Hari ini Instagram 7-11 (Sevel) https://www.instagram.com/p/CCX5neqh2Oy/?igshid=1tkzyoe1g6a0p menampilkan produk halal baru dengan harga mulai SGD 2.2 = Rp 23 ribu untuk makanan ringan (steamed rice) dan SGD 2.9 = Rp 30 ribu untuk makanan berat (mie rebus dan mie siam).
Ini harga baru yang termasuk murah, karena biasanya sekitar SGD 3.5 sampai SGD 5 untuk makanan di Sevel SG. Cocok untuk turis yang perlu makanan halal di Singapura, apalagi minimarket ini tersebar dimana-mana mulai Changi hingga Marina Bay Sand. Sertifikat halal dari MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura).
Saya terbangun jam 3 pagi di hotel Colmar Tropicale Malaysia. Baru kali ini saya merasakan bangun di tengah kesunyian hutan. Hanya terdengar suara binatang hutan yang sesekali terdengar. Ditambah derasnya hujan membuat suasana damai sekali. Baru hari ini ada hujan, setelah beberapa hari sebelumnya hanya mendung yang tampak sepanjang perjalanan. Tentunya dengan hujan ini, udara menjadi lebih segar. Salat malam pun terasa lebih khusyuk, tak terdengar suara kendaraan sama sekali.
Lalu tidur lagi, waktu subuh baru jam 6 pagi di sini, dan matahari muncul jam 7.30 pagi. mandi pagi ini di bathub. Saya isi bathub dengan air panas, ketika sudah setengah penuh saya masukkan shower gel dan isi lagi dengan air shower yang membuat gelembung sabun bermunculan memenuhi bathub. Ketika sudah penuh baru berendam. Nikmat Tuhan manakah yang bisa kudustakan? :). Setelah itu bilas dengan shower yang kencang pancarannya. Handuk tebal, wangi putih bersih. Segar sekali rasanya. Sesekali mandi pakai bathub terasa nikmatnya.
Sambil menunggu istri mandi, saya nonton TV kabel sambil browsing internet yang WIFI nya tersedia gratis dengan kecepatan tinggi. Sebenarnya pakai kuota Tunetalk yang baru aktif juga bisa, kalau bisa dihemat kenapa tidak, karena kuota cepat hanya 5GB selebihnya kuota kecepatan biasa. Ada 16 channel TV yang semuanya terlihat jelas di TV Singer (sama dengan merk mesin jahit) ini. Antara lain TV1, TV2, TV3, TV8, TV9, National Geographic, NHK dll. Di TV1 ada berita kalau di masjid Negara kemarin perdana menteri Malaysia datuk Mahathir Muhammad salat Idul Adha. Sayang baru tahu, kalau tahu saya tungguin. Hahaha.
pekerja datang
colmar pagi hari
masih sepi
kafe colmar
7-11 colmar
Ketika matahari mulai bersinar, tampak rombongan pekerja datang jalan kaki melalui jalan di samping hotel tempat kami menginap. Banyak sekali karyawannya. Ketika sudah siap kami menuju restoran untuk sarapan yang sudah termasuk dalam biaya kamar. Suasana Colmar jam 8 pagi masih sepi, bisa berfoto sepuasnya. Karena tamu luar/tidak menginap biasanya baru datang jam 10. Untuk masuk tempat makan kami perlu menyerahkan kupon ke petugas. Pagi itu tampak sudah penuh restorannya dan disarankan nanti duduk di restoran sebelahnya. Untung saat selesai ambil makanan, ada yang selesai makan dan kami duduk di sana, Makanannya bervariasi dan melimpah. Ada lebih dari 10 macam roti/bakery, sosis ayam, dendeng sapi, bubur ayam dengan topping nya, nasi putih, nasi lemak, omelet, buah potong dan lain lain. Enak semuanya.
muffin
sosis
taburan bubur
salad
buah potong
nasi campur
bolu pandan
roti bulat
croissant
roti
suasana sarapan
Usai sarapan, kami jalan kaki keliling komplek Colmar Tropicale, mendapati kenyataan kalau di luar pagar besi ini adalah hutan rimba. Kompleks ini ada di puncak bukit yang mendatar dikelilingi jalur jalan yang nyaman. Di dekat pohon besar ujung belakang ada sesajen/dupa, yang tak jauh dari situ ada kolam renang yang tak terlalu ramai pengunjung. Dari jalur track tersebut terhubung sampai depan melalui kamar kami yang ternyata ada di lantai 4, padahal tertulis lantai 1. Ternyata karena konturnya tidak rata, lantainya tersusun dari -2,-1,Ground,1,2. Ground adalah lantai dimana resepsionis dan sebagian besar kegiatan berada. yang -2 & -1 berarti ada diantara Ground dan lembah. Di depan ada taman dinosaurus, panahan, air soft gun, kolam koi dengan 2 angsa putih dan 1 angsa hitam.
kolam renang colmar
hutan sekitar colmar
bangunan colmar
angsa hitam colmar
kolam ikan colmar
Jam 11.30 kami check out, menitipkan tas di concierge, gratis. Menunggu shuttle ke Japanese & botanic garden yang berangkat 11.45 dari tempat kami turun shuttle kemarin. Selain ke garden ada juga shuttle ke animal park (rusa, kelinci/arnaf dll yang cocok untuk anak2), lapangan golf, horse track. Gratis untuk tamu hotel dengan menunjukkan voucher all access, walau kenyataannya tidak ada pemeriksaan sama sekali. Mengenai Japanese garden, mungkin karena pernah ke Jepang, kesan kami biasa saja, cenderung kurang mirip karena bagaimanapun ini berada di daerah tropis yang semua tanamannya akan hijau. Cuma ada tanaman pucuk merah yang tidak berwarna hijau, ya iyalah. Demikian juga botanic garden, cuma ada 1 tanaman yang belum pernah saya lihat di Indonesia yang mungkin sebenarnya juga ada.
shuttle bus colmar
batu japanese garden
kebun
tanaman berkhasiat
penanda japanese village
Hanya satu jam kami di sana, karena sudah tidak ada lagi yang dilihat ditambah konturnya yang naik turun. Jam 1 siang kami sudah kembali di komplek Colmar Tropicale, duduk menunggu di sofa resepsionis hotel, salat di tingkat -2 blok Gazania, balik lagi, nonton TV kabel, tertidur sampai jam 3. Ramai orang yang antri check in. Meski tanggal merah di Malaysia berakhir hari ini (Senin, 12 Agustus 2019) ternyata masih banyak yang baru mulai liburan. Mungkin yang kemarin kena lembur, pikirku.
surau colmar tropicale
tv dan remote singer
Dari semua itu yang paling membuat saya terkesan ya suasana malam yang hanya didapatkan kalau menginap di sana.
Jam 4 sore kami naik shuttle bus balik ke Kuala Lumpur, macet, meski tak semacet kemarin. Dalam perjalanan kuinstal aplikasi Nando’s yang setelah belanja 2x minimal 30 Ringgit akan dapat gratis 1/4 ayam. Dan memesan 1/2 ekor ayam hot + 2 nasi Mediteranian seharga 32 Ringgit yang saya ambil di mal Berjaya Times Square. Dari 4 penumpang, hanya saya yang tak tidur, beberapa kali tercium bau kentut, dan sopir tampak gelisah tidak tenang duduknya, mungkin dia sedang sakit perut.
perjalanan turun ke KL
Jam 5.30 petang kami tiba di Berjaya, dan mengambil pesanan yang sudah siap. Sambil membaca lowongan part timer di Nando’s 3-5 jam per hari dengan upah 10 Ringgit per jam. Berarti sehari dapat mulai 30 Ringgit, lebih kecil dari harga pesanan kami. Tampak ada beberapa part timer yang sedang bekerja di sini.
lowongan kerja nando’s
Dari Berjaya yang aulanya sedang ramai acara undian, kami ke stasiun monorail Imbi yang ada persis di depannya. Aksesnya mudah karena ada eskalator, nyaman buat yang bawa koper seperti kami. Beli tiketnya di mesin. Melalui stasiun Bukit Bintang dan Raja Chulan, kami turun di Bukit Nanas. Monorail Kuala Lumpur sudah ada sejak lama, bahkan sejak pertama kali kami ke Kuala Lumpur tahun 2010 (9 tahun lalu). Bedanya keretanya tidak diganti, semakin tua/usang, panas, dan tidak tepat waktu. Dan belum balik modal. Tampaknya hal ini yang membuat Jakarta mengoverlap proyek monorail dengan MRT dan LRT. Beberapa gate nya rusak sehingga menganga, berbahaya kalau penumpang sesak, bisa jatuh ke track monorail bahkan ke jalan raya di bawahnya karena kiri kanan track monorail terbuka.
Jam 6 petang kami sudah sampai Mercu Summer Suite, mengambil kunci di mailbox yang diinstruksikan pemilik unit di AIRBNB. Sempat tanya ke resepsionis (India Tamil) dimana lokasi mailbox, yang meski tanpa seragam, tapi tidak galak seperti di Regalia Suites kemarin lusa. Kunci digantung di kartu pass. Kartu pass berguna untuk membuka gate masuk ke lift, sedangkan kunci untuk membuka kamar. Kesan apartemen ini adalah mewah dan terawat. Kinclong.
sofa
meja makan
kasur
meja kerja
wardrobe
shower
Buka kamarnya pakai kunci. Begitu kamar kami di lantai 16 ini terbuka, wow, indahnya. Seperti yang ada digambar AIRBNB. Ada meja dan kursi makan, sofa, tempat tidur yang ada sekat dengan ruang nonton, ada mesin cuci front loading, ada microwave, ada teko, ada TV, ada WIFI, ada AC. Hanya kamar mandinya yang biasa, mungkin biar tidak berlama-lama di kamar mandi. Yang luar biasa itu mesin cucinya. Pas sekali, ada tumpukan pakaian bekas pakai kami sejak 4 hari yang lalu. Bisa cuci cepat sampai kering tanpa setrika pula. Pokoknya bikin hati riang gembira deh. Sambil nunggu cucian, kami nonton TV 42 inch dengan koleksi film lama Rattatoule, Lion King, Beauty and Beast, Yes Man dll. Masih ada kopi, teh. gula dan krimer dari Colmar Tropicale yang bisa kami seduh dan nikmati bersama nasi ayam bakar Nando’s yang enak. Alhamdulillah.
makanan nando’s
Sekitar jam 8.30 malam kami keluar lagi, ke Lulu hypermarket asal Dubai. Jalan kaki 900 meter melalui Bukit Nanas/Dang Wangi. Daerahnya sepi. Namun ada 1-2 orang bule paruh baya pulang kerja lewat sini. Daerah sini kelihatannya daerah expatriat mapan. Lulu hypermarket nya sendiri lebih banyak orang asing daripada orang Malaysia, termasuk kasirnya orang Iran. Barangnya banyak dan besar-besar, cocok untuk belanja kebutuhan rumah tangga. Jarang ada di Indonesia, anak ikan hiu pun dijual di sini. Harganya standar saja.
Sandal Fipper adalah sandal buatan Malaysia, seperti halnya sandal Swallow dan Zandilac di Indonesia.
Sandal ini saya beli ketika berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia pada 17 Agustus 2015 (3,5 tahun lalu). Saya terpaksa beli sandal karena sepatu Nike yang baru 36 jam saya beli dicuri orang di surau KL Sentral saat salat Subuh. Persepsi saya bahwa Malaysia itu aman langsung lenyap. Lapor ke pos polis di KL Sentral dibilang kalau kantor baru buka jam 9, dan saat itu masih jam 7. Karena mengejar travel ke Malaka, saya tinggal. Saat klaim asuransi perjalanan AXA traveler di Indonesia, ditolak karena tidak lengkap dokumen dari polisi Malaysia.
Oh ya, sandal Fipper biru saya beli di Newsplus KL Sentral dan saya gunakan 3 hari di Melaka serta 2 hari di KL. Sampai saat pulang dari KLIA2 (sebelum dipindah ke KLIA) ke Bandung naik Malindo pun, saya pakai sandal ini.
Ketika tinggal di apartemen di Bandung sandal saya gunakan di kamar mandi karena tidak mudah tergelincir. Namun karena kamar mandinya lembab dan kurang cahaya, jadinya sandal berjamur hitam. Karena itu saya ganti buat jalan sekitar apartemen. Lama kelamaan jamur itu hilang kembali terlihat biru. Dan untuk kamar mandi saya ganti dengan Swallow yang tidak mudah berjamur.
Sandal Swallow sudah putus talinya, sudah ganti 2x, sementara sandal Fipper masih awet dan tetap lentur sampai saat ini. Kalau ke Malaysia coba beli sandal ini, pernah beli di KL Sentral, dan KLIA2 (minimarket My News). Sedangkan di Bali pernah beli di outletnya di jalan Legian tak jauh dari Monumen Bom Bali 2. Di beberapa kota di Indonesia juga sudah ada, lihat di https://www.fipperslipper.com/page/international. Sandal ini nyaman dipakai, desain dan warnanya lucu lucu serta awet.
Bukan promosi tapi tips oleh oleh yang tahan lama / berkualitas baik. Harganya sekitar 19 Ringgit/ 70 ribu Rupiah di Malaysia, ada juga di Shopee, tapi harganya 120 ribu Rupiah ke atas. Kalau baca di website nya kelebihan sandal Fipper antara lain :
1. Terbuat dari 100% karet alami yang ramah lingkungan.
2. Banyak variasi warna dan desain yang nyaman digunakan di kaki.
3. Kualitas yang bagus dan tahan lama (Durable).
4. Anti-Slip di berbagai permukaan yang licin.
5. Anti-Bacterial dan BPA-Free (Bisphenol-A).
6. Mudah dicuci (Washable).
Ini penampakan sandal Fipper saya yang sudah saya pakai selama 3,5 tahun ini dengan pemakaian yang ekstrim (di kamar mandi dan 3 tahun terakhir saya taruh di luar rumah):
nasi goreng yang sedang dan kopi hitam yang nikmat di kopi oey
Agenda hari ini adalah siap berangkat ke Penang, Malaysia. Kami sarapan dulu di Kopitiam Oey punya Pak Bondan Winarno.
suasana di kopi oey
Mbak-mbak pelayannya ramah-ramah.Saya salah memberikan bukti pemesanan sarapan satu paket dengan kamar Tune Jakarta dengan nota pembayaran hotel Tan Hai Long 4, Saigon. Mbak nya tidak marah, cuma tanya kamar nomor berapa, cek nama. Approved. Seperti warung kopi bentuknya, kursi dan meja serta perabot model kuno, ada poster iklan jaman kuno pula. Kami pesan nasi goreng yang ternyata enak dan pas di lidah, ada sentuhan rasa mentega/butter yang menggoyang lidah, kopi nya juga berasa klasik ada rasa asap seperti kopi hasil gorengan ibu-ibu di kampung. Saus tomat dan sambalnya juga khusus-belum pernah saya jumpai di pasaran. Patut dicoba. Untuk berdua kalau pesan online di Tune Hotel seharga IDR 55.000 termasuk pajak. Sambil menikmati hidangan dihibur lagu-lagu tahun 50-60 an yang enak di dengar. Kebanyakan yang makan di sini adalah tamu hotel Tune yang dari bicaranya berlogat Malaysia. Setelah makan balik ke kamar untuk packing dan jam 11 tepat kami check out sesuai jadwal dari hotel. Kami menuju ke Mangga Dua Square yang berjarak 4 km dengan taksi Blue Bird. Di mall ini kami sempat bingung mencari ekspedisi untuk kirim oleh-oleh ke saudara dan rekan-rekan. Untung ketemu satpam mall yang paham dimana kios TIKI, JNE, Pahala dll. Kami kirim ke 4 tujuan di Jawa, Bali, Kalimantan dan Jakarta sendiri di JNE totalnya 37 ribu rupiah saja untuk paket OKE. Dari JNE kami lanjut ke Carefour yang sangat besar dan lengkap di lantai dasar untuk membeli bekal perjalanan. Sempat juga beli majalah Reader Digest yang berbonus koyo penyeda nyeri Panadol-pas banget buat jalan. Dari Carefour kami lanjut ke rumah makan padang Sari Bundo. Inilah nasi padang paling enak yang pernah kurasakan di Jakarta. Harga sedikit lebih mahal, tapi rasanya paten. Puas makan dan minum, kami lanjutkan perjalanan ke bandara dengan taksi Blue Bird. Sangat banyak dan mudah mendapatkan taksi di mall ini. Oh ya, mall ini sudah agak tua, ada beberapa ruko kosong, tapi keramaiannya masih terasa, banyak ruko yang jadi alamat toko online usaha kecil menengah (UMKM). Bagus.
sate ayam dengan lontong di air asia
Kami langsung menuju terminal 3 bandara Soekarno Hatta, dan check in di counter Air Asia. Kami tunggu di ruang tunggu biasa yang kursinya empuk dan nyaman. Pukul 17.35 masuk ke ruang tunggu imigrasi. Tampak nya ada keterlambatan Air Asia yang ke Singapura, sehingga yang ke Penang pun baru pukul 19.00 masuk pesawat. Penumpang sangat sedikit bertampang Melayu. Kebanyakan Chinese dan bule. Kalau ke Singapura kebanyakan pakai kemeja formal (orang kantoran), sedangkan yang ke Penang orang tua/manula yang mau berobat. Tak banyak wisatawan dan TKW yang berangkat sore ini. Berhubung tidak pesan kursi, kami diacak tempat duduk, masih untung istri dapat tempat duduk di depan, jadi saya masih bisa colek istri.hehe. Di sini saya makan sate ayam dan istri makan nasi lemak Pak Nasser yang sudah kami pesan sebelumnya.
nasi lemak
Tepat pukul 22.30 pesawat mendarat di Penang. Bandara nya sudah kuno dan sedang direnovasi. Di imigrasi kami dilayani dengan cepat dan ramah. Ada counter jawatan pelancongan yang mengadakan upacara penyambutan selamat datang. Serius sekali Malaysia menggarap wisata ini. Di dekatnya ada mesin ATM Maybank dan Ar Rajhi. Berhubung sudah sangat malam dan bus kota sudah tidak lewat, kami ke counter taxi. Biaya dari bandara ke hotel Tune di jalan Burmah Georgetown MYR 44 (IDR 135 ribu). Kondisi taksi sudah tua, tapi terawat. Dan sepanjang jalan sopir India ini memutar lagu Amy Search yang dulu popular di Indonesia, lengkap dengan lagu antara Jakarta dan Penang. Kami yang masih hafal syairnya tak sadar ikut-ikutan bersenandung. Ha ha ha enjoyed. Brosur wisata di Penang sangat bagus, tersedia gratis di bandara dan hotel. Pukul 23.30 kami tiba di Hotel Tune Penang. Di bagian depan gedung hotel ada restoran Italia Segafredo Zanetti dan minimarket 7 Eleven. Resepsionis/tempat check in di lantai 2 yang luas ada internet gratis yang dibatasi 30 menit/tamu/kamar. Setelah memasukkan bawaan ke kamar di lantai 8,
lorong tune downtown penang
kamar no 827 tune penang
kami turun ke minimarket beli minuman dan es krim Milo yang nikmat, dan langsung ke nasi kandar AlHass untuk makan malam. Seporsi nasi ayam, sayur kubis dan kuah kari plus tea tarik saya bayar MYR 6.
nasi kandar yang enak sekali
Cukup murah untuk makanan yang lezat ini (dan di akhir perjalanan saya menyadari bahwa ini makanan di sini paling enak selama perjalanan di Penang). Selesai makan sudah jam 12 malam lewat, namun di perjalanan antara Al Hass ke hotel Tune kami melewati restoran Chinese (non halal) yang dipenuhi muda-mudi berwajah oriental. Kota yang hidup.