Selasa, 1 Nopember 2016

Setelah nyenyak tidur semalaman, kami sholat subuh, mandi, masak nasi pakai magic jar mini, mengagumi pemandangan tugu dan masjid biru yang menjulang, hijaunya taman dan meriahnya burung berkicau dan beterbangan dari dalam kamar,

pagi di sultanahmet
dan setelah itu jalan ke seberang hotel yang merupakan komplek hippodrome dimana selain ada tugu German Fountain, yang diberikan kaisar Jerman-Wilhelm 2 kepada sultan Abdul Hamid 2 pada 27 Januari 1901 sebagai lambang persahabatan Jerman dengan Turki.

German Fountain
ada juga obelisk Mesir, obelisk Theodisius, dan tugu Serpentine Column. Tadinya merupakan bagian tengah dari stadion Hippodrome berkapasitas 100 ribu orang yang dibangun pada abad ketiga oleh kaisar Septimus Severus. Obelisk Mesir, Obelisk Theosidius yang dibuat tahun 1500 tahun sebelum masehi dibawa dari Luxor Mesir oleh Theodisius.

obelisk Theodisius dan Serpentine Column
Tugu Serpentine Column yang dibuat tahun 479 sebelum masehi diambil dari kuil Apollo di Delphi Yunani. Sebenarnya di sini ada 4 patung kuda dari perunggu, namun dijarah saat perang salib tahun 1204 dan kini berada di katedral St. Mark Venesia.
Di tepi hippodrome ada  masjid biru dan museum seni Islam dan Turki. Kami kunjungi masjid ini itu, sedangkan museum seni Islam dan Turki belum sempat kami kunjungi karena belum buka (baru kami kunjungi pada hari ke 12)

tampak luar masjid biru

tampak dalam masjid biru
Masjid biru mulai dibangun pada tahun 1609 oleh Sultanahmet untuk menunjukkan supremasi Islam yang telah berkuasa di Istanbul, maka masjid ini dibangun berhadapan dengan Hagia Sophia dan berada di bekas bangunan kerajaan Byzantium. Pintu masuk untuk turis dari lapangan Sultanahmet, tidak melalui gerbang utama untuk jemaah masjid. Kubah utama berdiameter 23.5 meter, tinggi 43 meter. Disangga 4 tiang berdiameter 5 meter. Ada 6 menara. Yang menarik lainnya di masjid ini ada tempat sembahyang khusus sultan, karpet yang tebal, ada mimbar dan mihrab, tempat wudhu, halaman tengah dan dihias 20.143 keramik Iznik dalam 70 model yang cantik.
Lapangan yang benar-benar luas dan menawan. Beberapa kali kami ketemu kucing yang gemuk dan lucu, tapi tidak menoleh ketika dipanggil “pussss”, entahlah manggilnya apa, awal mulanya berontak kalau dipegang, setelah dibelai malah mengikuti langkah kami.

senengnya ketemu kucing
Orang sini kelihatannya pecinta binatang, di hotel tempat kami menginap pun di depan pintu disediakan makanan buat kucing liar yang melintas. Usai jalan, jam 9 kami balik ke hotel untuk sarapan. Tapi kami mampir dulu di toko milik hotel untuk beli SIM Card Turkcell 100 Lira yang berisi 4 GB, 500 menit kuota telpon lokal dan 1000 SMS, berlaku sebulan. Mahal, tetapi setelah saya amati, masih lebih murah (1/4 nya) daripada beli paket roaming Telkomsel (ini sudah paling murah dibanding operator lain dari Indonesia) yang isinya serupa, dengan masa pakai hanya 7 hari. Sarapan di hotel ini lumayan enak, ada 2 macam zaitun, hijau dan hitam, ada roti tawar, ada conflake dan susu, serta 7 macam selai dalam kemasan kecil yang kami coba semua, ada rasa strawberry, blueberry, peach, aprikot, cherry, keju oles yang yummy, butter. Selainya encer seperti saus.

sarapan di esra sultan hotel
Mendekati jam 10 makanan mulai dibereskan oleh ibu penjaga nya. Pemandangan dari sini-lantai paling atas yang mereka sebut teras-sangat bagus, bahkan selat Bosphorus terlihat dari sini.

pemandangan dari kafe esra sultan hotel
Lalu membereskan bawaan, check out dan menitipkan koper dan tas sampai jam 2 siang sebelum melanjutkan perjalanan ke Cappadocia malam harinya.
Kami menuju Haghia Sophia yang mudah ditempuh dengan jalan kaki. Beli air 1,5 l seharga 1,5 Lira. Berfoto di dekat air mancur dengan latar belakang Masjid Biru dan Hagia Sophia, Big Bus juga punya pemberhentian di sini. Big Bus adalah semacam hop on hop off dengan harga 35 Euro (500 ribu Rupiah) berlaku untuk 24 jam, kadang kalau promo bonus 24 jam berikutnya juga, cocok buat yang punya waktu terbatas mengunjungi semua tempat utama tanpa harus berganti moda transportasi.

tempat mangkal big bus istanbul
Udara awal November ini terasa dingin, sekitar 9 derajat, semilir nya bisa membuat kami menggigil. Sebaiknya pakai jaket tebal dan long john saat pra musim dingin ini. Untuk masuk Hagia Sophia bisa bayar langsung 40 Lira, atau pakai kartu museum. Untuk turis, ada kartu 5 hari seharga 85 Lira untuk mengunjungi museum utama di Istanbul. Kami membeli kartu yang berlaku 15 hari seharga 185 Lira, karena kami akan mengunjungi kota lain yang tercover kartu ini. Untuk warga dan permanent resident Turki ada pula kartu lain yang harganya jauh lebih murah.
Hagia Sophia arti dalam bahasa Inggris nya Holy Wisdom. Kurang lebih berarti kebijakan suci. Tempat yang dibangun tahun 537 masehi di era kaisar Justinian 1 ini memang luar biasa, bikin mata berkaca-kaca, betapa hebat kuasa Allah SWT, peninggalan 2 agama berpadu dalam damai. Ada lukisan indah kelahiran Yesus dan ada tulisan Allah, Muhammad dan para sahabatnya. Tahun 1453 masehi gereja ini diubah menjadi masjid, dan pada 1935 diubah menjadi museum. Kubah berdiameter 32 meter tinggi 52 meter di atas tanah. Dengan 40 tulang pancang. Pernah rusak ketika gempa tahun 1558. Kaligrafi Islam muncul saat diubah menjadi masjid, sedangkan mosaic Yesus ditutup. Baru dibuka kembali pada 1930. Bangunan ini dikatakan sebagai salah satu pencapaian tertinggi dalam arsitektur zaman itu, sampai-sampai  kaisar Justinian 1 berujar “Glory to God who has thought me worthy to finish this work. Solomon, i have outdone you”.

interior hagia sophia
Sekitar jam 12.30 kami keluar Hagia Sophia, melanjutkan perjalanan ke museum Arkeologi yang dapat ditempuh melalui trotoar di samping jalur tram, persis disamping Gulhane Park. Museum ini menyimpan peninggalan sejarah sejak tahun 7 ribu sebelum Masehi hingga zaman Khalifah Usmani dan Republik Turki. Banyak sekali koleksinya. Di sini kami bertahan 1 jam buat melihat sepintas, dan berhenti untuk membaca beberapa keterangan koleksinya. Ada tiga bagian museum ini, yaitu : bagian utama, tiled pavilion dan ancient orient. Terdiri dari 4 lantai. Tiket masuknya 20 TL, dan kami tidak perlu bayar lagi karena tinggal tempel kartu Museum di card reader gate masuk museum. Kami bertemu mahasiswa/mahasiswi yang semuanya cakep dan mancung yang sedang observasi di tempat ini. Sampai istri yang hidungnya mancung untuk ukuran Indonesia, merasa paling pesek. Aktor dan artis terganteng/tercantik di Indonesia sepertinya wajah pasaran di sini. Oh ya, di sini juga ada Alexander Sarcophagus yaitu kotak mayat Abdalonymus of Sidon yang bagian luarnya berukir kemenangan Alexander the Great dalam perang melawan Persia dalam pertempuran Issus tahun 333 sebelum masehi.

salah satu sudut museum arkeologi
Pukul 13.45 kami keluar gate Museum, jalan balik ke hotel, melewati Yerebatan Sarnici/Basillica Cistern, kolam penampungan air bawah tanah yang juga muncul di final film novel Inferno terbaru. Ada 1001 tiang penyangga bawah tanah tempat ini. Sempat juga beli chesnut 100 gram 5 TL, isinya 8 biji chesnut. Ada juga jagung bakar 2TL, kami tak tertarik karena di Indonesia juga banyak. Sampai hotel jam 2 siang dan kami mengambil barang bawaan kami.

loket tiket masuk yerebatan sarnici atau basillica cistern

beli chesnut yang enak dimakan hangat
Dari hotel kami naik tram dari halte Sultanahmet ke halte Eminonu, lanjut naik ferry Sehir Hatlari ke Kadikoy yang tempat pemberangkatan dan kepulangannya ada di ujung paling kiri dekat jembatan. Pembayaran selain cash bisa juga pakai Istanbulkart. Perjalanan 20 menit dengan Fery yang stabil/tidak berguncang. Ada seniman mengamen dengan alat musik Turki dan suara merdu menyanyikan semacam gurindam abad pertengahan. Sesampai Kadikoy saya sempat mampir ke tourist information center untuk bertanya mengenai bus Havatas ke Bandara Sabiha Gokcen. Ternyata hanya 50 meter dari situ. Ongkos ke Sabiha Gokcen 10 TL, waktu tempuh 1 jam.

di dalam bus havatas
Sabiha Gokcen Airport merupakan bandara yang terhitung baru, dengan desain modern dan fasilitas yang baik. Kami check in dan drop bagasi di deretan H dimana di situ petugas Anadolu Jet berada. Sesudah itu kami sholat, dan masuk ke ruang tunggu yang modelnya mirip bandara Ngurah Rai Denpasar. Pesawat berangkat dan tiba tepat waktu. Meski cukup murah, berdua tak sampai 500 ribu, untuk penerbangan ini diberikan pilihan snack antara lain burger keju, dan 2 roti lain, diberikan juga pilihan minuman apakah teh, kopi atau air gelas. Pesawatnya baru, tipe Boeing 737-800 dengan jarak antar kursi lebar, menyesuaikan dengan ukuran orang Turki yang rata-rata tinggi.
meal anadolu
check in anadolu (grup turkish airlines)
pesawat anadolu
Kami mendarat di bandara Erkilet, Kayseri. Bandara kecil serupa bandara Husein Sastranegara. Di depan pintu ketibaan sudah ada penjemput yang membawa kertas bertuliskan nama saya, lalu membawa kami ke mobil shuttle Mercedes-Benz. Total ada 4 penumpang atau tak sampai setengah dari kapasitas. Jalan dari Kayseri ke Goreme sangat mulus, serupa jalan tol tapi gratis. Kayseri termasuk kota besar, dengan banyak gedung tinggi untuk rumah susun, dengan jarak antar gedung yang lebar, dipinggir jalan juga banyak ruko, semua kelihatan standar dan rapi, mengingatkan saya dengan Perth dan Jeddah. Sedangkan Goreme adalah kota kecil, kota wisata, seperti Kuta, tetapi bangunnya terstandar rapi. Enak untuk di lihat. Kami juga melewati Urgup, kota wisata juga. Setelah 1,5 jam perjalanan, kami tiba di hostel jam 9.15 malam. Pengelola hostel yang bernama Deniz menyambut kami dengan hangat, men scan kedua paspor kami. Tampaknya di Turki berlaku lapor identitas buat semua tamu penginapan. Lalu kami diantar ke kamar no 3 dengan taman kecil di depannya. Kamar yang cantik lengkap dengan TV, pemanas ruangan, kamar mandi dalam lengkap dengan sabun dan shampoo. Yang paling spektakuler adalah WIFI nya cepat sekali. YouTube tanpa buffer. Tak lama rebahan, tahu-tahu sudah jam 1 malam, kami sholat, tidur lagi.

tempat tidur goreme jasmine house
Biaya hari ke 4 :
- Tram Sultanahmet-Eminonu 2×2.15=4,3 TL (17k Rupiah)
- Beli air+chesnut+buat pengamen = 7,5 TL (31 k Rupiah)
- Kartu Turkey Museum Card 15 days = 2×185 TL=370 TL (1517 k Rupiah)
- Hagia Sophia = 2×40= 80 TL (include)
- Archeological Museum = 2×20=40 TL (include)
- Fery Eminonu-Kadikoy 2×2.15=4,3 TL (17k Rupiah)
- Bus Havatas Taksim-Sabiha Gokcen 2×10 TL=20 TL (82k Rupiah)
- Anadolujet Sabiha Gokcen-Kayseri 2×59 TL = 118 TL (480k Rupiah)
- Shuttle 2×25 TL=50 TL (210k Rupiah)
- Hotel Goreme Jasmine House = 22 Euro = (330k Rupiah)———————————————————————————————–Total 2,684 juta Rupiah
38.643056
34.828889
Menyukai ini:
Suka Memuat...