Tag
biaya jalan jalan ke Yogyakarta, daytrans, GoCar di Yogyakarta, kuliner yogya, TransJogja, warung bu Ageng
Jajan di warung Bu Ageng ini sudah lama kami rencanakan, namun baru terlaksana Kamis malam Jumat lalu sekalian ditraktir adik yang baru beli mobil keduanya. Di bilang jajan karena kami hanya pesan minum dan kudapan/snack nya saja karena sudah makan malam di rumah.
Kami ke sana jam 7 malam. Warung Bu Ageng ini usaha istri Seniman Butet Kertarajasa. Aneka pujian datang dari konsumennya, dilihat dari komentar di Google. Masakannya enak, porsi besar, otentik dll. Pernah buat syuting film AADC 2.Lokasinya juga strategis, di jalan Tirtodipuran selatan keraton Yogyakarta. Tempat terkenal di sekitar sini pesantren Al-Munawir Krapyak, masjid Jogokariyan (sebelah selatan), plengkung gading, alun alun selatan, pojok beteng, keraton (sebelah utara). Kawasan religius yang berdekatan dengan kawasan kafe dan Hotel mulai yang tradisional (salah satunya hotel Winotosastro yang diinapi aktor Korea dan Taiwan acara jalan-jalan yang tayang di Netflix) hingga yang kebarat-baratan (banyak turis bule di sini) dengan pohon-pohon besar rindang yang masih terjaga. Aksesnya mudah, Gocar dan GrabCar pun bisa lewat sini, naik Transjogja/Daytrans agak jauh jalan kaki dari halte/poolnya tapi tak sampai 2 km. https://www.instagram.com/warungbuageng
Warung Bu Ageng sendiri tidak terlalu besar, mungkin cuma ada 10 meja, dengan atap joglo. Bersih dan homy tempatnya. Begitu rombongan tamu sebelum kami pergi, meja dikosongkan dulu, dibersihkan pakai semprotan dan mas nya pakai masker dan sarung tangan, higienis. Terpajang lukisan wajah orang-orang terkenal di Republik ini, apa mungkin mereka pernah makan di sini?
Kami pesan minuman teh teko, kopi dan lemon tea. Untuk snack nya kami pesan pisang panggang kayu manis (2 porsi) dan singkong goreng (2 porsi). Totalnya sekitar 80 ribu. Teh tekonya cukup untuk 2 orang, ada gula batu dan 2 gelas kosong. Pisang panggang kayu manisnya berupa pisang raja yang dibelah, dipanggang pakai margarin, kemudian ditabur kayu manis, rasanya enak, bikin senyum-senyum sendiri. Untuk singkong gorengnya empuk, mungkin dikukus dulu, gurih dan memenuhi piring. Nikmat sekali, 2 jam ngobrol dan ngemil di sini terasa singkat.
Kami parkir di pinggir jalan depan, ada tukang parkir yang sigap membantu. Poin plus nya ketika keluar warung, pegawai warung mengucapkan terimakasih dengan tulus, bisa terdengar dari nada suaranya yang lembut. Rasanya berjasa banget karena sudah makan disitu, padahal kami cuma makan cemilan/snack dan minuman simple di situ. Lain kali mau coba menu makanan nya yang dibilang banyak orang enak dan otentik.











