Tag
airport lounge bni, Airport lounge Telkomsel, bacaan di JW Lounge, batas waktu check in Lion Air terminal 1A Soetta, biaya masuk JW Lounge, Blue sky executive lounge, Blue sky lounge bandara Sepinggan, Cara mengetahui password WiFi di laptop, Check in Lion air, executive lounge bandara gratis, Fasilitas bandara Soekarno Hatta, fasilitas JW Lounge, JW Lounge terminal 1A, makanan minuman di JW Lounge, Mandiri prioritas airport lounge, pengalaman di JW Lounge 1A Soetta, Premier lounge Soekarno Hatta, promo tiket pesawat di AIry
Terakhir kali menikmati lounge ini sekitar 2 tahun, tatkala masih gratis masuk dengan menggunakan kartu kredit BNI. Namun sejak BNI tidak bekerjasama, saya cuma lewat depannya, atau kadang mampir beli roti unyil yang ada di depan pintu masuknya.
Nah, kali ini saya coba lagi, tidak gratis, karena yang gratis cuma debit prioritas Mandiri. Pemilik kartu Mandiri lain maupun yang bayar tunai, kena charge 80 ribu Rupiah/orang. Mampir ke sini karena JT 326 Jakarta Banjarmasin yang berangkat pukul 15.10 ditiadakan, dan pas minta dipindah ke JT 524 yang berangkat pukul 13.40, ternyata sudah full. Akhirnya dapat JT 526 yang berangkat pukul 16.40. Sementara itu saat saya check in baru pukul 11.50 (untungnya check in di meja all destination adalah tidak perlu menunggu 2 jam sebelum terbang, yang penting terbang pada hari itu). Masih ada waktu menunggu hampir 5 jam sebelum terbang. Daripada bengong menunggu di luar, lebih baik masuk ke dalam lounge. Saat kami masuk sepi, JW Lounge cuma terisi 10% dari kapasitas, tampaknya jarang orang yang mau bayar 80 ribu untuk lounge sesederhana itu.
JW Lounge merupakan executive lounge paling sederhana yang pernah saya singgahi (Premier Lounge 2E, Blue Sky, BNI, Telkomsel). Terutama dalam hal menu yang disajikan. Hanya ada makanan utama terdiri dari nasi, tahu telur, dan sayur nangka. Ada roti dengan pemanggangnya dengan 5 pilihan olesan : strawberry, nanas, coklat, kacang dan margarin. Minumannya ada kopi, teh, lime squash dan air putih. Kudapannya ada marning jagung dan stick pedas. Tambahannya ada sup sayur, kolak kacang hijau, gorengan bakwan, tempe, tahu, dan satu lemari pendingin berisi teh botol Sosro. Kalau di bandingkan TG Lounge yang ada di Denpasar atau Concordia T2 Surabaya/Singosari T1 Surabaya, ya kalah. Buat saya yang paling penting masakannya enak, original, bukan fussion yang kadang kurang sesuai dengan selera.
Bacaannya juga banyak, adalah majalah Properti dan Marketer yang kalau saya lihat bandrolnya seharga 50 ribu per eksemplar, ditambah lagi koran Sindo, Investor Daily, Media Indonesia dan Jurnal Jakarta. Ambil 2 majalah sudah impas. Overall tidak buruk/not bad lah JW Lounge. Terutama buat yang jarang naik pesawat dan masuk lounge seperti saya sekarang ini. Sudah syukur, saat lapar, tinggal makan, saat haus tinggal minum, sepuasnya. Tarif lounge di Indonesia lumayan murah jika dibandingkan lounge di Singapura atau Malaysia yang dikisaran 240-300 ribu Rupiah lebih sekali masuk. Dan kebetulan juga, minggu lalu saat beli tiket ke Banjarmasin ini dapat promo, diskon 170 ribu tiap beli tiket minimal 1 juta di aplikasi Airy. Jadi charge 160 ribu/2 orang di JW Lounge seperti gratis. Alhamdulillah.