• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: jalan jalan ke hongkong

Jalan-jalan Ke Hongkong

09 Rabu Agu 2017

Posted by pengingat in Hongkong, Kontes, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

bertemu TKW di Hongkong, biaya backpacker ke hongkong, dari airport hongkong ke macau, Disneyland Hongkong, jalan jalan ke hongkong, kereta cepat hongkong, klook, ocean park hongkong, promo tempat wisata, syarat liburan ke hongkong, tiket murah, tiket pesawat, tiket pesawat murah, tiket pesawat promo, tiket.com


Perjalanan ke Hongkong ini sangat mudah syaratnya karena hanya perlu paspor Indonesia tanpa visa. Selain untuk melihat kerlap-kerlip cahaya lampu malam, meriahnya Disneyland dan Makau, serta masifnya industri di Shenzhen, juga untuk melihat keberadaan orang Indonesia, yang kabarnya sangat banyak di Hongkong-sekitar 200 ribu orang. Pada umumnya bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga. Persiapannya bisa dengan mendaftar aplikasi klook untuk mendapat harga yang murah di Hongkong. Misal kereta cepat bandara ke kota dan sebaliknya hanya 72 ribu dari harga asli 125 ribu (diskon 40%), disneyland diskon 16%, ocean park diskon 16%. Dari airport Hongkong bisa langsung ke Makau menggunakan fery.

Observasi saya lakukan cukup matang, sejak awal tahun untuk keberangkatan akhir tahun. Saya menggunakan laman pencarian  tiket murah , untuk memilih tiket termurah sepanjang tahun. Saya menemukan tiket yang cukup murah, yaitu 1,5 juta Rupiah, bolak balik Jakarta Hongkong dengan transit di Singapura. Setelah tiket di tangan saya observasi lokasi pilihan yang bisa saya kunjungi yang banyak orang Indonesia. Keesokan hari, saya menemui atasan di kantor mau ambil cuti 10 bulan lagi, dan Alhamdulillah langsung disetujui.

Sepuluh bulan kemudian kami berangkat ke Hongkong. Di Hongkong terasa sekali bahwa wilayah ini sudah maju terlebih dahulu dibandingkan kota lain. Terlihat apartemen yang sudah tua, keramik yang sudah tua, bangunan tinggi lama yang berpadu dengan gedung baru. Semua terlihat harmonis. Bus kota yang kami naiki dari bandara juga sudah kelihatan tua. Film Hongkong yang beredar di Internet maupun di VCD, bisa menggambarkan situasi Hongkong.

Kami menginap di apartemen yang disulap jadi penginapan di atas lorong stasiun Tsim Sha Tsui, yang mana di lantai bawah gedung ini ada toko emas. Di seberang gedung ini ada Taman Victoria yang di depannya ada masjid besar. Di sini lah salah satu tempat berkumpul para TKI saat libur malam Minggu. Takjub melihat ribuan orang Indonesia yang 99%nya perempuan memenuhi sekujur area taman ini. Ada yang joget-joget diiringi dangdut koplo, ada yang berbincang santai dengan teman-temannya, ada juga yang sedang mengikuti pengajian. Ada yang berpacaran dengan pekerja dari Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh), ada pula yang sendirian. Di sini seakan bebas mau apa saja,tanpa larangan dari orang tua. Kalau melihat penampilannya, beragam. Ada yang lugu dan polos, ada pula yang berpakaian mini layaknya artis film Hongkong. Tapi kebanyakan penampilannya wajar, dan banyak yang memakai kerudung. Ada sekedar ngobrol, ada pula yang berbisnis, misalnya jualan nasi rames, yang dijual seharga 20 HKD (35 ribu Rupiah). Isinya nasi, oseng/tumisan pepaya mengkal, ayam goreng dan mi goreng. Kami beli dan cicipi, lumayan enak, seperti makanan di warung Tegal. Polisi Hongkong juga ada di beberapa sudut taman, tapi tidak berinteraksi dengan pengunjung taman. Mungkin kalau ada kejahatan atau keributan baru bertindak.

Keesokan harinya sepulang dari Shenzhen,kami bablas ke stasiun Wanchai menggunakan MTR. Mampir ke Masjid Ammar yang menjual dim sum halal. Ada juga Chinese food lainnya yang semuanya halal. Kelezatan domba cabe kering nya masih lekat di ingatan. Di kami ketemu pak haji (WNI) orang Malang yang dulu waktu orde lama kerja sebagai staf di KBRI Peking (Beijing), dan tidak bisa pulang ke Indonesia karena masalah politik. Akhirnya menetap di Hongkong dan membuka rumah makan Indonesia di apartemen nya yang tak jauh dari Victoria Park. Sebagai pengobat rindu bapak ini sering mengunjungi masjid Wanchai untuk ibadah dan mengobrol dengan warga Indonesia. Saat keluar, kami sempat berpapasan dengan TKW yang datang sambil menangis, mungkin ada masalah dengan pekerjaan nya. Mungkin dengan sholat di sini bisa lebih tenang, kelihatannya ada juga konseling dari relawan.

Berikutnya adalah Victoria Park. Jika ke sana dapat kita dengar percakapan antar TKW yang sedang mengajak jalan majikannya yang sudah lanjut usia. Di imigrasi Hongkong setelah turun dari Fery sepulang dari Makau juga bisa kita temukan wajah Indonesia yang antriannya di antrian resident Hongkong. Bisa jadi orang Filipina atau TKW kita yang sudah menetap di sana.

Terlepas dari itu, mereka adalah pahlawan devisa Indonesia. Yang menjadi tulang punggung minimal untuk keluarganya. Tidak hanya orang lugu atau yang kurang pintar yang berangkat menjadi asisten rumah tangga di sana, tapi juga banyak yang pintar dan kreatif, mau berwirausaha atau melanjutkan ke pendidikan tinggi, yang ujungnya bisa mengangkat kehidupan pribadi maupun keluarganya. Karena keterbatasan ekonomi dan imbalan yang lebih yang memaksa mereka untuk ke sana.

So, kalau ke Hongkong jangan terkejut kalau ketemu banyak orang Indonesia, khususnya perempuan. Setiap hari saat berangkat dan pulang sekolah, Di MTR kita dapat temui TKW yang mengantar dan menjemput anak majikannya, di taman saat akhir pekan, dengan mudah kita temukan sekumpulan TKW. Apa yang saya lihat, umumnya mereka baik dan terlihat menikmati kehidupan di Hongkong.

Mengenai perlakuan orang Hongkong terhadap orang Indonesia tetap baik dan respek, sekalipun mungkin di rumah mereka ada asisten rumah tangga dari Indonesia. Jumlahnya memang banyak, namun dalam persen tak sampai 0,01% penduduk Indonesia, mengirimkan uang sekitar 8 Triliun Rupiah ke Indonesia. Sedangkan nilai ekspor Hongkong ke Indonesia sekitar 3 Milyar USD (40 Triliun Rupiah) di tahun 2016.https://id.tradingeconomics.com/hong-kong/exports-by-country

Kalau mau berkunjung ke Hongkong dengan harga tiket pesawat murah, dan beragam fasilitas lebih murah/diskon di Hongkong, jangan lupa survey-survey dulu dan siapkan budgetnya, niscaya perjalanan menjadi berkesan.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Tips Liburan Ke Hongkong

09 Sabtu Nov 2013

Posted by pengingat in Hongkong, Hotel, Jetstar, Kuliner, Shenzen, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

aplikasi jalan jalan hongkong, jalan jalan ke hongkong, Liburan ke Hongkong, makanan halal di hongkong, masjid di hongkong, penginapan murah di hongkong, tips hongkong, Tips liburan ke Hongkong, waktu sholat hongkong


Alamat Penting :

Masjid Ammar

8/F,Islamic Centre, 40 Oi Kwan Road,Wanchai,Hongkong

Tel : (852) 28920021, Fax : (852) 28384337

Email : hkiya@hkiya.org.hk

Website : www.hkiya.org.hk

Organisasi keagamaan di sini dikelola dengan baik dan professional, mereka menerbitkan newsletter kegiatan bulanan, buku-buku tentang Islam, dan jadwal sholat. Semua gratis. Mereka juga ada pelatihan leadership camp, bazaar dan traveling. TKW yang bermasalah juga sering mampir di sini. Di lantai 5 ada kantin halal yang menjual dimsum sampai makanan berat dengan  level rasa enak sekali.

Hao’s inn (grup Yiu Fai Guest House)

Flat E, 5/FL, Golden Crown Court, 66-70 Nathan Road, Tsim Sha Tsui (TST)

Tel : (852) 23024812

Email : reservations@haosinn.com

Website : www.yiufaiguesthouse.com

Fasilitas lengkap layaknya hotel, kecuali kulkas tidak ada. Air minum gratis di gallon dekat resepsionis, ada tea gratis pula.

Aplikasi penting yang bisa di download di Playstore Android dan terbukti sangat membantu :

  1. MTR Tourist atau MTR Mobile, berisi informasi biaya, waktu tempuh, tips perjalanan, toko dan fasilitas yang tersedia di setiap stasiun, panduan wisata, serta info tempat penting (mall, bank,hotel, kantor dll) di sekitar pintu keluar.
  2. Mobile Bus Info
  3. DiscoveryHK : semua tentang Hongkong
  4. Tripadvisor Hongkong
  5. HOLIDAY : info Shenzen
  6. Experience Macau : info Macau

Atau aplikasi lain yang download full content, peta yang dijual di toko buku Periplus juga membantu. Lupakan google maps atau aplikasi yang memerlukan koneksi internet, bisa mati gaya. Pengalaman pakai internet gratisan xl untuk BB roaming 3 hari, BB jadi sering hang.

Alternatif lainnya ambil brosur gratis yang tersedia di bandara, mall, hotel dan tempat strategis lainnya. Biasanya berisi informasi terbaru dan akurat.

Dalam artikel sebelumnya terdapat scan brosur yang semoga membantu

1.Aturan tarif taksi dan perkiraan biaya ke lokasi terkenal

2.Masjid di Hongkong

3. Kartu nama hotel dan restoran warung malang

4.Hongkong Tourist SIM Card

5.Jadwal sholat Hongkong

Jagalah kebersihan, denda HKD1500 buat yang buang sampah dan merokok sembarangan.

Bagi yang suka koleksi prangko/stamp bisa kunjungi website : www.hongkongpoststamps.hk/eng, aplikasi yang bisa di download di Android Playstore : HK Post

Bagi yang suka koleksi /investasi emas dan perhiasan lainnya coba deh kunjungi : www.chowsangsang.com cek desain dan harga emasnya dan beli di 44 cabangnya

www.chowtaifook.com ada 69 cabang, termasuk di lantai bawah gedung hostel Yiufai

untuk harga lebih murah sesuai standar harga dunia harga emas lantakan bisa dibeli dan dicek di www.hangseng.com, cabangnya juga tersebar dimana-mana. tapi perlu registrasi.

Kesimpulan saya : Hongkong adalah versi klasik Singapura, dengan barang dan biaya hidup lebih murah, surganya buah impor karena murah (setengah harga di Indonesia) dan segar, udara sejuk dan orang yang lebih ramah dari Singapura.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Cuti 2013 (2) : Menginap Di Changi Lalu Naik Tiger Air Ke Hongkong

05 Selasa Nov 2013

Posted by pengingat in Hongkong, Hotel, Singapura, Tiger Air, Tips, Wisata

≈ 1 Komentar

Tag

avenue of star, backpacker ke hongkong, biaya backpacker ke hongkong, biaya liburan ke hongkong, cerita liburan ke hongkong, fasilitas mandi di bandara changi, golden crown hongkong, hao's inn hostel, hongkong, hongkong airport, jalan jalan ke hongkong, kehidupan TKI TKW di Hongkong, mata uang hongkong, MC Donald Changi, menginap di changi, pengalaman naik tiger air, sim card murah hongkong, Singapura, snooze lounge changi, tempat menarik di hongkong, tempat tidur gratis di singapura, tips jalan jalan ke hongkong, TKI TKW Hongkong, yiu fai hostel


Ahad, 27 Oktober 2013

Kami coba jalan-jalan antar terminal ke terminal 3 yang katanya terbaru dan terbaik di Changi, karena kami naik Tiger dari terminal 2, kami tak mau lama-lama di sini, karena MRT hanya sampai jam 2.30 dan ada lagi jam 5, padahal jam 4 kami harus check in dan jam 6 sudah terbang. Pindah terminal bersama dengan pramugari dan pramugara Singapore Airlines. Karena sudah tengah malam dan mengantuk kami tidur di terminal 2 di rest room dekat taman bermain. AC yang sangat dingin seolah membekukan tubuh ini. Banyak kursi kosong sehingga kami bisa rebahan. Oh ya, kami sempat foto-foto di social tree, yaitu foto macam webcam, trus diupload ke layar besar seolah diterbangkan balon-balon ke angkasa, seru. Bisa dikirim ke email yang kita inginkan. Mainan ini ada di terminal 1.

2.pramugari SIA

pramugari/a Singapore Airlines siap berangkat terbang di tengah malam

2.tidur di changi

penumpang tidur di terminal 2, aman kalau menginap di sini

Jam 4 pagi kami terbangun dan langsung menuju ke ruang  imigrasi masuk Singapura, checkin di line 12 dimana Tiger berada, lalu membeli 2 menu sarapan di Mc  Donald. Selesai sarapan subuh kami ke imigrasi keluar Singapura. Lalu terbang menuju Hongkong. Sholat Subuh kami lakukan saat mulai duduk di pesawat dimana waktu Subuh Singapura jam 6 waktu setempat.

2.sarapan di changi

sarapan di Mc Donald Changi

Perjalanan ke Hongkong makan waktu sekitar 3,5 jam dari Singapura. Berhubung low cost carrier, tidak ada makanan dan hiburan gratis, yg ada makanan yang bisa dibeli dan majalah Tiger. Untuk mengusir kejenuhan saya nonton 2 film box office dari smartphone pribadi, tak lupa pakai headset supaya suara dari film terdengar jelas (tidak kalah dari deru pesawat).

2.social tree

social tree changi

Kami mendarat di Hongkong tepat pukul 10 pagi, tak ada perbedaan waktu dengan Singapura. Kesan mengenai bandara Hongkong adalah megah, kaku, tanpa sentuhan artistik. Imigrasi panjang namun cepat. Tidak ada stempel, Cuma dikasih kertas print izin masuk. Demikian juga saat bertanya ke petugas dimana beli kartu Octopus Cuma dibilang ada diluar. Kurs resmi yang terpasang pun sangat tidak rasional. Kurs beli USD 1 hanya HKD 7 sedangkan jual USD 1 = HKD 8, padalah di Mandiri USD 1= HKD 7.4-7.6. Urung menukar USD saya menukar SGD saja yang tak sehancur USD apalagi Rupiah (IDR) yang hanya dibeli IDR 1juta= HKD 600. Atau 1 HKD= 1667, padahal kalau tarik tunai ATM Mandiri di sana HKD 1= IDR 1460. Pilihan terbaik tarik tunai pakai kartu debit bank di Indonesia untuk ambil uang di ATM sana. Pengalaman yang sama juga berlaku waktu ke Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand beberapa waktu sebelumnya. Ada keunikan lain mata uang Hongkong yaitu diterbitkan oleh 3 bank, yaitu Bank of China, HSBC dan Standart Chartered, desainnya beda-beda, tapi sama-sama laku.

2.HKTB

HKTB di bandara Hongkong

Kami menuju parkiran terminal 2, dimana bus kota berada. Tarif sangat murah dibanding naik MTR (kalau di Singapura MRT), untuk menuju Tsim Sha Tsui dimana penginapan kami tinggal (Hao’s Inn/grup Yiu fai) bus hanya HKD 33, MTR Airport Link HKD 90. Bonusnya adalah pemandangan Hongkong sepanjang jalan. Kebalikannya kalau pakai MTR, tidak bisa lihat pemandangan karena mayoritas melewati bawah tanah. Cuaca berkabut di area terbuka terlihat sepanjang kunjungan ke Hongkong ini, mirip dengan Jakarta. Konon pencemaran udara dari cerobong asap

2.majalah tiger

majalah tigerair

2.cityflyer

beli tiket bus

2.penampakan HKD

mata uang hongkong yang di cetak oleh 3 bank yang berbeda

2.kamar 600ribuan

kamar losmen yiufai seharga 600 ribu/malam

industri China sangat parah sehingga kabut mencapai wilayah Hongkong.

Setiba di gedung Golden Crown kami kebingungan karena ada beberapa hotel yang berada di gedung ini. Antara lain grup Golden Crown Court hostel, dan grup Yiu Fai hotel tempat kami menginap. Ternyata kamar belum dibersihkan. Hotel seharga Rp 600 ribu ini serupa dengan kos-kosan dengan luas tak lebih dari 12 m3. Namun lengkap isinya seperti hotel seharga yang sama di Indonesia. Ada TV, hairdryer,AC, pemanas air, air hangat, sandal, minus lemari es. Kami keliling dulu mencari toko yang menjual kartu Octopus, ternyata untuk kartu perdana yang jual bagian informasi MTR yang berada di stasiun. Mudah saja, kami masuk terowongan ke MTR dan membeli 2 kartu Octopus seharga masing2 150HKD. Jangan membayangkan seperti hotel di Jakarta yang besar-besar dan berjauhan, di sini tempat penting sambung menyambung dalam gedung menjulang tinggi, di lantai paling bawah berderet toko emas, butik, supermarket, bank, tailor. Mau kemana-mana dekat dengan adanya bus dan MTR yang pintu masuknya sangat dekat dengan hotel.

Kami bayar sewa 3 malam, yang bisa dibayar dengan Dollar Amerika atau Dollar Hongkong. Pakai Dolar Amerika biayanya 3×56=168, setara dengan Rp 1,969 jt atau pakai Dolar Hongkong biayanya 1220, setara Rp 1,781 jt. Karena kami sudah ada Dolar Hongkong tentu pilih pakai uang ini, dan jatuhnya lebih murah. Petugas sekaligus ownernya kakek-kakek usia 70 an tahun tapi masih sehat dan ramah. Tiap ketemu selalu menyapa “Hello””Good morning” dst. Istirahat menjadi prioritas kami setelah semalaman kurang tidur di Changi dan penat perjalanan selama hampir 4 jam. Tidur siang 3 jam lalu bersiap berangkat lagi tanpa mandi, karena udara di Hongkong lagi sejuk dan kering, sehingga tidak keluar keringat. Mirip-mirip di Arab saat umroh Maret lalu dan negara subtropis lainnya.

Menjelang jam 6 sore kami menyusuri Nathan Road dan mampir ke supermarket ParknShop untuk membeli perbekalan selama beberapa hari mendatang. Murah sekali harga buah di Hongkong. Anggur tanpa biji sekilo HKD20 (Rp 28 ribu) padahal saat yang sama di Indonesia di jual Rp 65 ribu. Pir HKD1 per biji. Demikian juga jeruk Navel Australia hanya HKD4 per kotak isi 4. Tampaknya pajak impor buah yang tinggi turut mempermahal harga buah impor. Barang lain hampir sama. Kecuali minuman dalam kemasan, di Indonesia lebih murah.

2.yang murah

buah yang relatif murah di hongkong

2.kumpul TKW

para TKW sedang berkumpul dekat masjid kowloon

2.nasi ayam TKW

masakan TKI seharga 20 HKD

Kami simpan dulu belanjaan di kamar sebelum lanjut ke depan hotel, tepatnya ke taman Kowloon (Kowloon) yang bersebelahan dengan masjid Kowloon. Seratusan TKW Indonesia sedang berkumpul di libur hari Minggu mereka. Ada yang dugem di taman, ada yang pengajian bersama komunitasnya, ada yang berkumpul di masjid, ada yang pacaran dengan tenaga kerja Pakistan (anehnya tak terlihat satupun TKI pria) ada yang asyik makan-makan. Kami beli makan dua kotak nasi berisi ayam goreng dan oseng tempe dan papaya muda harganya HKD20/kotak, cukup murah mengingat satu menu nasi briyani di restoran India dihargai HKD75. Rasanya lumayan, khas masakan desa di Jawa. Dari situ kami lanjut jalan kaki ke Avenue of Star yang berjarak sekitar 500 meter dari situ untuk menyaksikan “A Symphony of Lights” berupa permainan tata cahaya dan lampu laser yang dipancarkan dari gedung-gedung dari wilayah Hongkong Island dan Kowloon dan diiringi musik beserta penyanyi yang berlokasi di Avenue of The Star.  Untuk menuju sana bisa melalui terowongan Exit J stasiun MTR East TST. Ratusan turis berbagai negara ras Asia maupun Eropa berkumpul di sini, perahu wisata juga hilir mudik melintasi selat yang memisahkan Hongkong Island dan Kowloon. Semilir angin malam dan gebyar lampu dari gedung pencakar langit membuat malam itu terasa indah sekali. Seperti umumnya turis, kami foto-foto bernarsis ria, dan gantian dengan turis entah darimana minta tolong difoto. Kami sempat beli tea botol dari vending machine, sebotol dihargai HKD10. Sepanjang pantai ada cap tangan aktor/artis terkenal Hongkong, patung perunggu Bruce Lee dan patung aksi orang membuat film. Sekitar jam 10.30 kami berangsur meninggalkan pantai untuk kembali ke hotel masing-masing. Di jalan ketemu dengan anak-anak beserta pengasuhnyan(TKW) yang masih main di taman bermain menunggu orang tuanya balik dari pantai. Untuk ke hotel kami masuk lewat terowongan Exit J station East Tsim Sha Tsui yang terhubung dengan station Tsim Sha Tsui dan kami keluar dari Exit D.

Untuk telpon dan internet selain memanfaatkan WIFI yang disediakan hotel,bus dan MTR, bisa juga mengaktifkan fitur roaming operator Indonesia. Di sana ada juga anak perusahaan Telkom yaitu Telin yang jual kartu perdana dengan harga murah, hanya sayang tempat penjualannya terbatas di kantor Causeway Bay-dekat konsulat Indonesia untuk Hongkong. Bisa juga pakai XL Axiata yang kerjasama dengan operator lokal SmartOne menggratiskan roaming BB 3 hari dengan syarat berlangganan full service BB di Indonesia. Tapi leletnya bikin pusing kepala, mungkin dijatah sinyal paling jelek. Yang paling umum dan kelihatannya mantap ya SIM Card untuk turis yang dijual PWCC.

HK Tourist SIM Card

HK Tourist SIM Card

HK Tourist SIM Card 2

tarif SIM CArd HK Tourist

Kami sholat di kamar lanjut tidur dengan nyenyak, mengingat udara yang sejuk malam itu.

Hari ke Kegiatan Provider/Lokasi  2 ORANG  PER ORANG
2 Sarapan Mc Donald-Changi T2         90,000           45,000
           2 Singapore-Hongkong TigerAirTR2062    3,380,052       1,690,026
2 Bus ke TST stop no 13 A21         96,360           48,180
2 Check in menginap 3 malam Yiu Fai-Nathan Road    1,781,200         890,600
2 Octopus Card TST Station       438,000         219,000
2 Makan siang Makan donat Krispy Kreme                –                  –
2 Belanja kebutuhan 3 hari ParknShop       181,478           90,739
2 Makan malam Beli dari TKW         58,400           29,200
2 Avenue of Star Lighting @Hkg, tea vending machine         14,600             7,300
TOTAL    6,040,090       3,020,045

HONGKONG POSTCARD

kartupos hongkong

2.lampu HK island

wujud aslinya

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: