Tag
biaya jalan jalan ke singapura, biaya liburan ke singapura, Hemat Singapura, hostel singapura, hotel singapura, jalan jalan ke singapura, Liburan ke Singapura, menginap di hostel, Singapore, Singapura
Ini adalah pengalaman pertama menginap di hostel di Singapura. Sebelumnya sudah pernah menginap di hostel Melbourne, Sydney dan Surabaya. Alasan satu-satunya adalah untuk penghematan. Karena kalau nyaman, tentu masih nyaman di kamar private meski hotel budget. Meski hostel, tarif di Singapura ini paling mahal, sekitar 50 SGD atau 600 ribu Rupiah, lebih mahal daripada hotel bintang 5 Artotel Suites Bianti Yogyakarta yang kami inapi bulan Desember 2022 yang hanya 565 ribu. Saya tidak berharap banyak karena memang kurang suka, tapi hanya bisa menghibur istri supaya tidak kaget pas menginap di hostel nanti.
Untuk mencapai hotel ini sangat mudah, naik MRT Changi turun di stasiun MRT Lavender, keluar di Exit B. Dari sini melewati MC Donald, Supermarket Fairprice, 7 eleven. Perkantoran yang asri. Menyenangkan. Proses check in nya mudah, saya cuma tunjukkan paspor, data pemesanan kita sudah ada di mereka. Lalu diantar ke kamar.



Berhubung istri berjilbab, kami dicarikan kamar yang hanya berisi 2 double bed dengan sepasang tamu lainnya agar kami ada tempat untuk salat. Bagus hospitality dan toleransinya. Kami dikasih 2 pasang kunci, masing-masing untuk buka pintu dan locker serta bisa untuk nyalakan lampu dan listrik di pods.



Setelah check in, pukul 14.00 kami bergegas ke halte, naik bus turun dekat former supreme court dimana kami ikut tour. Lanjut ke Vivo City, Chinatown, hingga Marina Bay sands hingga balik lagi tiba di hostel pukul 22.10.
Kamar kami di nomor 303 dimana di belakangnya ada 2 kamar mandi shower air panas dingin, 2 kamar mandi shower air panas dingin plus toilet duduk. Bersih. AC nya dingin. Hari ini hostel ini tidak menyediakan sarapan, hanya ada kopi dan teh instan yang bisa dikonsumsi kapan saja. Ada juga microwave dan kulkas yang bisa dipakai bersama. Ada juga air panas dan biasa yang bisa diambil bebas. Ada gelas dan piring yang wajib dicuci langsung setelah dipakai.






Mungkin akan menginap di sini lagi kalau tidak menemukan penginapan di Singapura yang lebih baik dan harga yang pas di kantong, karena 600 ribu di Indonesia sudah bisa dapat hotel cukup bagus, bukan hostel. Kekurangannya adalah untuk mencapai kamar harus naik tangga yang cukup tinggi. Video ini mungkin lebih jelas menggambarkannya, tapi ada ketidak tepatan, di sini sekarang sudah tidak menyediakan sarapan gratis lagi.
Ping-balik: Singapura Malaysia 2023 (Hari 1) : Tahun Baru Cina Di Singapura, Tour Former Supreme Court, Vivo City, Salat Di Masjid Diraja Telok Blangah |
Ping-balik: Aplikasi Penting Di Singapura Dan Malaysia |