Tag

, , , , , , , , , , , ,

Mengharukan, setelah 14 tahun tidak naik kereta Kahuripan akhirnya hari ini kesampaian naik kereta ini. Murah meriah, bagaimana tidak, dari Tulungagung sampai Bandung cuma 84 ribu Rupiah, jauh lebih murah daripada ekonomi kereta Malabar yang 250 ribu Rupiah, atau cuma sepertiganya.

Meski ekonomi gerbongnya juga sama dengan ekonomi Malabar, bersih, wangi, ada restorasi juga. Harga nasi goreng & nasi ayam penyet masing-masing 23 ribu, teh panas 7 ribu. 30 ribu sudah dapat makan minum, lebih murah daripada makanan di kereta Argo Parahyangan yang nasi goreng nya saja 30 ribu. Pokoknya OK banget.

Pas berangkat dari Tulungagung masih sepi, pas di Kediri lautan manusia naik kereta. Terutama anak pesantren yang pulang kampung. Kekurangannya adalah lutut bersentuhan dengan penumpang di depan saat kereta penuh, solusinya buat yang pahanya panjang, duduk dengan kaki menghadap samping/lorong.

Kali ini kami cuma naik sampai Yogyakarta, berhenti di stasiun Lempuyangan. Kalau naik Malioboro Ekspress 140 ribu untuk rute yang sama. Kenapa kereta ini murah? Karena ini kereta PSO-Public Service Obligation alias kelas subsidi. Kereta murah tapi tidak murahan.

Berangkat dari stasiun Tulungagung pukul 12.45, tiba di stasiun Lempuyangan Yogyakarta pukul 18.15. Stasiun ini banyak perubahan, meski stasiun khusus ekonomi, tapi tampilannya tak kalah mentereng dengan stasiun Tugu. Apalagi di depan banyak tempat makan murah khas Yogyakarta. Untuk pulang ke rumah sejauh 5 km dari stasiun ini saya naik GoCar, cuma bayar 12 ribu pakai GoPay, saya tambahi karena mobilnya bagus, AC dingin, dia bayar ke tukang parkir juga. Untuk dapat naik taksi online, sebaiknya jalan kaki ke timur ke arah fly over jl dr Soetomo. Tenang aja, banyak kok teman jalannya, tak cuma anak muda, orang tua juga banyak jalan ke situ. Tak sampai 300 meter dari pintu keluar stasiun Lempuyangan. Sebelum pukul 19.00 sudah sampai rumah.

Oh ya, saya duduk di kursi 22D, ternyata berlawanan dengan arah kereta, dan posisinya di depan. Padahal biasanya nomor besar ada di belakang jika ke arah barat. Jadi tampaknya posisi kursi tidak bisa dipastikan/dijadikan acuan, suka-suka kereta api Indonesia 😀

stasiun Tulungagung

toilet kereta kahuripan

interior kereta kahuripan

nasi goreng ekonomi kahuripan

nasi ayam penyet ekonomi kahuripan

harga makanan kereta ekonomi kahuripan

Kamis, 25 Oktober 2018

Ada pengalaman berbeda naik KA Kahuripan kali ini, yaitu ketemu orang yang turun di stasiun bukan tujuan, dan harga makanan minuman yang dibulatkan. Dan juga pengaturan kursi yang sesuai pakem/estimasi.

Artikel orang yang turun di stasiun bukan tujuan saya tulis tersendiri. http://asambackpacker01.com/2018/10/26/cara-turun-stasiun-tidak-sesuai-tiket/

Untuk minuman, teh panas yang biasanya 7 ribu dijual 10 ribu. Lalu kopi panas + pop mie seduh 20 ribu. Mungkin malas kasih kembalian atau bagaimana, yang jelas segitu mereka jual tanpa receipt nota.

Untuk pengaturan kursi sesuai pakem. Karena ke arah timur dan nomor kursi saya no 16 (genap) menghadap berlawanan arah kereta, berhadapan dengan no 15.

kursi ekonomi kahuripan.png

Iklan