• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: eminonu

Liburan 2016 (11) : Mengunjungi Ankara

09 Rabu Nov 2016

Posted by pengingat in Ankara, Istanbul, Pegasus, Tips, Turki, Wisata

≈ 2 Komentar

Tag

Anitkabir, Ankara, eminonu, esenboga airport, havatas, kadikoy, makam Ataturk, pengalaman naik Pegasus Airlines, Sabiha gokcen


Selasa, 8 Nopember 2016

Agak ngebut pagi ini, kami masak nasi buat bekal, dan bersiap mengejar jadwal pesawat jam 12.10 ke Ankara. Jam 7 kami sarapan buffet ala Turki dan barat yang lezat, ketemu pakcik makcik Malaysia beserta 2 putrinya.

Untuk meringkas perjalanan, kami naik tram dari Gulhane-Eminonu, kemudian disambung feri 15 menit dari Eminonu-Eropa ke Kadikoy-Asia. Dari sini lanjut lagi naik bus Havatas 10 TL ke Sabiha Gokcen Havalimani (SAW Airport). Kami sampai bandara sudah jam 10.30. Karena sudah check in online, kami tinggal cetak boarding pass di mesin yang tersedia. Karena tas pakaian dll kami simpan di hotel, perjalanan ke Ankara ini kami hanya berbekal backpack berisi paspor, duit dan buku panduan serta nasi dan lauk yang kami masak di kamar hotel tadi.

Perjalanan ke Ankara dengan pesawat Pegasus ini kami tempuh 1 jam saja. Serupa dengan Air Asia, Pegasus ini termasuk low cost carrier. Makanan, pilihan kursi, bagasi bayar.  Kami makan siang di pesawat dengan menu produk Do&Co (sama dengan katering Turkish Airlines) yaitu Caesar salad dan mung bean. Caesar salad ini berisi 5 irisan ayam panggang, mayones, dan semangkuk plastik full sayuran, enak dan menyegarkan. Sedangkan mung Bean adalah masakan khas Turki yang berisi kacang hijau dibumbui paprika dan rempah-rempah ala Turki, ditambah roti dan sebotol mini minyak zaitun, enak kata istri saya. Pukul 13.00 pesawat mendarat mulus di Esenboga Airport (ESB). Seperti bandara sebelumnya, bandara ini juga baru dan kelihatan anggun. Mayoritas bandara di Turki yang saya temui (Sabiha Gokcen Istanbul, Adnan Menderes Izmir, Esenboga Ankara) bagus dan megah, mirip Kualanamu Medan, kecuali Erkilet Kayseri yang kecil dan Ataturk Istanbul yang sudah out of date.

Jpeg
Jpeg
caesar salad yang gurih segar
caesar salad yang gurih segar
majalah-pegasus
pegasus

Tujuan kami hanya satu, yaitu ke Musoleum Anitkabir, dimana ada makan Ataturk dan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Turki dan tentunya melibatkan Ataturk. Untuk menuju ke lokasi kami pertama naik bus Belko no 442 tujuan Kayzali, tarifnya 10 TL, lanjut ke Anadolu/Tandogan memakai MRT/subway rute hijau yang ke arah ASTI. Tarifnya 4 TL. Perhentian terakhir bus ini ada di samping terowongan MRT Kayzali. Pemandangan Ankara berbeda dari Istanbul. Di Ankara lebih modern, seperti Singapura atau Kuala Lumpur. Sedangkan Istanbul lebih klasik dan berkarakter.

peta-transportasi-ankara
boarding-pegasus-ankara
pinggiran-ankara

Keluar dari terowongan MRT Anadolu, ambil belok kiri, lebih bagus kalau punya akses data biar tahu lebih tepat lokasinya. Sebenarnya tinggal lurus saja, bisa langsung tiba di gerbang. Buat yang bawa backpack, sebaiknya backpack di simpan di sini, barang berharga sebaiknya dibawa. Di dekat pos ini ada mesin minuman dan snack yang harga jualnya termasuk murah, seperti Caprisonu dan air 1 TL, teh kaleng rasa peach Lipton 2 TL, Snack asin dan manis 1 TL. Dari gerbang ke patung singa dengan 10 tentara, berjarak 1 km, baru setelah itu tiba di lapangan luas dengan gedung utama berupa makam dan disampingnya museum. Museumnya sendiri saya rasa sangat spektakuler, betapa tidak, meski gratis, menampilkan semua barang pribadi Ataturk, bahkan AlQuran mini hadiah Ataturk ke adik perempuan nya juga ada. Walau agak kontroversial dengan tudingan Ataturk ini yang meruntuhkan kekhalifahan Usmani, tetapi dari museum ini yang menampilkan diorama dan sejarah Turki, tertulis bahwa pada 1920 melalui perjanjian Sevres khalifah sudah menyerah kalah dari sekutu Inggris, Italia, Yunani, dan Armenia dan mengkapling wilayah Turki untuk mereka, menyisakan sedikit saja. Tentara Yunani bahkan sudah mendarat di Izmir dan membunuh para lelaki dewasa, remaja sampai anak-anak di depan istri/ibu mereka. Generasi muda Turki yang dipimpin Mustafa Kemal Pasha menolak hal ini dan memberontak bersama rakyat Turki. Dan akhirnya berhasil. Sejak saat itu dia mendapat julukan Ataturk (bapak Turki) dan menghapus khalifah yang sebenarnya sudah tidak punya kekuasaan sejak perjanjian Sevres. Proses penghapusan ini berlangsung beberapa tahun, karena rakyat Turki masih mencintai khalifahnya. Sedangkan Ataturk merasa dia yang berjasa untuk bangsa Turki. Cukup worth it mengetahui sejarah Turki di sini dengan diorama spektakuler yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Dari Anitkabir ini bisa melihat pemandangan kota Ankara, karena posisinya ada di bukit. Taman jalan akses ke sini juga ditanami bunga yang cantik dan menarik. Kami sempat menyaksikan upacara penggantian tentara penjaga pada jam 3.30 sore. Dua setengah jam di sini, kami balik lagi dengan arah sebaliknya. Bus 442 yang ke bandara posisinya ada di seberang posisi datang tadi. Perjalanan selama 1 jam melalui kawasan modern yang mewah dengan apartemen dan masjid baru yang megah, ada foto presiden Erdogan pula, dan kami tiba di bandara pas jam 6 malam. Penjagaan sangat ketat di semua bandara, ada tank dan pemeriksaan berlapis, mengingat posisi dan beberapa kejadian sebelumnya.

Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg

Karena sudah check in online dan cetak tiket sejak di Istanbul tadi, kami langsung ke mushola untuk sholat, lalu masuk ruang tunggu 110 dimana Pegasus akan mengantarkan kami ke Istanbul malam ini.

Kami sudah pesan meatball dan chicken schnitzel. Rasanya super mantap, seperti masakan Indonesia. Bumbunya sangat terasa. Tertulis di kemasannya ada tulisan Do&Co Turkish, ini katering yang juga melayani Turkish Airlines dan Austrian Air. Selain menu utama, dilengkapi juga dengan roti/biskuit, salad dan puding. Chicken schnitzel dilengkapi setengah jeruk lemon, sedangkan meatbal dilengkapi minyak zaitun dan kemasan botol kaca mini. Menarik. Penerbangan yang seharusnya 1 jam ini bertambah 15 menit karena harus berputar menunggu giliran. Begitu mendarat di Sabiha Gokcen kami bisa segera keluar, karena tak ada bagasi. Untuk balik ke Kadikoy kami naik bus Havatas 10 TL, dan berhenti di beberapa tempat. Setengah ngantuk, sempat kepikiran serasa naik bus DAMRI bandara kalau di Jakarta.

aktual kofte. makanan terbaik di
aktual kofte. makanan terbaik di
taman-gantung-istanbul
chicken schitzel yang uenak
chicken schitzel yang uenak

Dari Kadikoy kami lanjut naik fery ke Karakoy, karena jam 11 malam sudah tidak ada yang ke Eminonu. Tak masalah, Karakoy dan Eminonu hanya terpisah oleh jembatan Galata, posisi stasiun juga berurutan (Setelah Karakoy adalah Eminonu). Dari stasiun Karakoy kami naik tram turun di Gulhane. Sholat lalu istirahat. Lelah sekali perjalanan ngebut hari ini. Setidaknya kami tahu kota Ankara, Museum Ataturk, dan bandara Sabiha Gokcen.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Turki 2016 (10) : Ke Miniaturk, Panorama 1453, Gulhane Park, Makan Balik Ekmek, dan Spice Bazaar

08 Selasa Nov 2016

Posted by pengingat in Istanbul, Tips, Turki, Wisata

≈ 2 Komentar

Tag

Balik Ekmek, Chora Museum, eminonu, gulhane park, Istanbul, jalan jalan ke istanbul, Mihrimah Mosque, miniaturk, museum Pos Turki, Panorama 1453 Museum, prangko dari Turki ke Indonesia, Spice Bazaar, Tips Jalan Jalan ke Turki


Senin, 7 Nopember 2016

Setelah balik ke Istanbul kemarin, ada sejumlah tempat yang ingin kami kunjungi. Poster dari Turki Airlines menggambarkan tempat “penting” untuk dikunjungi.

peta wisata dari Turkish Airlines

Pertama ke kantor pos besar, untuk kirim kartu pos yang saya beli di hotel seharga 0.5 TL (2100 Rupiah)/lembar. Prangko untuk ke Indonesia adalah 3.2 TL (13 ribu Rupiah). Di sini kami juga mampir ke museum pos, berisi sejarah pengiriman pos Turki dari zaman khalifah Turki Usmani hingga Republik. Dari brosur museum dijelaskan bahwa ada 3 bagian di museum ini : 1. Bagian Pos : layanan pos Turki dimulai pada 23 Oktober 1840. Transportasi menggunakan unta dan kuda. Tukang pos waktu itu disebut Postman Tatar (postrider).2. Bagian Telegram : dimulai 9 September 1855 dan dipamerkan bermacam alat yang digunakan dalam perang tersebut, aneka sandi morse dan lainya yang bertransformasi menjadi alat modern.3. Bagian Prangko : prangko pertama Turki terbit tahun 1863 oleh Agah Efendi. Prangko berperan sebagai duta budaya bangsa kepada dunia. Museum pos ini juga menyimpan koleksi prangko penting, dan untuk mengunjunginya gratis. Lokasi ada di sayap kanan gedung pos besar Istanbul.

museum-pos

brosur museum pos

museum-pos

museum pos turki

Berikutnya adalah mengunjungi Miniaturk. Dari kantor pos besar jalan kaki belok kiri, ke arah Sirkeci lalu belok kiri lagi ke arah Eminonu, dari Eminonu menyeberang jalan ke arah terminal bus Eminonu. Dari sini kita bisa melihat masjid Sulaymaniye yang legendaris itu, spice bazaar, Yeni Camii yang sedang direnovasi, serta area Kadikoy/Beyoglu yang ditandai dengan Galata Tower.

kadikoy-dari-eminonu

memandang galata tower di kadikoy dari eminonu

spice-bazaar

sedang ada renovasi

masjid-sulaymaniye

masjid sulaiman

Kami naik bus no 47 rute Eminonu-Yesilpanar, turun di halte Miniaturk . Untuk masuk bayar 10 TL. Di tempat ini ada miniatur bangunan yang ada di Turki dan bekas wilayah Turki Usmani. Total ada 116 miniatur, terdiri dari 50 miniatur di Anatolia, 54 miniatur bangunan di Istanbul, dan 12 miniatur di luar Turki pada skala 1:25. Cukup luas dan menarik. Tempat luar ruang (outdoor). Sangat cocok untuk anak-anak dan orang yang penasaran karena tidak sempat ke lokasi bangunan aslinya. Keren karena detil serupa aslinya.Di sini kami makan siang bekal nasi yang kami masak di hotel beserta simit dan apel. Selain miniatur ada juga taman bermain, labirin, bioskop, simulator, model mobil dan tentu saja tempat makan beserta fasilitas penunjang lain seperti masjid dan toilet. 

brosur-miniaturk2

miniaturk

brosur-miniaturk

brosur

miniaturk

dolmabahce

dolmabahce

miniaturk5miniaturk1

Jpeg

bekal makanan ala indonesia dan turki

miniaturk2

sumela-monastery

sumela-monastery

miniaturk3

miniatur stadion

dome-of-rock

dome of rock di palestina

zeus-altar

altar zeus

miniaturk4

anitkabir ataturk musoleum

Dari sini kami naik bus 41ST Seyrantepe-Topkapi, turun di halte Edirnekapi, mengunjungi Masjid Mihrimah Sultan dan Gereja Chora. Kedua bangunan ini berada di dalam benteng kota Istanbul yang dibangun kaisar Theodosius 2. Masuk masjid Mihrimah gratis, sedangkan museum Chora berbayar 30 TL, tapi tak perlu bayar lagi kalau punya kartu Museum Pass. Masjid Mihrimah Sultan adalah masjid yang didesain arsitek Mimar Sinan atas perintah sultan Sulaiman sebagai hadiah untuk putri kesayangannya, putri Mihrimah. Dibangun antara tahun 1562-1565. Dengan banyak kaca, membuat masjid ini merupakan bangunan karya Mimar Sinan yang paling bercahaya. Museum Chora adalah bekas gereja yang dibangun pada abad ke 5 sesudah masehi, kemudian jadi masjid pada tahun 1503 dan akhirnya jadi museum setelah direstorasi tahun 1948. Kelebihannya adalah adanya mosaic dan frescoes lukisan kisah Yesus di kitab Injil yang dilukis antara 1315-1321. Di sinilah security museum bisa langsung menebak dengan tepat bahwa kami orang Indonesia (ditempat lain kami ditebak orang China, India, Jepang, Korea, Malaysia). Di sekitar museum juga terdapat restoran, toko souvenir dan rumah kuno Turki.

interior-mihrimah-sultan2

interior masjid ihrimah

exterior-mihrimah-sultan

eksterior masjid mihriah putri sultan

interior-mihrimah-sultan

langit langit masjid mihrimah

merpati

merpati di halaman masjid mihrimah

rumah-dkt-choraluar-chorachora-souvenirchora-cafechora-4chora-2chora-1

Dari Chora kami jalan lagi ke arah stasiun tramway Edirnekapi yang ada di bawah tanah. Besar dan keren. Tapi cukup melelahkan menemukan tempat ini. Dari sini kami lanjut ke Topkapi yang merupakan stasiun terakhir rute tram. Di sini kami masuk ke halaman luas dan cantik Panorama 1453 yang berisi audiovisual perebutan Istanbul Byzantium. Kami tidak masuk, tapi mozaik yang ada di dinding menggambarkan isi bangunan.

Jpeg

di depan museum panorama 1453

perempatan-edirnekapi

perempatan edirnekapi di mana di sini tempat penaklukan istanbul

stasiun-edirnekapi

tram di stasiun edirnekapi

dalam-metro

suasana dalam metro

Dari sini kami lanjutkan perjalanan ke taman Gulhane, naik tram dari stasiun/halte Topkapi, melintasi 10 stasiun. Banyak pemandangan menarik daerah yang kami lewati. Kami turun di stasiun tram Gulhane. Oh ya, tram dalam bahasa Turki adalah tren. Gulhane adalah taman yang sangat luas Dengan pohon-pohon berusia 100 tahun lebih. Di sini juga ada taman tanaman obat yang diresepkan oleh pakar kedokteran Islam : Ibnu Sina. Tempat yang cocok untuk istirahat atau sekedar berfoto.

toko-bunga

penjual bunga pinggir jalan

ibnu-sina

taman obat ibnu sina

gulhane-park

taman gulhane

Dari Gulhane ke hotel dekat saja, sekitar 100 meter dari pintu taman. Kami istirahat sebentar. Jalan kembali melalui trotoar pinggir tram sampailah tiba di Eminonu. Oh ya, kami mampir beli es krim Wall’s yang di Turki namanya Algida, rasa susu cinnamon/kayu manis. Tekstur nya cenderung seperti gelato. Dan kami juga beli kacang campur almond, mete dll. Di Eminonu kami cari tempat makan roti ikan -balik ekmek yang masaknya di atas perahu. Seporsi 8 Lira. Rasanya lumayan gurih, namun tak se-spektakuler bayangan saya, agak amis dan basah. Kebetulan kami bawa sambal sachet dari Indonesia, rasa nya jadi lebih enak.

Jpeg

balik ekmek

Jpeg

suasana di kios balik ekmek

Kenyang makan roti yang ditengahnya ditaruh ikan panggang, kami lanjut jalan ke Spice Market yang ada di seberang melalui underpass. Sama seperti di Indonesia di underpass ini banyak orang jualan di sini, ada mainan anak, cover hp dll. Bedanya di sini yang jual bule. Berlanjut ke Spice Market, ternyata indah dengan lampu gemerlapnya. Barang yang dijual seputar oleh oleh yang ditata rapi. Lebih bagus di sini daripada di Bangkok. Lalu menukar sebagian USD dan  EUR menjadi 500 TL. selisih dengan kurs xe.com hanya 3.48 TL (0.75%) lebih sedikit. Didekatnya kami menemukan kerudung sutra/silk  scarf bagus harga 15 TL dan 5 TL. Selain itu kami ditebak orang Malaysia dan ditawari untuk memesan jas. Beres dari Spice Bazaar kami jalan kaki pulang ke hotel yang cukup dekat, hanya 10 menit jalan kaki santai.

Biaya hari ke 10 :

  • Kartu pos 4×0.5 TL = 2 TL (8.2k Rupiah)
  • Prangko ke Indonesia 4×3.2= 12.8 TL (52 k Rupiah)
  • Museum Pos = Free
  • Snack & es krim 6 TL (25k Rupiah)
  • Bus Eminonu-Miniaturk = 2×2.15 TL =4.3 TL (18k Rupiah)
  • Tiket Miniaturk = 2×10 TL = 20 TL (82k Rupiah)
  • Bis Miniaturk-Edirnekapi = 4.3 TL(18k Rupiah)
  • Masjid Mihrimah Sultan = Free
  • Chora Museum = 2×30 TL=60 TL (include Museum Card)
  • Tram Edirnekapi-Topkapi = 4.3 TL (18k Rupiah)
  • Panorama 1453 = tidak masuk, hanya foto di luar
  • Tram Topkapi-Gulhane = 4.3 Tl (18k Rupiah)
  • Beli pasmina & kerudung (rata2 10 TL) di sekitar Spice Market
  • Makan balik ekmek = 8 TL (38k Rupiah)————————————————————————————————————Total = Rp 287.2k


Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Turki 2016 (9) : Selcuk-Izmir-Istanbul, Naik Turkish Airlines, ke Ortakoy dan Taksim

07 Senin Nov 2016

Posted by pengingat in Hotel, Islam, Istanbul, Kuliner, Tips, Turki, Turkish Airlines, Wisata

≈ 5 Komentar

Tag

Adnan Menderes airport, Anadolujet, classic tramway, eminonu, galata tower, gulhane, gulhane park, hagia sophia, havatas, istiklal caddesi, kadikoy, karakoy, masjid biru, masjid ortakoy, pengalaman naik Turkish Airlines, sabiha gokcen airport, sirkeci, sultanahmet, Tips Jalan Jalan ke Turki, topkapi


Minggu, 6 Nopember 2016

Setelah hampir sepekan berputar di pedesaan Turki, akhirnya kami balik ke Istanbul. Saya sempat telpon ke Indonesia selama 20 menit menggunakan aplikasi WhatsApp. Kami check out jam 8 pagi, atau lebih cepat 30 menit dari jadwal sarapan hostel ini. Tak terlalu jadi masalah, karena kami sudah bikin mie Cup Nudo + mie gelas. Dan juga simit kemarin sore simit itu roti khas Turki seperti roti umumnya namun dibentuk lingkaran dengan permukaan diolesi mentega dan ditaburi wijen. Ada yang manis, asin atau plain, tergantung keberuntungan kita ketemu penjual simit apa. Yang pasti harum menteganya itu bikin kangen. Harganya murah 1-3 TL tergantung dimana kita beli. Kalau di daerah, pinggir Istanbul-Kabatas 1 TL, di Eminonu/Sultanahmet/Taksim 1,25 TL, di toko Simit Sarayi 3 TL. Dari hotel ke stasiun Selcuk sangat dekat, sekitar 100 meter. Tiket menuju stasiun Adnan Menderes harganya 5TL. Berada di selatan Izmir, kota terbesar ke tiga di Turki setelah Istanbul dan Ankara, dan kota ini sempat menjadi wilayah Yunani saat Turki kalah perang melawan sekutu, namun akhirnya bisa direbut kembali oleh nasionalis Turki yang dipimpin Mustafa Kemal Ataturk. Sepanjang jalan kami melihat kebun jeruk, peach dan delima yang sedang berbuah. Di jalan umum pun berbuah. Tak mengherankan jus buah 1 liter di sini hanya 2,5 TL atau 10 ribu Rupiah saja, kalau di Indonesia jus se liter sekitar 25 ribu Rupiah. Stasiun kereta api di sini terbuka, tak ada pengamanan seperti bandara, orang keluar masuk stasiun bebas, hanya sekali ada pemeriksaan di dalam kereta. Tiap gerbong hanya satu orang jualan simit dan ayran, tapi tertib dan tidak mengganggu penumpang.

jus-10-ribuan

jus 1 liter hanya 2,5TL (10 ribu Rupiah)

jadwal-kereta-api2

jadwal kereta

tiket-dan-stasiun-selcuk

tiket dan stasiun selcuk

jadwal-kereta-api

jadwal kereta

dapur

dapur umum

origin-of-indonesia

buatan Indonesia

tcdd-selcuk-adnan-menderes

kereta api selcuk-adnan menderes

Jpeg

jeruk pinggir rel

common-room

ruang bersama

Dari Izmir Adnan Menderes ke Sabiha Gokcen Istanbul (SAW) kami naik pesawat Turkish Airlines “yang asli”, mengingat sebelumnya dari SAW ke Kayseri kami naik anak perusahaan Turkish Airlines yaitu Anadolu Jet, semacam Citilink nya Garuda Indonesia. Tapi sebenarnya hampir sama saja, AVOD nya cuma model gantung di atas, yang kelas bisnis kursinya sama dengan yang ekonomi, cuma bedanya, kursi tengah ditaruh meja makan. Anadolu Jet menyediakan roti burger dan minum gratis ke penumpang, sedangkan Turkish Airlines ternyata sama saja, bedanya cuma rotinya lebih besar, hangat dan ada tulisan Do&Co, brand restoran udara elit untuk beberapa maskapai. Di sini kami menemukan wajah-wajah anak Turki seperti di patung Yunani, mungkin mereka penduduk asli area ini yang memang banyak ditemukan patung Yunani.

check-in-turkish-airlines

antri check in

Jpeg

anak turki

in-turkish-airlines

di dalam pesawat turkish air 737-800

turkish-airlines-yang-akan-kami-tumpangi

pemandangan dari dalam ruang tunggu bandara adnan menderes izmir

sajian-turkish-airlines

majalah, sandwich, kopi susu

interior-izmir-adnan-menderes-airport

interior bandara izmir

Dari SAW menuju Sultanahmet kami naik bus kota E10 ke Kadikoy, tarifnya 4,3 TL memotong deposit Istanbulkart. Lebih murah dari Havatas yang 10 TL yang harus bayar cash. Cuma karena bis kota ini berhenti lebih dari 10 halte, lama perjalanan sampai Kadikoy 1,5 jam. Kalau pakai Havatas 1 jam. Dari Kadikoy lanjut fery Sehir Hatlari ke Eminonu. Fery ini punya pemerintah sehingga bisa bayar pakai Istanbulkart dengan tari diskon 2.15 TL/orang. Kami sempat abadikan foto stasiun Haydarpasa yang dulu sangat sibuk melayani kereta sampai ke Arab dan Iran, kini hanya melayani dalam negeri. Dan juga kami bisa melihat dari dekat kesibukan selat Bosphorus yang merupakan jalur kapal yang mengikuti hukum laut internasional. Dari pelabuhan ke halte tram Eminonu bisa ditempuh dengan jalan kaki karena dekat, sedangkan dari  halte Eminonu kami naik tram melewati Sirkeci dan akhirnya turun di halte Gulhane, dari sini kami melangkah 100 meter menyusuri jalan Ebusuud menuju hotel Erboy. Kondisi hotel ini cukup bagus dan posisinya strategis, dan saya rasa setara dengan tarif normalnya yang sekitar 550 ribu Rupiah/malam, bisa dapat lebih murah jika sesekali memeriksa harga promo di booking.com dsb. Resepsionis menerima dengan baik, memberikan informasi dan paket tour yang ada di Istanbul. Kami dapat kamar di lantai 4. Kamar berkarpet lama, namun bersih, AC Sentral. Kami istirahat sejam di sini sambil menikmati anggur murah (0,5TL~2100 Rupiah/kg) nan manis yang kami beli di pasar Selcuk kemarin sore.

stasiun-haydarpasa-dari-jauh

Stasiun Haydarpasha, dulu sampai India sebelum menyeberang ke Eropa

kamar-erboy

kamar hotel erboy

di-tengah-selat-bosphorus

di tengah selat bosphorus

anggur-05-tl-2rb-rupiah

anggur turki yang murah, setengah lira atau 2 ribu rupiah

Setelah Maghrib kami jalan lagi, naik tram dari Gulhane ke arah Kabatas, di sini top up Istanbulkart dan beli 3 roti yang berbeda termasuk 1 simit. Lanjut bus no 22 rute Kabatas-Istinye Dereici, turun  ke masjid Ortakoy melalui stadion Besiktas. Pemandangan masjid bergaya neo-Barok yang dibangun era sultan Abdulmecit 1 tahun 1854-1856 ini sangat cantik ditambah backgroundnya jembatan yang berlampu merah. Kami makan kumpir , yaitu kentang besar yang dibelah, diberi keju mozzarella dan diberi topping yang kita inginkan. Campur/mix juga boleh. Harganya 15 TL. Sejam di Ortakoy kami naik bus lagi ke arah Taksim. Di sini kami naik tram kuno, melalui pertokoan modern sepanjang lebih dari 1 km di jalan Istiklal caddesi, yang merupakan jalan utama untuk belanja di Istanbul dan juga kafe2 terkenal berada. Lalu jalan menurun melewati Galata Tower dan akhirnya tiba di tram Karakoy. Jalan jalan di Taksim, Istiklal dan Galata waktu malam agak menyeramkan, bukan karena hantu, tapi banyaknya orang berwajah kurang bersahabat yang lekat kehidupan malam serta beberapa bagian jalanan yang remang-remang. Sebaiknya ke sini siang saja. Kami juga menemukan tukang sol sepatu yang sengaja menjatuhkan sikat sepatu, kemudian minta uang (model SCAM yang pernah dibahas para traveller). Lalu kami pulang ke Gulhane. Jam 9 malam masih ramai orang memancing di jembatan Galata. Oh ya, untuk pilih bus kami terbantu sekali dengan aplikasi Android : Mobiett, yang merupakan dinas transportasi kota Istanbul.

Jpeg

pilihan topping kumpir

Jpeg

menengok taksim

Jpeg

kumpir

classic-tram

didalam tram klasik

Jpeg

galata tower yang terkenal itu

Jpeg

masjid ortakoy di malam hari

Biaya hari ke-9 :

  • Kereta api Selcuk-Adnan Menderes = 2×5 TL= 10 TL =42k Rupiah
  • Turkish Airlines Izmir-Istanbul = 2*89 TL = 178 TL = 720k Rupiah
  • Bus SAW-Kadikoy = 2*4.3TL=8.6 TL = 36k Rupiah
  • Feri Kadikoy-Eminonu = 2*2.15=4.3 TL= 18k Rupiah
  • Tram Eminonu-Gulhane = 18k Rupiah
  • Tram Gulhane-Kabatas = 18k Rupiah
  • Bus Kabatas-Ortakoy = 18k Rupiah
  • Bus Ortakoy-Taksim = 18k Rupiah
  • Tram Istiklal = 18k Rupiah
  • Tram Karakoy-Gulhane = 18k Rupiah
  • Kumpir = 15TL (62k Rupiah)———————————————————————————————————————Total 968k Rupiah

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Turki 2016 (4): Masjid Biru, Hagia Sophia, Museum Arkeologi, Lalu Terbang ke Cappadocia

02 Rabu Nov 2016

Posted by pengingat in Anadolujet, Istanbul, Tips, Turkish Airlines, Wisata

≈ 3 Komentar

Tag

Anadolujet, Blue Mosque, eminonu, esra sultan petrol, Goreme, goreme jasmine house, hagia sophia, havatas, Kayseri, museum Arkeologi, pengalaman naik Anadolujet, sabiha gokcen airport, shuttle kayseri goreme, sultanahmet, urgup


Selasa, 1 Nopember 2016

Setelah nyenyak tidur semalaman, kami sholat subuh, mandi, masak nasi pakai magic jar mini, mengagumi pemandangan tugu dan masjid biru yang menjulang, hijaunya taman dan meriahnya burung berkicau dan beterbangan dari dalam kamar,

pemandangan-setelah-subuh-dari-kamar-104-esra-hotel

pagi di sultanahmet

dan setelah itu jalan ke seberang hotel yang merupakan komplek hippodrome dimana selain ada tugu German Fountain, yang diberikan kaisar Jerman-Wilhelm 2 kepada sultan Abdul Hamid 2 pada 27 Januari 1901 sebagai lambang persahabatan Jerman dengan Turki.

german-fountain

German Fountain

ada juga obelisk Mesir, obelisk Theodisius, dan tugu Serpentine Column. Tadinya merupakan bagian tengah dari stadion Hippodrome berkapasitas 100 ribu orang yang dibangun pada abad ketiga oleh kaisar Septimus Severus. Obelisk Mesir, Obelisk Theosidius yang dibuat tahun 1500 tahun sebelum masehi dibawa dari Luxor Mesir oleh Theodisius.

obelisk-theodisius

obelisk Theodisius dan Serpentine Column

Tugu Serpentine Column yang dibuat tahun 479 sebelum masehi diambil dari kuil Apollo di Delphi Yunani. Sebenarnya di sini ada 4 patung kuda dari perunggu, namun dijarah saat perang salib tahun 1204 dan kini berada di katedral St. Mark Venesia.

Di tepi hippodrome ada  masjid biru dan museum seni Islam dan Turki. Kami kunjungi masjid ini itu, sedangkan museum seni Islam dan Turki belum sempat kami kunjungi karena belum buka (baru kami kunjungi pada hari ke 12)

blue-mosque-outside

tampak luar masjid biru

blue-mosque-inside

tampak dalam masjid biru

Masjid biru mulai dibangun pada tahun 1609 oleh Sultanahmet untuk menunjukkan supremasi Islam yang telah berkuasa di Istanbul, maka masjid ini dibangun berhadapan dengan Hagia Sophia dan berada di bekas bangunan kerajaan Byzantium. Pintu masuk untuk turis dari lapangan Sultanahmet, tidak melalui gerbang utama untuk jemaah masjid. Kubah utama berdiameter 23.5 meter, tinggi 43 meter. Disangga 4 tiang berdiameter 5 meter. Ada 6 menara. Yang menarik lainnya di masjid ini ada tempat sembahyang khusus sultan, karpet yang tebal, ada mimbar dan mihrab, tempat wudhu, halaman tengah dan dihias 20.143 keramik Iznik dalam 70 model yang cantik.

Lapangan yang benar-benar luas dan menawan. Beberapa kali kami ketemu kucing yang gemuk dan lucu, tapi tidak menoleh ketika dipanggil “pussss”, entahlah manggilnya apa, awal mulanya berontak kalau dipegang, setelah dibelai malah mengikuti langkah kami.

senengnya-ketemu-kucing

senengnya ketemu kucing

Orang sini kelihatannya pecinta binatang, di hotel tempat kami menginap pun di depan pintu disediakan makanan buat kucing liar yang melintas. Usai jalan, jam 9 kami balik ke hotel untuk sarapan. Tapi kami mampir dulu di toko milik hotel untuk beli SIM Card Turkcell 100 Lira yang berisi 4 GB, 500 menit kuota telpon lokal dan 1000 SMS, berlaku sebulan. Mahal, tetapi setelah saya amati, masih lebih murah (1/4 nya) daripada beli paket roaming Telkomsel (ini sudah paling murah dibanding operator lain dari Indonesia) yang isinya serupa, dengan masa pakai hanya 7 hari. Sarapan di hotel ini lumayan enak, ada 2 macam zaitun, hijau dan hitam, ada roti tawar, ada conflake dan susu, serta 7 macam selai dalam kemasan kecil yang kami coba semua, ada rasa strawberry, blueberry, peach, aprikot, cherry, keju oles yang yummy, butter. Selainya encer seperti saus.

esra-sultan-hotel-breakfast

sarapan di esra sultan hotel

Mendekati jam 10 makanan mulai dibereskan oleh ibu penjaga nya. Pemandangan dari sini-lantai paling atas yang mereka sebut teras-sangat bagus, bahkan selat Bosphorus terlihat dari sini.

pemandangan-dari-teras-esra-sultan-hotel

pemandangan dari kafe esra sultan hotel

Lalu membereskan bawaan, check out dan menitipkan koper dan tas sampai jam 2 siang sebelum melanjutkan perjalanan ke Cappadocia malam harinya.

Kami menuju Haghia Sophia yang mudah ditempuh dengan jalan kaki. Beli air 1,5 l seharga 1,5 Lira. Berfoto di dekat air mancur dengan latar belakang Masjid Biru dan Hagia Sophia, Big Bus juga punya pemberhentian di sini. Big Bus adalah semacam hop on hop off dengan harga 35 Euro (500 ribu Rupiah) berlaku untuk 24 jam, kadang kalau promo bonus 24 jam berikutnya juga, cocok buat yang punya waktu terbatas mengunjungi semua tempat utama tanpa harus berganti moda transportasi.

big-bus-istanbul

tempat mangkal big bus istanbul

Udara awal November ini terasa dingin, sekitar 9 derajat, semilir nya bisa membuat kami menggigil. Sebaiknya pakai jaket tebal dan long john saat pra musim dingin ini. Untuk masuk Hagia Sophia bisa bayar langsung 40 Lira, atau pakai kartu museum. Untuk turis, ada kartu 5 hari seharga 85 Lira untuk mengunjungi museum utama di Istanbul. Kami membeli kartu yang berlaku 15 hari seharga 185 Lira, karena kami akan mengunjungi kota lain yang tercover kartu ini. Untuk warga dan permanent resident Turki ada pula kartu lain yang harganya jauh lebih murah.

Hagia Sophia arti dalam bahasa Inggris nya Holy Wisdom. Kurang lebih berarti kebijakan suci. Tempat yang dibangun tahun 537 masehi di era kaisar Justinian 1 ini memang luar biasa, bikin mata berkaca-kaca, betapa hebat kuasa Allah SWT, peninggalan 2 agama berpadu dalam damai. Ada lukisan indah kelahiran Yesus dan ada tulisan Allah, Muhammad dan para sahabatnya. Tahun 1453 masehi gereja ini diubah menjadi masjid, dan pada 1935 diubah menjadi museum. Kubah berdiameter 32 meter tinggi 52 meter di atas tanah. Dengan 40 tulang pancang. Pernah rusak ketika gempa tahun 1558. Kaligrafi Islam muncul saat diubah menjadi masjid, sedangkan mosaic Yesus ditutup. Baru dibuka kembali pada 1930. Bangunan ini dikatakan sebagai salah satu pencapaian tertinggi dalam arsitektur zaman itu, sampai-sampai  kaisar Justinian 1 berujar “Glory to God who has thought me worthy to finish this work. Solomon, i have outdone you”.

hagia-sophia

interior hagia sophia

Sekitar jam 12.30 kami keluar Hagia Sophia, melanjutkan perjalanan ke museum Arkeologi yang dapat ditempuh melalui trotoar di samping jalur tram, persis disamping Gulhane Park. Museum ini menyimpan peninggalan sejarah sejak tahun 7 ribu sebelum Masehi hingga zaman Khalifah Usmani dan Republik Turki. Banyak sekali koleksinya. Di sini kami bertahan 1 jam buat melihat sepintas, dan berhenti untuk membaca beberapa keterangan koleksinya. Ada tiga bagian museum ini, yaitu : bagian utama, tiled pavilion dan ancient orient. Terdiri dari 4 lantai. Tiket masuknya 20 TL, dan kami tidak perlu bayar lagi karena tinggal tempel kartu Museum di card reader gate masuk museum. Kami bertemu mahasiswa/mahasiswi yang semuanya cakep dan mancung yang sedang observasi di tempat ini. Sampai istri yang hidungnya mancung untuk ukuran Indonesia, merasa paling pesek. Aktor dan artis terganteng/tercantik di Indonesia sepertinya wajah pasaran di sini. Oh ya, di sini juga ada Alexander Sarcophagus yaitu kotak mayat Abdalonymus of Sidon yang bagian luarnya berukir kemenangan Alexander the Great dalam perang melawan Persia dalam pertempuran Issus tahun 333 sebelum masehi.

archeology-museum

salah satu sudut museum arkeologi

Pukul 13.45 kami keluar gate Museum, jalan balik ke hotel, melewati Yerebatan Sarnici/Basillica Cistern, kolam penampungan air bawah tanah yang juga muncul di final film novel Inferno terbaru. Ada 1001 tiang penyangga bawah tanah tempat ini. Sempat juga beli chesnut 100 gram 5 TL, isinya 8 biji chesnut. Ada juga jagung bakar 2TL, kami tak tertarik karena di Indonesia juga banyak. Sampai hotel jam 2 siang dan kami mengambil barang bawaan kami.

yerebatan-sarnici

loket tiket masuk yerebatan sarnici atau basillica cistern

beli-chesnut

beli chesnut yang enak dimakan hangat

Dari hotel kami naik tram dari halte Sultanahmet ke halte Eminonu, lanjut naik ferry Sehir Hatlari ke Kadikoy yang tempat pemberangkatan dan kepulangannya ada di ujung paling kiri dekat jembatan. Pembayaran selain cash bisa juga pakai Istanbulkart. Perjalanan 20 menit dengan Fery yang stabil/tidak berguncang. Ada seniman mengamen dengan alat musik Turki dan suara merdu menyanyikan semacam gurindam abad pertengahan. Sesampai Kadikoy saya sempat mampir ke tourist information center untuk bertanya mengenai bus Havatas ke Bandara Sabiha Gokcen. Ternyata hanya 50 meter dari situ. Ongkos ke Sabiha Gokcen 10 TL, waktu tempuh 1 jam.

di-dalam-bus-havatas

di dalam bus havatas

Sabiha Gokcen Airport merupakan bandara yang terhitung baru, dengan desain modern dan fasilitas yang baik. Kami check in dan drop bagasi di deretan H dimana di situ petugas Anadolu Jet berada. Sesudah itu kami sholat, dan masuk ke ruang tunggu yang modelnya mirip bandara Ngurah Rai Denpasar. Pesawat berangkat dan tiba tepat waktu. Meski cukup murah, berdua tak sampai 500 ribu, untuk penerbangan ini diberikan pilihan snack antara lain burger keju, dan 2 roti lain, diberikan juga pilihan minuman apakah teh, kopi atau air gelas. Pesawatnya baru, tipe Boeing 737-800 dengan jarak antar kursi lebar, menyesuaikan dengan ukuran orang Turki yang rata-rata tinggi.

pesawat anadolu
pesawat anadolu
meal anadolu
meal anadolu
check in anadolu (grup turkish airlines)
check in anadolu (grup turkish airlines)

Kami mendarat di bandara Erkilet, Kayseri. Bandara kecil serupa bandara Husein Sastranegara. Di depan pintu ketibaan sudah ada penjemput yang membawa kertas bertuliskan nama saya, lalu membawa kami ke mobil shuttle Mercedes-Benz. Total ada 4 penumpang atau tak sampai setengah dari kapasitas. Jalan dari Kayseri ke Goreme sangat mulus, serupa jalan tol tapi gratis. Kayseri termasuk kota besar, dengan banyak gedung tinggi untuk rumah susun, dengan jarak antar gedung yang lebar, dipinggir jalan juga banyak ruko, semua kelihatan standar dan rapi, mengingatkan saya dengan Perth dan Jeddah. Sedangkan Goreme adalah kota kecil, kota wisata, seperti Kuta, tetapi bangunnya terstandar rapi. Enak untuk di lihat. Kami juga melewati Urgup, kota wisata juga. Setelah 1,5 jam perjalanan, kami tiba di hostel jam 9.15 malam. Pengelola hostel yang bernama Deniz menyambut kami dengan hangat, men scan kedua paspor kami. Tampaknya di Turki berlaku lapor identitas buat semua tamu penginapan. Lalu kami diantar ke kamar no 3 dengan taman kecil di depannya. Kamar yang cantik lengkap dengan TV, pemanas ruangan, kamar mandi dalam lengkap dengan sabun dan shampoo. Yang paling spektakuler adalah WIFI nya cepat sekali. YouTube tanpa buffer. Tak lama rebahan, tahu-tahu sudah jam 1 malam, kami sholat, tidur lagi.

goreme-jasmine-house-room

tempat tidur goreme jasmine house

Biaya hari ke 4 :

  • Tram Sultanahmet-Eminonu 2×2.15=4,3 TL (17k Rupiah)
  • Beli air+chesnut+buat pengamen = 7,5 TL (31 k Rupiah)
  • Kartu Turkey Museum Card 15 days = 2×185 TL=370 TL (1517 k Rupiah)
  • Hagia Sophia = 2×40= 80 TL (include)
  • Archeological Museum = 2×20=40 TL (include)
  • Fery Eminonu-Kadikoy 2×2.15=4,3 TL (17k Rupiah)
  • Bus Havatas Taksim-Sabiha Gokcen 2×10 TL=20 TL (82k Rupiah)
  • Anadolujet Sabiha Gokcen-Kayseri 2×59 TL = 118 TL (480k Rupiah)
  • Shuttle 2×25 TL=50 TL (210k Rupiah)
  • Hotel Goreme Jasmine House = 22 Euro = (330k Rupiah)———————————————————————————————–Total 2,684 juta Rupiah
38.643056 34.828889

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: