Tag

, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Selama kunjungan ke Singapura dan Malaysia 2023 kali ini kami 4x menggunakan pesawat sebagai alat transportasi, dengan rute : Yogyakarta-Singapura, Kuala Lumpur-Langkawi, Langkawi-Kuala Lumpur, dan Kuala Lumpur-Yogyakarta.

Berikut data penerbangan dari flightradar24 untuk penerbangan yang kami gunakan :

1. YIA-SIN (Yogyakarta-Singapura) : naik Air Asia Indonesia QZ658 yang jadwal berangkat pukul 7.45 WIB (aktual 7.51) dan mendarat pukul 10.45 (aktual 10.42) waktu Singapura. Semua kru pesawat adalah orang Indonesia, terlihat dari petugas ground Air Asia membawa setumpuk paspor biru Indonesia ke pesawat waktu kami boarding naik pesawat. Pelayanan OK. Saya pesan prebook meal makanan nasi kuning manado dan chicken rice total Rp 100.000,- termasuk 2 Aqua gelas 220 ml. Sedap. Harga tiket pesawat Rp 620.000,-(/orang) dan bagasi Rp 424.600,-(20 kg). Ini adalah tiket yang pertama kali saya beli dengan memanfaatkan credit shell Air Asia yang tidak jadi berangkat ke Bangkok karena Covid19 2 tahun lalu yang masa berlaku vouchernya habis tahun ini.

2. KUL-LKW (Kuala Lumpur-Langkawi) : naik My Airlines maskapai baru dari Malaysia yang mulai terbang 1 bulan yang lalu. Kabarnya kru nya (pramugari/a dan kru darat) banyak dari bekas pekerja airlines yang kena PHK waktu Covid-19. Tampaknya mereka sudah pengalaman dan tampak tulus melayani (mungkin tanda syukur). Harga tiket promonya RM 49 = Rp 177.750 (/pax), bagasi 20 kg nya RM 35= Rp 124.668 dan makanan roti jala serta jjajangmyeon RM 24 = Rp 85.487 termasuk 2 kotak teh krisan.

3. LKW-KUL (Langkawi-Kuala Lumpur) : setelah puas setengah hari tur antar pulau dayang bunting, memberi makan elang, dan bras basah, kami pulang naik My Airlines lagi. Harga tiket promonya RM 69 = Rp 250.250 (/pax), bagasi 20 kg nya RM 35= Rp 124.668 dan makanan nasi lemak serta mee goreng mamak RM 24 = Rp 85.487 termasuk 2 kotak teh krisan.

4. KUL-YIA (Kuala Lumpur-Yogyakarta) : setelah seminggu di luar negeri, akhirnya kami balik ke Indonesia dengan Air Asia Malaysia AK348. Pramugari/a dan pilotnya bukan orang Indonesia. Kebetulan di belakang kami ada ibu single parent usia 63 yang ulang tahun, maka ada greeting dari pramugara/i dan pemberian cokelat. Eh, salah satu pramugari curhat (dalam bahasa Inggris) ke ibu yang sedang ulang tahun itu, kalau ia mengagumi ibu itu, ia mengaku asalnya dari Dubai dan menjadikan Malaysia sebagai second home, ia juga janda, , karena suaminya menceraikannya karena anaknya tidak mirip dengan dia. Pramugari itu dan pramugara keturunan Tamil-namanya Clement heboh jualan di pesawat, sehingga perjalanan 2,5 jam menjadi ramai. Harga tiket pesawat RM 299 = Rp 897.850 (/pax), bagasi 20 kg RM 123,2 = Rp 446.600, makanan chicken rice (sebenarnya pesan thai chicken basil tapi not ready) dan 2 chicken sandwich RM 31=Rp 112.375 termasuk 2 botol air mineral Spritzer 250 ml. Tiket termahal dalam perjalanan seminggu ini. Kebanyakan penumpangnya turis asal Malaysia, yang agak tersendat prosedur bukti sertifikat vaksin Covid19 dan imei handphone waktu masuk imigrasi Indonesia, sedangkan WNI lancar saja. Pesawat ini dilengkapi WIFI, free untuk nonton hiburan, namun sering terhenti ketika ada pengumuman dari pilot maupun pramugari/a.

Alhamdulillah perjalanan lancar dan selamat.

Iklan