• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: fasilitas doha airport

Turki 2016 (13) : Good bye Turkey, Transit Doha

11 Jumat Nov 2016

Posted by pengingat in Doha, Kuala Lumpur, Qatar, Qatar Airways, Tips, Turki, Wisata

≈ 4 Komentar

Tag

fasilitas doha airport, KLIA, pengalaman naik Airbus 330, pengalaman naik Boeing 777, pengalaman naik Qatar Airways, Qatar, qatarairways, transit di Doha, transit di Qatar


Kamis, 10 Nopember 2016

Bertepatan dengan hari pahlawan di Indonesia, hari ini kami balik ke Indonesia transit Doha dan Kuala Lumpur. Tak tanggung-tanggung ya 2 hari perjalanan di pesawat. Penerbangan ke timur terhitung boros waktu, karena kecepatan pesawat dibantu oleh perputaran bumi. Misalnya berangkat dari Doha pukul 19.45. Sampai Kuala Lumpur pukul 7.45 pagi. Padahal dengan penerbangan normal yang 7 jam, harusnya pukul 2.45 dinihari sudah sampai. Ini adalah salah satu tanda bumi bulat dan berotasi. Kami sarapan di hotel jam 8 pagi, dengan menu lengkap seperti hari-hari sebelumnya, ada menu ala Turki, dan scramble egg+sosis ayam+roti. Sempat juga ambil beberapa teh dan kopi, mengingat ini hari terakhir kami di Turki.

teh-dan-kopi-turki

teh dan kopi turki

Kami bayar hotel dan check out jam 8.45, lalu ke halte tram Gulhane menuju halte tram Zeytinburu untuk beralih ke metro M1a menuju bandara Ataturk. Menggunakan kartu Istanbulkart lebih murah daripada menggunakan jasa antar hotel/travel. Perbandingannya menggunakan Istanbulkart = 2 orang* 2 kali tap kartu*2.15 TL = 8.6 TL. Sedangkan menggunakan jasa antar 2*5 Euro = 10 Euro = 34 TL. Tram berhenti sejenak jam 9 di salah satu stasiun, sempat tegang, ada pengumuman dari masinis dalam bahasa Turki yang tak kami mengerti, tram berhenti sekitar 5 menit semua orang terdiam, kami kira ada apa. Ternyata hari ini tanggal 10 Nopember ada peringatan meninggalnya pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk. Bersamaan dengan hari pahlawan di Indonesia. Pergantian dari tram ke metro di Zeytinburu cukup nyaman, naik eskalator, belok kiri, ada lift (buat yang bawa koper), turun. Rute ke bandara penuh, seperti KRL Commuter pada jam kerja. Sesampai stasiun Ataturk, belok kanan, masuk ke bandara, lalu naik menggunakan lift ke departure area, departure area ini modern layaknya bandara baru di Indonesia. Ada 2 kali scan bawaan, yaitu ketika mau masuk ruang check-in dan ketika mau masuk ruang tunggu. Penjagaan terlihat ketat tentara dan polisi di semua bandara Turki yang kami singgahi.

sarapan roti
sarapan roti
sup tomat
sup tomat
telor orak arik plus
telor orak arik plus
metro Istanbul
metro Istanbul
check in Qatar di row F Ataturk Istanbul
check in Qatar di row F Ataturk Istanbul
kartu pos Istanbul
kartu pos Istanbul
papan informasi setelah imigrasi
papan informasi setelah imigrasi
simit sarayi setelah imigrasi
simit sarayi setelah imigrasi
koran Turki
koran Turki

Check-in buka 3 jam sebelum keberangkatan. Seperti di semua negara, Turkish Airlines-flag carrier Turki punya counter paling banyak di sini. Kami yang naik Qatar Airways ada di deretan F. Proses check-in lancar, lanjut ke ruang tunggu, dimana kami habiskan sisa Lira Turki di sini (kalau di negara lain kurang populer, sehingga kurs nya jatuh). Ada duty free yang menggunakan mata uang Euro sebagai pembayaran nya. Boleh juga pakai Lira Turki dan USD, tapi dikonversikan dulu dari Euro. Ruang tunggu cukup bagus dan modern. Ketika kami masuk, ada pesawat Saudia berangkat. Lalu berganti dengan Qatar Airways. Tertulis boarding pukul 12.25, tetapi aktualnya boarding pukul 12.55. Ada koran gratis buat penumpang. Anehnya semua berbahasa Turki. Seperti Daily Sabah, sangat tebal 80 halaman, kertas korannya putih mengkilap. Bahasannya politik, ekonomi, gaya hidup dan olahraga. Tertulis harganya 1 TL saja. Mungkin di support iklan.

Pesawat yang digunakan menuju Doha adalah Airbus A330-300 yang sudah agak tua. Tua atau muda nya pesawat bisa dilihat apakah ada colokan USB. Di sini tidak ada. Audio Videonya juga masih kotak kaku. Tapi hiburan nya Oryx One adalah salah satu hiburan pesawat terbaik dunia, ada 3 ribu pilihan hiburan, dan 100 film blockbuster terutama Holywood. Penerbangan ini agak sepi, kami duduk di 11 A&B, sedangkan 11 C,D,E,F kosong. Ada penumpang pindah dari kursi lain dan menjadikannya tempat tidur setelah selesai menikmati makan siang. Saya juga pindah ke kursi 10 D dimana no 10 adalah kursi terdepan kelas ekonomi, dimana area kaki lebih luas, layar hiburan audio video nya juga seperti kelas bisnis. Kursi 10 C-F juga kosong, tapi ada sekat antar kursi yang tak bisa diangkat karena ada perangkat audio video lipat di situ. Makanan dan minuman yang disajikan persis seperti waktu berangkat dari Doha ke Istanbul. Perpaduan makanan Eropa dengan Arab. Enak sih. Karena sudah mendaftar privilege Qatar Airways, saya didatangi supervisor penerbangan saat itu, Manuel. Kurang lebih dia bilang “saya Manuel, supervisor penerbangan ini, selamat datang kembali di penerbangan Qatar Airways, terimakasih sudah bergabung, silakan kontak saya agar penerbangan anda nyaman”. Tak usah panggil Manuel juga sudah nyaman kok, pramugari dengan ramah dan cekatan melayani penumpang, sekalipun kelas ekonomi. Mereka bolak balik menawarkan minum. Saya 2 kali minum tambahan jus dan 1 kali minum tambahan air putih. Padahal saat makan sudah dikasih jus jeruk + air putih + air minum kemasan. Mungkin karena sepi, persediaan mereka berlebih. Nyaman sekali bisa nonton film sambil minum di pesawat. Toilet pun tak perlu antri. Ketika mendekati Doha matahari mulai tenggelam, siluet Sunset yang menakjubkan terlihat saat itu, berpadu dengan gelapnya teluk Persia, lalu berangsur dengan api kilang minyak, gemerlap lampu kampung kampung di Qatar, gemerlap gedung kota Doha, akhirnya mendarat di bandara Hammad international airport yang sangat luas.

Airbus 330-300 Istanbul Doha
Airbus 330-300 Istanbul Doha
kursi kosong
kursi kosong
Oryx entertainment
Oryx entertainment
salah satu tambahan minum
salah satu tambahan minum
tinggal roti
tinggal roti
menu lengkap
menu lengkap
AVOD Qatar Air
AVOD Qatar Air
kursi no 10 kelas ekonomi rasa kelas bisnis
kursi no 10 kelas ekonomi rasa kelas bisnis
maghrib di qatar
maghrib di qatar
sunset di qatar
sunset di qatar
bandara qatar yang besar sekali
bandara qatar yang besar sekali

Tak ada waktu berleha-leha di sini, karena dari pintu kedatangan menuju area transit makan waktu setengah jam pakai jalan cepat. Keriuhan terjadi di pemeriksaan bawaan menuju area transit dimana semua orang dari semua penerbangan terkumpul. Ruang tunggu kami C13 berada cukup jauh dari pusat terminal yang ditandai boneka raksasa. Untung ada travelator. Saya isi ulang air minum di sini, dimana seperti bandara kelas dunia lain, biasanya tersedia water refill di antara toilet pria dan wanita. Lalu menuju ruang tunggu yang mulai dipadati penumpang. WIFI di sini free unlimited, tidak seperti di bandara-bandara Turki dan yang lain yang dibatasi 2 jam dan harus memasukkan kode rahasia via nomor telepon kita. Pukul 19.00 mulai boarding. Penerbangan kali ini penuh tak bersisa kursi satu pun, terlihat saat check in online semua kursi sudah terbooking. Jadi kami pasang posisi dekat pintu boarding agar bisa segera masuk pesawat dan bisa menaruh barang bawaan pertama kali. Rute ke KL ini sangat penuh turis. Ada bapak ibu lansia dari Perancis yang berada di seberang kami bolak balik minta sampanye, wine, dressing untuk salad. Pramugara yang melayani sabar dan ramah. Hiburan audio video juga sangat banyak, namun karena lelah, TV yang menonton kami tidur dengan masih memakai headset. Hingga 5 jam kemudian bangun tepat saat ada pembagian kotak snack dan minum persiapan mendarat yang isinya roti ayam dan cupcake rasa strawberry. Kalau kami tidak bangun, mungkin kelewatan pembagian snack ini seperti waktu KL-Doha 11 hari yang lalu. Hahaha

ruang tunggu 13 C Doha Hammad Airport
ruang tunggu 13 C Doha Hammad Airport
AVOD Qatar Air Boeing 777
AVOD Qatar Air Boeing 777
aneka minuman
aneka minuman
menu makan malam
menu makan malam
cheese cake yang enak sekali
cheese cake yang enak sekali
braised beef
braised beef
chicken machboos mirip ayam briyani
chicken machboos mirip ayam briyani
cemilan dan muffin di qatar airways
cemilan dan muffin di qatar airways

Biaya hari ke 13 :

  • Tram Gulhane-Zeytinburu = 2×2.15 TL=4.3 TL (19k Rupiah)
  • Metro Zeytinburu-Ataturk Airport = 4.3 TL (19k Rupiah)
  • Belanja di duty free Ataturk Airport
  • Qatar Airways Istanbul-Doha-KL = 2×2.9 jt Rupiah = 5.8 jt Rupiah————————————————————————————–Total 6,18 jt Rupiah

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Qatar-Turki (3) : Pengalaman Naik Qatar Airways Sampai Istanbul Lewat Doha

01 Selasa Nov 2016

Posted by pengingat in Istanbul, Qatar, Qatar Airways, Tips, Turki, Wisata

≈ 4 Komentar

Tag

Ataturk, fasilitas doha airport, free city tour doha, KLIA, makanan di qatar airways, metro istanbul, pengalaman naik Qatar Airways, Qatar Airways, tram istanbul


Senin, 31 Oktober 2016

Ini adalah perjalanan terjauh kami ke arah barat, yang sebelumnya sampai ke Arab Saudi. Keinginan ke Turki termotivasi cerita pendamping umrah (muthowif) dan cerita teman-teman yang pernah ke Turki. Kami naik pesawat Qatar Airways yang tiketnya sudah kami beli sejak Januari 2016, dimana saat itu ada promo diskon 40℅. Di bulan September 2016 kemarin ada promo yang lebih dahsyat, diskon 50% tapi tak kami ambil. Qatar Airways dan maskapai Timur Tengah yang lain (Etihad, Emirates, Air Jordania, Saudia) tampak sering kasih promo tahun ini mungkin karena harga minyak sebagai biaya terbesar telah jatuh lebih dari 65% dari harga 120 an USD/barrel, hingga sekitar 40 USD/barrel saat ini.

Keberangkatan dari KLIA pada pukul 2 dinihari. Sebagai antisipasi kami sudah check-in online 48 jam sebelumnya saat di Bandung, sekalian cetak tanda bagasi. Jatah bagasi Qatar Airways adalah 30 kg/orang + tas kabin 7 kg. Proses penyerahan bagasinya cepat. Kemudian pengecekan paspor juga cepat. Kami menunggu di ruang tunggu C34. Bersama kami banyak yang baru pulang GP Sepang 2016.

awak kabin qatar airways
awak kabin qatar airways
tim balap gp sepang
tim balap gp sepang

Kami naik pesawat Qatar Airways tipe Boeing 787 Dreamliner yang sangat modern. Ini juga pertama kalinya kami naik pesawat jenis ini. Seperti Boeing 737-800 yang kemarin kami naiki kemarin (Malindo Air) dan pesawat domestik ( Lion & Garuda), di bagian atap pesawat pencahayaan nya bisa diatur (mood light). Namun di Dreamliner ini jendelanya tanpa tutup, bisa di setel terang gelapnya menggunakan tombol di bawah jendela. Hiburannya juga banyak, selain audio video yang padat dan update isinya, ada juga majalah Qatar yang tipis dan majalah belanja yang tebal. Sepanjang perjalanan kami gunakan untuk istirahat, kebetulan audio video di depan saya error, cuma muncul gambar demo safety, dan pengumuman dari awak kapal.Kami juga menikmati snack dan hidangan sarapan dengan pilihan menu omelette atau bubur lauk ikan, dengan pilihan minum teh atau kopi.

amenity kits, selimut, bantal
amenity kits, selimut, bantal
isi amenity kits
isi amenity kits
daftar minuman
daftar minuman
bubur ayam qatar air
bubur ayam qatar air
menu sarapan
menu sarapan
omelet qatar air
omelet qatar air
wastafel
wastafel

Jam 4 pagi waktu Qatar kami mendarat di Hamad Internasional Airport. Kami sholat subuh dan aktivitas pagi. Lalu ke ruang tunggu tepatnya ke seberang depan boneka besar untuk mendaftarkan diri mengikuti tour gratis Qatar. Kami yang antri jam 5.45 atau 15 menit sebelum buka counter, tidak kebagian tur jam 8. Tur jam lain tidak memungkinkan karena pukul 12.10 harus sudah boarding. Kami habiskan waktu dengan tidur, baca baca, browsing internet di ruang TV samping family room. Bandara ini memberikan free WIFI ke pengunjung tanpa proses yang berbelit.

boneka icon
boneka icon
penampakan luar bandara
penampakan luar bandara
antri free city tour
antri free city tour
internet room
internet room

Sebelum ke ruang tunggu kami sholat Dzuhur jamak dengan Ashar. Musholanya bagus. Jam 1 tepat kami berangkat lagi. Oh ya, WIFI di Hamad Airport bagus dan kencang. Ditambah lagi banyak colokan buat charge gadget yang sebagian berfungsi dan sebagian cuma pajangan.

Perjalanan naik Qatar Airways ke Istanbul ini menggunakan pesawat Airbus 330-200 yang berformasi kursi 2-4-2, kami kebagian kursi 2 kiri, yang memungkinkan kami melihat sunset dan wilayah Yunani di barat Turki. Pesawat lebih lama dari Dreamliner, tetapi masih bagus dan berfungsi dengan baik AVOD nya. Menu makan siang ini dengan pilihan Beef dan ayam, dengan minum jus jeruk, jus tomat, jus apel atau wine. Ada juga kopi dan teh. Saya pilih beef, istri pilih ayam. Minum semua kecuali wine. Pendampingnya hummush, orange cheese cake, roti gandum dengan olesan keju, butter dan selai strawberry. Ada juga cokelat batang kecil yang kandungan coklatnya 37%. Enak sekali, lebih dari waktu berangkat dari Kuala Lumpur. Mungkin karena ini berangkat dari Doha, base mereka, pakai katering mereka sendiri. Sedangkan dari KL pakai katering lain.

bandara ataturk
bandara ataturk
ruang tunggu hammad doha airport
ruang tunggu hammad doha airport
mendekati istanbul
mendekati istanbul
minuman qatar doha-istanbul
minuman qatar doha-istanbul
doha tengah hari
doha tengah hari

Pukul 16.50 kami tiba di Ataturk Airport Istanbul, masuk imigrasi yang antriannya mengular, mirip antrian imigrasi LCCT KL yang sudah ditutup sejak 2014, lalu menuju pengambilan bagasi. Kelihatan ketinggalan zaman bandara ini, dan kabarnya sedang dibangun bandara baru yang lebih modern selain bandara ini dan Sabiha Gokcen yang ada di wilayah Asia. Setelah bagasi langsung keluar pintu pertama bandara, kami belok kanan ke arah mesin ATM HSBC untuk tarik tunai dengan kartu ATM paspor BCA. Kurs nya 4188 Rupiah/ Lira Turki (lihat di internet banking sesudah transaksi) ternyata lebih bagus daripada rata-rata kurs hari itu yang 4191 Rupiah/Lira Turki. Setelah pintu keluar kedua kamu tanya ke petugas bandara dimana stasiun metro. Ternyata lurus saja Di depan bis Havatas. Turun ke bawah, ada mesin pembelian token maupun pembelian Istanbulkart. Bingung awalnya, setelah dibantu petugas penjaga pintu masuk, akhirnya bisa dapat juga kartu Istanbulkart dengan uang 20 Lira, yang isinya 14 Lira, sedangkan 6 Lira adalah harga kartunya. sesudah itu kami bisa isi sendiri buat perkiraan penggunaan beberapa hari ke depan. Kami naik Metro M1a turun di stasiun Zeytinburu, berpindah ke tram, melalui beberapa stasiun, lalu setiba di halte Sultanahmet kami turun. Hotel Esra Petrol yang jadi tempat kami menginap persis berada di seberang halte,dan saat kami tiba petugasnya dengan benar menebak nama saya. Kami dikasih kamar 104 yang ternyata menghadap persis Blue Mosque dan deretan tugu peninggalan kuno. Fasilitas kamarnya bagus dan luas, meski resepsionis nya sempit.

metro istanbul
metro istanbul
antre imigrasi
antre imigrasi

Kesan pertama mengenai Turki, tak se detil dan disiplin Jepang atau Singapura, tetapi saat ini lebih maju dan teratur daripada Indonesia.

Biaya hari ke 3 :

  • Qatar Airways KL-Doha-Istanbul = 2xRp2,9 jt = Rp 5,8 jt
  • Istanbulkart = 6 TL = 25k Rupiah
  • Metro Ataturk-Zeytinburnu = 2*2.15 TL=4.3 TL (18k Rupiah)
  • Tram Zeytinburnu-Sultanahmet = 18k Rupiah
  • Bayar hotel Esra Sultan = 69 TL = Rp 280 k———————————————————————————————————Total Rp 6,141 juta

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: