Tag
7-11, 7eleven, airasia, Bank BCA, bca, bca mobile, biaya jalan jalan ke malaysia, biaya liburan ke malaysia, call center Agoda, debit BCA di Malaysia, Digi, Easybook, grab car, grab taxi, harga BBM di Malaysia, indosat roaming, internet di Malaysia, internet murah di Malaysia, LRT KL, LRT kuala lumpur, MasterCard, mobile banking BCA, monorail kuala lumpur, myairlines, oleh oleh malaysia, red bus, rental mobil di langkawi, sarapan, singtel, telkomsel roaming, tiket pesawat murah, u mobile, Visa, xl roaming
Kunjungan kami ke Malaysia tahun 2023 ini sama seperti dengan 2019 lalu, yaitu melalui Singapura. Hanya beda di beberapa destinasi yang dikunjungi. Dari Singapura ke Kuala Lumpur naik bus SJE ke imigrasi Singapura lanjut imigrasi Malaysia dan keluar di JB Sentral lanjut taksi Grab 13 Ringgit (8 km) ke Larkin Sentral. Di sini naik bus Mayangsari ke TBS (Terminal Bersepadu Selatan) Kuala Lumpur. Dari TBS sambung lagi ke kota menggunakan LRT ke stesen Masjid Jamek .Dari KL ke Langkawi, dari Langkawi balik ke KL menginap di Tune Aeropolis Sepang lalu balik ke Yogyakarta.
Berikut tips jalan dan makan di Malaysia :
Tiket pesawat : pasca covid19, tiket pesawat belum semurah pra covid19, karena pemerintah mengijinkan maskapai menaikkan tarif untuk menambal kerugian selama covid19. Solusinya beli tiket pesawat semurah mungkin saat ada sale Air Asia, Batik, Citilink, Malaysia Airlines maupun Lion Air. Pernah ada promo Citilink 500 ribu Jakarta KL termasuk bagasi dan makanan.
Hotel : pilih yang cancellation free/ gratis seperti di Agoda, yang pembayarannya via kartu kredit 2-3 hari sebelum kedatangan dan bebas dibatalkan sehari sebelum kedatangan. Biasanya beda sedikit, tak sampai 15 ribu dengan yang tidak bisa dibatalkan. Berguna kalau ada perubahan rencana, atau menemukan hotel yang lebih menarik seperti waktu kami akhirnya menginap di Avenue J hotel Kuala Lumpur.
Makanan : pilih hotel yang menyediakan sarapan gratis atau sudah masuk ke dalam harga kamar, lihat dulu review tamu sebelumnya terkait sarapan di hotel ini. Kadang lebih murah kalau sepaket dengan kamar, sarapan diperlukan karena selama jalan jalan kita perlu asupan gizi yang cukup, kalau sudah di jalan kadang tidak sempat untuk makan. Kalau makan, cobalah makanan setempat atau yang tak biasa di Indonesia seperti nasi dagang, nasi kerabu, nasi lemak, chili crab, tom yam, pho bo, ayam bakar Nando’s, burger Ramly, IKEA Malaysia, Ramen Seirock-ya dll. Kalau tetap ingin masakan Indonesia di luar negeri juga banyak ayam penyet, biasanya peminatnya orang setempat yang pernah ke Indonesia.
Bus : pakai aplikasi Redbus atau Easybook. Waktu ke Malaysia bulan lalu, dapat diskon 6 Ringgit pakai Redbus dari 30 menjadi 24 Ringgit untuk pemakaian pertama instal. Di terminal JB Larkin Johor mulai 1 Januari 2023 ada biaya cetak tiket dan layanan 2 Ringgit/ tiket.



Kereta : Bayar saja pakai tunai di mesin beli tiket LRT/MRT/Monorel. Tidak terlalu signifikan penghematan menggunakan kartu & ewallet Touch N Go kalau cuma buat seminggu, karena untuk Touch N Go harga kartunya saja 10 Ringgit dan saldo minimalnya 5 Ringgit. Dan seperti ewallet lainnya, kadang susah mengosongkan saldonya. Mungkin kalau sudah bisa digunakan di Indonesia baru menarik.
Taksi : paling praktis pakai Grab dengan kartu debit yang tersimpan di aplikasi. Waktu di Malaysia kemarin saya sempat memakai 2 kali, sekali di Johor dan sekali di Kuala Lumpur. Tak ada kendala sama sekali saat pakai debit BCA yang tersimpan di aplikasi Grab dan memakai nomor handphone Indonesia, karena untuk komunikasi dengan driver, tersedia chat dengan driver di aplikasi Grab.
Sewa mobil : sejauh pengalaman saya 2x sewa mobil di Malaysia, tepatnya di Langkawi. Pada Januari 2023 harganya tetap 50 Ringgit sama seperti 2014 (9 tahun lalu) dengan mobil Perodua Viva (kembaran Daihatsu Sirion). Silakan googling dan kontak orangnya untuk menanyakan ketersediaan mobil/kereta. Baik sewa tahun 2014 maupun 2023, saya cuma tunjukkan identitas berupa SIM Indonesia (driver licence) yang dicatat nomornya di kwitansi sewa waktu ketemu di bandara, dan tidak membahasnya waktu memesan mobil via WhatsApp. Untuk isi bensin, di Malaysia kebanyakan metode self service /layan diri, datang ke SPBU Petronas atau Buraq, bayar nanti ada indikator sudah siap diisikan atau belum, atau kalau bingung minta saja kakak kasirnya bantu.
Uang : siapkan 150 Ringgit (tukarkan 500 ribu Rupiah di money changer di Indonesia) untuk persiapan awal, selebihnya tarik tunai debit Visa/Mastercard di Malaysia sesuaikan dengan budget, misal 1 juta per hari (300 Ringgit), Seminggu perlu 7 juta (2100 Ringgit) . Ambil sekali saja karena biaya sekali tarik tunai 25 ribu Rupiah. Debit GPN belum bisa digunakan di Malaysia.
Bayar belanja : bayarnya bisa pakai uang tunai Ringgit yang ditarik via ATM di atas, atau bisa langsung menggunakan debit Visa/Mastercard Anda. Tidak ada biaya 25 ribu seperti tarik tunai, dan kurs nya sama dengan tarik tunai. Aktifkan dulu kartu debit Visa/Mastercard untuk transaksi di luar negeri, untuk BCA caranya mudah, yaitu dengan aktivasi debit Mastercard untuk transaksi internasional di aplikasi BCA Mobile.
Belanja : beberapa produk Malaysia memang bisa di dapat di marketplace Indonesia (Tokopedia, Shopee, Blibli dll) tapi lebih murah kalau kita beli di sana. Yang khas Kopi kopian ( chek hup, ipoh, old town, kluang station dll), coklat (beryl), cake murah (apollo), teh (boh), mie (Maggi, Mamee), bumbu (Adabi, Nyonya, Babas) bisa jadi oleh oleh pulang ke Indonesia.
Imigrasi : setelah covid19 ini lebih ketat. Baik imigrasi Indonesia maupun Malaysia sama sama menanyakan tiket pulang ke Indonesia. Siapkan tiket pulang baik berupa fisik/cetak maupun di handphone. Bahasa tak jadi masalah, karena kedua imigrasi menggunakan Bahasa (Indonesia/Malaysia) yang hampir sama. Bahkan di Singapura pun kadang menggunakan bahasa Melayu. Imigrasi Singapura lebih mudah karena pertanyaannya sudah melalui aplikasi MyICA 3 sampai sehari sebelum datang ke Singapura. Dan di sana memakai autogate.
Internet : kalau mendarat di KLIA terminal 1 & 2 dapat memesan SIMcard di klook, saat tiba, tinggal redeem di counter yang dipilih waktu memesan. Pilihan nya ada Tunetalk dan XPAC. Dulu pernah memakainya waktu 2019 ke Colmar Tropicale dan 2016 waktu transit ke Turki. Saya sendiri beli U mobile dan Digi di Tokopedia, untuk U mobile kurang cepat dan ada paket yang tidak bisa dipakai tethering. Sedangkan Digi cepat, nama operator yang tampil Chunghwa, hanya ada limit kuota 1 GB/hari sesuai paket yang saya beli. Kalau memakai nomor Indonesia, paket terbaik setahu saya Indosat. Ada paket 100 GB 100 ribu, untuk 7 hari di Malaysia. Untuk Telkomsel dan XLharga paketnya lebih mahal.





