• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Monthly Archives: Januari 2023

Singapura Malaysia 2023 : Pesawat Yang Kami Naiki

29 Minggu Jan 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Kuala Lumpur, Langkawi, Malaysia, MY Airlines, Singapura, Tips, Wisata, Yogyakarta

≈ 1 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, airasia, biaya jalan jalan ke malaysia, biaya jalan jalan ke singapura, biaya liburan ke langkawi, biaya liburan ke singapura, jalan jalan ke Kuala lumpur, jalan jalan ke langkawi, jalan jalan ke malaysia, jalan jalan ke singapura, klia 2, KLIA2, Kuala Lumpur, langkawi, liburan ke langkawi, liburan ke malaysia, Liburan ke Singapura, Malaysia, maskapai baru, MY Airlines, pengalaman liburan ke langkawi, pengalaman naik air asia, promo Air Asia, santan air asia, Yogyakarta


Selama kunjungan ke Singapura dan Malaysia 2023 kali ini kami 4x menggunakan pesawat sebagai alat transportasi, dengan rute : Yogyakarta-Singapura, Kuala Lumpur-Langkawi, Langkawi-Kuala Lumpur, dan Kuala Lumpur-Yogyakarta.

Berikut data penerbangan dari flightradar24 untuk penerbangan yang kami gunakan :

1. YIA-SIN (Yogyakarta-Singapura) : naik Air Asia Indonesia QZ658 yang jadwal berangkat pukul 7.45 WIB (aktual 7.51) dan mendarat pukul 10.45 (aktual 10.42) waktu Singapura. Semua kru pesawat adalah orang Indonesia, terlihat dari petugas ground Air Asia membawa setumpuk paspor biru Indonesia ke pesawat waktu kami boarding naik pesawat. Pelayanan OK. Saya pesan prebook meal makanan nasi kuning manado dan chicken rice total Rp 100.000,- termasuk 2 Aqua gelas 220 ml. Sedap. Harga tiket pesawat Rp 620.000,-(/orang) dan bagasi Rp 424.600,-(20 kg). Ini adalah tiket yang pertama kali saya beli dengan memanfaatkan credit shell Air Asia yang tidak jadi berangkat ke Bangkok karena Covid19 2 tahun lalu yang masa berlaku vouchernya habis tahun ini.

2. KUL-LKW (Kuala Lumpur-Langkawi) : naik My Airlines maskapai baru dari Malaysia yang mulai terbang 1 bulan yang lalu. Kabarnya kru nya (pramugari/a dan kru darat) banyak dari bekas pekerja airlines yang kena PHK waktu Covid-19. Tampaknya mereka sudah pengalaman dan tampak tulus melayani (mungkin tanda syukur). Harga tiket promonya RM 49 = Rp 177.750 (/pax), bagasi 20 kg nya RM 35= Rp 124.668 dan makanan roti jala serta jjajangmyeon RM 24 = Rp 85.487 termasuk 2 kotak teh krisan.

3. LKW-KUL (Langkawi-Kuala Lumpur) : setelah puas setengah hari tur antar pulau dayang bunting, memberi makan elang, dan bras basah, kami pulang naik My Airlines lagi. Harga tiket promonya RM 69 = Rp 250.250 (/pax), bagasi 20 kg nya RM 35= Rp 124.668 dan makanan nasi lemak serta mee goreng mamak RM 24 = Rp 85.487 termasuk 2 kotak teh krisan.

4. KUL-YIA (Kuala Lumpur-Yogyakarta) : setelah seminggu di luar negeri, akhirnya kami balik ke Indonesia dengan Air Asia Malaysia AK348. Pramugari/a dan pilotnya bukan orang Indonesia. Kebetulan di belakang kami ada ibu single parent usia 63 yang ulang tahun, maka ada greeting dari pramugara/i dan pemberian cokelat. Eh, salah satu pramugari curhat (dalam bahasa Inggris) ke ibu yang sedang ulang tahun itu, kalau ia mengagumi ibu itu, ia mengaku asalnya dari Dubai dan menjadikan Malaysia sebagai second home, ia juga janda, , karena suaminya menceraikannya karena anaknya tidak mirip dengan dia. Pramugari itu dan pramugara keturunan Tamil-namanya Clement heboh jualan di pesawat, sehingga perjalanan 2,5 jam menjadi ramai. Harga tiket pesawat RM 299 = Rp 897.850 (/pax), bagasi 20 kg RM 123,2 = Rp 446.600, makanan chicken rice (sebenarnya pesan thai chicken basil tapi not ready) dan 2 chicken sandwich RM 31=Rp 112.375 termasuk 2 botol air mineral Spritzer 250 ml. Tiket termahal dalam perjalanan seminggu ini. Kebanyakan penumpangnya turis asal Malaysia, yang agak tersendat prosedur bukti sertifikat vaksin Covid19 dan imei handphone waktu masuk imigrasi Indonesia, sedangkan WNI lancar saja. Pesawat ini dilengkapi WIFI, free untuk nonton hiburan, namun sering terhenti ketika ada pengumuman dari pilot maupun pramugari/a.

Alhamdulillah perjalanan lancar dan selamat.

Iklan

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura-Malaysia 2013 (Hari 2) : Salat Subuh di Masjid Hajjah Fatimah, Pergi Ke Malaysia, Hotel Avenue J

27 Jumat Jan 2023

Posted by pengingat in Kuala Lumpur, Singapura, Tips, Wisata

≈ 1 Komentar

Tag

antaraduit, Avenue K mall, biaya jalan jalan ke singapura, biaya liburan ke singapura, Bus Mayangsari, Grab Malaysia, grosir makanan di kuala lumpur, halal singapura, Hemat Singapura, hotel di Kuala Lumpur, hotel singapura, imigrasi, imigrasi singapura, internet murah di Singapura, internet murah Singapura, itinerary singapura, jalan jalan ke Kuala lumpur, jalan jalan ke singapura, johor bahru, KLCC, Kuala Lumpur, kuliner Kuala Lumpur, Liburan ke Singapura, makanan di Kuala Lumpur, makanan halal di singapura, Masjid Jamek, money changer di malaysia, perbatasan Singapura Malaysia, Singapore, Singapura, transport hemat di Singapura, transportasi Johor Kuala Lumpur, village grocer, Wisata Singapura


Senin, 23 Januari 2023

Hari ini kami awali salat Subuh di masjid Hajjah Fatimah yang berjarak 1,2 km dari hotel. Sepanjang jalan kami amati ternyata sudah banyak orang yang beraktivitas. Subuh di Singapura sekitar jam 6 pagi. Banyak orang yang tidur dekat kolam pancing Rochor river yang kebanyakan orang Tamil, mungkin pekerja konstruksi asing dari India yang sedang menghabiskan libur akhir pekan.

Ketika kami sampai di masjid jam 6.15 pagi, terdengar imam sudah salam, berarti kami ketinggalan jamaah. Ketika kami salat orang-orang masih baca doa panjang. Hajjah Fatimah adalah orang Melaka, istri saudagar kaya Bugis di tempat itu sekitar tahun 1825 dan masjid ini selesai dibangun tahun 1846. Masjid ini telah dijadikan monumen nasional oleh pemerintah Singapura pada 28 Juni 1973.

Dari masjid lanjut sarapan halal nasi padang Podomoro, sebelah Firman shah cafe (Google maps). Saya makan nasi lemak 5 SGD, sedangkan istri makan nasi kepak terong 4 SGD. Cukup enak, beras putih, ayamnya besar-besar digoreng kering renyah. Yang jelas masih fresh semua bahannya. Memang agak tinggi harganya karena beberapa tempat ada yang jual nasi lemak 2,5 SGD tapi porsinya lebih kecil.

Setelah sarapan kami lanjutkan jalan ke hotel, melalui jalan North Bridge, Sultan, Victoria hingga supermarket Fairprice di Kitchener Complex, di sini kami beli buah pisang dan roti untuk bekal jalan ke Malaysia. Lalu check out hotel yang cukup mudah dengan meletakkan kunci kamar di meja resepsionis. Kami lanjutkan perjalanan ke terminal Queen dengan jalan kaki sejauh 1,4 km. Trotoar yang rapi memudahkan perjalanan ke terminal. Kami sempat melalui pemakaman muslim dan Sekolah Islam Aljunied.

Selanjutnya membeli tiket sampai terminal Larkin Johor seharga SGD 4,8. Bus nya SJE. Sebenarnya kami cari Bus kuning CW 2 yang lebih banyak frekuensinya, namun hari ini masih libur imlek sehingga Bus banyak yang diliburkan. Kami naik saja SJE karena tidak ada pilihan Bus lain, meski pengalaman dahulu, Bus ini jarang ada, sehingga kalau tak mau nambah biaya lagi, tak ganti Bus. Internet Singtel masih sisa banyak, 99 GB dan berlaku hingga 19 Februari 2023.

Perjalanan sampai imigrasi Singapura sekitar 1 jam, sampai Malaysia 1,5 jam. Lalu kami salah keluar belok kiri ke arah JB sentral, harusnya setelah imigrasi ke kanan. Tak boleh kembali ke dalam, sehingga kami putuskan naik taksi Grab saja setelah mempertimbangkan naik bus kota lama sekali berangkat nya, berhubung hampir jam 11, bisa bisa ketinggalan Bus ke Kuala Lumpur jam 11.30. Naik Grab dari CIQ Jim Quee ke terminal JB Larkin 13 Ringgit pada jarak 8 km.

Di terminal Larkin kami tukarkan print pemesanan dengan tiket Bus, bayar 2 Ringgit per orang, berdua bayar 4 Ringgit. Bus berangkat agak molor dari jam 11.30 menjadi 11.45 karena masih menunggu beberapa orang yang telat boarding. Lalu bus melaju ke Kuala Lumpur, mampir rest area daerah Melaka, ke toilet, beli bakpao dan buah potong, ada juga mesin minuman 2 Ringgit dekat toilet wanita. Lalu lanjut jalan, menemui banyak kemacetan di sekitar Negeri Sembilan. Baru pukul 18 bus tiba di TBS (Terminal Bersepadu Selatan), terlambat 1,5 jam dari jadwal.

Kami lanjut ke Avenue J Hotel Central Market jalan lebuh pasar besar Kuala Lumpur 50050 menggunakan LRT dari stesen BTS (Bandar Tasik Selatan) yang terhubung dengan TBS ke stesen Masjid Jamek. Dari stesen menyusuri jalan Benteng yang tampak masjid jamek, lalu jalan yang dipenuhi pedagang kaki lima makanan. Check in disambut resepsionis cowok Melayu yang meminta paspor, pajak turis 3 malam x 10 Ringgit, dan deposit 50 Ringgit. Dapat kartu dalam kemasan yang dilengkapi dengan username dan password WIFI. Kami dapat kamar 205 yang mempunyai 2 jendela, 1 menghadap river of life masjid jamek dan 1 menghadap KL city galery yang ada tulisan i love KL. Sesuai permintaan. Tarif kamar deluxe ini Rp 366.667 per malam (1.09 juta/3 malam) yang sudah dibayarkan di Agoda waktu di Indonesia, dan termasuk sarapan. Sangat cantik pemandangan dan strategis lokasinya. Dapat pula amplop angpao yang berisi tulisan : TIME HEALS ALL WOUNDS…waktu menyembuhkan semua luka. dalam sekali maknanya. Di lobi juga tersedia buku bacaan dan sofa yang sangat nyaman.

Dari hotel kami jalan lagi makan malam nasi briani (10 Ringgit) dan teh tarik (2 Ringgit) di AlBaik yang enak sekali. Lalu naik LRT dari Pasar Seni ke KLCC tepatnya ke mal Avenue K yang ada di sebelah kiri stesen. Akses langsung dari exit LRT ada Antara Duit money changer tempat saya menukarkan sisa SGD dan Village Grocer yang kami kunjungi untuk bekal dan oleh-oleh saat itu. Kurs di Antara Duit bagus, 1 SGD = 3,152 MYR. Sedangkan Village Grocer tampaknya segmen nya untuk expatriat karena jualannya produk import seperti keju, daging dll, produk lokalnya pun lebih mahal dibandingkan di supermarket untuk lokal seperti AEON yang kami kunjungi esok harinya (misal 1 pack teh tarik Boh isi 15 sachet di Village Grocer 17,5 Ringgit, di AEON cuma 13,5 Ringgit, bedanya 4 Ringgit-15 ribu Rupiah), namun karena kami datang saat hampir tutup, maka dapat harga diskon 50% untuk croissant dan buah.

Untuk bayarnya saya pakai debit BCA Mastercard, sempat di tempelkan ke contactless reader oleh kasir tapi tak terjadi transaksi, maklum debit BCA belum ada fitur contactless, akhirnya pakai PIN. Usai tukar duit dan belanja kami pulang naik LRT KLCC ke masjid Jamek. Kami sengaja tidak ke KLCC Petronas karena sebelumnya tiap ke KL selalu ke sana, masih banyak tempat di KL yang belum kami kunjungi. Kami sempat muter-muter ga penting karena salah ambil exit di masjid india, padahal bisa cukup 1 menit lewat exit masjid jamek, karena salah exit jadi 10 menit. Dari stesen ke hotel lewat river of life. Masih tampak puluhan orang, remaja dan anak-anak menonton pertunjukan air menari yang malam itu diiringi lagu

Negaraku by Joe Flizzow, Altimet, SonaOne, Faizal Tahir

. Ini videonya.

Pengeluaran hari ke dua jalan jalan di Singapura-Malaysia (untuk 2 orang) kali ini adalah sebagai berikut :

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Singapura Malaysia 2023 (Hari 1) : Tahun Baru Cina Di Singapura, Tour Former Supreme Court, Vivo City, Salat Di Masjid Diraja Telok Blangah

24 Selasa Jan 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Bisnis, Hotel, Internet, Kereta api, Kuliner, Malaysia, Singapura, Tips, Wisata

≈ 1 Komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, airasia, airasia checkin, bandara YIA, Bank Sinarmas, biaya jalan jalan ke singapura, chicken rice, chinatown Singapura, credit shell, ez link, halal, halal singapura, hotel Cordia YIA, internet murah di Singapura, internet murah Singapura, jalan jalan ke singapura, kereta bandara YIA, letak hotel Cordia YIA, Liburan ke Singapura, makanan air asia, makanan di air asia, makanan halal di singapura, mall marina bay, marina bay sand, masjid diraja telok blangah, menu air asia, nasi lemak, nasi lemak pak nasser, pengalaman naik air asia, pesan makanan air asia, promo Air Asia, santan air asia, sinarmas visa contactless card, Singapore, Singapura, tarif kereta bandara YIA, tiket kereta bandara YIA, transportasi dari YIA, transportasi ke YIA, vivo city mall, Wisata Singapura


Minggu, 22 Januari 2023

Kami sengaja ke Singapura pada tanggal ini karena ingin mengetahui suasana tahun baru Cina / imlek di Singapura, yang mayoritas penduduknya adalah keturunan Cina/Tionghoa. Pembelian tiket kali ini terdorong karena masih mempunyai credit shell Air Asia sebesar 732 ribu yang merupakan pengembalian akibat pembatalan penerbangan Air Asia ke Bangkok 2,5 tahun lalu karena pandemi Covid19 dan masa berlaku credit shell akan segera berakhir tahun ini. Selain itu paspor yang kami buat pasca ke Singapura dan Malaysia 2019 lalu belum pernah kami pakai. Waktu ke Singapura 2019 dulu merencanakan mampir ke Chinatown tidak jadi karena ingin fokus ke Johor Bahru, Kuala Lumpur dan Colmar Tropicale.

Check in online Air Asia sudah kami lakukan 4 hari sebelum keberangkatan, entah kenapa check in Air Asia Indonesia (QZ) baru bisa dilakukan 4 hari sebelum keberangkatan, padahal biasanya 14 hari sebelum keberangkatan. Malah tiket Air Asia Malaysia (AK) Kuala Lumpur-Yogyakarta sudah bisa check in 2 minggu sebelumnya. Di bandara check in lagi sekaligus drop bagasi.

Semenjak masuk ruang tunggu bandara YIA mulai tampak suasana imlek dengan dekorasi gerbang Kampung Ketandan yang merupakan Chinatown dekat jalan Malioboro Yogyakarta. Petugas AirAsia pemeriksa masuk ruang tunggu keberangkatan juga memakai pakaian dan riasan ala Cina. Baru pertama kali kami masuk ke ruang check in dan ruang tunggu bandara YIA. Cukup takjub dengan besar dan bagusnya interior terminal keberangkatan bandara ini. Langit-langitnya tinggi, banyak tenant brand asing dan dalam negeri yang buka outlet di sini. Misal Starbuck, Periplus, Bakpia Jogja, Mie Akhir Bulan, Pang Ai Ya, Kepala Djenggot, dll.

Ada juga Science Corner by Taman Pintar yang keren, toilet bersih, dan ruang tunggu yang luas serta berlangit langit tinggi. Pemandangan ke landasan pacu, laut dan parkir pesawat pun terbuka luas. Ini masih bisa diakses semua penumpang, baik tujuan domestik maupun internasional.

Sejam sebelum keberangkatan, ruang tunggu internasional dibuka. Boarding pass dan paspor diperiksa pegawai Air Asia berdandan mencolok ala Tionghoa. Lalu pemeriksaan paspor. Ada 3 petugas yang bertugas pagi itu. Beberapa orang tampak tertahan, disuruh menunggu di pojokan mungkin akan ditanya lebih lanjut. Yang sudah selesai imigrasi langsung mencari tempat duduk masing-masing. Ada beberapa kursi dilengkapi dengan steker listrik. Kami menunggu pesawat AirAsia dari Denpasar yang mendarat 15 menit sebelum melanjutkan penerbangan ke Singapura pukul 7.45 WIB. Pukul 7.25 panggilan boarding naik ke pesawat. Tampak pegawai Air Asia tergopoh-gopoh membawa setumpuk paspor milik kru (pilot dan pramugari/a) Air Asia Indonesia ini.

AirAsia Indonesia QZ 658 ini menggunakan pesawat Airbus 320 yang sudah berumur 10 tahun, bekas AirAsia Malaysia. Semua kru nya orang Indonesia. Buku menunya juga berbahasa Indonesia. Kami sudah pesan prebook meal nasi kuning Manado dan chicken rice seharga masing-masing Rp 50.000. Termasuk aqua gelas 220 ml. Semuanya sedap nikmat.

Pesawat berangkat pukul 7.51 dan mendarat dengan selamat di Singapura pukul 10.42 waktu Singapura, perjalanan 1 jam 51 menit. Sempat belok belok di atas daratan, rupanya itu pulau-pulau Batam, Bintan dan sekitarnya. Sungguh luas sekali negara Indonesia.

Setelah kami sampai Changi terminal 4, penumpang banyak ke toilet, lanjut ke Imigrasi. Saat ini perlu mengisi formulir online di aplikasi MyICAmobile, paling cepat 3 hari sebelum keberangkatan, apabila disetujui pemerintah Singapura, izin berlaku sampai 30 hari untuk sekali masuk. Di bandara tinggal masuk gate dengan petugas yang mencocokkan data yang masuk di aplikasi, tanpa isi kertas lagi. Lalu ke tempat pengambilan bagasi. Dari pengambilan bagasi, pindah ke terminal 3 menggunakan bus ke terminal 1 dulu, lalu naik Skytrain pindah ke terminal 3 counter Travelex, turun ke lantai 1 kedatangan untuk ambil Simcard Singtel yang saya beli di Klook seharga 15 SGD diskon menjadi 12 SGD berisi 100 GB internet Singapura, 3 GB internet roaming (bisa dipakai di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Australia) dan 3 SGD EZ Link untuk naik bis/MRT. Plug n play tanpa prosedur yang susah-susah karena petugas Travelex yang mendaftarkan paspor kita.

Main: $0.00 Exp:19-02-23.
hi!Tourist: 500 Local min,100 Local SMS,30 Intl. Call min,100.000GB Local Data, Exp:19-02-23.
WhatsApp Plan Exp:19-02-23.
Facebook Plan Exp:19-02-23.
WeChat Plan Exp:19-02-23.
LINE Plan Exp:19-02-23.

Setelah mendapat kartu Singtel kami ke stasiun MRT Changi, top up ez link kartu Singtel 10 SGD. Istri pakai debit visa contactless Sinarmas yang ternyata dapat digunakan di MRT Singapura seperti yang dipromosikan Bank Sinarmas. Tinggal tempel, gate MRT langsung terbuka. Simpel.

Dari MRT Changi ke MRT Lavender memakan waktu sekitar 1 jam, keluar di exit B langsung terhubung di sisi utara jalan. Di sini kami ketemu outlet minuman boba Liho yang vouchernya saya beli di Klook. Redeem lancar. Boba nya kami bawa untuk bekal. Dari sini jalan ke hostel Spacepod@lavender melalui Burger King, MC Donald, supermarket Fairprice, 7 eleven dll. Daerah perumahan yang rindang dengan pohon besar. Tak sulit menemukan hostel Spacepod@lavender yang pengalaman menginapnya saya tulis di sini.

Potongan Rp45,000 untuk pengalaman travel unik pertama anda dengan Klook!
Hai! Ada diskon Rp45,000 untuk berbagai aktivitas populer, hotel, dan lainnya di Klook. Cukup sign up melalui link ini:
https://s.klook.com/c/pow17w

Karena ada rencana mengikuti Back of House Tour di Former Supreme Court yang masuk ke dalam program Singaporewards yang dimajukan dari pukul 16.30 menjadi 14.30, maka kami bergegas ke lokasi dengan naik bus SMRT No 145, tur ini kurang lebih berisi : Tur eksklusif ini menawarkan sekilas ke area terlarang bekas Mahkamah Agung, biasanya di luar batas untuk umum. Pergi ke belakang layar dan cari tahu lebih lanjut tentang proses ruang sidang dan pengalaman orang-orang yang diadili saat Anda:

  • Lintasi jaringan lorong tersembunyi
  • Panjat melalui pintu jebakan ke dermaga tahanan
  • Dapatkan akses ke Viewing Gallery di mana anggota masyarakat biasa duduk selama persidangan
  • Temukan kisah beberapa kasus paling terkenal dalam sejarah Singapura sejak 1939, yang diadili di ruang sidang ini.

Tur yang semula dijadwalkan 1 jam ini ternyata molor menjadi 2 jam, tampaknya guide Mr Loke CM yang didampingi cik Ibrahim bersemangat memandu kami. Secara bersamaan ada pameran karya seni, yang kebanyakan adalah seniman Indonesia.

Sebenarnya setelah tur, kami bisa menukarkan tiket sebagai voucher diskon SGD 15 untuk makan minum di Courtyard Cafe, namun ternyata sedang tutup, libur Imlek semua. Wah sayang sekali, jadinya kami minum boba Liho sambil duduk dekat serombongan TKW Filipina yang sedang bikin video Tiktok di tangga National Gallery. Sambil menunggu hujan reda sebelum kami lanjut ke Vivo City, mal terbesar di Singapura yang ternyata benar-benar besar, mungkin seukuran Trans Studio Mall Bandung.

Ketika hujan masih rintik-rintik, kami berpayung ke arah halte, naik lagi bus 145 ke Vivo City. Hujan lebat di luar bus. Syukurnya, ternyata halte bus di Vivo dilengkapi dengan atap, sehingga sampai mal terlindungi, aman dari basah hujan. Mal ini dipenuhi pengunjung, mungkin mal terbesar dan teramai yang pernah saya kunjungi di Singapura. Kami mau redeem voucher Klook di Yakun Kaya, Ben Jerry ice cream dan Polar Bakery, namun semuanya tutup libur CNY. Padahal cuma hari ini saya di Singapura, besok dari pagi harus cabut karena mau ke Malaysia. Akhirnya kepikiran untuk memberikan voucher ke teman yang tinggal di Singapura.

Di Vivo City kami makan sore sekalian makan malam, karena sudah pukul 17.00. Kami pilih ke foodcourt Kopitiam yang terbagi menjadi 2 zona, yaitu hijau untuk makanan minuman halal, putih untuk makanan minuman non halal. Kedua tempat beda warna alat makan ini terpisah tempat pencucian alat makannya dan kedainya. Tempat duduknya bebas, namun biasanya otomatis dekat dengan kedua zona masing-masing. Saya beli Tomyam Seafood dengan mie lebar 8 SGD, istri pesan ikan Saba dengan nasi 7 SGD. Semua makanannya sedap. Mungkin terlalu banyak irisan cabe dan kecap asin yang saya tambahkan ke tomyam sehingga kurang nyaman menghabiskannya, takut sakit perut.

Usai makan, kami lanjut keluar mal melalui exit D stasiun MRT Harbour Front menuju masjid Diraja Telok Blangah yang ada di seberang mal. Uniknya masjid ini tetap dikelola kerajaan Johor, penguasa Singapura sebelum kemerdekaan. Masjid ini terawat sangar baik, ada mata air yang senantiasa mengalir, dan ada pemakaman kuno nya. Kami salat salat jamak qashar Dzuhur Ashar di sini. Karpetnya empuk, tebal dan harum.

Setelah dari masjid, kami balik lagi ke mal untuk memastikan Ben Jery, Polar dan Yakun kaya apakah benar-benar tutup, ternyata benar-benar tutup seperti yang tertulis Instagram mereka. Lalu kedepan melihat dekorasi CNY milik mal, masuk lagi turun ke MRT Harbour front menuju MRT Chinatown, kami beralih ke MRT karena hari sudah mulai gelap dan mau yang tercepat sampai.Sesampai di Chinatown ternyata perayaan imlek tak semeriah ekspektasi yang terlihat di Youtube. Mungkin banyak yang sedang merayakan di luar Singapura. Banyak lapak yang sudah tutup.

Jalan sekitar 1 km belok ke selatan dengan pemandangan restoran, akhirnya ketemu Buddha Tooth Relic Temple & Museum yang megah, secara demografi penduduk Singapura paling banyak saat ini beragama Buddha 31,1%, disusul Islam dengan 15,6%. Bagian dalam wihara ditutup dan kebanyakan pengunjung hanya bisa melihat dari luar. Tampak pula panggung bekas komunitas Kreta Ayer mengadakan pertunjukan budaya.

Kami jalan ke MRT Maxwell menuju MRT Marina Bay sebelum akhirnya ke MRT Bayfront untuk menonton pertunjukan Spectra-A Light & Water Show di depan Marina Bay Sand. Karena ribet dengan stasiun MRT Marina Bay yang sangat dalam eskalatornya (terdalam di Singapura) dan berkelok peralihan/transitnya, kami sampai Bayfront sudah pukul 20.29, acara sudah bubar. Tinggal acara pusaran air di kaca cekung yang kami tonton, dan dari jauh lampu LightOnSingapore di gedung tempat kami tur 6 jam sebelumnya. Melewati mal Marina Bay Sand yang mewah tapi bisa diakses semua kalangan, kami balik ke hostel naik MRT Downtown Line menuju stasiun MRT Bendemeer. Stasiun MRT ini juga dalam, dan sekitarnya sepi, ada padang/halaman yang luas sebelum akhirnya kami sampai ke hostel. Ketika kami sampai pukul 21.10, tamu pods atas belum sampai juga, mungkin masih jalan-jalan di kota, kami leluasa untuk salat jamak qasar Maghrib dan Isya. Pas tengah tidur saya terbangun karena mereka datang, saya intip dari tirai pods, ternyata mereka sedang bereskan satu koper yang isinya oleh-oleh Singapura. Bangun jam 5.30 pagi mereka sudah pergi, mungkin kejar penerbangan pagi ke Jakarta.

Rincian biaya hari pertama jalan-jalan di Singapura untuk 2 orang :

*)tiketAir Asia 620.000/orang x 2 = 1,240.000-732.150 (credit shell ex Jakarta Bangkok 2020)=517.850

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Menginap Di Spacepod@Lavender

23 Senin Jan 2023

Posted by pengingat in Bisnis, Hotel, Singapura, Tips, Wisata

≈ 2 Komentar

Tag

biaya jalan jalan ke singapura, biaya liburan ke singapura, Hemat Singapura, hostel singapura, hotel singapura, jalan jalan ke singapura, Liburan ke Singapura, menginap di hostel, Singapore, Singapura


Ini adalah pengalaman pertama menginap di hostel di Singapura. Sebelumnya sudah pernah menginap di hostel Melbourne, Sydney dan Surabaya. Alasan satu-satunya adalah untuk penghematan. Karena kalau nyaman, tentu masih nyaman di kamar private meski hotel budget. Meski hostel, tarif di Singapura ini paling mahal, sekitar 50 SGD atau 600 ribu Rupiah, lebih mahal daripada hotel bintang 5 Artotel Suites Bianti Yogyakarta yang kami inapi bulan Desember 2022 yang hanya 565 ribu. Saya tidak berharap banyak karena memang kurang suka, tapi hanya bisa menghibur istri supaya tidak kaget pas menginap di hostel nanti.

Untuk mencapai hotel ini sangat mudah, naik MRT Changi turun di stasiun MRT Lavender, keluar di Exit B. Dari sini melewati MC Donald, Supermarket Fairprice, 7 eleven. Perkantoran yang asri. Menyenangkan. Proses check in nya mudah, saya cuma tunjukkan paspor, data pemesanan kita sudah ada di mereka. Lalu diantar ke kamar.

Berhubung istri berjilbab, kami dicarikan kamar yang hanya berisi 2 double bed dengan sepasang tamu lainnya agar kami ada tempat untuk salat. Bagus hospitality dan toleransinya. Kami dikasih 2 pasang kunci, masing-masing untuk buka pintu dan locker serta bisa untuk nyalakan lampu dan listrik di pods.

Setelah check in, pukul 14.00 kami bergegas ke halte, naik bus turun dekat former supreme court dimana kami ikut tour. Lanjut ke Vivo City, Chinatown, hingga Marina Bay sands hingga balik lagi tiba di hostel pukul 22.10.

Kamar kami di nomor 303 dimana di belakangnya ada 2 kamar mandi shower air panas dingin, 2 kamar mandi shower air panas dingin plus toilet duduk. Bersih. AC nya dingin. Hari ini hostel ini tidak menyediakan sarapan, hanya ada kopi dan teh instan yang bisa dikonsumsi kapan saja. Ada juga microwave dan kulkas yang bisa dipakai bersama. Ada juga air panas dan biasa yang bisa diambil bebas. Ada gelas dan piring yang wajib dicuci langsung setelah dipakai.

Mungkin akan menginap di sini lagi kalau tidak menemukan penginapan di Singapura yang lebih baik dan harga yang pas di kantong, karena 600 ribu di Indonesia sudah bisa dapat hotel cukup bagus, bukan hostel. Kekurangannya adalah untuk mencapai kamar harus naik tangga yang cukup tinggi. Video ini mungkin lebih jelas menggambarkannya, tapi ada ketidak tepatan, di sini sekarang sudah tidak menyediakan sarapan gratis lagi.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Tips Jalan Jalan Dan Makan Halal Ke Singapura

23 Senin Jan 2023

Posted by pengingat in Air Asia, Bisnis, Kuliner, Malaysia, Singapura, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Air Asia, Air Asia Indonesia, bagasi air asia, ben & jerry, liho, MRT Singapore, polar cake, spacepod@lavender, ya kun kaya


Jalan jalan ke Singapura kali ini kami berangkat dari Yogyakarta, tepatnya dari bandara YIA (Yogyakarta International Airport) Kulonprogo pada hari Minggu, 22 Januari 2023 pukul 7.20 pagi, bertepatan dengan hari raya Imlek menggunakan pesawat Air Asia Indonesia (QZ) Airbus A320. Karena takut terlambat, kereta bandara dari stasiun Yogyakarta berangkat ke YIA jam 5 pagi dan sampai sekitar 5.39 pagi, belum lagi jarak tempuh dari stasiun bandara ke terminal keberangkatan sekitar 25 menit (6.04) belum antri drop bagasi, sedangkan boarding / naik pesawat jam 6.50 maka kami menginap di hotel Cordia hotel Yogyakarta yang berada di terminal kedatangan bandara YIA sehingga kami bisa check in paling awal 2 jam sebelum keberangkatan. Biaya hotel ini 406 ribu dikurangi cashback Agoda 35 ribu menjadi 371 ribu. Lumayanlah.

Kami dapat tiket murah Rp 625 ribu sehingga berdua menjadi Rp 1,25 juta. Dikurangi credit shell yang saya dapat dari pembatalan penerbangan waktu Covid19 2 tahun lalu sebesar Rp 750 ribu, sehingga cukup bayar Rp 500 ribu. Selain Air Asia ada juga maskapai Scoot, tapi kami pilih Air Asia saja.

Kami juga sengaja jalan kali ini untuk melihat Imlek dan berwisata kuliner halal yang dibeli di Klook. Yaitu set breakfast Ya Kun Kaya, 1 scoop es krim Ben Jerry’s, LiHO Tea, Polar Puffs dan Cakes. Untuk Polar Puffs and Cakes bersertifikat halal MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura), Ben & Jerry’s halal Australia , Ya Kun Kaya belum bersertifikat halal tapi juga tidak menjual produk haram, sedangkan LiHO menyatakan terbuat dari nabati dan buah, tidak mengandung alkohol dan lemak hewan. Sebagai Muslim memang harus hati-hati memilih makanan halal dan thoyib, jangan sampai jalan-jalannya tidak berkah. Toh kita beli, boleh memilih yang kita mau. Semua kupon Klook kami redeem di kasir masing-masing di mall terbesar Singapura yaitu Vivo City. “Sayangnya dari 4 voucher yang saya beli di Klook hanya 1 (Liho) yang dapat dipakai, karena 3 nya tutup di CNY Chinese New Year atau Imlek ini”. Rencana voucher ini akan kami hibahkan ke teman yang tinggal di Singapura. Kami makan siang sore lunchdine) ikan saba, tom yum halal di Kopitiam Vivo city. Sedangkan subuh tadi makan nasi lemak dan nasi kepak sambal goreng.

Untuk transportasi darat menggunakan MRT dan bus kota. Agar tidak repot menghitung biaya transportasi, saya beli Simcard Singtel 15 SGD berisi 3 SGD EZ Link yang kami top up 10 SGD. Istri pakai debit visa contactless Sinarmas. 6 kali perjalanan antar destinasi dan ke penginapan hostel Spacepod@Lavender yang adalah SGD 7,34. Kalau di tabungan Sinarmas terpotong Rp 92.000,- atau kurs+biaya dengan memakai Sinarmas debit visa contactless adalah Rp 12.534,-/SGD

Kali ini kami kunjungi spot menarik seperti terminal 4 dimana Air Asia parkir, makan dan cuci mata di mall Vivo City, Masjid Diraja Telok Blangah untuk sholat Dzuhur dan Ashar, Masjid Hajjah Fatimah untuk sholat subuh, kemeriahan Imlek di Chinatown, Marina Bay dan tur Former Supreme Court seharga 50 SGD (yang digratiskan). Capek sekali tapi sekaligus menyenangkan seharian jalan jalan di Singapura. Beberapa tahun sebelumnya kami pernah mengunjungi Singapura dalam suasana kemerdekaan, mengunjungi Singapore Botanic Garden dan Ikea Tampines, mengunjungi Universal Studio Singapore.

Esok pagi nya, Senin kami berangkat ke Malaysia menggunakan bus SJE bertarif 4,8 SGD yang mengantar kami ke imigrasi Singapura dan Malaysia dengan tujuan akhir terminal Larkin Johor Bahru. Sayang nya pas di imigrasi Malaysia kami salah belok, masuk ke JB Sentral, bukan ke tempat bus parkir, tak boleh balik. Untung kami coba Grab langsung dapat teksi 13 Ringgit, kalau tidak kami bisa ketinggalan bus Mayangsari Ke Kuala Lumpur Kuala Lumpur seharga 30 Ringgit.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 466 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: