Ya, itulah yang terasa, meski banyak yang bilang pulau X, negara Y lebih natural dan asyik dari Bali (selera orang memang berbeda2), tetapi setelah kami datangi, definitely the top in our mind is Bali. Selalu ada yang membuat kami merasa kangen ke sana.
Karena itu hari ini kami ke Bali, dengan Air Asia dari Bandung yang selalu tampil prima dengan tarif yang bersaing. Semua berjalan lancar dan 45 menit sebelum mendarat kami dihibur pramugara multi talenta yang bersuara merdu dan bisa main gitar, menyanyikan 3 lagu, dibantu pramugari yang membantu pegang microphone.

pramugara bawa gitar sambil nyanyi
Mendarat di Ngurah Rai Airport tepat jam 11 siang waktu Bali, di terminal domestik yang tak semegah terminal internasionalnya. Tapi ya masih lebih bagus dari bandara Bandung yang ada saat ini, entah tahun depan kalau terminal baru bandara Bandung sudah jadi. Keluar terminal disambut bau2 comberan-saluran pembuangan (mungkin karena sangat dekat laut-dimanapun di seluruh dunia ada bau ini termasuk di Changi) dan bau dupa. Ada juga bli2 yang menawarkan taksi bandara, namun tak seagresif mas2 di Bandara Juanda.
Di sini kami rental Suzuki Ertiga 2013 yang direntalkan seharga 200 ribu/hari, lepas kunci. Bisa dicari Google dengan kata kunci “rental mobil Bali”, ambil salah satu dari 5 teratas,Insya Allah valid.
Usai dapat rental dengan pembayaran dan jaminkan KTP asli, ada yang baru di Bali, yaitu tol laut dari dekat bandara sampai Nusa Dua. Dengan bayar 11 ribu dijamin menghemat waktu karena bebas hambatan plus pemandangan air laut di kiri kanan. Super sekali.
Belum lagi saat kami menginap di Horison Nusa Dua, sekali lagi kami menemukan hotel yang bertarif setara hotel budget dengan kualitas setara hotel mahal. Mungkin karena masih promosi. Pertama datang terpana, karena ada taman, kolam renang, fitness center, di kamar juga sangat lengkap saluran TV kabelnya, AC nya dingin, interior yang cuantik, internet yang kuenceng.WOW sekali.
Puncaknya adalah melihat sunset di daerah Jimbaran, tepatnya di pantai Tegalwangi yang berada di belakang Ayana Resort & Spa. Cantik dan alami. Tak henti-hentinya kami mengucap syukur, terkagum2 dengan indahnya ciptaan Tuhan ini.

sunset di pantai tegal wangi belakang ayana spa
Namun kami sempat lupa tidak berdoa dan asyik ketawa-ketiwi, sampai akhirnya baru sadar kami kesasar dan membikin macet jalan karena melawan arus jalan satu arah di depan hotel super mewah (Four Season Private Estate) yang menghadap sisi lain pantai Jimbaran. Daaaan, security hotel memberi tahu kalau ban mobil rentalan kami bocor. Astaghfirullah. Dengan pelan2 kami susuri jalan yang benar menuju hotel, jalan yang sepi penuh pohon dan semak belukar. Ketika mulai tampak keramaian kami mampir ke minimarket sambil tanya tempat tambal ban. Ternyata susah sekali cari tukang tambal ban mobil di sini saudara2, adanya tambal ban motor. Googling nemunya juga di Kuta yang jauh. Akhirnya kami cari SPBU terdekat, yang biasanya ada pompa angin gratis. Bli tukang isi bensin persilakan kami isi angin, karena mereka sedang sibuk dengan pelanggannya. Parahnya mobil kemudian mogok tak bisa di stater. Ya sudah, kami kontak bli rental kondisi yang kami alami, meski harus nunggu 2 jam untuk dapat ganti mobil. Balik dari sunset jam 6 sore, sampai hotel sudah jam 8.30 malam.
Lesson learn : jangan berlebihan respon terhadap kesenangan atau kesusahan, yang sedang saja, tetap tenang dan waspada.
Menyukai ini:
Suka Memuat...