• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

Asambackpacker01.wordpress.com

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Asambackpacker01.wordpress.com

Category Archives: Kontes

Pengalaman Survey Berhadiah Dari Yougov

04 Selasa Sep 2018

Posted by asambackpacker01 in Air Asia, Bisnis, Kontes, Tips, Wisata

≈ 6 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia BIG Point, cara gabung Yougov, final call, free seat Air Asia, Kursi gratis Air Asia, paypal, pengalaman survey the panel station, pengalaman survey yougov, the panel station, Tokopedia, unicef, zalora


Yougov adalah lembaga riset pasar online yang berkantor pusat di Inggris. Proses pendaftaran di Yougov  cukup mudah, bisa menggunakan email ataupun Facebook Connect. Poin survei yang didapat berkisar 60 – 400 poin.

Survey yang diadakan Yougov ini bersifat global, memberikan insentif berupa poin, dimana sekali survey bernilai 60-375 poin. Caranya isi formulir Yougov ini. Setelah terkumpul 5000 poin dapat ditukar dengan (salah satu) :

1.E-gift card (voucher) Tokopedia senilai Rp 200 ribu

2.Uang tunai Rp 200 ribu lewat Paypal

3.Dapat 2500 Air Asia BIG Point, atau senilai 5x tiket saat promo free seat Air Asia atau saat final call Air Asia yang diadakan tiap bulan.

4.Voucher Rp 200 ribu Zalora

5.Pulsa handphone Rp 200 ribu

6.Sumbangan ke Unicef untuk pemberian gizi kepada anak kekurangan gizi/malnutrisi selama 8 minggu.

Kelebihan Paid Survey Yougov berdasarkan pengalaman :

– Cara daftar yang mudah melalui e-mail
– Tidak ada proses screening out jadi kita tidak perlu khawatir gagal dalam mengisi survey
– Poin langsung didapat sesaat setelah kita selesai mengisi survey
– Pilihan hadiah beragam
Kekurangan Paid Survey Yougov berdasarkan pengalaman saya :
– Undangan survei hanya berkisar 2 – 5 survei per bulan
– Survei dengan poin besar (375 poin) jarang ada
– Minimal redeem harus 5000 poin
– kadang tidak dapat ditarik kalau ditengarai ada kecurangan, misal sharing link tidak sesuai ketentuan.

Proses penukaran poin cukup mudah. Kita cukup login ke akun YouGov dan pilih hadiah mana yang akan kalian redeem. Setelah melakukan redeem, kita akan menerima email konfirmasi penukaran dari YouGov. Saya pernah menukar dengan BIG Poin Air Asia sebanyak 5000 Poin dan mendapat 2500 Air Asia BIG Point. Yang mana setiap bulan ada event Final Call atau free seat dan bisa menukarkan mulai 500 Air Asia BIG Point tersebut dengan tiket penerbangan misal Jakarta-Singapura, Jakarta-Kuala Lumpur. Atau bisa saja poin Yougov ini ditukar dengan uang, yang masuk ke rekening Paypal

Nah tunggu apalagi, banyak pilihan hadiah yang dapat dipilih sesuai selera dengan mengikuti survey dari Yougov

Selain Yougov juga ada The Panel Station, tiap survey dapat minimal 50 poin, dan jika terkumpul 3000 poin bisa ditukar dengan uang Rp 150.000 (1 poin=Rp 50). Halo, saya barusan belanja online gratis, dengan poin TPS yang gratis itu. Kamu bisa juga, Masukkan kode referensi saya MTIGTO sewaktu mengisi https://thepanelstation.com/ formulir registrasi di The Panel Station dan menangkan bonus awal Anda sebesar 500 poin.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Menginap di Hotel Blue Sky Pandurata Yang Dipesan Melalui Traveloka

01 Rabu Nov 2017

Posted by asambackpacker01 in Hotel, Jakarta, Kontes, Tips, Wisata

≈ 3 Komentar

Tag

blue sky pandurata, fitur pemesan hotel traveloka, hotel murah, promo traveloka, tiket murah, traveloka


Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman menginap di hotel Blue Sky Pandurata Jl Raden Saleh Jakarta Pusat yang saya pesan melalui Traveloka. Saya pesan hotel ini karena mengantar istri yang ada acara seminar di hotel ini pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017 yang lalu. Daripada capek bolak-balik Bandung Jakarta lebih baik menginap di hotel yang belum pernah kami inapi sebelumnya di Jakarta. Seminggu sebelum acara saya memesan melalui aplikasi Traveloka di handphone Android saya. Caranya sangat mudah, tinggal cari di kolom nama hotel/kota yang akan saya tuju, masukkan tanggal berapa menginap, berapa malam, dan berapa orang serta kamar yang diperlukan. Proses, lalu muncul gambaran mengenai hotel (foto, informasi fasilitas, tempat terdekat, peta, ulasan dari pengunjung sebelumnya) dan bermacam pilihan kamar beserta tarifnya. Saya pilih Hollywood bed dengan sarapan. Harga yang ditampilkan sudah harga final, sehingga saya khawatir akan  adanya biaya tambahan. Pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, internet banking, transfer via ATM, maupun bayar di minimarket Alfamart /Indomaret.  Memesan di Traveloka juga memberikan kenyamanan buat saya dengan adanya program Stay Guarantee, yang mana apabila kita mengalami kesulitan saat melakukan check-in dan pesanan yang sudah di bayar tidak tersedia atau dibatalkan secara sepihak oleh hotel, Traveloka menawarkan akomodasi pengganti dengan kualitas yang setara (atau bahkan lebih baik) untuk kita.

review sebelum bayar.jpg
pilihan pembayaran 2.jpg
obyek terdekat.jpg
Screenshot_2017-11-02-05-30-25-527_com.traveloka.android.png
pilihan kamar.jpg
pilihan pembayaran 1.jpg
IMG_20171101_221220.jpg
IMG_20171102_045140.jpg

  

 

Hotel yang terletak di Jalan Raden Saleh Jakarta Pusat ini, kalau lihat di Googlemap jaraknya 4 km dari stasiun Gambir. Oh ya, kami dari Bandung ke Gambir menggunakan kereta Argo Parahyangan yang berangkat pukul 04.15 WIB dan tiba pukul 07.15 WIB, dan kami rencana lanjut ke hotel naik TransJakarta yang cuma 7 ribu Rupiah / 2 orang, naik dari halte Gambir 2, transit/ganti bus halte Senen, naik lagi sampai halte Kramat NU yang terdekat dengan hotel ini. Namun karena bawa koper, akhirnya kami menggunakan taksi online yang mengenakan biaya 12 ribu Rupiah saja, tanpa pandang bulu jalan macet apa lancar, dan point to point yaitu dari jalan Medan Merdeka Timur depan stasiun Gambir, ke lobi hotel Blue Sky Pandurata.

Sesampai hotel, kami langsung ke resepsionis menanyakan kamar yang sudah saya pesan di Traveloka. Saat memesan, di kolom yang disediakan Traveloka saya menuliskan permintaan kamar bebas asap rokok dan check in lebih awal.  Ternyata resepsionis sudah tahu akan hal itu. Namun karena kamar masih penuh, saya diminta menunggu beberapa saat di sofa lobi yang cukup nyaman sambil baca koran dan berselancar internet dari fasilitas WiFi gratis  hotel ( User ID dan password boleh minta ke resepsionis). Sekitar satu jam kemudian ada bapak-bapak yang check out, dan 15 menit kemudian resepsionis memberitahu bahwa saya sudah boleh check in. Sementara itu istri saya langsung menuju ruang seminar.

resepsionis

Saya mendapat kamar 414. Kalau melihat dari bentuk kamarnya, mungkin hotel ini tarifnya di atas 500 ribu/malam saat masih baru dibuka. Namun seiring waktu dan tidak adanya renovasi, kamar ini kelihatan agak ketinggalan zaman. Misalnya TV tabung dan karpet yang sudah pudar. Tapi perabotnya terbuat dari kayu bukan serbuk gergaji, lengkap dengan lampu-lampunya, amenities kamar mandi lengkap. Ada minibar dengan kulkasnya, ada pula safety deposit box. Ada meja kursi kerja dan ada meja kursi sudut. Lengkap.

wastafel.jpg

wastafel kamar mandi

minibar.jpg

minibar dan kulkas

kasur.jpg

tempat tidur

tv.jpg

tv tabung dan tempat koper

meja kerja.jpg

meja kerja

Meja sudut.jpg

meja kursi sudut

Seharian saya menikmati semua fasilitas yang ada di kamar, mandi, membuat minuman, browsing internet, dan nonton TV kabel yang lengkap dan tampil baik meski diputar di TV tabung. Hanya sekali keluar kamar, saat beli makan siang dan ke Alfamart yang ada di depan hotel. Istri baru selesai seminar saat Maghrib. Malamnya saya memesan makanan yang unik yang tidak ada di Bandung melalui aplikasi online. Saya benar-benar menikmati kamar hotel ini.

Pagi nya kami ke tempat sarapan yang  buka dari pukul 06.00  sampai 10.00 WIB. Tidak ada petugas yang bertanya dari kamar berapa kami berasal. Banyak pilihan makanannya, antara lain soto padang, nasi padang dengan gulai nangka, nasi uduk, gado-gado, aneka buah potong, sarapan ala barat (roti,pastry, sereal, susu), jus jambu, sirsak, es teh dan kopi/teh panas. Tersedia pula jamu dengan bermacam varian, ada kunyit asam, temulawak, sambiloto. Semua enak dan mantap sarapannya.

gulai nangka.jpg

gulai nangka yang lezat

nasi padang.jpg

timbunan makanan

buah.jpg

buah potong dan asinan

jamu.jpg

aneka jamu

Puas menginap di sini. Banyak tamu hotel ini yang menginap karena berobat, rapat, maupun sekedar jalan-jalan. Dan seringkali penuh. Saat balik ke stasiun Gambir, tarif taksi online 17 ribu Rupiah, lebih mahal 5 ribu dari saat pergi ke hotel kemarin. Mungkin karena kemarin tiba pagi dimana jalanan lengang, sedangkan sekarang tengah hari dimana jalan sudah lumayan macet. Terimakasih untuk Traveloka yang memesankan kamar hotel yang nyaman, terjangkau dan ada diskon buat pelanggan, sehingga saya mendapatkan harga paling murah dan mendapat jaminan ketersediaan kamar  dengan pemesanan melalui Traveloka.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

MRT Jakarta Update Maret 2019

22 Selasa Agu 2017

Posted by asambackpacker01 in Jakarta, Kontes, Tips, Wisata

≈ 13 Komentar

Tag

Bekerja Bersama #UbahJakarta, Cara naik MRT Jakarta, Jam operasi MRT Jakarta, MRT Jakarta, MRT Jakarta akan beroperasi tahun 2019, Naik gratis MRT Jakarta, Perbedaan dan kesamaan KRL LRT dan MRT, peta MRT Jakarta, video MRT Jakarta


Setelah menunggu 1,5 tahun sejak sosialisasi MRT, akhirnya MRT Jakarta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba naik MRT Jakarta “Ratangga” secara gratis para tanggal 12-24 Maret 2019. http://www.ayocobamrtj.com/#registration. Ratangga diambil dari nama senjata perang di kitab Sutasoma, yang kini identik dengan senjata/kendaraan para komuter dalam mencari nafkah.

MRT Jakarta direncanakan :

  • Waktu tempuh stasiun Lebak Bulus- bundaran Hotel Indonesia = 30 menit.
  • Beroperasi pukul 05.00-24.00 WIB
  • Rentang waktu antar kereta = 5 menit
  • Ada 16 rangkaian MRT, masing-masing rangkaian = 6 kereta
  • Kapasitas penumpang 130 ribu orang per hari
  • Kecepatan maksimal 80 km/jam di permukaan dan 100 km/jam di bawah tanah.
  • Mulai beroperasi/berbayar 29 Maret 2019

Buat yang pernah naik komuter KRL Jakarta maupun MRT di luar negeri, Cara menggunakan MRT Jakarta juga Sama yaitu :

  1. Masuk ke stasiun MRT
  2. Beli tiket di loket atau vending machine yang tersedia
  3. Tempelkan tiket di gerbang penumpang
  4. Antre dengan tertib di belakang garis aman dan di garis dalam antrian
  5. Dahulukan penumpang turun terlebih dahulu
  6. Keluar kereta tempelkan lagi tiket di gerbang penumpang

Berikut grafis dari IDN Times

mrt-2-b24307fd4851f7f234bfc421f379393d
panduan naik MRT Jakarta

22 Agustus 2017

Semakinbanyaknya pesawat low cost carrier seperti Air Asia, Jetstar, Tiger Air/Scoot, Lion, Malindo, di tahun 2000-an, membuat kunjungan ke negara tetangga menjadi lebih mudah dan murah dibandingkan terbang ke kota-kota di dalam negeri. Hal ini menyebabkan siapa saja, asal punya paspor bisa berkunjung ke negara Asia Tenggara tanpa harus mengurus visa dan memikirkan ongkos tiket pesawat yang mahal. Dan dengan mudah melihat kemajuan kota-kota di luar negeri terdekat seperti Singapura dan Kuala Lumpur. Dan satu hal yang paling mencolok adalah keberadaan transportasi massal di kedua kota tersebut. Di Singapura ada MRT dan bus kota SBS/SMRT, sedangkan di Kuala Lumpur ada LRT, monorail dan bus kota Rapid KL/GoKL. Transportasi di kedua kota ini relatif lebih bagus dan manusiawi. Pengetahuan tersebut serta merta menyadarkan bahwa Jakarta masih ketinggalan dalam hal ini. Bus kota/Kopaja dan angkutan kota banyak beroperasi dengan jadwal yang tidak pasti karena macet dan keamanan penumpang yang kurang.

Di tahun 2004, di era Gubernur Sutiyoso, Jakarta sudah mempunyai transportasi massal yang terjadwal dan relatif aman dan nyaman, yaitu Trans Jakarta. Yang mempunyai jalur sendiri dan tidak berhenti di sembarang tempat. Namun seiring bertambahnya kendaraan roda 4, jalan semakin padat dan mulai banyak kendaraan yang menerobos jalur bus Trans Jakarta. Akibatnya terjadi kemacetan juga. Memang ada sanksi buat penerobos yang tertangkap, namun ini tidak membuat mereka jera. Maka derita kemacetan yang dialami warga di jalanan Jakarta tetap terjadi. Derita karena kemacetan bisa berupa biaya BBM yang mahal, udara yang tercemar karena asap kendaraan, terlambat karena tidak ada kepastian waktu.

Nah, agar derita akibat macet di jalan ini tidak menjadi kebiasaan, mau tidak mau harus dipikirkan transportasi lain yang jalurnya khusus dan tidak ada yang bisa mengaksesnya selain alat transportasi tersebut. Ada KRL (kereta rel listrik) yang sudah ada sejak tahun 1930, namun kurang optimal pengelolaannya hingga tahun 2010. KRL yang digunakan saat ini mampu membawa 2.000 penumpang dalam 8-10 gerbong sekali angkut. Namun karena berada dipermukaan dan banyak bersilangan dengan jalan umum, maka lalu lintas nya tidak bisa sesering mungkin. Kemudian akan ada LRT (Light Rapid Transport) dan MRT (Mass Rapid Transport). Perbedaannya, MRT mampu membawa 1.200 penumpang dalam 6 gerbong sekali angkut, sedangkan LRT hanya mampu mengangkut separuhnya dalam 3 gerbong sekali angkut. Dalam sehari MRT diperkirakan akan mampu mengangkut 173.000 orang. Dari ketiga moda transportasi masal tersebut mempunyai kesamaan di ukuran rel 1067 mm.

Dalam video ini tergambar bahwa MRT koridor 1 akan melayani jalur Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia, dimana ada 13 stasiun, 7 stasiun dengan jalur di atas jalan layang sepanjang 10 km mulai meliputi stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, 6 stasiun dengan jalur bawah tanah(underground) sepanjang 6  km meliputi stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas dan Bundaran Hotel Indonesia. Adapun jam operasionalnya direncanakan mulai pukul 05.30 hingga pukul 24.00 dengan jeda keberangkatan tiap 5 menit dan waktu tempuh 30 menit dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia. Sebagai perbandingan orang yang berangkat pada pukul 06.30 (mulai jam sibuk) dari stasiun Lebak Bulus dengan menggunakan MRT akan sampai di stasiun Bundaran Hotel Indonesia pada pukul 07.00, sedangkan apabila menggunakan mobil pribadi, pukul 07.00 masih terjebak kemacetan di sekitar stasiun Fatmawati. Adapun cara mengaksesnya sama dengan TransJakarta maupun KRL, yaitu tap kartu di pintu masuk, antri di depan platform, naik kereta, turun lalu tap kartu di pintu keluar. Rencananya MRT ini akan beroperasi mulai Maret 2019.

koridor 1 MRT Jakarta

peta koridor 1 MRT Jakarta dari Lebak Bulus sampai Bundaran Hotel Indonesia

MRT yang aman, terawat dan nyaman akan menunjang aktivitas warganya. Tidak hanya itu, tapi juga akan mendatangkan wisatawan domestik maupun internasional. Apalagi jika stasiun MRT terhubung dengan tempat penting seperti mall, tempat wisata, perkantoran, stadion, dan tempat penting lainnya, maka dalam jangka panjang akan mendorong keberlangsungan usaha, karena tempat yang terkoneksi dengan transportasi MRT akan selalu dicari.

Sebagai bangsa Indonesia, senang dan menantikan MRT Jakarta, karena Jakarta akan segera mempunyai transportasi yang cepat, modern, aman dan nyaman seperti Singapura dan Kuala Lumpur serta kota-kota di negara yang sudah maju. Mari bekerja bersama untuk mendukung  terwujudnya MRT Jakarta agar Jakarta berubah menjadi lebih baik.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Jalan-jalan Ke Hongkong

09 Rabu Agu 2017

Posted by asambackpacker01 in Hongkong, Kontes, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

bertemu TKW di Hongkong, biaya backpacker ke hongkong, dari airport hongkong ke macau, Disneyland Hongkong, jalan jalan ke hongkong, kereta cepat hongkong, klook, ocean park hongkong, promo tempat wisata, syarat liburan ke hongkong, tiket murah, tiket pesawat, tiket pesawat murah, tiket pesawat promo, tiket.com


Perjalanan ke Hongkong ini sangat mudah syaratnya karena hanya perlu paspor Indonesia tanpa visa. Selain untuk melihat kerlap-kerlip cahaya lampu malam, meriahnya Disneyland dan Makau, serta masifnya industri di Shenzhen, juga untuk melihat keberadaan orang Indonesia, yang kabarnya sangat banyak di Hongkong-sekitar 200 ribu orang. Pada umumnya bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga. Persiapannya bisa dengan mendaftar aplikasi klook untuk mendapat harga yang murah di Hongkong. Misal kereta cepat bandara ke kota dan sebaliknya hanya 72 ribu dari harga asli 125 ribu (diskon 40%), disneyland diskon 16%, ocean park diskon 16%. Dari airport Hongkong bisa langsung ke Makau menggunakan fery.

Observasi saya lakukan cukup matang, sejak awal tahun untuk keberangkatan akhir tahun. Saya menggunakan laman pencarian  tiket murah , untuk memilih tiket termurah sepanjang tahun. Saya menemukan tiket yang cukup murah, yaitu 1,5 juta Rupiah, bolak balik Jakarta Hongkong dengan transit di Singapura. Setelah tiket di tangan saya observasi lokasi pilihan yang bisa saya kunjungi yang banyak orang Indonesia. Keesokan hari, saya menemui atasan di kantor mau ambil cuti 10 bulan lagi, dan Alhamdulillah langsung disetujui.

Sepuluh bulan kemudian kami berangkat ke Hongkong. Di Hongkong terasa sekali bahwa wilayah ini sudah maju terlebih dahulu dibandingkan kota lain. Terlihat apartemen yang sudah tua, keramik yang sudah tua, bangunan tinggi lama yang berpadu dengan gedung baru. Semua terlihat harmonis. Bus kota yang kami naiki dari bandara juga sudah kelihatan tua. Film Hongkong yang beredar di Internet maupun di VCD, bisa menggambarkan situasi Hongkong.

Kami menginap di apartemen yang disulap jadi penginapan di atas lorong stasiun Tsim Sha Tsui, yang mana di lantai bawah gedung ini ada toko emas. Di seberang gedung ini ada Taman Victoria yang di depannya ada masjid besar. Di sini lah salah satu tempat berkumpul para TKI saat libur malam Minggu. Takjub melihat ribuan orang Indonesia yang 99%nya perempuan memenuhi sekujur area taman ini. Ada yang joget-joget diiringi dangdut koplo, ada yang berbincang santai dengan teman-temannya, ada juga yang sedang mengikuti pengajian. Ada yang berpacaran dengan pekerja dari Asia Selatan (Pakistan, India, Bangladesh), ada pula yang sendirian. Di sini seakan bebas mau apa saja,tanpa larangan dari orang tua. Kalau melihat penampilannya, beragam. Ada yang lugu dan polos, ada pula yang berpakaian mini layaknya artis film Hongkong. Tapi kebanyakan penampilannya wajar, dan banyak yang memakai kerudung. Ada sekedar ngobrol, ada pula yang berbisnis, misalnya jualan nasi rames, yang dijual seharga 20 HKD (35 ribu Rupiah). Isinya nasi, oseng/tumisan pepaya mengkal, ayam goreng dan mi goreng. Kami beli dan cicipi, lumayan enak, seperti makanan di warung Tegal. Polisi Hongkong juga ada di beberapa sudut taman, tapi tidak berinteraksi dengan pengunjung taman. Mungkin kalau ada kejahatan atau keributan baru bertindak.

Keesokan harinya sepulang dari Shenzhen,kami bablas ke stasiun Wanchai menggunakan MTR. Mampir ke Masjid Ammar yang menjual dim sum halal. Ada juga Chinese food lainnya yang semuanya halal. Kelezatan domba cabe kering nya masih lekat di ingatan. Di kami ketemu pak haji (WNI) orang Malang yang dulu waktu orde lama kerja sebagai staf di KBRI Peking (Beijing), dan tidak bisa pulang ke Indonesia karena masalah politik. Akhirnya menetap di Hongkong dan membuka rumah makan Indonesia di apartemen nya yang tak jauh dari Victoria Park. Sebagai pengobat rindu bapak ini sering mengunjungi masjid Wanchai untuk ibadah dan mengobrol dengan warga Indonesia. Saat keluar, kami sempat berpapasan dengan TKW yang datang sambil menangis, mungkin ada masalah dengan pekerjaan nya. Mungkin dengan sholat di sini bisa lebih tenang, kelihatannya ada juga konseling dari relawan.

Berikutnya adalah Victoria Park. Jika ke sana dapat kita dengar percakapan antar TKW yang sedang mengajak jalan majikannya yang sudah lanjut usia. Di imigrasi Hongkong setelah turun dari Fery sepulang dari Makau juga bisa kita temukan wajah Indonesia yang antriannya di antrian resident Hongkong. Bisa jadi orang Filipina atau TKW kita yang sudah menetap di sana.

Terlepas dari itu, mereka adalah pahlawan devisa Indonesia. Yang menjadi tulang punggung minimal untuk keluarganya. Tidak hanya orang lugu atau yang kurang pintar yang berangkat menjadi asisten rumah tangga di sana, tapi juga banyak yang pintar dan kreatif, mau berwirausaha atau melanjutkan ke pendidikan tinggi, yang ujungnya bisa mengangkat kehidupan pribadi maupun keluarganya. Karena keterbatasan ekonomi dan imbalan yang lebih yang memaksa mereka untuk ke sana.

So, kalau ke Hongkong jangan terkejut kalau ketemu banyak orang Indonesia, khususnya perempuan. Setiap hari saat berangkat dan pulang sekolah, Di MTR kita dapat temui TKW yang mengantar dan menjemput anak majikannya, di taman saat akhir pekan, dengan mudah kita temukan sekumpulan TKW. Apa yang saya lihat, umumnya mereka baik dan terlihat menikmati kehidupan di Hongkong.

Mengenai perlakuan orang Hongkong terhadap orang Indonesia tetap baik dan respek, sekalipun mungkin di rumah mereka ada asisten rumah tangga dari Indonesia. Jumlahnya memang banyak, namun dalam persen tak sampai 0,01% penduduk Indonesia, mengirimkan uang sekitar 8 Triliun Rupiah ke Indonesia. Sedangkan nilai ekspor Hongkong ke Indonesia sekitar 3 Milyar USD (40 Triliun Rupiah) di tahun 2016.https://id.tradingeconomics.com/hong-kong/exports-by-country

Kalau mau berkunjung ke Hongkong dengan harga tiket pesawat murah, dan beragam fasilitas lebih murah/diskon di Hongkong, jangan lupa survey-survey dulu dan siapkan budgetnya, niscaya perjalanan menjadi berkesan.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Istimewa Belanja di Informa

09 Rabu Agu 2017

Posted by asambackpacker01 in Bandung, Kontes, Tips, Wisata

≈ 5 Komentar

Tag

Dining set Informa, INFORMA, Kursi Informa, Lounge Informa, member Informa, Mobile App Informa, Sofa Informa


Bulan lalu secara tak sengaja kami mampir ke INFORMA Plaza IBCC Bandung. Tak sengaja karena tujuan awal kami adalah untuk mengambil pesanan rak besi dan kursi di ACE Hardware yang kami pesan lewat website ruparupa.com. Saat menunggu pesanan disiapkan, kami keliling bangunan besar beberapa lantai dan tersambung ini, dimana ada INFORMA yang merupakan saudara dari ACE Hardware.

informa

Logo Informa

Kami terpikat oleh bermacam produk perabot rumah tangga INFORMA yang cantik dan menarik. Jujur saja, ini beda dengan perabot yang dijual di hypermarket maupun toko perabot biasa. Ini luar biasa. Perhatian kami tertuju pada set meja makan Zumba, yang terdiri dari 1 meja dan 4 kursi. Saat itu promo, dari harga 1,799 juta Rupiah, didiskon menjadi 1,499 juta. Sebelumnya-selama 2 minggu kami sudah survey produk sejenis di tempat lain, tapi belum ada yang cocok.

Setelah yakin dan mantap, kami panggil staf yang bertugas. Staf INFORMA sigap dan ramah. Tampilannya juga bersih dan rapi. Setelah selesai menyampaikan maksud kami, staf tersebut memeriksa stok barang di komputer. Karena ternyata yang tersisa tinggal barang display, kami ditawari untuk menunggu kiriman dari Jakarta yang diperkirakan datang 5 hari setelah pemesanan. Ok, setuju.

Setelah dibuatkan nota, kami diantar ke kasir. Kami dipersilahkan duduk. Tempat duduk yang nyaman. Sambil menunggu proses pembayaran, kami ditawari air mineral gelas, gratis. Pembayaran bisa tunai, atau menggunakan kartu debit/kredit. Pada nilai transaksi tertentu ada tawaran cicilan 0%. Untuk pesanan yang totalnya di atas 4 juta, gratis pengantaran ke rumah. Jangan lupa membuat member card INFORMA, untuk memudahkan untuk transaksi berikutnya. Tiap kelipatan belanja tertentu dapat poin, dan poin tersebut dapat ditukar hadiah. Selain itu juga ada promo khusus anggota.

Lima hari kemudian barang pesanan datang. Sekitar jam 10 pagi, saya ditelepon staf yang melayani kami saat pemesanan. Kami baru bisa mengambil saat malam hari. Saat tiba di kasir, saya serahkan bukti pesanan. Karena sudah ganti shift, staf yang menghubungi saya tadi pagi sudah pulang, kami dilayani rekannya yang lain. Sambil menunggu, oleh kasir kami di arahkan ke lounge. Kejutan buat kami, karena ternyata ada lounge sebagus ini di Plaza IBCC Bandung untuk member INFORMA. Kami menikmati lounge yang cantik dan nyaman ini. Sambil menunggu, kami bisa bikin kopi/teh, nonton TV dan baca majalah yang tersedia. Saat masih asyik menikmati lounge, datang staf yang memberitahu bahwa barang sudah bisa diambil di storage bawah dan menyerahkan surat jalan untuk ditukar barang pesanan di storage.

lounge Informa IBCC.

Lounge Informa IBCC

lounge Informa IBCC

Menikmati lounge Informa IBCC

Kami pun segera bergegas keluar, tak lupa mendapat ucapan terima kasih telah berbelanja dari staf INFORMA. Kemudian menuju tempat parkir, lalu membawa mobil turun ke storage yang berada persis disebelah kiri loket keluar parkir. Di sini sudah siap staf dan security yang melayani pengambilan pesanan. Pesanan kemudian dimasukkan ke bagasi mobil. Lalu kami pulang. Besoknya baru kami rakit meja dan kursi ini. Karena dilengkapi panduan yang jelas, instalasinya menjadi mudah dan cepat.

hasil rakitan

hasil rakitan set meja makan Zumba

Untuk melihat produk dan promo, selain di website INFORMA, kini juga ada Informa Mobile App.

Puas rasanya berbelanja di INFORMA. Tempatnya nyaman, produk dan pelayanannya juga istimewa. Sesuai dengan slogannya “Innovative Furnishings”

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • Asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 604 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    loading Batal
    Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
    Cek surel gagal, silahkan coba kembali
    Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.
    %d blogger menyukai ini: