• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Category Archives: Osaka

Global Power City Index (GPCI) 2016

13 Kamis Apr 2017

Posted by pengingat in Hongkong, Kuala Lumpur, Osaka, Singapura, Sydney, Tips, Tokyo

≈ 1 Komentar

Tag

Amsterdam, Bangkok, Berlin, Global Power City Index 2016, hongkong, jakarta, Kuala Lumpur, London, New York, Paris, Seoul, Singapore, Tokyo, Vienna


Ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Institute for Urban Strategies The Mori Memorial Foundation yang diterbitkan pada Oktober 2016.

Yang diteliti ada 42 kota terkemuka di dunia ditinjau daya magnet yang menarik orang kreatif dan pebisnis dari seluruh dunia. Hasil penelitian diterbitkan tiap tahun sejak 2008. Dan tahun 2016, Jakarta dan Johanesburg baru masuk. Kota yang dipilih tidak sembarangan tapi juga merujuk data konsultan terkemuka AT Kearney,  PWC dan World Economic Forum terhadap kota – kota terpenting di dunia.

Ada 6 tolok ukur yang menjadi acuan yaitu :

1. Economy,  terdiri dari market size, attractive Ness,  economic vitality, human capital,  business environment,  ease of doing business.

2. Research and development,  terdiri dari academic resources, research background, research achievement.

3. Cultural interaction,  terdiri dari trendsetting potential, cultural resources,  facilities for visitors, attractiveness for visitors, international interaction.

4. Livability,  terdiri dari Working environment, cost of living, security and safety,  well being,  ease of living

5. Environment,  terdiri dari ecology,  air quality, natural  environment.

6. Accessibility, terdiri dari International transportation network, infrastructure, inner city transportation service,  traffic convenience.

Dan hasilnya,  nomor : 1.London, 2.New York,  3.Tokyo, 4. Paris, 5.Singapore, 6.Seoul, 7.Hongkong, 8.Amsterdam, 9.Berlin, 10.Vienna,……40.Jakarta,41. Cairo,  42 Johanesburg

Gambar grafis dari laporannya sebagai berikut. 


Mungkin jika Jakarta sudah dibenahi,  bisa lebih bagus peringkatnya dibandingkan sekarang. Apakah Anies-Sandi ataukah Ahok-Djarot yang akan terpilih jadi gubernur – wagub DKI Jakarta,  kita tunggu hasilnya Rabu depan. 

Iklan

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Tips Liburan ke Jepang

01 Senin Des 2014

Posted by pengingat in Jepang, Kuliner, Kyoto, Osaka, Tips, Tokyo, Wisata

≈ 4 Komentar

Tag

biaya liburan ke jepang, hotel jepang, jalan jalan ke jepang, jalan jalan nyaman ke jepang, JR pass, liburan ke jepang, osaka amazing pass, supaya nyaman di jepang, tempat wisata jepang, transport hemat di jepang


gunung fuji

Beberapa tips untuk perjalanan yang nyaman ke Jepang antara lain :
1. Tentukan kapan berangkat
Ini penting untuk persiapan awal. Jika musim panas (Juli-Agustus-September) tak perlu beli baju hangat, karena terkadang lebih panas dari tropis. Sedangkan musim lainnya terutama musim dingin (Desember-Januari-Februari) wajib menggunakan baju/jaket hangat
2. Beli Tiket ke Jepang
Beli jauh hari biasanya lebih murah daripada beli mendadak. Contoh freeseat Air Asia yang dijual 7-12 Bulan sebelum keberangkatan harga tiket sekitar 3,5 juta pergi pulang. Kalau dadakan dan full servis sekitar 7-8 juta Rupiah. Atau beli saja di tiket.com. Selain itu pembelian kamar hotel , tiket masuk lokasi wisata, router WIFI selama di Jepang, sebaiknya disiapkan di Indonesia. Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari
3. Urus Visa
Kabarnya sudah bebas Visa buat pemegang e-paspor mulai bulan ini, namun harus tetap lapor ke kedutaan besar atau konsulat jenderal Jepang terdekat (sesuai pembagian area), bebas Visa berarti tak perlu bayar Visa, tapi dokumen masih diperiksa
4.Buat itinerary, karena biasanya waktu mengajukan Visa,ini akan diperiksa kedutaan/konsulat
5.Luruskan niat
Kalau laporannya buat wisata, ya wisata saja, jangan jadi imigran gelap di sana. Ini yang menjadi alasan Jepang kenapa bebas Visa untuk warga negara Indonesia termasuk belakangan dibanding Singapura, Brunei, Malaysia dan Thailand. Dari catatan imigrasi yang masuk lebih besar dari yang keluar, artinya ada sebagian yang menghilang.

Menariknya Jepang versi saya :
1.Gabungan Singapura dan Hongkong dalam skala yang jauh lebih besar/negara. Sama sama rapi, bersih modern dan modis orang-orangnya
2.Orangnya serius dan profesional
Semua petugas yang saya temui di airport, hotel, kereta api, bus supermarket, lokasi wisata semuanya tampak serius dan menikmati pekerjaannya, jarang ngobrol dan bergosip.
3.Maju lebih dulu
Terlihat gedung tua tapi masih berfungsi sebagai pertokoan dan hotel. Subway dan stasiun sudah kusam, namun semua dalam kondisi yang terawat.
4.Hotelnya detil
Dari yang saya alami, baik yang kuno dan relatif murah (750ribuan) sampai yang termahal (1,5 jutaan) isinya detil. Shampo, conditioner, sabun mandi semua recall dalam botol bagus dan kualitas yang sangat bagus dan wangi. Sisir, sikat gigi bukan yang lekas rusak dan murahan. Ada pemanas air, TV, air purifier, sikat dan lidah sepatu. Harganya terasa lebih murah dari hotel sejenis di Singapura dan Hongkong (setengah sampai sepertiga). Contohnya Hearton Shinsaibashi Osaka seharga 750 ribu/malam saya rasa serupa/relatif sama (bentuk dan lokasi) dengan Ibis Bencoolen Singapura yang 2,3 juta/malam.
5.Relatif tepat waktu dan sabar
Nyaris sesuai jadwal untuk subway, pesawat dan bus, kecuali ada bencana/kecelakaan. Saat ke Gunung Fuji ada kecelakaan di highway, ada kemacetan lama-molor 45 menit, tidak ada klakson yang bunyi dari pengendara mobil. Sabar menunggu sampai polisi selesai mengamankan lokasi. Polisi juga yang menyapu pecahan kaca mobil yang pecah.
6.Relatif sopan dan bangga dengan bahasa Jepang
Hampir semuanya sopan, menunduk terhadap customer dan mengajak berbicara bahasa Jepang meski jelas2 saya bukan orang Jepang
Meski ada juga yang melihat aneh (dari kepala sampai kaki) orang asing. Dari cerita orang yang sudah lama tinggal di sana, sebagian besar orang Jepang merasa superior terhadap semua orang asing kecuali terhadap orang Amerika-satu2nya yang pernah mengalahkan Jepang.
7.Makanan halal dan enak
Mie udon dan sashimi yang saya coba di sana semuanya halal dan enak. Udon Sanuki di Kansai Airport ada sertifikat halalnya. Ocha/teh tawar dan kremesan tempura gratis-yang cocok untuk topping udon. Untuk sashimi enak sekali khususnya salmon dan telornya serta belut panggang yang empuk dan sedap. Maknyus lah rasanya. Padahal sebelumnya saya belum pernah makan salmon dan telur salmon mentah. Untuk onigiri (nasi kepal) lumayan enak dan murah, tapi harus dipastikan isinya apa (tanya ke kasir)
8.Gak nemu sepeda motor bebek
Meski motor produksi Jepang memenuhi jalanan negara berkembang termasuk Indonesia ternyata di sana tak ada motor murah, paling motor sport yang terlihat aneh diantara bus, kerumunan orang pejalan kaki yang keluar masuk subway dan sepeda angin yang sesekali tampak keluar dari perkantoran mewah. Mobil juga cuma LGCC, mobil box dan yang mahal sekalian, yang tengah2 macam Avanza, Jazz tak tampak. Uji emisi juga ketat, nyaris tak ada asap di jalanan dan udara senantiasa segar
8. Ada koin 1 Yen sampai 500 Yen. Ke mall berbekal koin 500 Yen (50ribu Rupiah) cukup buat beli kaos dalam Uniqlo
9. Tarif kereta mahal tapi sangat murah kalau beli pass
Sekali naik 240 Yen, namun di Tokyo dengan pass tourist 1500 Yen bisa dapat 3 days pass untuk turis yang bisa dipakai untuk naik subway 3 hari tanpa batas. Di Osaka ada Osaka Amazing Pass 2 hari seharga 3000 Yen bisa naik subway sepuasnya, bebas masuk Osaka Castle, Tempozan, Sky Garden, Tennoji Zoo dan belasan tempat wisata lainnya.

Penawaran menarik lainnya dari Klook sangat menghemat dan membantu perjalanan ke Jepang.

Jadi pengen ke Jepang lagi…:)

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Naik Peach Airlines dan Jalan Jalan Ke Harajuku (Hari ke 6)

12 Rabu Nov 2014

Posted by pengingat in Hotel, Jepang, Kereta api, Kuliner, Osaka, Tips, Tokyo, Wisata

≈ 8 Komentar

Tag

biaya jalan jalan ke jepang, biaya liburan ke jepang, Daiso Harajuku, doner kebab j tokyo, fasilitas hotel fresa inn, Fresa inn Nihombashi Ningyocho, Gunung Fuji, halal jepang, hotel jepang, hotel murah jepang, itinerary jepang, jalan jalan ke jepang, jalan jalan ke tokyo, jalan-jalan ke osaka, jepang, jepang 7 hari 6 malam, kereta api di Jepang, kereta cepat jepang, liburan ke jepang, pengalaman menginap di hotel Nikko Kansai airport, pengalaman naik keisei skyliner, pengalaman naik peach airlines, pesawat murah jepang, tempat wisata jepang, transport hemat di jepang, Wisata Jepang


image

Rabu, 12 Nopember 

Enak sekali bangun pagi ini di hotel Nikko Kansai Airport. Hotel dengan moto Pride of Japan dan punya cabang di Bali ini benar-benar memanjakan pelanggannya. Tarif lebih murah dari yang kami inapi kemarin, konsekuensinya durasi tinggal lebih pendek. Kami ambil paket 12 jam. Checkin jam 8 malam dan checkout jam 8 pagi. Tampaknya ramai yang mengambil paket ini. Cukup mewah hotel ini.
Sesudah checkout hotel kami titip tas di locker terbesar yang sangat murah, hanya 200 Yen lokasinya di Aeroplaza persis di pintu keluar hotel, kalau di tempat lain 700 Yen.

??????????
pagi yang mendung di kansai airport
??????????
lobi hotel nikko kansai
??????????
pintu masuk hotel dan aeroplaza
??????????
Nikko kansai dari Kansai airport

Lalu ke terminal 1 untuk memasukkan kartu pos di kantor pos yang baru buka jam 9. Lalu makan udon halal Sanuki (sertifikat dari MUI Malaysia). Lokasinya persis di tengah bandara bersama resto Jepang lainnya. Harganya porsi standar mulai 450 Yen. Isinya mi besar (udon), kuah gurih, parutan jahe, daun bawang. Enak dan segar. Kalau mau tambah topping wijen dan remah2 gorengan boleh ambil gratis di depan kasir. Boleh minum teh hijau (ocha) gratis sepuasnya. Untuk aneka gorengan (tempura) harganya mulai 160 Yen. Kami ambil tempura udang, sotong dan ayam. Semuanya enak dan gurih. Pertama merasakan makanan enak asli Jepang setelah berhari-hari makan nasi kepal ( onigiri) isi tuna atau salmon.  Pengunjung tempat ini kebanyakan rombongan Indonesia (Honda) dan Malaysia dari mencuri dengar pembicaraan mereka. Oh ya, minuman air kemasan Evian made in France yang termasuk mewah di Indonesia, di Jepang dijual murah seperti produk lokal mereka, 100 Yen.

??????????
udon sanuki kansai lagi ramai
??????????
menu halal udon sanuki
??????????
suasana di dalam
??????????
inilah udon sanuki
??????????
world best airport staf skytrax 2014

Jam 10.30 kami ke terminal 2 menggunakan shuttle bus gratis. Terminal 2 adalah terminal murah untuk Peach Airlines yang mengantar kami ke Tokyo. Bentuk terminal ini mengingatkan LCCT Kuala Lumpur dahulu. Di sini saya beli coklat kitkat rasa sakura matcha dan raspberry matcha. Wi-fi dan air minum keran gratis juga tersedia. Tapi air minum ini bau kaporit, bisa beli air minum botolan yang harganya 100 Yen. Merk lokal maupun impor macam Evian harganya sama. Pesawat yang digunakan jenis Airbus 320. Selama di pesawat makan minum tidak diberikan namun bisa dibeli karena ini low cost airlines. Kami beli selimut dan model pesawat yang harganya lebih murah dari harga di AirAsia. Perjalanan selama 1 jam 25 menit ini lancar. Tampak pula puncak gunung Fuji di kejauhan.  Dan mendarat di Narita jam 3 tepat. Ini menjadi pengalaman pertama kami naik Peach Airlines.

??????????
low cost terminal kansai
??????????
jalan kaki ke pesawat peach
??????????
daftar menu dan souvenir peach
puncak gunung fuji
gunung fuji tampak di sebelah kiri
??????????
mendarat di narita airport
??????????
menunggu bagasi di narita airport

Dari sini kami lanjut ke Tokyo dengan kereta supercepat Keisei Skyliner. Tokyo yang berjarak 99 km ditempuh dalam 44 menit. Kursi nyaman dengan colokan listrik USB membantu kami mengisi baterai handphone. Pemandangan yang tersaji adalah kampung dengan hutan dan gunung yang masih berpohon. Meski di kampung, perbaikan jalan di sana menggunakan alat yang canggih dan lengkap, petugasnya pun semua menggunakan alat pelindung diri lengkap. Cepat sekali kereta ini. Tarif kereta ini 2000 Yen ditambah 1500 Yen untuk subway 3 days pass. Kalau pakai kereta biasa yang berhenti tiap stasiun harganya 890 Yen. Kalau mau menggunakan kereta tercepat kedua yaitu Narita Express (NEX) ongkosnya 1500 Yen jauh dekat bisa turun di Tokyo maupun Yokohama. Berhubung hotel kami dekat dengan Ueno, dan kami hanya perlu sekali ganti kereta maka kami pilih Skyliner ini.

??????????
keisei skyliner
??????????
interior keisei skyliner
??????????
interior dan tv keisei skyliner
??????????
steker listrik di keisei skyliner
??????????
mesin minuman di keisei skyliner
pemandangan dari kereta
pemandangan dari kereta

Dari Ueno kami ganti ke subway ke arah Ningyocho. Stasiun subway Ueno terlihat tua dan kusam. Meski disana sudah tua/lama, sampai saat ini Jakarta baru akan membuat subway dan MRT.

Agak membingungkan lokasi hotel yang kami inapi. Tersasar sekali dan hampir tersasar dua kali sebelum akhirnya ada pekerja restoran mengantar kami sampai hotel Fresa Inn Nihombashi-Ningyocho. Ini hotel bintang 3 dengan fasilitas lengkap, meski tak sebagus Nikko Kansai tadi pagi. Yang mengejutkan reservasi kami dibatalkan sepihak oleh Agoda. Katanya mereka gagal mendebet kartu kredit 3 hari lalu dan tidak bisa menghubungi kami. Akibatnya rate hotel dari Rp 850 ribu bengkak menjadi 1300 Yen (Rp 1,45 juta) per malam. Kalau di Indonesia dapat kamar hotel bintang 5, di Jepang cuma dapat kamar hotel bintang 3. Hikmahnya kalau ganti kartu kredit sebaiknya batalkan reservasi yang pernah dibuat dan buat reservasi baru, dan pakailah nomor hp prabayar semacam Simpati, As, Mentari atau IM3 sebagai nomor kontaknya. Jangan pakai nomor pasca bayar (Halo, Matrix) jika anda tidak mengaktifkan fitur roaming (daftar di Grapari terdekat). Supaya kerugian seperti yang saya alami tidak terjadi pada anda. Pengalaman memang mahal.    Sempat dongkol dan hilang semangat, tapi setelah berpikir, daripada kami terlantar di luar yang lagi dingin, gelap dan hujan bukankah lebih baik melanjutkan booking hotel ini. Kami bersyukur masih mendapat kamar terakhir (saya lihat di komputer resepsionis tinggal sisa 1) dan bisa membayar hotel ini.

??????????
sekitar stasiun ningyocho
??????????
tempat kami nyasar
kamar fresa inn
kamar fresa inn
??????????
tv di kamar fresa inn
??????????
pembersih udara kamar fresa inn
??????????
kamar mandi fresa inn

Setelah sholat Maghrib plus Isya, kami jalan lagi menuju stasiun Meiji Jingumae, yang dari Ningyocho kami harus berganti kereta sekali. Keluar dari stasiun kami temukan stasiun JR Harajuku dimana bentuk bangunannya klasik dan banyak orang muda dan para pekerja berdesakan pulang kerja. Kami sempat abadikan melalui foto. Dari sini lanjut terus sampai ke Daiso di Takeshita Dori yang punya 4 lantai penuh dengan barang murah dan lucu. Di sini banyak ketemu ibu melayu belanja oleh-oleh 100 Yen (108 Yen termasuk pajak 8%). Sangat murah dan variatif. Betapa tidak buku agenda 2015, air minum Evian 750 ml dan air minum dari Hokaido 2 liter harganya cuma 108 Yen (11 ribu). Sangat murah. Produk Indonesia yang kami temukan di sini seharga 108 Yen adalah sabun Lux dapat 2 batang dan sepasang sumpit. Sayangnya makanan ringan dan mi instan di sini banyak yang haram dan syubhat. Aplikasi Halal Mind (dibuat mahasiswa asal Indonesia di Kyushu University) yang saya download di Android cukup membantu mengidentifikasi kehalalan makanan yang akan saya beli. Setelah 2 jam belanja kami lalu cabut ke arah gang Harajuku, di sepanjang kami masih ketemu anak muda berpakaian aneh-aneh meski sudah mendekati jam 9 malam. Kami juga dapati Marion Crepes yang katanya crepes terlezat di muka bumi. haha lebay. Kami tak masuk ke gang Harajuku karena sudah sepi, kami lanjutkan saja ke arah Tokyu Plaza. Sebelum menyeberang ke Tokyu Plaza kami beli kebab J, doner kebab dari Turki varian hot and regular. Seporsi 500 Yen yang sebenarnya bisa dimakan untuk 2 orang. Sejam kemudian kami makan di hotel terasa masih hangat dan sumpah ini kebab paling enak yang pernah saya makan. Dagingnya gurih dengan krim yang gurih pedas, selangit deh rasanya. Dari Tokyu Plaza kami susuri Omotesando Hills yang disepanjang sisi jalannya terdapat butik ternama dengan pohon tinggi serupa Orchard Singapura. Lupa tapi ingat gebyar kilaunya. Ketika muncul tanda subway Omotesando kami masuk ke subway untuk balik ke hotel. Hilang dongkol, beralih kegembiraan setelah dari Harajuku.

??????????
stasiun harajuku
??????????
lorong harajuku
??????????
jalan ke daisho
??????????
kebab nikmat
bungkus kebab j
doner kebab j yang masih dibungkus
??????????
yang sudah dimakan, enak sekali

Jam 10.30 malam kami sudah sampai hotel, pinjam setrikaan dan alasnya. Bisa juga pinjam nano beauty care, dan perlengkapan lainnya, namun karena ingin segera istirahat untuk ke gunung Fuji esok hari, kami putuskan tidak pinjam alat-alat lain, meskipun tampaknya menggiurkan (belum ada di Indonesia). Ada juga bermacam teh dan garam mandi serta peralatan mandi yang bisa kami ambil gratis. Sesampai di kamar kami hidupkan air purifier Panasonic yang menyebarkan udara segar di kamar. Jam 11 sudah lelap di peraduan.

setrika fresa inn
setrika set di fresa inn

Oh ya, jangan lupa gabung klook untuk mendapat penawaran wisata yang lebih hemat di Jepang. Setiap pendaftar mendapat imbalan 44 ribu Rupiah. Segera beli tiketnya. Tempat wisata yang populer di Tokyo misalnya Disneyland, Hello Kitty, dan Tokyo Tower.

Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Jepang (5)-Kyoto : Imperial Palace, Hutan Bambu Arashiyama

12 Rabu Nov 2014

Posted by pengingat in Hotel, Jepang, Kereta api, Kuliner, Kyoto, Osaka, Tips, Wisata

≈ 10 Komentar

Tag

anggur jepang, becak manusia jepang, biaya jalan jalan ke jepang, biaya liburan ke jepang, hutan bambu Arashiyama, Imperial Palace Kyoto, jalan-jalan ke kyoto, jalan-jalan ke osaka, kereta cepat jepang, kereta jepang, liburan ke jepang, pengalaman menginap di hotel Nikko Kansai airport, stasiun kyoto, supermarket jepang, tur istana kyoto


Selasa, 11 Nopember 
image

Kami check out jam 8 pagi lalu ke stasiun Shinsaibashi lanjut ke stasiun Tennoji untuk berkeliling Kyoto, Kobe, Nara sebelum akhirnya menginap di hotel Nikko yang menempel di bandara Kansai. Kali ini kami pakai JR Kansai Pass 1 Day seharga 2000 Yen (220 ribu).
Tarif subway 240 Yen per orang dengan waktu tempuh 9 menit. Jarak antara kereta hanya 2 menit. Di Tennoji kami pindah jalur ke JR dan menyimpan bagasi di pocket dengan sewa 700 Yen untuk 24 jam. Ini harga sewa kotak terbesar yang bisa muat 1 koper 20 kg dan 2 backpack.
Dari situ kami ke track 18 di mana kereta express Haruka akan lewat menuju Kyoto. Waktu tempuh ke Kyoto 44 menit dengan jarak sekitar 59 km. Untuk mencari Info waktu keberangkatan, waktu tempuh, pilihan kereta dan tarif bisa dilihat di http://www.hyperdia.com powered by Hitachi. Info sangat akurat dan ditunjang kereta api di Jepang yang jarang terlambat. Kalau kombinasi jalan kaki dengan kereta browsing di maps.google.com juga sangat membantu yang penting kita punya akses internet. Wi-fi gratis ada di Kansai Airport, hotel dan mall. Tapi untuk lebih nyaman saya berlangganan roaming Data Telkomsel dengan tarif termurah 150 ribu Rupiah/Hari dan termahal seperti yang saya ambil 480 ribu/7 Hari. Tak perlu sewa router Wi-fi di Jepang karena sinyal mitra Telkomsel di Jepang yaitu Docomo-Telkomnya Jepang kuat dimana saja. Dan rata2 hp sekarang bisa untuk tethering, sehingga bisa dipakai rame2.
Kereta express Haruka yang kami tumpangi nyaman. Kursi non reserved ada di gerbong 5&6, lainnya kursi green car dan reserved yang lebih mahal. Di gerbong 1,3 dan 4 ada toilet dan gendong machine, penumpang gerbong lain boleh mengakses. Tarif ke Kyoto 2200 Yen, karena pakai JR Pass kami tak perlu bayar, cukup tunjukkan kartu dan kemasannya. Petugasnya berpakaian rapi seperti kondektur kereta api. Bedanya mereka bawa mesin EDC /gesek kartu dan uang kembalian kemana2 untuk antisipasi penumpang kurang bayar. Nyaman dan tenang karena kebiasaan di Jepang seperti di Australia orang dewasa jarang ngobrol berisik di tempat/kendaraan umum. Kalau berisik kemungkinan besar turis dari Tiongkok.

??????????

eksterior jr haruka

??????????

pemandangan dari kereta Osaka-Kyoto

??????????

pemeriksaan tiket

??????????

kursi kereta Jepang

Kami melewati kampung dan Umeda Sky Building.

??????????

umeda sky building dilihat dari dalam kereta ke arah Kyoto dari Osaka

Stasiun Kyoto sangat besar. Untuk ke stasiun Saga Arashiyama tidak perlu jalan jauh, cukup nunggu di track sebelah. Kereta ke sana dipenuhi wisatawan baik domestik maupun internasional. Banyak manula maupun anak remaja. Jalan akses ke jembatan dan hutan bambu/bamboo groove terdapat toko2 souvenir buatan tangan yang menyita perhatian istri. Jalan yang menurut buku panduan bisa dilalui 10 menit aktualnya jadi 1 jam. Disini saya mampir di kantor pos beli perangko. Lalu jalan lagi sampai ke jembatan. Banyak restoran dan toko oleh2 sepanjang jalan, karena khawatir kehalalannya kami lewati saja. Dan makan bekal yang kami bawa. Nikmat sekali mi goreng rendang dengan nasi onigiri tuna plus abon sapi.

??????????

suasana jalan ke hutan bambu

??????????

toko souvenir

hutan bambu1

di hutan bambu arashiyama

hutan bambu

hutan bambu arashiyama

????????????????????

??????????

bekal makan siang

Usai makan siang kami jalan lagi ke arah hutan bambu yang seram meski ramai oleh turis yang lalu lalang, maklum tingginya tajuk serta adanya beberapa kuburan membuat suasana hening meski ratusan orang melalui tempat ini. Di sini melintas pula ojek manusia ala Jepang yang konon harganya 8000 Yen dari Stasiun ke Jembatan lalu ke hutan bambu lalu balik ke sini, sekali ketemu mobil yang dinaiki tauke tua bangka (orang kaya sini) dengan sopirnya.

becak manusia

becak manusia 8000 yen

Jalanan menanjak cukup menguras tenaga. Di belokan ada penjual kartu pos bergambar lukisan hutan bambu saat malam, pemandangan taman dan pemandangan langit waktu malam yang kami beli seharga 100 Yen per kartu. Dan kami tempeli prangko yang kami beli di kantor pos tadi. Oh ya prangko untuk kartu pos internasional cuma 70 yen (7700 Rupiah) jauh lebih murah dari kirim kartu pos Indonesia ke luar negeri yang 27 ribu Rupiah.

Jam 12 kami sudah di stasiun Saga Arashiyama untuk kejar jadwal tur di Imperial Palace yang harus datang 20 menit sebelum jam 2. Jam 1 baru sampai stasiun Kyoto dan lanjut alternatif transportasi tercepat dan bebas macet yaitu subway, kami beli day pass seharga 600 Yen. Kami tiba di stasiun Imadegawa jam 1.40, sambil lari kami tiba di visitor center jam 1.55. Di ruangan sudah penuh dengan para tamu yang saya perkirakan 50 orang. Instruktur seorang ibu-ibu dengan bahasa Inggris cukup fasih namun kadang terselip bahasa Jepang. Tur sendiri berlangsung 1 jam, dari gerbang depan sampai taman rahasia. Keunikan bangunan ini adalah atapnya dibuat dari kayu berlapis yang dianyam dengan bambu sampai ketebalan 10 cm dan dibuat selama puluhan tahun, istana ini pernah dibom sehingga yang tampak sekarang adalah sebagian yang tersisa. Kemudian di halaman sengaja ditabur kerikil yang berisik supaya kalau ada yang lewat bisa ketahuan, maklum zaman dahulu belum ada CCTV.

20141111_145501

suasana tur

stasiun kyoto

ramainya stasiun kyoto

tur imperial palace1

istana kyoto

tur imperial palace2

suasana tur

tur imperial palace

antre masuk gerbang istana

??????????

suasana di kereta lokal

Jam 3.15 tur selesai, kami susuri jalan dan parahnya taman ini sangat luas, setengah jam baru sampai stasiun Karasuma. Tadi nya kami mau cari Islamic Center yang kelihatannya dekat di peta, ternyata ini belum setengahnya kami sudah kelelahan. Dengan sangat terpaksa kami sholat di toilet disable yang besar beralaskan jaket dan koran. toiletnya toilet kering sehingga tidak menjijikkan. Sebenarnya bisa saja sholat sambil duduk di kereta, namun sudah dekat/mepet dengan maghrib sehingga kami harus kejar waktu. Lanjut naik subway dan tiba di stasiun Kyoto menjelang maghrib. Kereta ke Osaka berangkat persis jam 5.15 sore waktu Maghrib jam setempat. Kami naik kereta rapid Haruka dan tiba di stasiun Tennoji jam 6.15. karena waktu check in hotel masih lama, kami jalan dulu di supermarket Kintetsu di lantai dasar gedung Abeno Harukas, gedung tertinggi se antero Jepang. Supermarket yang lengkap dan menjual produk makanan lucu dan menggemaskan ini juga menjual aneka buah dan sayur yang tak ditemukan di Indonesia. Ada juga anggur dan melon untuk bingkisan yang harganya sekitar 2000 Yen sekotak saja.

ramainya supermarket kintetsu

ramainya supermarket kintetsu

aneka jamur supermarket kintetsu

aneka jamur di supermarket kintetsu

buah mahal supermarket kintetsu

anggur 500 ribuan

supermarket kintetsu

kasir di supermarket kintetsu

 yang lain harganya standar seperti di Indonesia. Jam 7.30 kami lanjut untuk ambil tas di loker dan naik ke kereta rapid Haruka yang berangkat dari line 15. Cepat sekali, dan jam 8 malam kami sudah tiba di stasiun Kansai Airport yang tersambung ke hotel Nikko Kansai dan Aeroplaza. Check in di Nikko cepat dan efisien. Kami masuk kamar 10081 yang ada di lantai 10. Interior dan pemandangan sangat bagus. Hanya sayang sedikit debu di atas dipan. Ada juga humidifier mengingat udara Jepang yang kelembabannya hanya 40%. Jauh lebih rendah dari Indonesia yang 85%. Hotel keren dan terjangkau ini sangat melegakan untuk diinapi. 🙂

nikko osaka airport hotel3

kamar hotel nikko kansai

nikko osaka airport hotel4

wastafel di hotel nikko kansai

anggur jepang

anggur sepet

??????????

pojok kamar

??????????

TV flat dengan saluran TV kabel

??????????

meja rias dekat TV

??????????

petunjuk arah kiblat

??????????

kansai airport dilihat dari kamar hotel

Untuk mengantisipasi kehabisan tiket kereta wisata Sagano bisa dibeli sejak awal. Untuk kereta JR West Kansai yang menghubungkan Osaka dengan Kyoto dan sebaliknya (+Kobe dan Nara) bisa dibeli di klook.

Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari

Sedangkan untuk hotel di Osaka, Kyoto, Tokyo maupun kota lainnya dapat dibeli di tiket.com

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Jepang (4)-Osaka : Aquarium dan Bianglala Raksasa

11 Selasa Nov 2014

Posted by pengingat in Hotel, Jepang, Kuliner, Osaka, Tips, Wisata

≈ 12 Komentar

Tag

biaya jalan jalan ke jepang, biaya liburan ke jepang, glico man osaka, HEP Five Ferris Wheel, hotel di osaka, jalan jalan ke jepang, jalan-jalan ke kyoto, jalan-jalan ke osaka, liburan ke jepang, osaka amazing pass, shinkansen, Uniqlo Shinsaibashi


image

Senin, 10 Nopember 

Hari Pahlawan di Indonesia sangat tepat ke Peace Osaka Museum yang menyimpan dokumen dan gambar tentang Perang Dunia II yang mengingatkan generasi penerus akan kejamnya perang dan pentingnya menjaga perdamaian. Namun ternyata hari Senin museum ini tutup. Kami ke daerah Kaiyukan yang berada di Bay Area. Di sini ada Osaka Aquarium Kaiyukan, Santa Maria Cruise dan Tempozan Wheel Ferris (bianglala). Kami nikmati semua fitur ini gratis dengan Osaka Amazing Pass, kecuali ke Aquarium raksasa yang cuma kasih diskon 100 Yen menjadi 2200 Yen dalam ongkos masuknya.

Video Osaka Aquarium : https://t.co/eC185QBYVU?amp=1
Bianglala ini sangat besar, terbesar di Kansai (Osaka, Kyoto, Kobe, Himeji dan Nara) dari sini bisa kita lihat area sekitar Osaka Bay maupun gunung yang jauh di mata seperti gunung daerah Kobe dan Kyoto. Ataupun area Osaka seperti Universal Studio Japan (USJ), jembatan dua tingkat di atas sungai, area pelabuhan dan pusat kota. Ada audio dual language Jepang dan Inggris, serta keterangan landmark di sekitarnya. Lama di bianglala sekitar 30 menit.
Usai naik bianglala kami lanjut keliling pantai menggunakan perahu Santa Maria. Kapal model klasik ini kelihatannya bentuk kerjasama Jepang denga Spanyol terlihat ada bendera Spanyol di ticketing. Kami tiba saat perahu baru berangkat. Terpaksa menunggu 45 menit sesuai durasi kapal. Ditambah penurunan penumpang dan persiapan jam 12 kami baru naik. Pemandangan yang tampak dari kapal antara lain Universal Studio Japan, aquarium Kaiyukan, 5 jembatan bertingkat, pengolahan sampah kota. Jam 1 kami lanjut jalan ke Aquarium. Untuk masuk sini pengunjung membayar 2200 Yen setelah diskon 100 Yen menggunakan Osaka Amazing Pass. Dengan tema Pacific Rim, Aquarium ini menampilkan koleksi ikan, kerang, berang-berang dan semua binatang dan biota laut serta darat, sangat lengkap koleksinya. Di pintu masuk dan keluar ada toko souvenir berkualitas yang harganya relatif standar dengan harga souvenir di wahana terkenal di dunia. Koleksi aquarium ini diklaim sebagai koleksi terlengkap di Jepang, dan banyak pujian dari pengunjung di Tripadvisor.

Jam 3 sore kami keluar area aquarium dan lanjut ke mall, tadinya mau makan siang buffet di restoran Turki, namun karena terlalu mahal (1860 Yen) dan kami sudah bawa bekal, kami duduk-duduk saja sambil makan siang bekal. Usai makan kami lanjut ke stasiun Osakako, dan menemukan penjual souvenir nenek Yoko yang menjual aneka souvenir dan di toko nya ada spanduk “selamat datang, sugeng rawuh”. Tampaknya pernah ada pengunjung dari Indonesia yang mengajari nenek ini bahasa Jawa. Usai mampir kami belanja dulu di Lawson sebelum naik kereta, balik ke hotel untuk sholat dan istirahat.

??????????
ada pertunjukan di depan akuarium. donasi seikhlasnya
??????????
itu lho toko souvenir yang ada ucapan selamat datang, sugeng rawuh (bahasa Jawa)
??????????
landak laut kah?
??????????
pertunjukan penguin yang akan segera dimulai
??????????
ikan warna warni yang cantik
??????????
berhubung ragu kehalalan makanan, tiap hari makan salad sayur, onigiri dan nasi. sehat
??????????
inilah replika kapal Santa Maria
??????????
Santa Maria dari samping
??????????
Kobe yang tampak dari bianglala Osaka
??????????
inilah bianglala Tempozan
??????????
display mobil di pedestrian Osaka
??????????
Louis Vuitton cabang Osaka
??????????
pedestrian Shinsaibashi Osaka jam 8 pagi

Usai istirahat dan sholat maghrib, jam 5.30 sore kami keluar lagi ke Shinshaibashi walk, namun ke arah kiri dan menemukan toko baju Uniqlo yang sale baju musim dingin. Dari situ kami masuk subway untuk lanjut ke Umeda. Perjalanan ke Umeda sekitar 10 menit dan kami cari HEP Five Ferris Wheel yang berwarna merah untuk melihat pemandangan lampu kota Osaka saat malam, tampak indah. Dari sini bisa kita lihat orang latihan gym, makan di restoran, pulang kantor, pesawat terbang, kereta shinkansen dan commuter. Begitu turun kami beli foto berdua kami seharga 1080 Yen. Sebenarnya tidak beli tidak apa-apa, berhubung naiknya sudah gratis karena tercover Osaka Amazing Pass, namun kami pengen jadikan foto resmi mereka sebagai souvenir. Dari bianglala ini kami lanjut lagi menuju Floating Garden yang berada di lantai

??????????
oatmeal, kopi, kopi susu, teh asin, telor, jeruk, kombinasi yang kurang pas
??????????
terusan Shinsaibashi dimana jam 9.30 malam sudah ada orang yang mabuk di lorong ini padahal masih ramai orang belanja setelah pulang kerja
??????????
ayam panggang ala Jepang
??????????
ujung Shinsaibashi
??????????
keturutan juga bergambar di depan neon Glico man
??????????
pabrik jajanan Meiji juga ada kafe nya di Dotonbori
??????????
Pemandangan dari bianglala HEP
??????????
pemandangan dari Umeda Sky
??????????
HEP ferris wheel, konon orang Jepang percaya kalau pacaran dan foto-foto di sini bakalan putus. Tapi kalau sudah suami istri sih ga berlaku. namanya juga mitos
??????????
bling bling gemerlapnya Osaka, kota terbesar kedua di Jepang
??????????
Uniqlo Shinsaibashi yang sedang obral baju musim panas, karena sudah mulai masuk musim dingin
??????????
ada toko yang namanya the Maling di lorong Shinsaibashi
??????????
mal Sogo yang happening di jalan Shinsaibashi
??????????
telur yang tidak matang juga meski sudah nyala selama 5 jam. ternyata voltase listrik di Jepang yang 110 V, sangat lambat untuk alat masak Indonesia yang 220 V. Solusinya pakai alat yang bisa ditukar ke 110 V

45 Umeda Sky Building. Jaraknya sekitar 2 km melalui jalan raya dan jalan bawah tanah yang ramai di malam hari. Untuk mencapai lantai 45 disediakan lift, kemudian registrasi menggunakan kartu Osaka Amazing Pass. Jika tidak beli pass bayar di tempat harganya 700 Yen. pemandangan spektakuler gedung tinggi diselingi desir angin malam dan lagu romantis, mirip di The Peak Hongkong. Bedanya ini bisa lihat 360 derajat, semua sudut Osaka. Puas kedinginan di sana, jam 8 malam kami jalan lagi ke subway untuk menuju Shinsaibashi. Stasiun Umeda saat malam sangat ramai, lautan manusia berjas menggunakan semua moda transportasi publik populer di Jepang ini. Jam 8.30 kami tiba di Shinsaibashi dan kembali menuju ke Uniqlo yang sudah mulai bersiap tutup toko. Jam 9 mereka tutup kami jalan sepanjang Shinsaibashi walk yang agak sepi karena ini Senin malam hari kerja, tidak seperti kemarin yang hari libur. Tapi di jembatan ujung dimana ada neon bergambar Glico Man masih ramai orang berfoto. Tonbori River Cruise juga sudah berangkat trip terakhir. Kami susuri Dotonbori 1 yang masih sangat ramai dengan pengunjung, ternyata disinilah toko oleh-oleh, takoyaki dan okonomiyaki terkenal berada. Kami juga sempat masuk gang ke arah stasiun Namba yang agak seram dengan perempuan muda berjejer seperti menanti pelanggan. Prostitusi di sini tidak seperti di tempat lain yang mencolok, di sini mereka dandan layaknya ABG biasa. Di situ pula ada orang mabuk minuman keras terlalu dini (jam 9.30 malam). Lalu  pas jam 10 malam kami putuskan balik ke hotel melalui jalan Shinsaibashi yang sepintas mirip Orchard road, dimana pohon tinggi berdiri di depan toko ternama seperti Channel, LV, Coach, dealer Bentley dll.

Untuk tiket, tempat makan, sewa WIFI dan transportasi di Osaka, dapat dicari di klook. dengan mendaftar kemudian transaksi dan memberi testimoni, konsumen dapat poin yang apabila sudah terkumpul, dapat dibelanjakan. Ada satu tempat menarik yang tidak sempat saya kunjungi yaitu Universal Studio Japan yang tiketnya dapat dibeli di sini. Untuk yang lebih murah dan belajar banyak hal tentang laut, bisa mengunjungi Osaka Aquarium Kaiyukan, dimana tiketnya dapat dibeli di sini.

Ada juga Osaka Amazing pass yang sangat menghemat, karena sudah termasuk unlimited transportasi dan tiket masuk (baik yang free maupun diskon) lokasi wisata yang tak cukup dikunjungi dalam sehari (pengalaman di atas).

Untuk komunikasi dapat menyewa WIFI router. Sedangkan untuk transportasi dari bandara Kansai ke stasiun Namba Osaka dapat naik kereta cepat Nankai yang desain mukanya seperti robot.

Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 466 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: