• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Category Archives: Tiger Air

Maskapai murah asal Singapura

Most On Time Performance Airlines In The World 2019

27 Kamis Jun 2019

Posted by pengingat in Air Asia, Australia, Emirates, Garuda Indonesia, Jetstar, Lion Air, Qatar Airways, Tiger Air, Tips, Turkish Airlines, Wisata

≈ 6 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, Malaysia Airlines, maskapai tepat waktu, on time performance, OTP 2018, OTP 2019


Garuda Indonesia kembali dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu dunia untuk periode Juni 2018 hingga Mei 2019. Pencapaian ini membanggakan karena prestasi ini di atas maskapai besar lainnya di dunia. Dalam peringkat 10 besar hanya Garuda Indonesia yang masuk maskapai bintang 5, lainnya maskapai kecil yang tidak banyak pesawat dan rute penerbangannya. Berikut data dari http://www.oag.com

  1. Garuda Indonesia (OTP 91,6%)
  2. Fuji Dream Airlines Japan (90, 5%)
  3. Copa Airlines Panama (90, 1%)
  4. Star Flyer Japan (90, 0%)
  5. Skymark Airlines Japan (89, 2%)
  6. Air Baltic Latvia (88, 3%)
  7. Hawaii Airlines USA (87, 8%)
  8. AirDo Japan (87, 8%)
  9. Bangkok Airways Thailand (87, 4%)
  10. Binter Canarias Spain (87, 3%)
  11. Uni Airways Taiwan (86, 5%)
  12. ANA Japan (85, 2%)
  13. Aeroflot Russia (84, 7%)
  14. Jetstar Asia Singapore (84, 6%)
  15. Qantas Airways 🇦🇺 (84, 3%)
  16. Japan Airlines (84,3%)
  17. Siberia Airlines Russia (84,2%)
  18. Air Astana Kazakhstan (84,0%)
  19. Thai AirAsia Thailand (83, 8%)
  20. Solaseed Japan (83, 7%)
  21. Alitalia Italy (83, 5%)
  22. Iberia Spain (83, 4)
  23. Delta Airlines USA(83, 4%)
  24. Azul Airlines Brazil (83, 2%)
  25. Singapore Airlines (83, 2%)
  26. LATAM Airlines Chile (83, 0%)
  27. Luxair Luxembourg (82, 8%)
  28. Sky Airlines Chile (82, 7%)
  29. Qatar Airways (82, 5%)
  30. Fiji Airlines (82, 1%)
  31. Transavia Netherlands (82, 1%)
  32. KLM Netherlands (81, 7%)
  33. IndiGo India (81, 5%)
  34. Hongkong Airlines (81, 2%)
  35. Alaska Airlines USA (80, 7%)
  36. Go Air India (80, 6%)
  37. Aeromexico (80, 5%)
  38. Spirit Airlines (80, 4%)
  39. AirAsia India (80, 2%)
  40. Caribbean Airlines Trinidad and Tobago (80, 0%)
  41. Cape Air USA (79, 9%)
  42. Volaris Mexico (79, 8%)
  43. Air Europa Spain (79, 6%)
  44. Emirates UAE (79, 6%)
  45. Aerolineas Argentina (79, 3%)
  46. Virgin Atlantic UK (79, 2%)
  47. Air New Zealand (78, 7%)
  48. Aegean Airlines Greece (78, 6%)
  49. Southwest Airlines USA (78, 3%)
  50. GOL Brazil (78, 2%)
  51. Japan Air Commuter (78, 1%)
  52. Allegiant USA (78, 0%)
  53. Air France (77, 8%)
  54. Malaysia Airlines (77, 5%)
  55. Air Serbia (77, 5%)
  56. Indonesia AirAsia (77, 4%)
  57. Westjet Canada (77, 1%)
  58. Flynas Saudi Arabia (77, 0%)
  59. Virgin Australia (77, 0%)
  60. Korean Air (77, 0%)
  61. United Airlines USA (76, 9%)
  62. American Airlines USA (76, 9%)
  63. British Airways UK (76, 9%)
  64. Finnair Finland (76, 8%)
  65. Austrian Airlines (76, 7%)
  66. AirAsia Malaysia (76, 7%)
  67. Norwegian Air (75, 9%)
  68. Eurowings Germany (75, 7%)
  69. Adria Airways Slovenia (75, 4%)
  70. SAS Scandinavian Sweden (75, 4%)
  71. Vistara 🇮🇳(75, 2%)
  72. Royal Jordanian (74, 7%)
  73. Croatia Airlines (74, 6%)
  74. Norwegian (74, 4%)
  75. Easyjet UK (74, 3%)
  76. Avianca Costa Rica (74, 3%)
  77. Jetstar Airways Australia🇦🇺 (74, 2%)
  78. Turkish Airlines (74, 0%)
  79. Middle East Airlines Lebanon (74, 0%)
  80. JetBlue Airways USA (73, 5%)
  81. Peach Japan (73, 2%)
  82. Jetstar Japan (72, 4%)
  83. LOT Poland (72, 2%)
  84. Japan Transocean Air (71, 9%)
  85. Avianca Brazil (71, 9%)
  86. Brussels Airlines Belgium (71, 8%)
  87. Oman Air (71, 7%)
  88. Swiss/Crossair Switzerland (71, 6%)
  89. Avianca Colombia (71, 5%)
  90. China Eastern Airlines (71, 4%)
  91. Air Tahiti French Polynesia (71, 3%)
  92. Cathay Pacific Airways Hongkong (70, 9%)
  93. Tarom Romania (70, 8%)
  94. Cathay Dragon Hongkong (70, 5%)
  95. Lufthansa Germany (70, 3%)
  96. Thai Airways Thailand (70, 2%)
  97. Cebgo Philippines (70, 1%)
  98. Jeju Airlines South Korea (70, 0%)
  99. Ethiopian Airlines (69, 7%)
  100. Frontier Airlines USA (69, 4%)
  101. China Airlines Taiwan (68, 9%)
  102. Air China (68, 9%)
  103. Tigerair Australia (68, 8%)
  104. Asiana Airlines South Korea (68, 5%)
  105. Silver Airways USA (68, 5%)
  106. Sun Country Airlines USA (68, 1%)
  107. Gulf Air Bahrain (67, 9%)
  108. El Al Israel Airlines (67, 6%)
  109. EVA Airways Taiwan (67, 2%)
  110. Porter Airlines Canada (66, 7%)
  111. Air Canada (66, 6%)
  112. AirAsia X Malaysia (66, 1%)
  113. Philippines Airlines (65, 8%)
  114. Saudi Arabian Airlines (64, 4%)
  115. Air Transat Canada (63, 9%)
  116. Philippines AirAsia (63, 1%)
  117. Air 🇮🇳 (62, 0%)
  118. TAP Air Portugal (61, 8%)
  119. Thai Lion Air (61, 6%)
  120. Egyptair (61, 3%)
  121. Intercaribbean Turks and Caicos Islands (60, 3%)
  122. PIA Pakistan (60,3%)
  123. Czech Airlines (59,4%)
  124. Sunwing Airlines Canada (57,8%)
  125. Cebu Pacific Airlines Philippines (56, 0%)

Bold : main airlines with number operation more 12000/year.

Iklan

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Maskapai Termurah Di Dunia

25 Jumat Mei 2018

Posted by pengingat in Air Asia, Anadolujet, Batik Air, Jetstar, Lion Air, Malindo, Pegasus, Qatar Airways, Scoot Airlines review, Sriwijaya Air, Tiger Air, Turkish Airlines

≈ 6 Komentar

Tag

maskapai termurah di dunia, tiket pesawat murah, tiket pesawat termurah


 

jetstar logo
airasia indonesia logo
airasia x logo
tiger air australia logo

Situs pencarian tiket Rome2rio.com yang berbasis di Melbourne Australia membandingkan harga per kilometer tiket pesawat ekonomi internasional selama Januari- Februari 2018 dan hasilnya menunjukkan bahwa Tiger Australia adalah yang termurah di dunia dengan tarif rata-rata USD 0,06 /km ( Rp 840/km). Ini dapat dimaklumi karena Australia adalah negara yang luas daratannya dimana untuk ke negara lain sangat jauh, destinasi wisata internasional terdekatnya tentu Bali Indonesia.

50 besar maskapai penerbangan internasional dengan tarif per KM termurah di dunia

Bagaimana dengan maskapai negara kita? Hampir semua maskapai Indonesia masuk ke dalam 50 maskapai internasional termurah di dunia. Misal Air Asia Indonesia = USD 0,08/km (Rp 1120/km), Citilink Indonesia & Lion Air = USD 0,10/km (Rp 1400/km), Batik (Malindo)& Sriwijaya Air = USD 0,11/km (Rp 1540/km), Garuda Indonesia = USD 0,12/km (Rp 1680/km). Sedangkan untuk penerbangan domestik terlihat bahwa termurah adalah Indonesia Air Asia = USD 0,09/km(Rp 1260/km), diikuti Indonesia Air Asia XT, Citilink, Batik, dan Lion Air = USD 0,10/km (Rp 1400/km), Sriwijaya Air = USD 0,11/km (Rp 1540/km), Garuda Indonesia = USD 0,17/km (Rp 2380/km), dan yang termahal Wings Air =USD 0,21/km (Rp 2940/km). Dapat dimaklumi karena Wings Air memakai pesawat baling-baling yang boros bahan bakar dibandingkan dengan jet (Boeing/Airbus).

peringkat maskapai termurah untuk penerbangan domestik tiap negara

Selain jenis pesawat yang digunakan (makin efisien/hemat bahan bakar makin murah), faktor lainnya adalah kepadatan lalu lintas (makin jarang ada penerbangan/rute perintis/tidak ada kompetitor makin mahal), gaji karyawan, harga bahan bakar, dan biaya parkir pesawat.

Temuan lainnya adalah Tiger Air (Asia) yang tarifnya naik dari USD 0,07/km (termurah no 1 di 2016) kini setelah sahamnya dijual ke Scoot-anak Singapore Airlines, namanya menjadi Scoot dengan tarif menjadi USD 0,12/km (termurah no 31 di 2018).

Bagaimana dengan maskapai terkemuka dan terbaik-10 besar dunia? Ternyata selain Garuda Indonesia ada Qatar Airways, Etihad, Emirates, Singapore Airlines, Cathay Pacific dll. Kesannya memang mewah dan mahal, tapi kalau dibagi dengan jarak tempuh terbangnya, jadinya lebih murah daripada Wings Air, Susi Air dan maskapai yang menggunakan pesawat baling-baling.

Secara keseluruhan negara dengan tiket ekonomi domestik per km termurah di dunia ada di Chile, disusul Indonesia, Turki dan India. Sedangkan termahal di Nepal, mengingat kondisi negara Nepal berupa pegunungan sehingga hanya pesawat baling-baling kecil-boros bahan bakar yang mampu menjangkau kota-kota di negara ini. Termahal berikutnya Panama, Tanzania, Maroko dan Yunani.

Pengalaman terbang ke Turki membuktikan bahwa pada saat menjelang musim dingin (Oktober-November) yang jarang wisatawan harga tiket domestik di negara tersebut sangat murah, sebaliknya saat ramai turis maupun musim lebaran, harga tiket pesawat menjadi mahal.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Campur-campur di Palembang

24 Sabtu Mei 2014

Posted by pengingat in Air Asia, Hotel, Kuliner, Palembang, Tiger Air, Tips, Wisata

≈ 4 Komentar

Tag

bandara adisucipto, bandara sultan mahmud badaruddin 2 palembang, benteng kuto besak, Blue Bird Palembang, hotel IP Palembang, IP (International Plaza), jalan jalan ke palembang, jembatan ampera, mandala, martabak har, masjid agung palembang, pempek carefour, pempek ketty, pempek vico, PIM (Palembang Icon Mall)


Campur-campur (sedih dan senang) itu yang kurasa waktu kunjungan ke Palembang 4 hari 3 malam setelah sebelumnya.
Sedih :
-waktu mendarat di bandara, bandaranya tak terawat, kursi tunggu hilang, bus transmusi bandara tak datang2. akhirnya naik taksi bandara. Ke pusat kota 75 ribu pakai argo. Bagus. Apalagi sopirnya bapak2 orang Palembang asli bisa cerita tentang kota ini.
-kesan semrawut, kusam dan berantakan. Maklum sebelumnya dari Brunei, KL dan Langkawi. Beda langit dan bumi rasanya
-museum koleksinya sangat terbatas. Lebih bagus museum Tjong Afie Medan maupun museum negeri Penang
Senang :
-ramah orang2nya
-hotel murah, fasilitas lengkap
-bandara keberangkatannya bagus. Ada 3 saluran wifi gratis, ada papan layar sentuh dengan informasi lengkap seputar bandara milik angkasapura2
Palembang punya potensi sangat besar mengingat daerah ini kaya minyak bumi, batubara, sawit, karet. Segera dibangun jembatan musi pengganti jembatan Ampera dan akan ada monorel. Tinggal pembangunan gedung2 megah seperti KL, Singapura maupun Penang saja yang kurang. Padahal dari jumlah penduduk mereka setara saja. Saat ini saya rasa masih Palembang masih terkesan sebagai kampung besar, belum kota metropolitan.

Berikut cerita perjalanan di Palembang :

Rabu, 21 Mei 2014. Kami datang dari KLIA2 dengan AirAsia dan tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2 jam 12.05 siang. Kami sarapan sekaligus makan siang di pesawat dengan menu nasi briyani vegetarian dan burger untuk menghabiskan sisa Ringgit yang ada. Di bandara ini kami menunggu bis Transmusi selama 1 jam, namun tak muncul2. Kata tukang ojek yang terus menawarkan jasanya, dari pagi belum ada bus yg datang. Selain ojek ada taksi bandara Balido. Kami pindah dekat pintu keberangkatan dan tiap ada Blue Bird menurunkan penumpang, kami stop, tapi tak ada yg mau. Terpaksa naik taksi bandara, dan ternyata AC taksi bagus, pakai argo, dan sopirnya bapak2 lanjut usia yg ramah dan orang asli melayu Palembang. Ke hotel IP yg ada di pusat kota-20 km dari bandara tarif tertera di argo 73 ribu dibulatkan ke 75 ribu. Hotel ini adalah hotel sederhana. Saya pesan di booking.com seharga 260 ribu, ternyata harga walk in hanya 249 ribu. Waktu minta harga walk in oleh resepsionisnya ditolak dengan halus “maaf tidak bisa pak”. Sempat terkejut karena tak ada jendelanya. Tetapi ada AC, TV mini, teko pemanas air, kopi teh gula, lemari dan shower panas dingin. Bosan di kamar, kami lanjut jalan ke IP (International Plaza) yg sudah tua-berdiri thn 1992. Disini banyak toko hp bekas dan asesoris. Ada pula merchant Superindo, Matahari, Texas Chicken, Bakmi Naga, bioskop Studio 21. Kami makan sore di Bakmi Naga dengan menu capcay seharga 20 ribu. Enak, sayur segar dan renyah. Istimewa. Mau lanjut nonton bioskop ternyata yg diputar film horor dan ABG Indonesia. Males deh. Mending cari pempek Vico. Kami ke arah timur sejauh 200 meter melalui jembatan penyeberangan yang tinggi. Tanya ke orang di jalan, ternyata salah arah, terpaksa balik ke arah IP, hotel dan tibalah di pempek Vico-seberang mall PIM yang ramai. Meski hari kerja lantai dasar penuh, kami diarahkan naik ke lantai atas. Cara pesannya beli seporsi isi 10 seharga 30 ribu yg cukup untuk berdua. Minumnya es kacang merah yg rasanya mirip es betet khas Blitar. Segelas 12 ribu. Enak semua. Kenyang makan kami balik ke hotel untuk istirahat. Beli air minum, teh dan kopi di Indomaret yg ada di samping hotel. Agak berantakan pengaturannya, segel produk berhadiah kelihatan bekas dibuka, dan meski ada mesin EDC ternyata tidak bisa bayar pakai kartu apapun. Payah.

plm_ip mall

mall IP Palembang yang sudah tua

plm_harga vico

daftar harga pempek Vico per Mei 14

plm_capcay naga

capcay di bakmi naga mall IP

Kamis, 22 Mei 2014. Jam 3 pagi saya sudah bangun sedangkan adik baru mau tidur karena begadang nonton bola. Meski hotel murah tapi pilihan TV nya OK. Ada National Geographic, HBO, Fox Sport, TV lokal dan nasional. Jam 9 pagi kami jalan ke arah mall IP yang masih tutup untuk naik bus Transmusi keliling Palembang. Kami tunggu di halte marathon-depan martabak Har dan bus datang 30 menit kemudian. Tiket 5 ribu mengantarkan kami ke terminal Alang Alang Lebar (AAL). Di rute ini kami lihat pempek Candy, hotel Anugerah, hotel Jayakarta Daira, Swiss Bellhotel, hotel Tune, rumah sakit Charitas dan hutan kota. Pemandangan yg persis saat tiba kemarin, karena bis ini bisa transit ke bandara. Mentok di AAL kami balik lagi ke rute yang sama dengan berangkat dan mentok di bawah jembatan Ampera. Pemandangan semrawut khas Indonesia dengan lautan pesepeda motor dan orang2 yang susah payah berebut menawarkan jasa ojek dan perahu. Meski orangnya sama2 Melayu dengan yang di Malaysia baik penampakan maupun logat bahasanya, ternyata beda negara beda nasib dan tata kotanya. Kami tidak turun melainkan transit ke rute lain yang menuju Palembang Square (PS). Kejadian unik lainnya ternyata ketika ada yang bayar pakai kartu Transmusi ditolak dan dibilang kondektur sudah tidak berlaku. Padahal ada mesinnya. Ganti walikota, ganti pula aturannya. Kalau begini kan kasihan rakyatnya. Jalur bus ini melalui area yang lebih teratur dengan rumah2 besar dengan taman. Sedap dipandang mata. Ada juga hotel Arista. Kami turun di PS dan menuju ke Gramedia untuk beli buku. Setelah itu ke Carefour untuk belanja buah dan makan siang. Lagi-lagi kami makan pempek, ternyata murah seharga 13500 seporsi isi 10. Ada harga ada rupa, tak begitu terasa ikannya, namun tetap sedap. Maklum orang Palembang memang jago bikin pempek. Puas belanja dan makan, kami balik ke hotel pakai taksi Blue Bird. Meski argo tunjuk 13 ribu tapi sopirnya minta 25 ribu. Oknum ini bisa merusak nama besar Blue Bird. Tak mau ribut dengan dongkol terpaksa kuserahkan duit ini. Setelah itu bersantai menikmati acara National Geographic yang keren, sampai akhirnya setelah Maghrib kelaparan dan beli nasi padang Hikmah Fajar di samping hotel. Murah dan lumayan enak-asin pedas. Sebungkus 18 ribu isi nasi, rendang, rempeyek udang, sayur nangka. Minus daun singkong. Berhubung bekal di kamar sudah menipis kami belanja snack dan minuman di Alfamart. Ternyata penataannya lebih rapi dan terampil pegawainya. Karena menjelang piala dunia dan butuh, saya beli tas travel Brazil seharga 99,9 ribu yang didiskon menjadi 85 ribu karena tunjukkan kartu member Alfamart. Kami juga ditawari kostum bola gratis dengan syarat beli 12 botol Coca Cola 1 liter. Bisa kembung kami nih. Bayar pakai Debit Mandiri di sini lancar tak seperti di toko seberang kemarin malam.

plm_sarapan 1

sarapan di hotel

plm_restoran martabak har

martabak har di bawah jembatan

plm_pempek carefour

pempek murah di carefour

plm_masjid agung

masjid agung palembang

plm_jembatan ampera

jembatan ampera palembang

Jumat, 23 Mei 2014. Karena hari ini hari Jumat kami pakai kostum baju koko dan celana kain. Rencana ke Masjid Agung, Benteng Kuto Besak, Museum, Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pasar 16 Ilir dan bungkus nasi minyak dan martabak Har, sholat jumat, makan sore di PIM dan pesan pempek Vico buat oleh-oleh. Pertama kami ke masjid Agung yang masih sepi. Benar-benar agung seperti namanya. Meski sudah hampir 100 tahun usianya, tapi terkesan terawat, anggun, besar dan megah. Melihat masjid Agung Palembang dan bangunan sekitarnya rasanya seperti melihat masjid Raya Banda Aceh dan bangunan sekitarnya saat setelah Tsunami. Bangunan lama sebelum merdeka terlihat lebih kokoh daripada bangunan setelah merdeka. Dari masjid kami lanjut ke kantor pos, lalu ke benteng Kuto Besak yang jadi markas tentara dan museum di sebelahnya. Koleksi museum tak selengkap yang saya bayangkan. Bahkan cenderung seadanya. Gambar ilustrasi menggunakan kain poster kampanye. Jauh membandingkannya dengan Galeria Perdana di Langkawi kemarin. Ada arca dan prasasti Hindu Budha, Islam hingga Palembang saat ini. Cukup 30 menit hingga akhirnya kami ke tepian sungai Musi. Banyak orang menawarkan jasa penyeberangan ke pulau Kemaro. Kami abaikan karena tak ada rencana ke sana. Di kejauhan tampak rumah khas Palembang yang megah seperti museum yang baru kami kunjungi. Dari tepian sungai Musi kami lanjut ke pasar 16 Ilir . Kami tak masuk. Hanya di pelatarannya saja untuk membeli aneka krupuk ikan dan kemplang. Bermodal 100 ribu kami dapat sekarung krupuk beraneka macam. Dari sini kami lanjut ke martabak Har kw. Saya sebut kw karena yg asli keturunannya pakai gambar orang tua sedang berdoa warna putih berlatar merah. Meski kw bisa jadi mereka keturunan tukang masak di martabak Har yang asli. Martabak berisi 2 telor dengan kuah kari ringan serta sebungkus nasi minyak lengkap dengan acar dan malbi (daging sapi manis) cukup ditebus 30 ribu. Kami bawa ke hotel dan ternyata enak. Yummy. Usai makan kami balik ke masjid Agung untuk sholat jumat. Sebelum khotbah ada doa untuk almarhum. Panjang sekali hampir 30 menit. Lanjut adzan dan khotbah lalu sholat. Interior masjid indah, khotbah tegas dan lantang. Dan diakhiri wirid dan doa bersama ala mazhab Imam Syafii. Selesai sholat kami susuri jalan diseberangnya melalui kampung padat dan tembus di parkiran IP. Dari sini lanjut ke PIM untuk makan sore. Mall yang biasa saja kurang lebih seperti PS kemarin, kami datang ke es teler 77. Rasanya biasa saja. Kami bayar 21 ribu untuk segelas tanggung setengah penuh. Padahal saat yg sama ada promo makan nasi dgn ayam goreng plus es teler harganya 22 ribu. Salah pilih menu kayaknya. Lalu ke pempek Ketty yang seporsi isi 6 dihargai 30 ribu. Lebih mahal dari Vico namun lebih terasa ikannya serta lebih menyengat kuah cuko nya. Setengah kenyang kami cari lagi makan di Solaria untuk pesan nasi capcay. Coba bandingkan dengan cap cay nya Bakmi Naga. Secara harga lebih mahal 4 ribu, tepatnya 24 ribu. Namun sayurnya hampir basi, tomatnya sudah berlendir. Mungkin perlu perbaikan SOP. Sayur bagusnya dipotong sesaat sebelum dimasak. Tapi lumayan ada promo diskon beli 2 gelas teh impor gratis segelas. Sedikit mengurangi kecewa rasa masakannya. Dengan perut penuh, kami lanjut ke pempek Vico yang ada di seberangnya. Kami pesan 5 kotak seharga 100 ribu/kotak berisi masing2 35 pempek yang sudah dikemas dalam plastik kedap udara/vacuum lengkap dengan cuko nya. Sisa waktu kami habiskan menikmati siaran TV di kamar, baca aneka majalah bermutu (Swa, Luar Biasa) di lobby hotel. Kami juga mengepak sebagian barang bawaan buat pulang besok.

plm_silsilah

silsilah raja palembang

plm_sarapan 2

sarapan hari kedua di hotel

plm_nasi minyak har

nasi minyak har dekat pasar ilir

plm_museum

museum kota besak

plm_masjid agung palembang

masjid agung palembang

plm_martabak telur har

martabak telur har

plm_jumatan

jumatan di masjid agung palembang

plm_capcay solaria

capcay di solaria

plm_bawah jembatan ampera

di bawah jembatan ampera

Sabtu, 24 Mei 2014. Ini adalah hari terakhir kunjungan ke Palembang. Sarapan di hotel berupa nasi kuning dengan lauk ayam serta sambal. Lanjutkan baca majalah dan ketika jam 9 tepat kami beranjak ke pempek Vico untuk ambil pesanan. Ternyata pesanan kami belum siap. Kami harus menunggu 15 menit. Packing yang rapi dan muat di tas. Sebenarnya pempek Vico ini juga bisa dipesan online via Pesona JNE. Harganya sama persis, cuma perlu menambah ongkos kirim saja. Selesai ambil pesanan kami balik ke hotel untuk packing, dan saat selesai packing tepat jam 11 listrik mati total. Genset hotel tidak bekerja dengan baik. Kami telpon Blue Bird lalu check out singkat. Ternyata taksi sudah datang, cepat sekali saya pikir. Jalanan lengang di akhir pekan, sehingga tak sampai 15 menit sampailah kami di airport. Tarifnya sama persis dengan taksi waktu datang, yaitu 73 ribu dibulatkan ke 75 ribu. Acara selanjutnya check in. Check in berlangsung singkat dengan bagasi berbayar 40 ribu saat pemesanan tiket, dapat bagasi 15 kg. Lumayan, bisa untuk menyimpan pempek dan baju serta bacaan. Sehingga kami bisa lenggang kangkung masuk ke ruang keberangkatan. Airport tax domestik 30 ribu. cukup murah. Setelah eskalator, ada tempat duduk yang menghadap layar interaktif milik angkasapura2 yang berisi informasi seputar Palembang dan bandara yang dikelola AP2. Di keberangkatan juga tersedia minimarket Alfamart yang menjual makanan minuman dengan harga wajar, misal Sari Roti dihargai sama dengan yang tertera di bungkus, demikian juga minuman Levite-VIT dijual 5000. Pilot dan kopilot Mandala juga beli cemilan di sini (belum boleh masuk ruang keberangkatan karena penuh penumpang Lion dan Wings yang delay). Sepuluh menit sebelum jadwal boarding kami dipersilakan naik pesawat Mandala tanpa sempat duduk di ruang tunggu keberangkatan. Salut, ternyata pesawat tiba di Yogya lebih cepat 20 menit dari jadwal. Pilot yang sudah haji ini (dari pengumuman pramugari) membawanya dengan baik dan nyaman, dan kebetulan cuaca baik di Palembang maupun Yogya sedang cerah. Oh ya, kami sudah pesan nasi kuning manado dan nasi padang berserta aqua 600 ml. Rasa makanannya lebih enak dari Air Asia dengan harga yang relatif sama dengan  Air Asia Indonesia dan lebih murah dari Air Asia Malaysia-pengaruh kurs. Alhamdulillah kami mendarat tepat pukul 15.20 dari jadwal 15.40 WIB.

plm_sarapan 3

sarapan hari ke 3 di hotel

plm_nunggu ke plm

foto di klia 2 waktu mau ke palembang

plm_nasi padang

nasi padang mandala tiger

plm_nasi kuning manado

nasi kuning manado mandala tiger

plm_beli2 gratis1

beli 2 es teh gratis 1 di solaria

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura : Hotel Murah dan Garden By the Bay

14 Jumat Mar 2014

Posted by pengingat in Air Asia, Hotel, Jakarta, Kuliner, Singapura, Tiger Air, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

biaya taksi ke bandara, geylang singapore, harris fx senayan, Harris FX Sudirman, jalan jalan ke singapura, JJH Hotel Boutique, Liburan ke Singapura, makanan halal di singapura, olympic walk singapore, Wisata Singapura


Garden By the Bay adalah lokasi wisata yang masih baru di Singapura. Itu menjadi tujuan kami hari ini.

Kami bersiap berangkat ke terminal 2D Soekarno Hatta Airport sejak jam 8 pagi. Cuaca sedang hujan lebat, sambil sarapan bekal dari pesawat tadi malam, tampak indah pemandangan masjid dan stadion Senayan dan gedung tinggi perkantoran serta taman dari kamar 4605 hotel Harris fx Senayan. Kami turun ke lantai bawah dan check out dengan singkat. Rencana mau naik Damri yang bisa di stop di depan mall, namun hujan terlalu lebat sehingga kami mengantri taksi Blue Bird yang kebetulan salah satu pool nya ada di sini. Antri tak terlalu lama, karena tersedia banyak armada. Di perjalanan ke bandara terdengar kabar beberapa tempat di Jakarta sudah banjir, untuk Senayan ke Cengkareng sendiri relatif bebas banjir karena di area banjir, kami lewat jalan tol yang berada di jalan layang. Saking cepat dan lancarnya perjalanan, tak sampai 30 menit sudah sampai di bandara. Ongkos taksi di argometer 106 ribu, lebih mahal tapi lebih nyaman dari taksi semalam.

Di terminal 2D kami segera check in di counter Tiger Air. Proses cepat, lanjut antri imigrasi bersama jamaah umroh. Setelah itu belok kanan ke Mutiara Lounge untuk makan pagi-siang. Lumayan nyaman karena bisa sekalian charge batere handphone dan baca koran dan majalah terbaru. Ada juga nasi bakar seukuran sekepal yang kami jadikan bekal.

Jam 10.45 kami jalan menuju ruang tunggu D4 yang ada di ujung terjauh. Untuk kurangi pengeluaran energi kami pakai travelator saja. Tepat jam 11 panggilan naik pesawat. Pesawat terbang tepat waktu yaitu jam 11.25 siang dan mendarat tepat jam 1.10 siang waktu Singapura. Di penerbangan ini kami tak pesan makanan Tiger Airlines karena sepaket harganya 12 Dollar Singapura setara 110 ribu Rupiah yang bisa buat makan kenyang sepuasnya (all you can eat) di beberapa restoran.

Di terminal 2 Changi kami isi air isi ulang ke botol. Lumayan segar airnya-tak bau kaporit. Sempat foto-foto di taman anggrek lengkap dengan kolam ikan koi di sini, sempat kaget ketika mati lampu selama 5 menit. Siapa bilang Singapura tak pernah mati lampu :). Dan ke imigrasi. Oh ya, buku panduan bandara Changi tak setebal dahulu. Kami tak berlama-lama setelah imigrasi langsung menuju stasiun MRT. Dari Changi berpindah kereta di Tanah Merah lalu turun di Aljuned. Dari sini kami jalan kaki sekitar 800 meter ke Geylang 15 dimana JJH Hotel Boutique tempat kami menginap. Geylang bernomor ganjil adalah distrik surganya tempat makan China-pork and lard meski ada juga tempat makan halal ala India. Sedangkan lorong Geylang bernomor genap adalah tempat mejengnya PSK.

Meski namanya hotel butik dan perusahaan terbuka (di kartu namanya tertulis JJH investment pte ltd,macam Tbk di Indonesia), tampilannya serupa kos-kosan, lengkap dengan TV, AC, perlengkapan mandi dan kamar mandi dalam. Di Indonesia dengan uang 55 Dollar Singapura sudah bisa menginap di hotel bintang 5 macam Grand Angkasa Medan kemarin lusa. Di sini kami istirahat sambil menikmati Wifi gratis fasilitas hotel. Sangat lumayan daripada bayar roaming data yang 150 ribu Rupiah/hari itu atau beli perdana SingTel untuk turis yang 25 Dollar Singapura.

Jam 6 sore kami keluar hotel, maghrib di Singapura jam 7.30 petang. Jadi langit masih terang. Kami jalan kaki ke perhentian bis dekat Geylang 11. Kami naik bis nomor 100 menuju perhentian dekat Merlion (bus berhenti 14x). Google maps bisa diandalkan karena sudah sangat akurat untuk negara/kota Singapura. Sepanjang jalan kami lihat stadion baru, reservoir, dan orang pulang kantor di Middle dan Beach road. Semua tertata rapi.

suasana geylang

suasana geylang pagi hari

kamar 55 dollar singapore

kamar 55 dollar di singapura

koi @changi t2

kolam koi di terminal 2 changi

Dari perhentian dekat Merlion kami tak mampir ke Merlion karena sudah sering berfoto di sini, jalan kaki menyusuri Marina menuju Marina Bay. Awalnya kami ragu. Karena terlihat jauh dan di peta tertulis 2,1 km. Tapi melihat para pelari dan orang yang antusias berjalan akhirnya kami ikuti saja keramaian ini. Ada instalasi seni di sepanjang jalan ini sehingga beberapa kali berhenti dan berfoto, sampai akhirnya kami tiba di Marina shopping at the beach yang wow-mewah itu,kalau lapar jangan khawatir, ada 7-11 yang jual nasi rendang, kimchi dan lainnya yang bersertifikat halal dan harganya standar. Toko merchandishe Ferrari yang dilengkapi mobil balap Ferrari juga ada. Untuk menuju Garden By the Bay kami melalui jembatan penyeberangan menuju casino dan hotel Marina Bay Sand lalu menyeberang lagi sampailah di GBB itu. Jangan coba menyeberang di bawah ya, karena di situ jalan bebas hambatan, resiko tertabrak sangat tinggi. Tahu sendiri orang Singapura mobilnya kebanyakan macam mobil balap. Di GBB ramai pengunjung beraneka rupa bangsa. Paling depan ada rumah melayu, yang ada TV segede tembok menayangkan pemanfaatan tanaman kebon untuk pembuatan rumah di Kelantan dan pewarna batik di Jawa Barat, diiringi musik Sunda yang mengalun syahdu.

Lalu ke pohon futuristik yang berwarna warni dan ada pertunjukan spektakuler tiap jam 7.45-8 malam. Pertunjukan ini kombinasi musik dan lagu Nusantara, India dan China, cenderung ke arah meditasi dengan cahaya dari pohon arifisial. Di sini mata berkaca-kaca sambil berucap dalam hati ” terimakasih ya Allah atas semua keindahan pemandangan ini”. Paling enak rebahan di mezanin pohon di tengah yang tampaknya memang disiapkan untuk rebahan, sambil lihat awan berarak melintas cahaya bulan.

Setelah puas di GBB, kami balik dengan rute yang sama, pemandangan indah dengan lampu2 gedung perkantoran dan instalasi seni dinyalakan. Di ujung tampak patung Merlion. Kami menyeberang melalui jembatan sebelum hotel Fullerton dan menyetop bus no 100 ke arah Geylang, kami berhenti dekat Geylang lorong 11. Kami mampir dulu di 7-11 untuk beli nasi rendang, nasi goreng kimchi dan air mineral 1,5 liter. Totalnya 10 Dollar Singapura. Setelah memanaskan makanan di oven,kami balik ke hotel, makan malam sambil nonton TV dan nikmati sejuknya AC. Kebetulan kamar hotel tak berjendala, tadi siang terasa gelap dan pengap, setelah malam baru terasa terang dan lebih nyaman.

Esok paginya, Kamis, 13 Maret 2014 kami check out jam 8, caranya cukup unik yaitu taruh kunci di kotak penyimpanan. So simple.

Kami menuju stasiun MRT Aljuned, dari sini menuju ke Changi berpindah di Tanah Merah. Jam 8.45 pagi kami sudah tiba di Changi dan langsung check in di row 11. Bawaan kabin ditimbang, maksimal 2 berat total 10 kg. Meski total 23 kg, kami tak dikenakan biaya tambahan. Cuma dikasih tahu untuk digabung saja. Sebelum ke ruang tunggu F35 kami pakai mesin pijat telapak kaki Uphoria by Osim yang gratis. Lumayan mengurangi keletihan kaki. Jam 10.30 masuk ke ruang tunggu dan jam 11.00 kami naik pesawat dan 11.30 tepat terbang menuju Surabaya.

Kali ini naik Tiger Mandala dimana saham mayoritasnya milik Saratoga-Sandiaga Uno. Kami sudah pesan makanan untuk makan siang seharga @Rp 47 ribu berupa nasi kuning manado dan ayam panggang lada hitam. Harga lebih mahal dan porsi lebih sedikit dari Air Asia, namun lebih terasa bumbunya. Plus Aqua 600 ml. Perjalanan lancar dan jam 1.30 siang kami mendarat di terminal 2 Juanda, yang merupakan terminal lama yang diperbarui. Tidak semewah terminal 1, namun jika dipoles kemungkinan bisa lebih mewah dan nyaman.

nasi kuning dan ayam lada hitam @mandalatiger

nasi kuning dan ayam lada hitam @mandalatiger

turkey bacon @mc'd changi 2

makanan turkey bacon di mc donald changi terminal 2

nasi rendang 7-11

nasi rendang di 7-11 singapura

nasi goreng kimchi 7-11

nasi goreng kimchi 7-11 singapura

instalasi seni 2

mainan gratis di marina bay

buaya @marinabay

instalasi buaya di marina bay

instalasi seni

penuh cinta di marina bay

makin malam

menjelang malam

pohon garden of the bay

sore hari

marina bay sands

marina bay sands

@walkway overpass marina bay sands

overpass marina bay

in marina bay sands

di dalam marina bay sands

shop@marina bay

toko di marina bay

@cbd marina bay

pusat bisnis marina bay

Alhamdulillah perjalanan yang sangat padat ini lancar dan berkesan.

Pengeluaran (2orang)x1000 rupiah

Taksi Blue Bird. 125 Tiger CGK-SIN. 165

MRT Changi-Aljuned 80

Hotel JJH Geylang. 520

Bus SMRT Gelylang-Marina pp 80

Makan malam 7-11. 100

Mc Donald. 85

Mandala SIN-SUB. 726

Pilih kursi dan makan siang. 188

Total. 2069

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Akhir Pekan di Jakarta dan Jogja

16 Senin Des 2013

Posted by pengingat in Banjarmasin, Garuda Indonesia, Jakarta, Kuliner, Tiger Air, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ 1 Komentar

Tag

American Grill, DAMRI, De Green Lounge terminal 3, jalan jalan ke jakarta, pengalaman naik Garuda Indonesia, pengalaman naik Mandala, penitipan tas terminal 2F, Plaza Semanggi


Akhir pekan kali ini agenda kami ke Jogjakarta melalui Jakarta. Dimulai dari Banjarmasin menggunakan Garuda dengan tiket standar di harga 575rb termasuk airport tax. Penerbangan 1,5 jam ini mendarat di Jakarta tepat jam 8 pagi. Pelayanan tetap prima dengan majalah Colour edisi terbaru, audio video terbaru dan pramugari yg muda-muda dan cekatan. Saking cekatannya bahkan sambil bawa troli makanan sempat menabrak kepala istri yg ambil barang jatuh di lorong. Untung segera minta maaf,dan tiap lewat kembali minta maaf.Lain kali hati2 ya mbak.
Karena bawaan cukup berat kami titipkan barang di penitipan di pintu kedatangan terminal 2F. Petugas bandara dengan senang hati menunjukkan lokasinya yang persis di samping Alfamart. Dua tas yang kami titip ditimbang dulu ternyata masing2 beratnya kurang dari 10 kg,sehingga biayanya masing2 30 ribu rupiah/hari. Lumayan lah tidak terlalu mahal,yang penting gak repot.

2E penitipan tas

penitipan tas di terminal 2E Cengkareng

Tinggal backpack yg berisi barang berharga yang saya angkut. Menuju ke satelit ruang tunggu transportasi umum terminal 2 di ujung. Di sana kami menunggu Bus DAMRI jurusan Blok M. Selain DAMRI ada juga Primajasa, Xtrans, Cipaganti dll yang langsung menuju Bandung. Tidak sampai 10 menit bus sudah tersedia, kami naik dengan tarif 30ribu/orang. Dari sini memutar dulu ke terminal 3 dan lanjut ke terminal 1.Tampaknya tempat ini menjadi start keberangkatan DAMRI. Jalan tol menuju kota Jakarta macet, baru 2 jam berikutnya sampai di perhentian yang menuju Plaza Semanggi. Patokannya tinggal bilang ke kondektur saja kita mau kemana. Jalan kaki 15 menit menuju Plaza Semanggi cukup melelahkan, melewati perkantoran antara lain Mulia, BRI dan menyeberang melalui jembatan halte TransJakarta, lanjut melalui Univ. Atmajaya, lalu baru sampai di Plaza Semanggi. Tampang sangar orang sepanjang jalan cukup membuat rasa tidak nyaman. Semoga mereka bukan orang jahat dan Pemprov DKI Jaya mampu melakukan pembersihan kota ini dari preman.
Plaza Semanggi sudah mulai terasa tua-out of date meski baru 8 tahun umurnya. Disini kami mencairkan kupon American Grill yang kami beli dari Groupon seharga 198 ribu untuk 2 orang. Katanya sih harga aslinya 330 ribu.Disini kami bisa makan pendamping sepuasnya. Ada 4 macam bubur, nasi goreng, aneka gorengan, buah potong, asinan bogor, pecel, buah potong, salad dll sepuasnya sampai perut tidak muat. Sedangkan untuk daging sapi, domba, ikan, udang, cumi dan ayam kami hanya dijatah 2 menu/porsi. Kenyang sih kenyang, tapi soal rasa untuk saya kurang cocok, terlalu plain/hambar,padahal teman2 Jakarta bilang enak. Mungkin beginilah selera Amerika. Maklum belum pernah ke sana sebelumnya. Tempat ini ramai dipenuhi pengunjung yang makan siang, dan rata2 pakai kupon seperti yang kami lakukan.haha. Sayang minum tak termasuk paket, sehingga untuk segelas jus strawberry saja 33ribu. Mahal.

amgrill banner

banner american grill

amgrill nasi goreng

nasi goreng

amgrill bubur

bubur, asinan dan sup

amgrill beef and lamb

beef and lamb

amgrill chicken and shrimp

ayam dan udang

amgrill salad

salad

Sesudah 2 jam di Amgrill kami keliling dulu mall ini sambil mengocok makanan supaya masuk ke lambung. Karena akhir tahun banyak diskon di sana, contoh boxer/celana pendek branded di jual 25 ribu. Tapi berhubung sudah punya banyak stok, kami abaikan saja. Kami agak kebingungan dengan mall ini, mana muka mana belakangnya, yo wis, kami balik saja ke tempat kami masuk tadi. Banyak pengunjung yg antri taksi, kalau ikut antri mungkin baru sejam dapat taksi. Karena tak mau buang waktu kami menuju jalan raya belokan Sudirman dengan Gatot Subroto, dan ternyata banyak sekali taksi yang kosong. Kami naik taksi Ekspress saja kali ini. Untuk ke bandara taksi memutar dulu ke Ritz Carlton dan Pacific Place, tampak Hard Rock Cafe Jakarta sedang ada program akhir tahun juga. Lalu ke jalan tol Slipi depan DPR MPR. Kendaraan padat merayap, namun setelah itu lancar. Akhirnya setelah dekati hotel Best Western Hariston kemacetan kembali terjadi, tak lama setelah itu ada mobil polisi yang kelihatannya terburu-buru.kalau tidak salah ini mobil gegana, dimana ada tabung di belakang. Mobil lain minggir. Pak sopir taksi dengan cerdik mengekor di belakangnya, sehingga ikut melaju dengan cepat. Hahaha… Sampai akhirnya kehilangan jejak. Ketika keluar tol di Cengkareng, kepadatan sudah berkurang, dan kami diantarkan ke terminal 1C dimana ada kios Krispy Kreme tempat kami menukar 2 kupon seharga @42 ribu dengan 2 lusin donat. Tampaknya petugas sudah hapal dengan penukaran kupon ini, sehingga dia tanya “ada lagi kuponnya pak?”.
Dari 1C kami naik shuttle bus gratis menuju terminal 2E untuk mengambil tas di penitipan. Petugasnya tidur ternyata, beda dengan yang tadi pagi. Namun segera bangun ketika saya masuk ruangan dan dengan ramahnya si akang mengambilkan tas.
Dari sini kami keluar, naik ke lantai atas untuk menunggu bus shuttle ke terminal 3. Banyak sekali penumpang di saat hujan deras yang mau naik shuttle, terpaksa kami berdiri. Sesampai di terminal 3 saya langsung ke ruang checkin sementara istri menunggu bagasi di luar. Agak lambat check in kali ini karena rusaknya komputer, jadi dibantu meja sebelahnya. Oh ya, tiket Mandala ini promo diskon penukaran poin Telkomsel 6 bulan lalu, sehingga dengan 420 ribu sudah bisa untuk 2 orang. Plus snack vegetable puff yang saya pesan belakangan totalnya menjadi 444 ribu.
Hujan dahsyat sore itu, kami sholat dulu di mushola. Laki2 dan perempuan terpisah. Istri cerita kalau pas sholat ada pelancong Malaysia yang berbincang dengan kawannya “Krispy Kreme tu enak sekali”.saya nyeletuk”Gak dikasih saja cinta, di negaranya kan belum ada, kasihan kan kalau kepengen?”. Dijawab singkat”Di mushola gak boleh makan cin”. Setelah sholat kami mampir ke Lounge DeGreen menggunakan kartu kredit BNI Hasanah. Lumayan lengkap dan mengenyangkan menunya, dan selalu ada minuman kaleng promosi dalam lemari es, kali ini Tea angin.
Hujan tak henti-henti sehingga pesawat yang harusnya berangkat jam 5.40 sore baru take off jam 7.10 alias delay 1,5 jam. Bahkan ada berita di internet bahwa ada pesawat yang harus balik ke Palembang dan Denpasar karena Jakarta overload. Tempat duduk Mandala lebih lapang daripada Airasia dan Lion, sehingga tak membosankan, apalagi 3 deret kursi hanya terisi oleh kami, sisa 1 kursi dipakai istri untuk selonjoran kaki. Haha. Mengenai vegetable puff lumayan rasanya, kulit renyah isinya sayur dibumbui kari.
Sejam kemudian kami tiba di Yogyakarta dengan hujan yang masih rintik2. Dengan sigap petugas darat memberikan payung satu persatu ke penumpang. Beda sekali dengan saat turun dari Citilink beberapa bulan lalu di Surabaya yang tak diberikan payung, dan parkir jauh dari terminal. Sehingga beberapa ibu-ibu ngamuk tak karuan karena basah kuyup dan riasannya luntur. Tampaknya maskapai Indonesia yang lain harus banyak belajar,jangan cuma rok yang pendek dan robek saja yang diandalkan, tapi ground service juga harus bagus. Mandala saja bisa.
Alhamdulillah, semua lancar dan adik ipar sudah menunggu di bandara, memulai liburan akhir pekan di Yogyakarta yang sempurna.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 466 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: