Tag
AEON, belanja hemat, biaya jalan jalan ke malaysia, grosir makanan di kuala lumpur, hotel di Kuala Lumpur, IOI Puchong, jalan jalan ke Kuala lumpur, jalan jalan ke malaysia, jaya groceries, Kuala Lumpur, kuliner enak dan murah kuala lumpur, kuliner Kuala Lumpur, lalaport, liburan ke malaysia, LRT kuala lumpur, makanan di Kuala Lumpur
Selasa, 24 Januari 2023
Agenda hari ini adalah mengunjungi museum tekstil, mal terbesar di Malaysia (IOI Puchong), dan mal terbaru di Malaysia (Lalaport).
Museum tekstil berada di jalan Sultan Hishamuddin no 26, sangat dekat dengan hotel Avenue J yang kami inapi, 220 meter di Googlemap belok di seberang KL City galery sudah sampai. Museum ini sering kami lewati waktu ke KL, namun baru kali ini sempat ke sana. Kami datang pas jam 10, setelah sarapan di hotel. Kami berdua tampaknya pengunjung satu-satunya di museum yang buka jam 9 pagi ini. Petugas tiketnya minta IC Mykad, mungkin kami dikira orang Malaysia yang harga tiketnya 2 Ringgit untuk warga Malaysia, dan 5 Ringgit untuk turis seperti kami. Museum ini terdiri dari 2 lantai, masing-masing ada 2 galeri : 1. lantai bawah ada : a. galeri pohon budi berisi sejarah tekstil dan perkembangan tekstil melalui perdagangan,b.galeri pelangi berisi koleksi warisan terpilih dari batik, baba nyonya, sulaman benang sutera, benang emas, fabrik india, broket, tekstil Serawak dan Sabah. 2.lantai atas ada 2 galeri : c.galeri ratnasari memperagakan barang perhiasan dan pribadi yang terbuat dari emas, perak, tembaga, perunggu, manik-manik, gigi binatang dan tumbuhan, d. galeri teluk berantai berisi koleksi kekayaan, kehalusan dan keindahan koleksi warisan Melayu. Museum ini dilengkapi toilet bersih. Ketika kami selesai baru datang rombongan anak sekolah ke museum ini.







Puas di museum, kami lanjut jalan ke LRT Masjid Jamek. Kalau kemarin lusa, kami mengunjungi mal terbesar di Singapura, maka hari ini kam mendatangi mal terbesar di Malaysia dan terbesar nomor 2 di dunia, yaitu IOI Puchong. Di laman nya tertulis “IOI Mall seluas satu juta kaki persegi (100.000 m2=10 hektar). perkembangan sepenuhnya dikhususkan untuk seni berbelanja di bagian selatan koridor super multimedia. Memiliki aksesibilitas yang mudah dari Puchong ke area Shah Alam, Putrajaya, Sunway dan Subang melalui beberapa jalan tol utama seperti Kesas dan Lebuhraya Damansara Puchong. Dengan arsitektur Mediterania yang menawan, IOI Mall memiliki empat tingkat toko yang tersebar di tata letak horizontal dan memiliki lebih dari 3.000 tempat parkir. Menonjol dari jauh dengan carousel klasik otentik bernilai jutaan dolar di permukaan tanah yang didatangkan langsung dari Amerika, jangan sampai terlewatkan”

Untuk ke sana dari stesen LRT Masjid Jamek makan waktu hampir 1 jam dengan biaya 3,7 Ringgit ke stesen LRT IOI Puchong. Dari stesen LRT jalan kaki lagi 350 meter ke hypermarket AEON yang ada di ujung utara mal. Di sini kami langsung belanja. Banyak produk yang dijual diskon dan lebih murah daripada di Village Grocer semalam, misal teh tarik BOH di sini harganya 13,5 Ringgit berbanding di Village Grocer 17,5. Belum barang lainnya. Rasanya sepadan dengan ongkos transportasinya yang lebih mahal daripada ke Village Grocer mal Avenue K. AEON juga sudah ada di Jabodetabek, bahkan produknya bisa dipesan online di Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Blibli. Karena tinggal di Yogya, mungkin yang mirip adalah Hypermart, dimana selain makanan dan minuman pabrik, juga menyediakan bakery/reroti dan makanan siap saji. Harga di AEON jelas lebih miring daripada di Village Grocer. Kami habiskan 2 jam di sini. Kami sempat takjub, kok kasir di sini sopan sekali beda dengan kasir di Village grocer tadi malam, bayar pakai debit BCA dia tak kalau tak ada contactlessnya sehingga tidak men tap kartu di reader, ternyata di resit namanya Hetty Sarlini, mungkin TKW Indonesia.






Di Bakery AEON juga menjual Portuguese Egg Tart (RM 6,5 untuk 3 pcs) yang rasanya lumayan enak, tapi rasanya tidak sulit untuk membuatnya di rumah, karena hanya perlu kulit pastry, isiannya cream, telur, gula dan tepung. Produk lainnya chese stick (RM 2,8), mini sesame crosissant (RM 1), marble cheese slice (RM 1,8) lebih enak dan murah. Malaysia adalah surga bakery halal, enak dan murah versi saya. Btw ada juga yang di Malaysia lebih mahal daripada di Singapura, yaitu teh Dilmah green tea mandarin orange ice tea 300 ml, di AEON Malaysia 8,9 Ringgit (31 ribu Rupiah) di 7-11 Singapura kemarin lusa 2,6 SGD (30 ribu Rupiah) dapat 2. Sueger rasanya.



Puas belanja kebutuhan, oleh-oleh dan bakery, kami coba menjelajah lagi mal IOI Puchong ini, mencari tempat makan yang jarang atau tak ada di Indonesia. Tadinya mau coba resto Thai Boat Noodle, tapi reviewnya buruk sekali, 3,1/5. Daripada kami jadi korban kekecewaan berikutnya, sesekalinya ke sini, lebih baik cari yang aman. Kami temukan Ramen Seirock-ya yang reviewnya bagus sekali, 4,7/5 yang di Indonesia juga ada misalnya di Gandaria City Jakarta Selatan. Di sini harganya lebih mahal daripada di Jakarta, misalnya ramen Toripaitan Shoyu Egg 21,4 Ringgit (76 ribu Rupiah), di Jakarta 62 ribu. Ditambah service charge 10%, service tax 6%. Selain itu kami juga pesan Japanese curry 15,4 Ringgit (55 ribu Rupiah) dan hot green tea 3 Ringgit (10 ribu Rupiah). Mengenai rasa untuk Toripaitan Shoyu Egg saya pilih yang kuah thick (tebal) rasanya gurih, ada pahit daun kale, buat saya yang aneh itu ayamnya, besar tapi dingin, mungkin metode masaknya seperti di ayam hainan, ayam rebus di masukkan ke air es biar juicy, tapi ini bikin eneg buat yang tak biasa seperti saya. Kalau Japanese curry, approved, enak sekali, no debat. Sedangkan hot green tea, awalnya aneh, tapi ternyata bisa meredakan mual makan ayam dingin di ramen, good choice.



Mal IOI Puchong ini ada 6 lantai, dan kami baru mengunjung 1/2 dari lantai Ground dan lantai 1, jadi kami baru 1/6 (16%) menjelajahi mal ini. Saya rasa sudah cukup, mungkin lain kali, karena sudah hampir jam 4 petang, kami harus pulang ke hotel untuk istirahat, sebelum melanjutkan ke mal terbaru di Kuala Lumpur, yaitu Lalaport. Lalaport ini mal fancy dari Jepang yang pertama buka di luar Jepang.
Setelah istirahat 1,5 jam di hotel, kami jalan lagi pukul 18.30 petang ke LRT Masjid Jamek menuju LRT Hang Tuah. Dari sini keluar ke BBCC (bukit bintang city center) dimana Lalaport-Mitsui Shopping Park berada. Mal ini baru setahun buka, menempati bekas lokasi penjara Pudu yang kini disisakan pintu gerbangnya. Suasana CNY Imlek terasa di dekorasi mal ini, meski mal Jepang, tapi mal ini ikut merayakan tahun baru Cina. Tak mengherankan karena populasi Kuala Lumpur 23% orang Tionghoa.



Usai foto-foto kami menuju Jaya Grocer, sebagai tujuan utama kami ke sini. Selain melayani personal, ternyata juga melayani pickup pesanan Grab. Banyak yang beli ecer juga tanpa keranjang. Kelihatannya bukan untuk belanja mingguan atau bulanan. Di sini tersedia bermacam-macam keju impor yang harganya mirip dengan supermarket di Indonesia, namun sepertinya lebih bervariasi, karena jelas lebih mudah ditemukan expatriat bule di Kuala Lumpur. Ada juga tepung pancake dalam botol tinggal tambahkan cairan, jadi deh adonan pancake. Harga butter impor dan sayuran mirip di Indonesia.






Istri sempat ke toilet, ternyata toilet duduknya dilengkapi panel yang sama dengan toilet di Jepang, kamuflase suara tetesan air, hujan, dan tempat duduknya hangat. Cocok untuk mencoba toilet Jepang. Eksterior Lalaport juga cantik untuk foto. Sayangnya saat kesana minggu lalu sedang hujan. Menyenangkan main ke mal ini.



Pukul 20.30 kami bergegas pulang. Saat keluar stesen LRT Masjid Jamek kami mampir di 4 Fingers yang jual ayam goreng ala Korea. Kami beli 6 pcs wingettes &drummettes mix seharga 17,1 Ringgit buat bekal besok. Sempat mencicipi 1 ketika sampai di kamar, ternyata enak, asam manis dan aroma bawang. Cuma porsinya hanya cukup untuk perempuan. Kami juga sempat beli keropok lekor dan lok lok yang rasanya seperti gorengan kerupuk ikan sarden dan sosis di Indonesia di food truck dekat river of life.
Perjalanan hari ini menyenangkan, meski tak banyak tempat yang bisa kami kunjungi karena terbatasnya waktu, tapi setidaknya kami mendapat pengalaman baru yang berkualitas.



Biaya jalan-jalan (2 orang) ke Malaysia hari ke-3 ini sebagai berikut :
