Alur Pelayanan COVID-19 Kementrian Kesehatan RI

Tag

corona, coronavirus, covid-19, covid19, hasil rapid test covid19

Dipublikasikan Pada : Jumat, 16 Oktober 2020
Seseorang dari zona merah atau kontak dengan pasien positif COVID-19 termasuk suspek yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab. Jika hasilnya positif, penatalaksanaan pasien dilakukan berdasarkan gejala atau tanpa gejala yang dialami.
Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Prof. Kadir mengatakan pasien yang kofirmasi positif COVID-19 kemungkinan tidak mengalami gejala dan mengalami gejala sedang atau sakit berat.
”Penanganan pasien yang konfirmasi positif COVID-19 ini berdasarkan gejala berat atau ringan. Tidak semua pasien pelayanannya sama,” katanya saat Konferensi Pers secara Daring di Jakarta, Jumat (16/10).
Penanganan pasien positif COVID-19 yang tidak bergejala akan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau di RS Darurat. Isolasi minimal 10 hari sejak ditegakkan diagnosis. Setelah isolasi 10 hari maka pasien dinyatakan selesai isolasi.
Lain hal nya dengan pasien positif COVID-19 dengan gejala sakit ringan-sedang. Pasien diimbau untuk isolasi mandiri di rumah, RS Darurat, RS, maupun RS Rujukan COVID-19. Isolasi minimal 10 hari sejak munculnya gejala ditambah 3 hari bebas demam dan gejala pernapasan. Setelah itu pasien dinyatakan selesai isolasi.
Bagi pasien positif COVID-19 dengan gejala sakit berat akan diisolasi di rumah sakit atau rumah sakit rujukan. Pasien diisolasi minimal 10 hari sejak muncul gejala ditambah 3 hari bebas demam dan gejala pernapasan. Pasien akan dilakukan lagi tes swab jika hasilnya negatif maka pasien akan dinyatakan sembuh.
Dalam pelayanan pasien positif COVID-19 ada layanan alih rawat non isolasi. Layanan tersebut diperuntukkan bagi pasien yang sudah memenuhi kriteria selesai isolasi tetapi masih memerlukan perawatan lanjutan untuk kondisi tertentu yang terkait dengan komorbid, co-insiden, dan komplikasi.
Proses alih rawat diputuskan berdasarkan hasil assessment klinis yang dilakukan oleh dokter penanggungjawab pelayanan sesuai standar pelayanan atau standar prosedur operasional.
Bagi pasien yang diisolasi di rumah sakit, RS Darurat, maupun di RS Rujukan COVID-19 dapat dipulangkan berdasarkan pertimbangan dokter penanggungjawab pasien karena adanya perbaikan klinis, comorbid teratasi, dan/atau follow up PCR menunggu hasil.
Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat/kritis dinyatakan sembuh apabila telah memenuhi kriteria selesai isolasi, dan dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan, berdasarkan penilaian dokter di fasyankes tempat dilakukan pemantauan atau oleh dokter penanggungjawab pasien.
”Pasien konfirmasi dengan gejala berat dimungkinkan memiliki hasil pemeriksaan follow up RT-PCR persisten positif, karena pemeriksaan RT-PCR masih dapat mendeteksi bagian tubuh virus COVID-19 walaupun virus sudah tidak aktif lagi (tidak menularkan lagi). Terhadap pasien tersebut, maka penentuan sembuh berdasarkan hasil assessmen yang dilakukan oleh dokter penanggungjawab pasien,” kata Prof. Kadir.
Sementara itu, pasien dapat dipulangkan dari perawatan di rumah sakit, bila memenuhi kriteria selesai isolasi dan memenuhi kriteria klinis sebagai berikut:a. Hasil assesmen klinis menyeluruh termasuk diantaranya gambaran radiologis menunjukkan perbaikan, pemeriksaan darah menunjukan perbaikan, yang dilakukan oleh DPJP menyatakan pasien diperbolehkan untuk pulang.b. Tidak ada tindakan/perawatan yang dibutuhkan oleh pasien, baik terkait sakit COVID-19 ataupun masalah kesehatan lain yang dialami pasien.DPJP perlu mempertimbangkan waktu kunjungan kembali pasien dalam rangka masa pemulihan.Khusus pasien konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang sudah dipulangkan tetap melakukan isolasi mandiri minimal 7 hari dalam rangka pemulihan dan kewaspadaan terhadap munculnya gejala COVID-19, dan secara konsisten menerapkan protokol kesehatan.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id (D2)

https://www.kemkes.go.id/article/view/20101700001/begini-alur-pelayanan-pasien-covid-19.html

Iklan

Biaya Check Up Di Kimia Farma

Tag

antikolesterol, asam urat, Trigliserida

Berdasar pengalaman pagi ini, saya melakukan medical check up di Kimia Farma Yogyakarta untuk pemeriksaan : kolesterol total, HDL, LDL dan Trigliserida.

Biaya pemeriksaan arah untuk :

kolesterol total 52.000, LDL 88.000, HDL 88.000, trigliserida 53.000, kreatinin 55.000.

Pengambilan sampel dilakukan dengan jarum suntik, dan dianalisis di laboratorium. bisa ditunggu 1,5 jam, atau bisa ditinggal, nanti hasilnya akan dikirim via WhatsApp, kertas fisiknya bisa diambil paling lambat 1 bulan setelah pengambilan sampel sebelum dimusnahkan.

Resep Roti Panggang

Tag

Cara Membuat roti, Cara Membuat roti isi, Cara Membuat roti tawar, Cara memilih tepung untuk roti, roti bakar, roti panggang

Dalam rangka #dirumahaja, kegiatan membuat roti panggang menjadi kegiatan yang mudah dan menyenangkan. Dengan memperhatikan diet asam urat, ragi saya gantikan dengan baking soda. Lalu isian keju saya ganti dengan kismis.

Roti panggang disini yang saya buat semacam roti bantal/pillow cake/bolu yang lagi hits di Yogyakarta. Kalau beli biasanya 25.000/loyang. Kalau bikin sendiri habis berapa ya ?

Bahan : gula 75 gram (800 rupiah), margarin/mentega 90 gram (1800 rupiah), 2 telor ayam (3000 rupiah), 1/2 sdt garam(250 ribu), 150 gram tepung terigu(1500 rupiah), 1 sdt baking soda (250 rupiah), 40 ml susu cair (400 rupiah). Isiannya kismis 100 gram (6 ribu) rendam jeruk lemon (3 ribu) semalam dimasukkan ke kulkas. modal bahan 17000.

Cara membuat : mixer gula+margarin, tambahkan bertahap telur ayam, garam, tepung terigu, baking soda, susu cair. kemudian tambahkan kismis yang sudah disaring dan ditaburi tepung terigu. Simpan air lemon buat olesan setelah roti matang.

Taruh di loyang. Panggang di oven 180’C selama 40-50 menit. saya oven 200’C 50 menit hasilnya agak gosong. 😀. biaya oven 1500 rupiah. olesi permukaan dengan air lemon.

Dinginkan. Roti yang nikmat siap disantap ditemani kopi pahit atau teh tawar panas. Sedaaap. Sedikit lebih murah, biaya bikin sendiri 18500 rupiah, sementara kalau beli 25 ribu rupiah.

Pengalaman Test Swab PCR

Tag

corona, coronavirus, hasil test swab pcr, rasa test swab PCR, tips bebas covid19

Awalnya asisten rumah tangga (ART) ibu berhari-hari sakit dan ternyata positif Covid19, maka kami keluarga yang sebelumnya berinteraksi berinisiatif melakukan rapid test di Puskesmas dengan menceritakan kronologi yang terjadi ke dokter satgas Covid19 (jangan lupa minta nomor handphone nya) akhirnya istri dan keponakan yang sedang sakit bisa mendapatkan rapid test, berupa pengambilan darah (di lengan kalau tidak takut suntik, diujung jari kalau takut suntik). Hasil keduanya Non Reaktif.

Namun karena sakit dengan gejala Covid19 (batuk, sesak, hilang penciuman, rasa dll) maka istri inisiatif cek mandiri di laboratorium seharga Rp 900.000 sekali ambil sampel. cukup mahal. Hasilnya menunggu 4 hari. Dan ternyata Positif Covid19. Lalu saya antar ke rumah sakit terdekat yang menangani Covid19. Di Yogyakarta selain RSUD Sardjito (sering penuh), ada RSPAU Hardjolukito. Kami pilih RSPAU, cuma 2 km dari rumah. Dan istri kontak dokter satgas Covid19 bahwa hasil SWB PCR dia positif Covid19 dan sedang di rumah sakit. Sebagai orang yang serumah dengan pasien, saya di WhatsApp oleh dokter tersebut untuk Swab PCR 2x, hari Rabu dan Kamis di Puskesmas.

Pada hari pengambilan SWAB PCR, isi formulir (kasih tahu dulu undangan dari dokter siapa, siapkan WhatsApp) diperiksa dulu suhu tubuh (36’C), tekanan darah (124/84), dan kadar kecukupan oksigen dalam darah (99%) dimana 100% sempurna sedangkan penderita Covid19 yang pakai alat bantu napas biasanya sekitar 50%. Lumayan, SWAB PCR ini gratis, kalau bayar sendiri di laboratorium akan menghabiskan Rp 1.800.000. Cuma hasilnya tidak bisa buat dokumen perjalanan. Kata dokter hasilnya menunggu 2-7 hari kerja, tergantung antrian di laboratorium.

Bagaimana bentuk alat SWAB PCR itu? menurut saya seperti cotton bud, mahal sekali harganya, Rp 400.000 di Tokopedia. untuk pengambilan sampel di hidung dan tenggorokan.

Bagaimana rasa saat pengambilan SWAB PCR itu? menurut saya, untuk hidung, seperti nasi masuk hidung saat tersedak. untuk tenggorokan, seperti menelan pil besar. tak terasa air mata menetes saat test di hidung. kurang nyaman saja, tapi tidak sakit. Masih menunggu hasil, semoga saja hasilnya negatif.

Sabtu, 26 Desember 2020

Saya sudah mendapat informasi dari dokter yang menangani Covid19, bahwa hasil pemeriksaaan SWAB PCR saya adalah negatif. Demikian juga dengan keponakan laki-laki di rumah ibu, dia satu-satunya yang negatif, sementara adik, nenek dan pembantu semua positif Covid19. Termasuk kejadian langka karena kontak erat dengan pasien Covid19. Mungkin karena tidak ada komorbid parah (seperti diabetes parah sampai amputasi, sakit jantung dll seperti yang terjadi di beberapa pasien yang meninggal dunia) dan daya tahan tubuh sedang baik. Apapun, Alhamdulillah.

Pengalaman Dengan Covid19

Tag

corona, coronavirus, pasien covid19

Setelah hasil SWAB PCR istri menunjukkan positif, maka saya telpon Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito Yogyakarta, satu komplek dengan Akademi Angkatan Udara (AAU). Dan diminta langsung ke UGD.

ilustrasi virus corona

Sesampai di UGD diarahkan ke gedung C dimana para pasien Covid19 rawat inap. Sementara itu saya balik lagi ke UGD untuk pendaftaran. Sempat ketemu asisten rumah tangga ibu yang 12 hari lalu masuk ke sini karena Covid19, yang sudah sembuh dan boleh pulang.

Di tempat pendaftaran isi formulir, KTP dan nomor BPJS Kesehatan. Sederhana. Itu kelebihan punya BPJS Kesehatan. Covid19 sudah tercover untuk semua warga negara Indonesia. Tak perlu uang muka dan tidak harus punya BPJS Kesehatan.

Hasil tracing, Covid19 berawal dari asisten rumah tangga ibu yang sakit berhari-hari setelah pulang kampung. Lalu ibu sakit, istri saya yang menjenguk ibu tertular. Karena asisten positif, maka esoknya rapid test di Puskesmas, hasilnya non reaktif.

Tapi karena hilang penciuman, batuk, demam tak kunjung sembuh, maka Jumat lalu melakukan SWAB PCR Mandiri di laboratorium Cito Yogyakarta. Hasil jadi 4 hari kemudian, yaitu malam ini, bisa dicek secara online. Biaya SWB PCT mandiri ini Rp 900 ribu. Duh sedih, tambah sedih, baru dengar tangisan mbak2 kehilangan ortunya yang lansia karena Covid19 ini. Keluarganya sedang mengurus pemakaman.

Besok masih SWAB PCR 2x, karena mulai batuk dan tak enak badan. Undangan dari dokter satgas Covid19 yang dihubungi istri saat tahu SWAB PCR nya. Mungkin juga rumah akan di disinfektan seperti rumah ibu 2 hari lalu oleh petugas ber hazmat dan petugas dari kepolisian.

Semoga lancar dan kembali sehat. Amin.

pasien berjemur di gedung c RSPAU Hardjolukito

Sabtu, 26 Desember 2020

Setelah 11 hari di gedung CRSPAU Hardjolukito untuk menjalani perawatan Covid19, akhirnya istri saya diizinkan pulang disertai surat keterangan sudah sembuh dari Covid19 yang ditanda tangani kepala rumah sakit. Selama 11 hari di sana dapat jatah makan 3x dengan menu sehat yang lengkap, buah 2x (siang& sore) ditambah snack (puding) dan susu/kacang hijau tiap saat makan siang. Malam hari dapat obat yang harus diminum untuk esok hari. Di awal masuk dicek darah dan rontgent paru-paru. Saat pulang proses administrasinya mudah, cukup tanda tangan di buku pasien, karena perawatan sepenuhnya ditanggung negara Republik Indonesia.

menu makan pasien covid19 RSPAU Hardjolukito

Sedangkan saya sebagai kontak erat harus menjalani tes SWAB PCR di Puskesmas terdekat. Test dilaksanakan tanggal 16 & 17 Desember 2020 lalu, dan pengumumannya baru masuk tanggal 26 Desember 2020 pagi, cukup lama, 10 hari, mengingat banyaknya antrian sampel SWAB PCR laboratorium pemerintah. Alhamdulillah hasil tes SWAB PCR saya negatif Covid. Cukup mengejutkan, mengingat biasanya kontak erat ikut tertular. 2x test saya ini gratis berkat undangan dari dokter satgas Covid19 yang dihubungi istri, waktu tes mandiri SWAB PCR di laboratorium Cito (900 ribu sekali test) menunjukkan hasil positif Covid19.

surat keterangan dari rumah sakit

Terimakasih untuk dokter, perawat, staf RSPAU Hardjolukita dan pemerintah Republik Indonesia. Allah SWT yang akan membalas kebaikan Anda semua.