akhirnya kami sepakat jalan-jalan di Pantai Patong.
Jam 8 pagi kami ke ruang sarapan hotel Aman Residence. Kami kira sarapan model buffet, ternyata sarapannya sudah disiapkan berupa roti bakar 6 keping yang disediakan olesan selai nanas dan strawbery serta butter (mentega). Kemudian berikutnya datang omelet dan terakhir sepiring buah potong segar. Untuk minumnya kami disediakan teh hangat dan jus jeruk. Sangat berlimpah jika dibandingkan biaya menginap yang kami bayarkan.

asarapanp

sarapan roti selai dan teh hangat

asarapanp1

sarapan omelet dan jus jeruk

Perjalanan keliling kota Patong menggunakan sepeda motor kami arahkan ke tempat makan dekat masjid tadi malam. Ternyata belum buka, akhirnya kami melalui jalan utama Rat Uthit 200 Phi Road. Hampir semua jalan utama di Patong adalah jalan searah. Tak masalah kelewatan, toh kota ini lumayan kecil, bisa dijangkau dengan jalan kaki, meski sebenarnya lebih enak naik sepeda motor. Belok ke Ruamchai Road, dan akhirnya sampailah di Thateewong Road (jalan pinggir pantai). Jujur saja, pantai ini tak sebesar dan seindah Pantai Kuta, tetapi ditata sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan terasa nyaman. Kami parkir di sebesar Mc Donald Cafe dekat Patong Tower. Dari sini kami jalan menyusuri pantai, karena masih jam 9, pantai masih sepi turis, yang ada turis Jepang yang mencoba paralayang di pantai. Baru jam 11 berdatangan turis bule, berselancar dan kebetulan ada kompetisi yang disponsori Quicksilver 21-25 September 2011.

main parasut di patong

paralayang di patong

bergaya dengan motor rental

bergaya dengan motor rental

Kami sempat mampir ke kantor pos beli kartu pos dan prangko untuk dikirim ke Indonesia. Ternyata prangko Thailand umumnya dicetak dalam nominal kecil THB 3 atau sekitar Rp 900.Hanya untuk pengiriman internasional yang nominalnya THB 15 (Rp 4500).Yang dijual tak semata prangko, benda pos dan pengiriman surat, tapi juga miniatur perlengkapan petugas pos, kotak pos dan souvenir yang lucu-lucu lainnya. Tapi harganya tidak murah, rata-rata di atas THB 400.
Cukup puas mengeksplorasi di kantor pos, kami menuju ke ujung jalan pantai, di sana kami menemukan pedagang Muslim Thailand yang menjual makanan dan minuman. Karena belum lapar kami hanya pesan 2 kelapa muda dingin yang orisinal tanpa gula sirup. Segar sekali. Dua porsi harganya THB 100 (Rp 30 ribu).
Mendekati jam 12 siang kami balik lagi ke hotel untuk sholat dan check-in online pesawat Malaysia Airlines rute Bangkok-KL. Setelah itu jam 2 siang kami balik lagi ke tempat makan tadi untuk makan siang. Menu yang kami pesan adalah ikan lele panggang saus Thailand dan Tom Yam serta jus strawberry. Porsi yang ada sangat besar dan rasanya enak. Untuk jus nya sama saja dengan jus strawberry bikinan istri di rumah. Total THB 270.

tomyam di patong

tomyam di patong

angkot di patong

taksi di patong

Puas makan minum kami foto-foto dekat bagian pantai yang berbatu cadas. Pasir pantai di Patong ini seperti umumnya pantai yaitu coklat dengan banyak mengandung silika. Batu cadas hanya ada di sebelah ujung utara.
Puas berfoto, kami lanjutkan perjalanan ke kota Phuket. Kami melalui masjid Patong,

amasjid

Masjid Phuket

kemudian ke jalan akses dari kota Patong ke kota Phuket melalui bukit yang menanjak, berkelok-kelok dan tikungan tajam. Cukup ngeri dan kelihatannya sering terjadi kecelakaan. Usaha kami ke kota Phuket gagal karena hujan yang cukup lebat, padahal sudah masuk gerbang kota, terpaksa kami balik dan kejar-kejaran dengan hujan, melalui jalan yang mendebarkan, dan begitu masuk kota Patong langit terang benderang. Agak aneh siang/sore itu. Daripada tidak dapat apa-apa kami ke Jungceylon Mall buat cuci mata, beli buku yang sedang diobral dan tarik tunai uang Baht di ATM CIMB yang gembar-gembornya kartu ATM CIMB Niaga bebas tarik tunai.
Puas dari mall kami balik ke hotel Aman Residence. Malam ini lumayan tenang tidak terganggu suara dugem seperti malam kemarin. Maklum di seberang jalan ada deretan klub malam, tempat karaoke tempat para waria dan muda mudi berkumpul. Kemarin jam 9 malam sampai 6 pagi mereka pesta dugem. Gilanya mereka baru pulang dan musik dugem nya berhenti setelah matahari terbit.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahkan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 465 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: