• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Category Archives: Islam

Aplikasi Penting Di Singapura Dan Malaysia

08 Rabu Feb 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Bisnis, Hotel, Internet, Islam, Jakarta, Kuala Lumpur, Kuliner, Langkawi, Malaysia, Medan, MY Airlines, Singapura, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ Tinggalkan komentar

Tag

bandara baru yogyakarta, bandara YIA, biaya jalan jalan ke malaysia, biaya jalan jalan ke singapura, biaya jalan jalan ke Yogyakarta, biaya liburan ke malaysia, biaya liburan ke singapura, changi, KLIA2


Selama 7 hari di Singapura dan Malaysia Januari 2023 lalu saya menggunakan sejumlah aplikasi yang ada di handphone Android. Aplikasi itu antara lain :

1. Ichangi : informasi seputar bandara Changi

2. Singapore metro : informasi seputar MRT Singapura, peta, jarak, waktu dan biayanya

3. Visit Singapore : informasi agenda wisata di Singapura yang sedang dan akan berlangsung. Voucher Singaporewards juga ada di sini.

4. MyICA mobile : formulir masuk Singapura. Baru bisa diisi 3 hari sebelum keberangkatan.

5. Hi! App : semacam MyTelkomsel, informasi sisa kuota Singtel yang kita miliki (apabila punya)

6. Redbus : pemesanan tiket bus dari JB larkin ke Kuala Lumpur. Memberikan diskon besar untuk penggunaan pertama maupun menggunakan kode promo.

7. MyUMobile : informasi sisa kuota U Mobile (Malaysia)

8. Touch n Go : ewallet no 1 di Malaysia, cuma sempat daftar, tak terpakai karena belanja tunai ataupun pakai debit BCA selama di Malaysia dan Singapura. Kurs debit BCA lebih bagus daripada di money changer.

9. Pulse : cek ongkos, jarak, estimasi waktu naik LRT, MRT di Malaysia (Kuala Lumpur, Penang)

Selain itu saya juga instal :

10. Agoda : pesan kamar hotel, dengan cashback tunai yang punya expired date.

11. Air Asia : pesan langsung tiket Air Asia, taksi online, duty free, belanjaan dll. One stop shopping di Malaysia.

12. Klook : voucher paket wisata Malaysia, makanan trend di Singapura, SIMcard Singtel, semua saya beli di sini.

13. Grab : mudah digunakan dan cepat dapat driver di saat kepepet di Johor dan KL. Bisa juga belanja makanan dan grocery lewat aplikasi ini di Malaysia. Bayarnya pakai debit BCA yang terkoneksi ke Grab sejak di Indonesia. Simple

14. TripIt : menyusun itinerary perjalanan lebih rapi dan sistematis

15. Sygic Travel : menemukan tempat menarik yang dikunjungi di suatu kota yang akan kita tuju. Bahkan kadang tidak ada di blog manapun.

16. KA Bandara : salah satu transportasi yang anti telat di Medan, Jakarta dan Yogyakarta adalah naik KA bandara yang bisa dipesan 7 hari sebelum keberangkatan.

Selain aplikasi diatas, ada juga aplikasi yang pernah saya pakai, terlanjur saya hapus tapi juga bermanfaat, antara lain :

17. My Airlines : maskapai murah semacam Air Asia, tiket lebih miring. Bisa check in online

18. Movit : semacam google map, ada tambahan estimasi tarif dan cara paling efisien

19. Flightradar24 : memeriksa pesawat yang akan, sedang dan telah kita tumpangi, beserta peta dan waktu yang ditempuh

20. BSI mobile : mobile banking Bank Syariah Indonesia yang juga berisi jadwal waktu salat setempat. Masih saya pakai di folder lain.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura Malaysia 2023 (Hari 6) : Dayang Bunting, Jumatan Di Al Ehsan, Menginap di Tune Aeropolis

02 Kamis Feb 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Bisnis, Hotel, Internet, Islam, Kuala Lumpur, Langkawi, Malaysia, MY Airlines, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

beras basah, biaya liburan ke langkawi, dayang bunting, jalan jalan ke langkawi, jarak tune klia2 ke tune aeropolis, jaya groceries, KKK, klia 2, KLIA2, langkawi, liburan ke langkawi, masjid, masjid al ehsan langkawi, MY Airlines, pantai cenang, pasar malam langkawi, pemandangan indah guest house Langkawi, pengalaman liburan ke langkawi, rental mobil di langkawi, sewa mobil Langkawi, singa besar, suasana liburan di langkawi, tempat wisata di langkawi, tune aeropolis, tune klia2


Jumat, 27 Januari 2023

Acara utama hari ini adalah Island Hopping Langkawi, yaitu keliling pulau-pulau sekitar Langkawi, seharga 40 Ringgit/orang di aplikasi Klook. Meliputi pulau dayang bunting : kunjungan ke danau air tawar di pulau yang penuh misteri, pulau singa besar : pertunjukan memberi makan burung elang, pulau beras basah = foto di rumah warna warni dan wisata air. Paket wisata ini sebenarnya dijemput di McDonald’s underwater world, namun karena mempertimbangkan ulasan pengguna klook sebelumnya, bahwa lebih baik datang langsung ke jetty teluk baru supaya cepat berangkat.

Potongan Rp45,000 untuk pengalaman travel unik pertama anda dengan Klook!
Hai! Ada diskon Rp45,000 untuk berbagai aktivitas populer, hotel, dan lainnya di Klook. Cukup sign up melalui link ini:
https://s.klook.com/c/pow17w

Dari guest house kami check out, serahkan kunci ke abang penjaga. Berangkat jam 8.10 dipandu Googlemap. Sampai lokasi pukul 8.40, parkir mobil dulu di tempat yang kosong, lalu disambut oleh sepasang kakak dan abang dari tur tanya nama, beli tiket dimana (tanpa periksa voucher klook) lalu dipersilakan naik perahu. Ada tukang foto mengambil gambar kita (ujungnya nanti kita bisa beli foto di piring 15 Ringgit buat kenang-kenangan), so bergayalah semaksimal mungkin. Pukul 8.45 perahu no 375 yang kami (12 penumpang + 1 sopir) berangkat dari dermaga. Cukup kencang si abang ini mengemudi perahu, tak sampai bikin muntah kok, tak seekstrim naik speedboat dari Batulicin ke Kotabaru beberapa tahun lalu.

Tujuan pertama adalah pulau Dayang Bunting.

Pulau Dayang Bunting ialah sebuah pulau di kabupaten Langkawi, Kedah, Malaysia. Ia merupakan pulau yang terbesar kedua setelah Pulau Langkawi. Pulau ini terletak 17.6 km atau kira-kira 15 menit perjalanan dengan dari jeti teluk baru. Pulau ini mendapat nama daripada kisah dongeng yang kono pulau ini sepintas lalu menyerupai dayang bernama Mambang Sari yang ditipu oleh Mat Teja sehingga membuatkan dia mengandungkan anaknya karena terlampau mencintainya. Namun setelah 7 hari anaknya lahir, bayi tersebut menderita dengan penyakit yang penyakit misterius. Mambang Sari kemudiannya meletakkan anaknya ditasik itu lalu menyebabkan terjadinya lagenda tasik dayang bunting. Dalam perjalanan ke Tasik Dayang Bunting, kita akan lihat bentuk gunung yang menyerupai seorang perempuan sedang terbaring dengan bentuk kepala, dada dan perut yang sedang bunting. 

Untuk masuk tasik dayang bunting perlu bayar 6 Ringgit untuk turis, dan 3 Ringgit untuk yang bawa MyKad/KTP nya Malaysia. Seperti beberapa kunjungan ke tempat wisata sebelumnya kami diminta MyKad mungkin karena mungkin dikira orang Malaysia. Toilet 1 Ringgit. Ada 2-3 kedai makanan. Di tasik/danau air tawar ini wisatawan menikmati olahraga air seperti kayak, scuba diving. tapi semua harus pakai pelambung yang dapat disewa 5 Ringgit. Kalau tak mau nyebur, boleh juga celupkan kaki dan tangan di air tasik yang sejuk ini. Saya cek pakai TDS meter ternyata TDS air dayang bunting = 787, atau 5x TDS air mineral Vit yang 152. Air ini kaya akan alkali, konon orang yang susah hamil, ikhtiar dengan minum air tasik dayang bunting ini, dengan direbus tentunya, dan ada yang berhasil. Mitos dongeng dayang bunting, bercampur ilmiah (kadar alkali tinggi). Satu setengah jam di sini hingga pukul 10.30 kami kembali ke perahu.

Selanjutnya kami ke pulau Singa Besar untuk menyaksikan elang laut dan elang langkawi. Bedanya elang laut dan elang langkawi adalah di warna, ukuran dan tempat tinggal. Elang laut berwarna hitam putih, ukuran besar, tinggal berkumpul di pohon pulau. Sedangkan elang langkawi berwarna cokelat, ukuran kecil dan banyak beredar di laut. Tapi saat pertunjukan memberi makan elang ini mereka bercampur dan menangkap makanan dengan kakinya. Di sini tak lama, mungkin 30 menit.

Selanjutnya kami ke pulau Beras Basah. Waktu terlama kami habiskan di pulau ini dari pukul 11 hingga 12.50, kenapa lama? karena air pasang baru muncul jam 12. Air pasang ini diperlukan buat yang mau main air seperti banana boat, kayak, jetski dll. Kalau belum pasang, ya nyangkut di karang. Benar-benar santai, mantai di pantai. kami makan nasi lemak, minum air es, chiki, burger dan leyeh-leyeh dipantai sambil lihat orang riang gembira di pantai. pas air pasang jam 12 siang tambah ramai, house music berdentam-dentam di hari Jumat siang, di pulau terpencil yang tak ada surau nya ini. Kami leyeh-leyeh di jaring ayunan gantung/hammock, sedangkan istri duduk di ban gantung. Oh ya pulau ini ada kebun mini rempah-rempah berisi tanaman kopi, jahe dll. Macam kebun di sekolah dasar dulu.

Tepat pukul 12.50 kami naik perahu 375. Melanjutkan perjalanan balik ke jeti Teluk Baru, setelah 4 jam berkeliling. Di sini kami ke toilet bertarif 1 Ringgit tanpa penjaga (sehingga semua turis tak ada yang bayar), lalu ambil piring bergambar foto kita waktu berada di platform jeti waktu mau naik kapal tadi pagi seharga 15 Ringgit. Kemudian ambil mobil yang ternyata ada 3 mobil di belakang, sempat bingung karena mau mengejar salat Jumat, bisa telat kalau harus menunggu semua mobil di belakang pergi dulu. Ternyata ada petugas datang, tanya ke istri yang sedang kebingungan di belakang mobil “kakak ada kereta yang mau keluar?””ya””tunggu saya keluarkan dulu yang dibelakang”. Ternyata dia adalah petugas valet parking yang pegang kunci, alhamdulillah. Kami langsung meluncur mencari masjid untuk salat Jumat. Dengan keyword google “masjid terdekat” kami diarahkan ke masjid Al Ehsan kampung Lubok Buaya sejauh 4,5 km dalam waktu 9 menit. Waktu Dzuhur di Langkawi saat ini adalah pukul 13.34 waktu Malaysia.

Masjid Al Ehsan adalah masjid yang megah dengan halaman parkir yang luas. Ada 2 ibu-ibu subur mengatur parkirnya. Saya kira salat Jumat di sini sebentar, ternyata cukup lama, 1,5 jam, apalagi sedang menunggu penerbangan. Kami datang pukul 13.10 sudah ada ceramah, lalu adzan, ceramah lagi oleh ustadz yang berbeda, ceramah kedua, lalu iqamat, baru salat Jumat. Pukul 14.40 ritual selesai dan segera cabut menuju bandara. Di sini tidak ada makanan jumat berkah, yang ada satu termos besar berisi air oren yang dikirim oleh Mc Donalds Langkawi, segar sekali.

Dari masjid kami belok kanan ke bandara melewati lokasi pasar kamis malam temoyong yang kami datangi tadi malam, yang kini sudah kosong dan bersih. Belok kanan ke jalan Kuala Muda melewati MORAC (bermain tempat go kart untuk umum), dan deretan penjual laksa ikan sekoq langkawi yang belum sempat kami kunjungi. Di sini kami juga berbincang kalau waktu terbatas di Langkawi, lain kali menginap di pantai Cenang yang dekat kemana-mana dan paling ramai di Langkawi. Waktu tempuh ke bandara dari masjid Al Ehsan ke bandara adalah 16 menit pada jarak 9,4 km.

Sesampai bandara, mobil saya letakkan di jalur mobil rental, agar tidak kena tambahan charge parking. Lalu hubungi Akim yang ternyata belum sampai bandara. Saya tunggu di kedatangan terminal 3 dimana dia kemarin berada, dan disitu saya ketemu dia sedang mengemudi, bersama temannya yang mirip Deva Mahenra yang saya serahi kunci. Tersenyum ramah mereka, kemarin Akim cerita kalau oleh bos nya (mungkin yang saya serahi kunci karena tampilannya paling glowing), dia dan rekan-rekannya satu office akan diajak tur ke Bali saat low season tahun ini. Hmm, Bolehlah.

Untuk check in dan drop bagasi My Airlines cukup mudah, ada alat timbang kabin bawaan di ujung belakang antrian. Pengalaman kemarin waktu dari KLIA 2, banyak yang kopernya disita dan dimasukkan bagasi gara-gara pesawat full dan kebanyakan penumpang bawa koper 20 inci 7 kg, memang secara volume makan tempat. Mungkin mereka khawatir kabin tidak mencukupi. Tapi tidak ada charge biaya bagasi. Untuk domestik biasanya tidak seketat internasional. Petugas check in sempat bertanya “baru pertama kali ke Malaysia?” mungkin dia lihat baru ada 1 cap imigrasi Malaysia di paspor, saya jawab “beberapa kali”. memang semenjak paspor baru ini jadi, ada pandemi covid19 sehingga baru bisa digunakan sekarang. Kami menunggu di gate 6. Karena dapat tempat duduk nomor 7A dan 7B kami dimasukkan zone A, dengan waktu boarding paling awal. Boarding agak terlambat, karena ternyata ada ibu-ibu lansia yang harus diturunkan dengan lift (saat itu saya baru tahu ada lift portable) dari pesawat.

Penerbangan dari Langkawi ke Kuala Lumpur ini berjalan lancar. Saya memesan nasi lemak, sedangkan istri memesan mee goreng mamak. Rasanya lumayan, meski agak kurang (banyak dan enak) dibanding Air Asia, mungkin masih belajar. Sama seperti saat datang, pesawat ini juga penuh dengan turis. Penumpang mbak-mbak Arab yang duduk di depan saya tanya ke pramugari, pakai eyeshadow apa, kok kelihatan cantik sekali, oleh pramugari dikasih tahu merk nya. Tadi bincang-bincang dengan istri, intinya Malaysia meski kurang lebih pulau di Indonesia, tapi sangat touristy, orang di sini (sopir perahu, pedagang pasar malam) dengan mudahnya bicara bahasa inggris dengan orang asing seperti pakai bahasa sendiri. Benar ternyata bahasa Inggris adalah bahasa dunia, sedangkan bahasa Indonesia adalah bahasa Nusantara (kami sama sekali tidak kesulitan berkomunikasi dengan orang yang berbahasa Malaysia di sini).

Proses ambil bagasi berlangsung cepat. Lalu kami mampir dulu di mal KLIA 2, mapir ke Jaya Grocer membeli kebutuhan untuk bermalam di Tune Aeropolis.Untuk mencapai Tune Aeropolis, kami harus naik free shuttle yang pendaftarannya di Tune KLIA2 di lantai dasar KLIA2. Dulu pernah sekali menginap di Tune KLIA2 ini. Agak-agak lupa saya tempat turunnya, ketemu minimarket KKK dan belanja roti dan selai, sambil bertanya letak Tune KLIA2. Ternyata betul, sekira 200 meter dari KKK berdiri Tune KLIA2. Kami sampai hotel ini pukul 18.30. Lalu mendaftar untuk shuttle bus gratis. Waktu terdekat adalah pukul 20.00, berikutnya 22.00. Ada 12 orang yang mendaftar pukul 20.00 dan 5 orang pukul 22.00. First come, first service.

Menunggu 1,5 jam cukup lama terasa, sambil browsing memakai kuota internet Malaysia, akhirnya pukul 20.00 juga. Mengingat penumpangnya banyak kami dijemput pakai shuttle bus. On time. Saat memutari hotel untuk keluar, ada penumpang yang ketinggalan, dengan baiknya dibantu menyetop bus oleh pegawai hotel Tune KLIA2. Tambah 1 jadi 13 orang penumpang. Meski kalau ditarik lurus, kedua hotel ini tidak jauh, namun karena berada di pinggir dan ditengah nya adalah landasan pacu, maka untuk mencapainya harus memutar perimeter/pinggir bandara sejauh 15 km. Pakai taksi online bayar 25 Ringgit kalau siang, atau 50 Ringgit kalau malam.

Sesampai di hotel langsung check in, tunjukkan paspor dan bayar pajak turis 10 Ringgit (1 malam). Kami dapat kamar 503, lantai tertinggi di hotel yang dulu dekat LCCT-kini terminal kargo ini. Kamar ukuran 10 m2 ini sempit, menyisakan space untuk 1 orang dikanan kiri dan depan kasur, kalau salat enaknya di kasur. Btw kasurnya empuk-merk Kingkoil, AC nya dingin, shower panas dinginnya kencang. kami turun lagi, tanya ke resepsionis, tanya username dan password. ternyata username diisi nomor kamar, sedangkan password nya diisi email. Kecepatannya luar biasa kencang, diatas 35 Mbps. Kami juga salat di surau bawah tanah dekat laundry, di sini lebih lega untuk salat karena ruangnya besar dan khusus untuk salat. Ruangan laki-laki terpisah dengan perempuan. Di hotel ini kami makan malam roti dari KKK dan buah dari Jaya Grocer. Alhamdulillah dapat tidur lelap hingga subuh.

Pengeluaran hari ke-enam (2 orang ):

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura-Malaysia 2023 (Hari 4) : Pasar Seni, IKEA Damansara, Giant Bukit Bintang, Kampung Baru dan Pintasan Saloma

01 Rabu Feb 2023

Posted by pengingat in Hotel, Islam, Kuala Lumpur, Kuliner, Malaysia, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

avenue j hotel, avenue k, bukit bintang, central market, cheese naan, damansara, Giant supermarket, grosir makanan di kuala lumpur, hotel di Kuala Lumpur, IKEA Malaysia, jakel mall, jalan jalan ke Kuala lumpur, jambatan saloma, kak som, Kampung Baru Kuala Lumpur, KLCC, Kuala Lumpur, kuliner enak dan murah kuala lumpur, kuliner Kuala Lumpur, LRT KL, LRT kuala lumpur, Lulu hypermarket, makanan di Kuala Lumpur, masjid india, Masjid Jamek, menara kembar petronas, menara petronas, MRT, MRT Kuala Lumpur, Mydin, nasi goreng, pasar seni, pasar seni kuala lumpur, Petronas, pintasan saloma, Sungei Wang, Suria KLCC mall, teh tarik


Rabu, 25 Januari 2022

Pagi ini kami sarapan egg tart portugis yang kami beli kemarin, lalu ke restoran hotel makan nasi lemak ditambah ayam 4 fingers pembelian semalam dan roti oles margarin dan selai, kopi, jus oren, susu, dilanjutkan jalan kaki melalui Central Market/Pasar Seni yang ada di belakang hotel. Jalurnya melalui hotel Pacific Express, langsung deh ketemu Pasar Seni. Ketika kami sampai sana, toko baru buka belum satu jam. Agak sepi dibanding dulu, tapi lebih teratur, pedagang makanan yang biasa berjualan di Kasturi Walk tampaknya pindah lokasi jualan ke sekitar masjid jamek.

Di pasar seni ini kami menemukan gerai yang menjual barang ala vintage bertema prangko dan stempelnya. Lucu sekali. Karena mau kirim kartu pos maka saya mampir ke sini. Tempat ini menyediakan kartu pos, prangko, tas selempang, kartu ucapan dll. Bagus sekali desainnya. Di sini saya mengecap kartu pos dengan bermacam cap : kotak pos, kucing, kopi, gedung dll. Juga beli tas belanjaan seharga 38 Ringgit bergambar mie instan berbagai negara untuk souvenir istri.Nama gerainya Paper Adventures By Lokal Made. Di toko lain, untuk mertua beli pouch rajut tempat uang seharga 15 Ringgit. Teteh penjaga tokonya (orang Cimahi) baik sekali tidak menjual barang lama/rusak, karena pas dicoba sletingnya lepas/rapuh/getas. Gantungan kunci juga murah 7 Ringgit dapat 6, 20 Ringgit dapat 18. Bahannya bukan logam lagi seperti dulu, tapi dari plastik. Ada juga tempelan kulkas gambar uang kertas Ringgit semua pecahan 6 macam seharga 10 Ringgit. Lumayan bagus dan beda dari souvenir di sini dahulu.

Selepas dari Pasar Seni, kami melanjutkan perjalanan ke stesen MRT Mutiara Damansara dari stesen MRT Pasar Seni. Sempat bingung dimana masuknya, kami masuk lewat gate A yang menyeberangi jalan Sultan yang lampu penyeberangannya merah terus (rusak?), riskan menyeberang di sini. Padahal bisa saja naik eskalalator LRT Pasar Seni samping halte bus gratis GoKL yang jauh lebih sepi dan aman dari lalu lintas kendaraan. ya sudahlah, ini menjadi pengalaman pertama naik MRT Kuala Lumpur. MRT ini terlihat baru dan modern dibandingkan LRT. Untuk ke Mutiara Damansara ini makan waktu 40 menit dan duit 3,8 Ringgit/orang. Rutenya zig zag seperti huruf W. Damansara konon merupakan pemukiman high class di greater KL.

Sesampai di MRT Mutiara Damansara kami jalan ke IKEA Damansara melalui mal terbengkalai, lalu mal The Curve. Banyak tempat nongkrong di sepanjang jalur yang kami lalui sepanjang 700 meter ini, sampai akhirnya ke jembatan penghubung The Curve dengan IKEA Damansara kami belok kanan ke restoran IKEA. Di sini antrian mengular, mungkin 1/2 jam kami antri. Saya memesan fish and chip, swedish meatball, almond cake dan kopi. Untuk kopi gratis, karena sudah mendaftar menjadi member IKEA Malaysia. Rasa makanannya OK, netral, tidak pedas ataupun asam, sehingga aman untuk lambung.

Usai makan kami mau beli oleh-oleh di TESCO, namun jaraknya masih 700 meter kami putuskan ke GIANT Sungei Wang saja sekalian lihat suasana Bukit Bintang saat ini. Lalu kami naik MRT Mutiara Damansara-Bukit Bintang dengan lama perjalanan 45 menit. Kami sempat muter-muter dulu kebingungan cari lokasi yang pas, namun saya ingat, Giant ini tak jauh dari nasi hainan Chee Meng, maka dari itu saya berpatokan pada lokasi restoran ini. Sekitar MRT banyak lapak penjaja makanan, dekat Giant juga sudah ada Jolibee-KFC nya Filipina, dan Low Yat sudah selesai renovasi ramai jualan gadget. Dalam 3 tahun tentu ada perubahan. Usai belanja kami pulang untuk istirahat di hotel.

Berhubung ini adalah sore terakhir kami di Kuala Lumpur, kami rencanakan ke Kampung Baru untuk makan sore, sekalian makan malam. Jalur yang kami lalui adalah tepian River of Life, Masjid India, Jakel Mall, Kampung Baru, jembatan Saloma, NZ Curry lalu balik naik LRT dari stesen KLCC arah mal Avenue K. Menjadi pengalaman baru kami melalui jalur ini, kami jalan mungkin ada 3,7 km sendiri untuk rute ini. Tepian River of Life kami lihat situasi sekitar Bangunan Abdul Samad dan Masjid Jamek, menemukan pipa-pipa pengkabut saat pertunjukan malam hari dilaksanakan. Masjid India ternyata nyaman untuk jalan kaki, ada Mydin yang menjual produk impor seperti Mustafa Center Singapura, dan juga toko perhiasan dan kain tentunya. Sesampai samping hotel Silka Maytower yang saya batalkan menginapnya (karena isu masalah lift rusak) kami menyeberang ke Jakel Mall yang tersambung dengan Lulu Hypermarket-asal Dubai yang pernah kami belanja di sini tahun 2019. Lalu melalui kawasan sepi tepi sungai Kelang yang agak seram menjelang maghrib.

Ketika kami sampai di kawasan Kampung Baru, berkumandang suara adzan Maghrib. Kampung Baru Kuala Lumpur terasa kontras dengan kawasan lain yang banyak gedung tinggi. Di sini gedungnya rendah, seperti di kampung, cuma ada satu gedung tinggi, yaitu TAMU hotel & suites. Kami masuk di gerbang Kampung Baru jalan Raja Muda Musa, melihat banyak warung yang ramai pengunjung. Kami mampir saja di Kak Som, sebuah kedai makanan yang menyediakan makanan pantai timur Semenanjung Malaya. Kami pesan nasi goreng, sayur tumis dan teh O. nasi dan sayurnya banyak, gurih umami, teh O nya seperti teh tarik tanpa krimer/susu. Sedap sekali. Semuanya 15 Ringgit. Bayar dulu lalu numpang ke toilet yang ada di belakang luar.

Dari Kak Som, kami lanjut jalan ke jambatan Saloma melalui stesen LRT Kampung Baru. Banyak penjaja makanan di sini, baik lapak maupun food truck. Di sini adalah ujung Pintasan Saloma, untuk naik ke pintasan bisa pakai tangga maupun lift. Kami pakai lift saja karena kaki sudah pegel jalan seharian. Di atas sudah banyak orang yang berfoto ria. Setengah jam kami berfoto, bergantian menempati spot menarik dengan pengunjung lain. Gratis. Tampaknya turis dengan orang lokal adalah 50%:50%. Di bawah ada pemakaman Islam, di sepanjang jalan ke arah KLCC ada trotoar dimana penjaja lato-lato 10 Ringgit berada. Kami mampir ke NZ Curry House yang sudah saya tahu tempatnya sejak 13 tahun lalu, tapi baru berkesempatan makan di sana saat ini. Kami pesan Cheese Naan yang dilengkap daal (semacam hancuran kentang berkuah bumbu) seharga 7 Ringgit. Cukup enak, tapi kurang gurih, mungkin pakai cheese mozarella plain. OK, good experience. Konon katanya dari halaman NZ Curry House ini adalah tempat terbaik untuk ambil gambar menara Petronas seperti gambar di bawah. Setuju tidak ?

Usai makan di NZ Curry House kami lanjut jalan kaki ke stesen MRT KLCC yang berada di lantai underground mal Avenue K. Di NZ Curry House sempat didatangi kakak pengemis Timur Tengah berpakaian bagus pink dan bawa stroller bayi yang bagus serasi dengan baju si kakak. Lalu di mal Avenue K menjelang tutup jam 10 malam, berdatangan cowok gemulai baik lewat jalan raya maupun LRT. Agak janggal. Dari LRT KLCC turun di LRT Masjid Jamek melintas tepian River of Life dimana masih banyak orang duduk menonton pertunjukan air mancur. Hari Rabu ini hari libur terakhir CNY 2023 di Malaysia, esok kembali kerja.

Jumlah langkah kaki hari ke 4 di Kuala Lumpur ini adalah 16.320 langkah, setara 11,9 km, 495 kalori cukup untuk membakar 2 hamburger

Biaya jalan-jalan hari ke 4 di Kuala Lumpur ini adalah sebagai berikut (2 orang) :

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Salat Di Masjid Singapura

23 Senin Jan 2023

Posted by pengingat in Islam, Kuliner, Singapura, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

halal singapura, itinerary singapura, jalan jalan ke singapura, masjid anguilla, masjid di Singapura, masjid diraja temenggong daeng Ibrahim, masjid hajjah fatimah, masjid jamae chulia, masjid Sultan, pengalaman sholat di masjid di Singapura, sholat di Singapura, Singapura, Wisata Singapura


Bila tinggal di hotel mungkin tidak masalah untuk sholat di kamar, karena tempatnya private dan cukup luas. Sedangkan apabila tinggal di hostel, seperti pengalaman di Sydney dulu kadang kurang nyaman untuk sholat karena banyaknya orang berlalu lalang dan kurang private. Untuk itu perlu dipikirkan untuk bisa sholat lebih nyaman, tenang dan private.

Salah satunya adalah mencari masjid atau surau terdekat untuk sholat. Memang tidak semudah di tempat yang muslim menjadi mayoritas, tapi di Singapura bertebaran masjid kuno yang sudah ada sebelum Singapura menjadi negara dan mayoritas penduduknya Tionghoa, sebut saja 6 diantaranya yang terletak di sekitar Bugis : masjid Sultan dan masjid Hajjah Fatimah di Kampong Glam, masjid Anguilla di Little India dekat toko 24 jam Mustafa Center, masjid Diraja Temenggong Daeng Ibrahim di Harbour Front dan masjid Jamae Chulia di Chinatown.

Untuk acuan waktu sholat tinggal ditambahkan Jakarta + 1 1/4 jam, misal jika Dzuhur di Jakarta jam 12 siang WIB, maka waktu Dzuhur di Singapura jam 1.15 siang waktu Singapura. Info waktu sholat di islamicfinder.org. Dari beberapa panduan disebutkan jam buka, itu adalah jam buka untuk turis, kalau untuk yang beribadah ya buka sesuai jadwal sholat berjamaah.

Minggu, 22 Januari 2023

Kami tinggal di Spacepod@Lavender, masjid terdekat dalam jarak 1,4 km yaitu masjid Hajjah Fatimah, masjid Sultan dan masjid Anguilla. Karena kami belum pernah ke mall Vivo City dan meredeem sejumlah kupon makan Klook di sana, untuk jamak Dzuhur Ashar di masjid Temenggong Daeng Ibrahim Telok Blangah yang berjarak 500 meter, melalui exit D(lihat gambar), lalu Maghrib Isya di masjid Jamae Chulia karena jalan kaki seputar Chinatown hingga Garden By the Bay, Subuh jam 6 pagi di masjid Hajjah Fatimah yang berjarak 1,4 km dari hostel.

Senin, 23 Januari 2023

Subuh ini kami salat di masjid Hajjah Fatimah Kampung Glam. Dari penginapan jam 6 pagi waktu Singapura jalan kaki sejauh 1,2 km. Jalan sudah agak ramai dengan bus SBS yang mengantar orang berangkat kerja. Pas depan masjid jam 6.15 pagi sudah terdengar salam, artinya sudah selesai salat berjamaah. Jadinya salat munfarit. Seperti kaum nahdliyin, ada doa bersama sampai syuruq.

Setelah itu sarapan di kedai halal AS Nasi Padang Podo Moro (Jawa artinya pada berdatangan) yang berdekatan dengan masjid. Kirinya ada daging bakar Mr Sachok , kanannya ada Firman shah cafe (India). Sedap.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Menginap di Guest House Al Salam Solo

21 Senin Nov 2022

Posted by pengingat in Bisnis, Islam, Solo, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

al salam Solo, booking.com, jalan jala ke Solo, masjid raya Sheikh Zayed Solo


Pengalaman menginap di guest house al salam solo ini menyenangkan. Berawal dari keinginan melihat masjid raya Sheikh Zayed kami cari penginapan di Solo, dan didapatkan lah guest house ini di puncak pilihan. Dari sekian online travel agent, Booking.com memberikan tarif terbaik, yaitu Rp 202.500,- untuk kamar standar. Dari Yogyakarta melewati Klaten, Baki, Solo Baru hingga tiba di sini 2 jam kemudian menempuh jarak 61 km dari rumah. Google map akurat menunjukkan lokasi.

Pertama langsung ke resepsionis yang sedang kosong. Menunggu 5 menit petugasnya baru datang. Berhubung berdua dengan istri, perlu menunjukkan KTP suami istri. Meskipun penginapan islami, ternyata di daftar tamu ada juga cewek bule yang menginap seminggu di sini. Berhubung belum bayar, saya bayar pakai debit BNI. Selain BNI bisa juga pakai BCA. Petugasnya memberi tahu tanggal 16 November 2022 lalu penginapan ini penuh, karena ada haul Habib Anis. Ternyata ini di kawasan kampung Arab, habib Syech yang terkenal itu juga tinggal tidak jauh dari sini. Di seberang penginapan juga sudah keraton Kasunanan Solo, dan tak jauh dari situ ada pasar Klewer, PGS dan balaikota. Strategis.

Pertama masuk kamar, kami agak terkejut. Meski murah, tapi kamarnya bagus, lengkap. Kasurnya tebal, banyak bantalnya, ada 2 kopi: kapal api & indocafe, gula serta teh lipton. Ada AC dan TV. Sayangnya TV masih TV antena analog yang gambarnya kurang jernih, tak apalah, di Yogyakarta kami sudah biasa nonton di smart TV. Lantainya ubin, mm mungkin model 1980 an. Kamar mandinya juga bagus, tampak baru direnovasi dengan dinding dari ubin/granit, showernya kencang, kran nya kencang, drainase nya bagus dan ada pengatur panas dingin air. Ada handuk 2, sabun & shampo cair, sisir, disposal bag dan 2 set sikat & pasta gigi. Ada exhaust fan juga. Good.

Malam itu tenang sekali, nyaris tak terdengar suara kendaraan lewat. Sampai bisa dengar jarum jatuh. Bahkan menjelang subuh, tenang sekali, cocok buat merenung dan ber kontemplasi. Sekitar jam 8 sarapan kami diantar, berupa 2 set roti maryam jumbo lengkap dengan madu (alshifa???) dan teh panas. Kemarin sore, kami juga sempat beli air minum, obat dan snack di minimarket yang ada di depan. Cukup lengkap.

Guest house ini recommended buat yang menginap di Solo, karena selain murah, fasilitasnya juga memadai. Untuk internetnya berkecepatan 30 Mbps, cocok untuk nonton maupun bekerja. Istri juga sempat memecahkan gelas bening tempat teh panas, dan menggantinya dengan membayar Rp 15.000,-. Resepsionis nya juga minta feedback untuk sarapannya bagaimana? Karena tamu bule itu marah karena pagi-pagi dibangunkan saat diantar sarapan, padahal sudah jam 8. Mungkin sebaiknya ditanya waktu check in, untuk sarapan minta diantar jam berapa. Menyenangkan menginap di sini.

Penginapan ini juga menjual masakan Timur Tengah

Notes : hotel di Solo relatif murah dibandingkan Yogyakarta, misal M Galery Yogyakarta biasanya 900 ribu, M Galery Solo 490 ribu saja. Hampir setengahnya. Mungkin karena belum menjadi destinasi wisata utama seperti Bali dan Yogyakarta.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: