Steak Justus Bandung

Tag

Bandung, kuliner Bandung, steak Justus

Rabu lalu kami sempat makan siang di Justus steak Metro Indah Mall (MIM) Bandung. Lokasinya di sayap kiri lantai dasar. Selain di MIM, Justus juga ada di beberapa tempat. Tag line nya “you get more than enough”

Menurut saya, ini adalah versi murahnya Pepper Lunch. Bagaimana tampilan, suasana dan rasanya?. Tampilan dan suasana OK, mirip dengan Pepper Lunch. Bersama kami makan siang para ibu-ibu pegawai kantor sekitar mal. Rasanya? Mirip aslinya, chicken Amiyaki mengingatkan kami yakitori/sate ayam Jepang yang kami makan di Tokyo beberapa tahun lalu, lalu chicken curry nya sangat mirip dengan resto India yang ada di Kuala Lumpur/Singapura. Jadi meski berjauhan tetapi rasa masakan di sini membuat kota ini dekat Bandung. Haha. After tastenya kerasa pakai penyedap. Selain itu perlu 30 menit menunggu pesanan datang.

Soal harga dan rasa, saya rasa masih sepadan. Bisa di coba kalau lewat resto ini.

Iklan

Menikmati Soto Bangkong Semarang

Tag

kuliner Semarang, Soto bangkong

Setelah cukup lama mendengar nama soto paling legendaris di Semarang, akhirnya kemarin kesampaian. Aksesnya sangat mudah, lurus saja dengan sedikit belokan kalau keluar dari jalan tol dari arah Jakarta/Bandung. Apalagi Semarang jalannya sangat lebar-lebar. Kalau naik angkutan umum kelihatannya juga dekat halte bus Trans Semarang.

Untuk ke lokasi saya mengikuti panduan Google Google Maps. Ini lokasinya

Soto Bangkong

Jl. Brigjen Katamso No.1, Karangtempel, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50242
(024) 8412842

https://g.co/kgs/r5Cb2M

Soto bangkong dijamin halal, bangkong adalah sebutan perempatan lokasi awal dimana almarhum pak haji Soleh Soekarno berjualan soto.

Rasa sotonya segar, tidak pekat seperti soto lamongan, ada daun bawang, bihun, suwiran daging ayam kampung, seledri. Semangkok 16 ribu. Untuk pendamping ada tempe goreng (5 ribu), perkedel (6 ribu), usus. Minumnya ada kelapa muda (12 ribu), jeruk panas (8 ribu).

Kalau ke Semarang cobalah soto ini, bisa menyegarkan badan setelah berjam-jam perjalanan.

Bandung Yogyakarta Lewat Tol

Tag

bandung yogyakarta jalur darat, Bandung Yogyakarta naik apa?, biaya bensin Bandung Jakarta, cara termurah Bandung Yogyakarta, cheapest way from Bandung to Yogyakarta

Kemarin kami dari Bandung ke Yogyakarta lewat jalan Tol Trans Jawa. Sejauh 580 km.

Pukul 08.00 start dari pintu tol Buahbatu, dengan 26 liter (200 ribu Rupiah) Pertalite di tangki mobil. Beberapa Exit tol yang kami lihat antara lain Padalarang, Purwakarta, Subang, Kertajati, Cirebon, Brebes. Kertajati (BIJB) ternyata sangat jauh dari Bandung, argometer menunjukkan 174 km dari pintu tol Buahbatu.

Tidak ada rest area setelah Brebes, sementara itu bahan bakar tinggal setengah strip. Di tengah jalan juga lihat 2 mobil di tempat yang berbeda menyalakan lampu darurat. Mungkin kehabisan bahan bakar. Mulai cemas, kami putuskan keluar di Exit tol terdekat, yaitu Pekalongan. Sekalian ke toilet dan sholat.

Benar saja, sampai di SPBU Pekalongan, bensin di tangki habis, sudah dibawah meter. 26 liter menempuh jarak 365 km (google map). Termasuk boros, idealnya 1 liter untuk 15 km (390 km), mungkin karena mobil dipacu 80-130 km/jam, saking lengangnya jalan tol.

Di Pekalongan isi pertalite 200 ribu (26 liter), sholat dan ke toilet. Pekalongan tidak sepanas Pemalang, dan air juga melimpah. Dari SPBU, mampir beli nasi ayam Hisana yang murah, 13 ribu dapat ayam goreng+nasi dalam box. Lalu balik ke tol menuju Semarang sejauh 95 km.

Di Semarang kami masuk kota, mencari soto ayam paling terkenal di kota ini, soto Bangkong. Soto rintisan Haji Soleh Soekarno yang awalnya jualan pikulan. Terakhir ke kota Semarang 16 tahun lalu. Pangling dengan gedung-gedung baru yang tinggi di jalan yang kami lalui. Dulu hanya mall Ciputra saja yang terlihat tinggi. Jalan nya tetap lebar-lebar. Oh ya, soto bangkong nya enak, segar, semangkok 16 ribu Rupiah.

Dari soto bangkong lanjut ke Yogyakarta melalui daerah vila Candi. Menurut saya, Semarang terlihat keren sekarang. Jalan tol menuju Yogyakarta saat ini bisa sampai Boyolali ataupun Colomadu Surakarta. Lalu disambung jalan biasa. Kami ikuti googlemap, diarahkan ke exit tol Boyolali, lewat jalan provinsi, lalu ring road Solo Yogyakarta. Pukul 18.00 kami tiba di Yogyakarta. Total 10 jam, di potong istirahat 2 jam, waktu di kendaraan 8 jam menempuh 580 km. Kalau lewat tol nya saja 510 km ditempuh 6 jam 30 menit.

Tips lewat tol :

1.isi emoney/flazz minimal 500 ribu

2.ambil lajur kiri, lajur kanan hanya untuk mendahului. Rambu ini ada di sepanjang Trans Jawa

3.kalau bersama teman, ambil foto, pemandangan cukup menarik sepanjang jalan. Beberapa spot yang menarik misalnya sawah bawang merah Brebes, jembatan merah dekat Semarang, hutan pinus ke arah Boyolali.

4.jangan hanya mengandalkan rest area, keluar exit tol kota lebih baik daripada kehabisan bahan bakar. SPBU biasanya ada dekat exit tol.

Alhamdulillah lancar dan selamat sampai rumah. Total biaya tol Bandung-Boyolali transit Pekalongan dan Semarang = Rp 441 ribu. Dengan rincian (&pemiliknya):

Buah Batu – Kalihurip 3 (Jasamarga) Rp 45 ribu

Kalihurip 3 -Cikampek Utama 1 Rp 15 ribu

Cikampek Utama 1-Palimanan (Lintas Marga Sedaya) Rp 102 ribu

Palimanan-Batang (Konsorsium Waskita&SumberMitra Jaya&Pemalang Batang Toll Road) Rp 133.500 (paling mahal)

Batang-Kalikangkung Semarang (Jasamarga) Rp 84 ribu

Jatingaleh-Banyumanik (Jasamarga) Rp 5 ribu

Banyumanik-Boyolali (TMJ-Trans Marga Jateng) Rp 56.500

Informasi Saving Bond Ritel Seri SBR007

Tag

cara menghitung harga wajar obligasi, hasil investasi melebihi inflasi, SBR007

Dalam mengeluarkan SBR007 Kemenkeu menyatakan pemerintah berusaha mengelola pembiayaan dengan hati-hati (prudent) dan memastikan bahwa setiap pembiayaan digunakan untuk kegiatan produktif. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan SBR007 juga akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2019, di antaranya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Savings Bond Ritel adalah Obligasi Negara yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana domestik, yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

Sebagai nasabah BNI, saya tadi mendapat email dari BNI yang isinya:”

Pemesanan Savings Bond Ritel seri SBR007 telah dibuka!

Lakukan pemesanan mulai tanggal 11 hingga 25 Juli 2019 melalui BNI Mobile atau Internet Banking.
Dengan tenor hanya 2 (dua) tahun, dapatkan kupon menarik SBR007 sebesar minimum 7,50% per tahun, yang setara bunga Deposito 7,97% per tahun.
SBR007 adalah Obligasi Negara dengan keunggulan:

• Aman, Dijamin Negara.
• Bebas Risiko Suku Bunga (bunga bergerak mengikuti pergerakan Suku Bunga Acuan, tetapi tidak akan lebih kecil dari 7,50%).
• Investasi Ringan, bisa investasi mulai Rp1 Juta.

Dapatkan cashback hingga 0,15% untuk pemesanan melalui BNI.

Risiko Produk
Penjelasan Risiko SBR007 adalah sebagai berikut :
• Risiko Gagal Bayar
• Risiko Tingkat Suku Bunga
SBR007 tetap memiliki tingkat kupon minimal yang menguntungkan.
• Risiko Likuiditas
SBR007 dapat dicairkan dengan memanfaatkan fasilitas early redemption. Sebagai mitigasi risiko, pastikan dana yang diinvestasikan merupakan dana dengan horizon investasi yang sesuai dengan tenor produk (2 Tahun).

Simulasi untuk investasi 1 Miliar Rupiah, kupon yang akan di dapat yaitu :

Kupon Pertama
Settlement Bursa : 31 Juli 2019
Tanggal Kupon Pertama : 10 September 2019

• Kupon Pertama berlaku long coupon, karena tenor lebih dari 1 (satu) bulan, sehingga perhitungan nominal kupon sbb:

(a) Kupon 31 Juli 2019 s.d. 10 Ags 2019 (10 Hari)

(b) Kupon sebulan penuh dari 10 Mei 2019 s.d. 10 Juni 2019

(c) Kupon Pertama = (a) + (b)
Rp2,016,000 + Rp6,250,000 = Rp8,266,000,- gross pajak.

Dipotong pajak 15%: Rp8,266,000,- x 85% = Rp7,026,100,-nett pajak.

• Kupon Kedua dan Selanjutnya

Kupon kedua dan selanjutnya dibayar setiap bulan dengan perhitungan bulan penuh sampai dengan jatuh tempo, dengan rincian penghitungan :

Informasi selengkapnya ada di https://m.bnizona.com/events/view/1495

Spiderman Far From Home : Keren

Tag

far from home, film box office, review film, spiderman

Siang ini saya sempatkan nonton film Spiderman Far From Home, yang ternyata keren dengan catatan abaikan adegan ciuman yang menjurus ke pacaran, sehingga yang berencana mau bawa anak TK/SD/SMP sebaiknya dampingi mereka.

Masih nyambung dengan Avenger:End Game, Peter Parker aka Spiderman dipercaya oleh mendiang Stark untuk menjadi penerus Avenger dengan diberikannya kacamata canggih yang bisa memberi komando senjata berupa drone dari luar angkasa milik Stark Enterprises. Secara bersamaan ada yang mengaku dari dunia paralel yang menghadapi monster yang perlu bantuan Spiderman untuk menuntaskan misinya menghancurkan semua monster (air, angin, api). Nah anehnya baru 1 jam film ini berjalan misi ini selesai, padahal film ini durasinya 2 jam. Nah di sinilah serunya.

Film ini tentang kesetiakawanan, kepedulian, persahabatan dll, yang positif-positif gitu deh. Dan ketika mendekati ending musuhnya kalah, Spiderman dapat pesan dari musuhnya untuk menyadarkan bahwa “manusia saat ini mudah percaya dengan apa yang dilihat nya”. Itu sih kunci yang menurut saya membuat film ini keren. Seperti nasehat orang tua dulu ” Ojo gumunan, ojo kagetan, ojo dumeh” Yang artinya jadi manusia itu jangan mudah kagum, jangan mudah terkejut, dan jangan mudah menyepelekan orang lain. Biar tidak kecewa.

Film ini memberikan pelajaran juga kalau Venesia Italia yang cantik airnya mengandung kuman, pemandangan jembatan di Praha Ceko yang indah dulunya tempat eksekusi mati dengan nyeburin orang di dalam kotak kayu, lalu di istana London 🇬🇧 ada tembok tebal 2 meter, indahnya pegunungan Austria yang berjurang/berbahaya dll.

Recomended ditonton, apalagi kalau duduknya di sweet suite yang nyaman buat berdua dan berada paling belakang. Hanya selisih 7500 dari yang reguler. Ada beberapa adegan ciuman yang kurang pas dengan budaya Indonesia dan anak di bawah umur, maka orang tua/dewasa perlu mendampingi anak-anak nonton film ini. Pluralisme juga ditampakkan dengan adanya teman sekolah Spiderman yang menggunakan jilbab, wajah Asia, Afrika, Latin, di awal sampai akhir film.