Tag
channel netflix, investasi dalam ketidakpastian ekonomi, pengalaman berlangganan netflix, review film, the china hustle
Pagi ini saya menonton dokumenter The China Hustle di Netflix yang dirilis tahun 2018. Isinya tentang ekspansi perusahaan China ke Bursa Efek Amerika di New York (NYSE), saat film dirilis ada 100 perusahaan China melantai di NYSE dengan nilai 1,1 triliun USD atau 15.000 triliun Rupiah. Dalam penyelidikan film ini banyak diantaranya merupakan perusahaan tipuan belaka, dengan backing data laporan keuangan mereka sudah diaudit PWC China dll, yang sebenarnya hanya semacam franchise, bukan PWC asli. Dan dengan melantai di bursa saham, mereka berhasil menarik investor saham, diantara dana pensiun. Mirip dengan kejadian Jiwasraya dan Asabri yang sedang ditangani kejaksaan. Lebih Gede dari Jiwasraya, Ini Kronologis Mega Skandal Asabri http://detik.id/6g3l5O . Kejadian seperti ini berulang, cuma beda tempat, pelaku dan skalanya. Kemana larinya uang penipuan itu ? ke penipu dan para pembelanya.

Ada anggapan, kalau mereka biasa bikin barang palsu di negaranya, bisa jadi kepalsuan itu mereka lakukan dengan segala cara mereka tutupi dan seolah menjadi kebenaran di luar. Sebagai penonton, mungkin inilah yang disebut sebab akibat, jika dulu China pernah dikerjai barat, kini balik mengerjai. Tahun lalu dan sekarang banyak China yang cabut atau dipaksa cabut dari Amerika Serikat. Ketegangan antara Amerika dengan China semakin memanas. Jangan sampai kita seperti pelanduk dalam peribahasa “gajah perang melawan gajah seekor pelanduk mati ditengah”. Peribahasa ini artinya ialah, bahwa apabila ada orang-orang (negara) berkedudukan (ekonomi) tinggi berkelahi satu sama lain, maka yang menjadi korban adalah orang kecil (negara dengan ekonomi/kekuatan lebih rendah). Bisa dibayangkan misalkan dalam situasi perang di mana yang berseteru adalah orang-orang tinggi (negara dengan kekuatan lebih tinggi).
Semoga saja pejabat kita makin pintar-pintar, tidak mudah dibodohi atau membodohkan diri dengan pura-pura tidak tahu kenyataan yang sedang terjadi, atau malah membuat rakyat makin susah. Sementara rakyat juga minimal tetap mengerjakan apa yang harus dikerjakan, berdoa dan berusaha, karena semua kejadian ada atas izin dari Tuhan YME.