• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Tag Archives: blue mountain

Keliling Sekitar Sydney Pakai Opal Card

02 Kamis Feb 2017

Posted by pengingat in Australia, Sydney, Tips, Wisata

≈ 8 Komentar

Tag

backpacker tours sydney, backpackeran ke sydney, BIG hostel Sydney, blue mountain, Bondi beach, circular Quay, coles Sydney, jalan jalan ke Sydney, katoomba, luna park melbourne, luna park Sydney, makanan halal di Sydney, manly beach, Opal Card, Scenic world blue mountain, Sydney, Sydney bridge, Sydney Central station, Sydney ferry, Sydney Harbour Bridge, Sydney Opera house, Sydney time, sydney tourist attraction, sydney weather, world square Sydney


Rabu, 25 Januari 2017

Hari keempat jalan ke Australia ini, pada pukul 4 pagi terbangun ketika sampai Yass station, dimana jika menurut peta, stasiun ini adalah tempat berganti kereta jika mau ke Canberra, ibukota Australia. Sepanjang jalan memang banyak penumpang yang naik dan turun, tidak hanya Melbourne-Sydney seperti yang saya tempuh. Mungkin juga mereka tinggal di kota-kota yang tidak terjangkau oleh pesawat terbang. Jam 6 penumpang dipersilakan datang ke restorasi buat sarapan. Seperti di Kereta Api Indonesia, sarapan juga harus dipesan/beli. Kakek sebelah saya mengembalikan selimut dan berterimakasih, kemudian ke restorasi. Saya sarapan donat isi strawberry yang lezat. Jam 6, sang kakek turun waktu saya di toilet, dan jam 7.00 kereta sampai di stasiun Central Sydney.

penumpang turun di sydney central
kartu opal
Sydney Central train station

papan informasi stasiun central
brosur mengenai opal card
bapak kereta api australia

Pemandangan stasiun Sydney agak berbeda dengan stasiun Melbourne, kesan kuno, besar seperti stasiun di film Amerika, dan melalui area rawan Redfern yang ada bengkel keretanya. Stasiun Central ini adalah ujung dari NSW Link, mirip stasiun kota, namun masih terhubung ke stasiun lain dalam kota Sydney. Di stasiun ini saya mampir di kios/minimarket Newslink untuk membeli kartu Opal sekalian diisi 20 AUD, dan berhubung langganan roaming Telkomsel habis, saya beli kartu seluler Optus 2 AUD dan isi pulsanya 10 AUD. No problem with Opal, tetapi agak bermasalah dengan kartu Optus. Petugasnya seorang ibu-ibu Chinese kebingungan, minta tolong supervisornya yang mbak-mbak India kasar, dan ternyata sama-sama tidak paham, hanya memperumit masalah. Akhirnya otak-atik sendiri, kebetulan setelah kartu dimasukkan ke handphone, bisa akses internet terbatas ke website Optus, dari situ tahu cara daftar (ID pakai saja no kartu kredit) dan cara isi ulang berikut cara beli paket internetnya. Dengan 12 AUD bisa dapat 1,5 GB berlaku 14 hari. Lebih murah 78% jika dibandingkan roaming Telkomsel yang 2×275 ribu= 550 ribu untuk masa aktif 6 hari dan dapat 1,5 GB. Tahu begitu sejak kedatangan di Melbourne 3 hari yang lalu langsung pakai Optus.

4-kereta-di-sydney
kereta api regional Sydney dan sekitarnya

Setelah membaca panduan dari NSW Rail, ternyata kartu Opal bisa dipakai di kereta api, bus kota, LRT (semacam tram) dan ferry. Maksimum charge/cap per hari adalah 15 AUD untuk Senin-Sabtu, sedangkan hari Minggu max cap is 2.5 AUD. Berhubung Opal saya 15 AUD, sekalian saja buat jalan ke Katoomba di kaki Blue Mountain yang terkenal itu. Saya tap on kartu Opal dan menunggu di jalur yang di tunjukkan di TV, sepi, tak lama kemudian, muncul petugas keturunan Asia Selatan dengan ramah  menginformasikan jalurnya pindah. saya ikuti saja petunjuk petugas ini. Dan ternyata kereta yang ke Katoomba memang pindah jalur. Kereta ini bertingkat, mulai berangkat jam 8:18, melalui belasan stasiun, beberapa yang saya ingat Parramatta yang banyak pekerja asing naik dari sini,Olympic, kemudian Auburn yang ada masjid besar banget yang banyak orang Turki nya. Stasiun dekat Sydney berupa perumahan, kemudian kawasan industri dan akhirnya berangsur-angsur hutan, dan kota/kampung peristirahatan/villa.

sydney olympic aquatic

Perjalanan cukup lama, 2 jam, dan akhirnya jam 10:43 siang berkabut, saya tiba di stasiun Katoomba. Mampir dulu ke toilet stasiun kuno ini, yang ternyata bersih dan modern. Keluar stasiun dengan tap off.

Dari stasiun jalan kaki 100 meter, menunggu di halte depan hotel, bersama puluhan turis dari China. Petunjuk di aplikasi Opal cukup jelas. Ketika bus tiba, ada insiden, seorang ibu-ibu lansia turis China terpeleset saat lari mengejar bus, barangnya terhambur, termasuk handphone nya pecah berantakan, yang paling kasihan itu beberapa giginya patah, karena mulutnya terbentur lantai. Ibu itu pergi bersama suami, anak dan menantu, beserta cucunya yang kemudian mereka mengumpulkan barang yang tercecer. Saat itu memang baru hujan dan ubin depan hotel tempat penumpang menunggu bus, basah. Kami antri masuk bus, tap on. Saya lihat ke ibu tadi,sepanjang jalan menangis tak bersuara, dan anak perempuannya terus membersihkan darah menggunakan tisu. Di three sisters lookout kami turun, tap off. Ibu itu kemudian dibawa ke klinik. Seharusnya di sini tampak 3 batu berjajar, namun karena cuaca berkabut (fog), sama sekali tak terlihat, pandangan terbatas 10 meter saja, saya tengok ke toko souvenir resmi yang cukup lengkap jualannya dan ada diskon 50% untuk kalender 2017. Karena tak banyak yang dilihat, saya naik bus lagi pindah ke scenic world, yang ada wahana kereta menuruni bukit dan kereta kabel untuk melihat pemandangan hutan di bawahnya. Sama saja, bahkan agak lebih pekat. Kecewa, ya sudahlah, saya juga lelah, akhirnya naik bus lagi, balik ke stasiun, mengejar kereta jam 12:14 siang, yang insya Allah sampai Central 2 jam kemudian tiba di stasiun Sydney Central. Jangan lupa tap on saat naik bus/masuk stasiun dan tap off saat turun bus/keluar stasiun, jika tidak ingin kena charge maksimal mingguan 60 AUD. Pemandangan ke kota Sydney sepanjang jalan adalah hutan semacam eukaliptus dan kayu putih, saya tertidur dalam perjalanan yang dingin dan senyap ini. Dan bangun ketika mendekati stasiun Sydney.

Dari stasiun saya jalan kaki 300 meter ke arah BIG Hostel. Bangunan kuno terawat. Saya agak shock karena gaya western yang cukup berbeda dengan Europa Hostel Melbourne yang saya inapi sebelumnya. Di sini saya check in, bayar 69 AUD + deposit 20 AUD+ AUD 2 charge kartu kredit. Setelah  dapat kunci akses kamar dan pintu masuk hostel saat malam hari, 1 bungkus bantal, 2 bed sheet/cover. Ketika masuk kamar 103, ternyata kamar cukup luas, terdiri dari 8 ranjang. Penghuninya mayoritas mahasiswa bule Perancis yang sedang kerja/Working Holiday Visa membongkar George Street. Perawakannya kekar, dan mirip-mirip aktor Ridho Roma, Tom Cruise, Daniel Craig (James Bond) dan sebangsanya. Namun kebanyakan yang tak lancar bahasa Inggris. Australia ternyata jadi tempat merantau bule Eropa. Setelah istirahat sebentar dan mandi, akhirnya berangkat lagi. Namun sebelumnya saya bikin kopi dulu di dapur hostel, sambil nonton TV di sofa hostel yang nyaman. Kopi, teh, gula, air panas, tersedia di sini. Perlengkapan dapur seperti kompor gas, oven, microwave, gelas, piring, sendok, garpu, bisa digunakan kapan saja dan harus dicuci sendiri setelah pakai. ada peringatan, barangsiapa yang tidak mau mencuci sendiri, deposit 20 AUD akan hangus.

Jalan kaki 200 meter menyusuri jalan Elizabeth, lalu masuk stasiun Museum, tap on, masuk platform, naik kereta ke arah Circular Quay, setelah sampai, keluar stasiun, tap off. Tampak pemandangan laut. Saya naik ferry ke arah pantai Manly. Sebelum masuk ferry tap on dulu. Pemandangan spektakuler, mulai Opera House, Sydney Brigde, Botanic Garden, hingga akhirnya Manly. Di tempuh 30 menit, dengan ferry yang tenang (tidak berisik dan oleng). Di Manly banyak kafe, restoran. Supermarket Coles, Aldi, KFC dll tersedia lengkap di kawasan yang cantik ini. Untuk ke pantai Manly, dari jetty ferry perlu jalan kaki 500 meter. Pemandangan cukup cantik, mirip pantai Patong di Thailand. Banyak orang yang selesai berjemur, dan saat itu sudah sore, kemudian mandi di shower terbuka yang tersedia. Juga tampak ada yang masih ikut lomba selancar yang diikuti puluhan remaja. Tampak juga rombongan turis berjilbab sedang melihat pantai. Kemudian saya balik ke jetty ferry untuk kembali ke Circular Quay. Di Manly tak perlu top off dan top on, karena dihitungnya sekalian balik di Circular Quay/tak ada transportasi umum selain ferry penghubung antar dua tempat ini. Banyak penumpang termasuk saya,  duduk di depan kemudi,  foto foto. Pasangan di depan saya dengan cueknya berciuman hot dan bermesraan di depan penumpang lain,  termasuk anak anak. Sekitar jam 6 sore, tiba di Circular Quay, naik ferry lagi ke Milson Point,  dimana ada Luna Park.  Karena wahana ini sedang tutup,  setelah berfoto,  saya naik kereta ke  Central dan dari Central saya naik LRT. LRT ini melalui Townhall, Haymarket, Convention, Exhibition, Casino dan Fishmarket. Tadinya saya mau lihat fishmarket, tapi nyasar. dan ternyata fishmarket sudah tutup jam 4 sore tadi. Ya sudah balik lagi saja. Ada kejadian bapak-bapak Chinese ber jas di samping saya mem foto tanpa izin 2 cewek remaja bule yang berpakaian super seksi, dan ketahuan 3 cewek negro. Saya menoleh ke bapak itu, dan ternyata memang sedang berusaha mengalihkan mode foto ke mode lain. Bapak itu tak mengaku, dan akhirnya turun di stasiun terdekat, mungkin malu ketahuan. Dan cewek negro tadi berujar ke remaja bule “hati2 mungkin orang tadi mau berbuat jahat, bisa jadi dia germo”. Kedua remaja tadi tampak kebingungan.

Saya turun di halte town hall, tap off, dan jalan ke arah mall World Square untuk belanja di supermarket Coles. Melalui aplikasi android nya saya bisa mencari produk halal yang ada di sana buat konsumsi selama di Sydney dan buat oleh-oleh. Produk halal selain buah ternyata ada pie daging sapi, 2 pack 5 AUD, aneka coklat Mars buat oleh-oleh, dan juga mie instan cup Maggie. Sebenarnya pengen beli Indomie sate yang sudah tidak beredar di Indonesia, tapi tidak ada yang cup. Dari Coles, saya jalan kaki ke hostel sejauh 600 meter. Di hostel saya nikmati pie daging sapi dengan memasukkan microwave selama 2 menit, menyeduh mie cup, dan menyeduh teh. Sungguh nikmat rasanya makan minum di saat lapar, lelah, dan menikmatinya sambil menonton siaran langsung Australia Open 2017 di sofa hostel. Setelah makan, saya simpan sisa belanjaan ke refrigerator besar fasilitas hostel, kembali ke kamar, lalu bebersih di toilet, balik ke kamar, sholat, lalu tidur. Tengah malam ada gangguan, mahasiswa Perancis dari kamar sebelah mengerjai temannya yang ada di ruangan saya, sangat berisik. Tapi tak lama. Namun sesudah itu agak lama bisa tidur, karena di samping hostel sedang ada pekerjaan perbaikan jalan yang saya lihat tanda dilarang melintas tadi pas balik ke hostel.

Tempat menarik yang saya kunjungi hari ini :

  • Three sisters and scenic world Katoomba Blue Mountain
  • Sydney Harbour Bay (Opera House, Bridge)
  • Manly
  • Fish market
  • Ada penghematan yang signifikan menggunakan opal card hari ini, karena kalau lihat rinciannya harusnya bayar 42 AUD. Tapi berhubung ada max cap 15 AUD, jadi hemat 27 AUD (64%). Jika hari minggu max cap 2.5 AUD, hematnya lebih dahsyat lagi 39.5 AUD (95%).

Biaya hari ke-4 :

  • Opal Card AUD 20 ~ Rp 200k
  • Optus AUD 12~Rp 120k
  • BIG Hostel AUD 91~Rp 910k
  • Belanja di Coles AUD 31.62~Rp 317—————-+
  • Rp 1,59 jt

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: