Tag
cara menghitung harga wajar saham, investasi saat saham turun, investasi saham, investasi saham 4 tahun
Saya coba simulasikan investasi uang 100 juta Rupiah di saham yang dimulai dari 2 Februari 2015 hingga hari ini 4 Februari 2019 (4 tahun) pada
- Reksadana saham yang berbasis IHSG,
- Saham bluechip (likuid dan nilai pasarnya besar) terbaik misal ASII, UNVR, BMRI, TLKM, WSKT masing-masing 20 juta
- Salah satu saham bluechip misal TLKM
Berapa hasilnya setelah 4 tahun ?
Dari tabel di atas terlihat jika :
1. 100% diinvestasikan ke reksadana saham yang mengikut IHSG hasilnya menjadi 122,5 juta Rupiah. Naik 22,5% per 4 tahun atau 5,6% per tahun.
2.jika diinvestasikan rata ke 5 saham bluechip hasilnya menjadi 130,5 juta. Naik 30,5% selama 4 tahun atau 7,6% per tahun.
3.jika diinvestasikan 100% ke saham TLKM menjadi 145 juta. Naik 45% selama 4 tahun atau naik 11,3 per tahun.
Terlihat secara umum kenaikan IHSG sedikit di atas inflasi yang 5%. Paling menguntungkan dan beresiko investasi murni di saham TLKM rata-rata naik 11,3% per tahun. Berikutnya investasi di 5 saham bluechip dengan jumlah masing-masing 20 juta yang rata-rata naik 7,6% per tahun. Dan yang paling buncit di reksadana saham berbasis indeks IHSG yang memberikan keuntungan 5,6% per tahun.
Terlihat bahwa dalam periode 4 tahun terakhir ini investasi saham sedikit di atas inflasi.
Tambahan : Reksadana yang mengacu ke indeks contohnya Danareksa Indeks Syariah dimana investasinya bertujuan merefleksikan kinerja saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index yang terdapat di Bursa Efek Jakarta
Dalam fund fact nya juga terlihat komposisi 5 besar saham yang diinvest adalah 5 saham terbesar di Jakarta Islamic Indeks. Hasilnya return hampir sama 200% sejak pertama diluncurkan tahun 2006.
kalo boat trading saham gorengan bisa di lirik ya..
SukaDisukai oleh 1 orang
High return high risk mas. Resiko saham gorengan bisa jadi saham tidur berbulan bulan/bertahun-tahun, di suspensi, menjadi saham goceng, terburuk nya kalau ternyata perusahaan tersebut pailit. Cek n recheck
SukaDisukai oleh 1 orang
benar jg.soalnya saya jg punya saham aisa,taxi.yang di suspend sampai skrg.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya, sebenarnya dulu AISA dan TAXI bukan saham gorengan juga bukan bluechip, AISA sempat digadang-gadang sebagai next UNVR karena kinerjanya yang moncer. Karena kasus beras, kinerjanya jadi jelek dan sahamnya pun kena dampak. Demikian juga TAXI yang digadang-gadang sebagai kompetitor BIRD. Ternyata kompetitornya startup taksi online. Dua-duanya kini kena suspend. Semoga lekas dibuka suspend nya dan naik lagi saham tersebut.
SukaDisukai oleh 1 orang
dari ubek-ubek soal cappadocia di web ini, eh nyasar juga baca post yang satu ini. hehe.. kebetulan baru des lalu ambil RDN yang sucorinvest via bareksa. Mas asambackpacker RDS saham yang IHSG 100% itu nama produknya apa ya? terima kasih π
SukaDisukai oleh 1 orang
Terimakasih Bu Nandini, sudah mampir. Kategorinya bukan Reksadana saham, tapi Reksadana indeks. Ada beberapa, salah satunya DINAR (Danareksa Index Syariah) yang alokasi sahamnya mirip dengan indeks Syariah (JII). Hasilnya pun mirip, return DINAR 188,97%, JII 191,98%. Bisa di cek data NAB di Bareksa, kategori Reksadana indeks & ETF. Laporannya di fund fact sheet. Terimakasih kembali Bu.
SukaSuka
saya cek kok return nya minus ya di bareksa? apa saya yg salah pak? ngga nemu 188,97% π
SukaDisukai oleh 1 orang
Minus itu untuk return harian, seiring minusnya IHSG. Coba download fact sheet di data paling kanan,itu ada angka return Reksadana vs IHSG yang saya sebutkan tadi Bu.
SukaSuka
penjelasannya saya tambahkan di artikel di atas Bu. Dimana pada sudut kanan bawah ada informasi kinerja sejak peluncuran.
SukaSuka
terimakasih banyak pak, menurut pengalaman bapak, return yg didapat lebih tinggi mana antara reksadana saham dg reksadana indeks? apakah reksadana indeks berbeda dg ETF? makasi pak
SukaDisukai oleh 1 orang
Tergantung kelihaian manajer investasi nya Bu, bisa dilihat di Bareksa, Reksadana mana saja yang return nya di atas indeks/Reksadana indeks. Di laporan NAB harian. Setahu saya, beda Reksadana indeks dengan ETF, ETF mengacu ke indeks LQ45 (45 saham paling likuid) kalau Reksadana indeks acuannya selain itu. Terimakasih kembali Bu Nandini.
SukaSuka