Tag
ayam herbal, brownies Amanda, Gocar, Gocar di Banjarbaru, lapangan Murjani Banjarbaru, mie ayam subur, Nobar film G30SPKI
Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Agak siang menjelang sholat Jumat kami keluar rumah dengan naik Go Car. Cuma 11 ribu ongkos naik Toyota Yaris sejauh 3,4 km ke tempat fotokopi Moneta yang ternyata sudah tutup jam 11. Kami lanjut jalan kaki melalui BNI dan sampailah di bubur ayam AS (asli Sunda) yang menurut saya bubur ter enak dan paling sesuai lidah saya. Di Bandung saya belum menemukan bubur seenak ini, kalau bubur Ta Wan enak sih, tapi tipe nya beda.
Sesudah makan bubur, jalan lewat jalan P Hidayatullah yang rindang dan sejuk. Melewati bangunan PDAM Intan Banjar yang baru berdiri megah. Sambil bertanya kapan buka, karena mau bayar rapel an beberapa bulan ke depan. Ternyata kalau Jumat buka jam 8-11, Sabtu buka jam 8-11.30 Wita. Ya sudah, besok saja. Jalan terus sampai akhirnya tiba di masjid PLN wilayah Kalselteng untuk sholat Jumat. Selama 3 tahun tidak banyak perubahan, karpet nya juga tidak seharum dan setebal dulu, mungkin karena sering dipijak.
Dari PLN jalan sampai ke bekas supermarket 419 menjadi minimarket Indomaret dan toko brownies Amanda. Ngadem di dalam yang menyediakan tempat duduk. Di luar pun sebenarnya bisa, tapi di situ banyak yang merokok dan cukup panas. Perjuangan berikutnya cari toko fotokopi. Semenjak rumah sakit umum daerah pindah ke jalan Trikora, kawasan ini jadi sepi, banyak toko tutup. Balik lagi ke fotokopi Moneta-persis depan SPBU Coco Banjarbaru, yang merupakan tempat terlengkap untuk alat tulis kantor dengan harga terjangkau di Banjarbaru.
Lalu ke BNI, menyeberang melalui zebra cross. Tidak seperti di Balikpapan, meski melewati zebra Cross pengendara kendaraan di sini tetap melaju kencang. Jadi perlu ekstra hati-hati. Dari BNI lanjut ke jalan Trikora, cek rumah satu lagi. Tidak banyak perkembangan di sini. Banyak ruko tapi kosong, dan perkantoran propinsi Kalimantan Selatan yang baru ditempati. Ya, satu persatu kantor instansi di Kalimantan Selatan dipindahkan dari Banjarmasin ke Banjarbaru seiring perpindahan ibukota propinsi. Ekonomi Kalimantan Selatan sudah agak membaik, namun belum seperti semula. Marketing developer perumahan saya cerita kalau dalam tahun 2017 baru laku 3 rumah, padahal biasanya bisa ratusan rumah laku dalam setahun. Yang bisa lanjut menikmati kenaikan harga Batubara adalah penambang besar dan resmi, sedangkan yang ilegal dan tambang kecil sudah tidak bisa karena tambangnya sudah dalam. Sawit juga belum naik signifikan harganya. Tapi ada yang istimewa yang pernah saya rasakan di Kalsel selama 11 tahun, yaitu orang Banjar umumnya ramah dan taat pada ulama.
Setelah 5 Jam di jalan, kami balik dengan GoCar ke bakmi Subur di sebelah PDAM Intan Banjar. Bakmi Subur adalah bakmi legendaris di Banjarbaru. Di rintis perantau asal Wonogiri yang buta huruf (tapi istrinya di sekolah kan sampai sarjana untuk mewakili dirinya jika berhubungan dengan institusi resmi) dan kini cabang nya ada di mana-mana. Yang besar ada dekat bandara, di jl mistar dan dekat jl panglima Batur Timur. Rasa mie ayamnya enak, bisa dibandingkan dengan mie ayam bakmi naga atau es teler 77. Tapi harganya lebih murah, mulai dari 7 ribu untuk mie ayam biasa, sampai 17 ribu untuk mie ayam pangsit mangkok + bakso.
Puas makan mie ayam, jalan kaki ke lapangan Murjani untuk lihat perkembangan lapangan paling penting di kota Banjarbaru, dimana kantor walikota berada. Keren, ada lapangan berpagar untuk futsal dan lapangan terbuka untuk upacara, expo, balap motor, dan hari ini ada acara nonton bareng film pengkhianatan G30SPKI. Waktu order GoCar dapat driver yang sama dengan yang antar tadi. Dan dia membatalkan pesanan saya dengan alasan ada aturan Gojek, driver baru boleh jemput penumpang yang sama setelah seminggu. No problem. Dari lapangan Murjani ke rumah berjarak 3 km, ongkos GoCar 10 ribu.
Sampai rumah ngadem dulu, sholat magrib isya, makan malam di ayam herbal yang enak, sambil nunggu nonton bareng film pengkhianatan G30SPKI di Balai RT yang berada di samping, jeda 1 rumah. Ayam herbal ini konon katanya ayam yang sehari-hari dikasih makan bahan jamu seperti kunyit, kencur, dll jadi gurih nya alami, tak perlu vitsin/penyedap rasa. Rasanya memang oke banget, bersih tak berminyak. Paket ayam herbal paling murah 15 ribu dapat nasi, sayap dan es teh yang segar. 19 ribu dapat dada ayam. Puas sekali. Sebelum pulang ke rumah mampir, beli jeruk manis, 15 ribu dapat 2 kg. Murah. Trus ambil brownies Amanda buat nonton bareng. Oh ya, ada cerita unik bawa brownis Amanda ini dari Bandung. Tadinya saya pikir tidak ada di Banjarbaru, karena di brosurnya untuk Kalimantan cuma ada di Balikpapan. Ternyata di Banjarbaru sudah ada di sebelah Indomaret yang saya kunjungi tadi siang. Untuk menghibur diri, meski sudah ada belum tentu orang sini juga mau beli tiap hari.
Tiba di tempat nonton bareng sudah banyak anak anak, remaja dan orang dewasa yang datang. Mereka datang membawa kacang rebus, singkong rebus, jagung rebus, kopi panas, teh panas, dan bawaan saya, brownies Amanda paling disukai anak-anak dan remaja. Tampaknya itu sesuai selera anak /remaja sekarang. Film nya sendiri menegangkan, saya sudah menonton beberapa kali sebelum 1998 tapi tak pernah tuntas, maklum masih anak-anak waktu itu, keburu ngantuk. Baru kali ini, setelah 19 tahun berlalu, baru nonton sampai tuntas, dimana ada video asli suasana dan pidato pelepasan para jenderal oleh Jenderal AH Nasution (satu satunya jendral sasaran PKI yang selamat) . Di situ poin pentingnya, bahwa PKI pelaku pemberontakan dan harus selalu diwaspadai keberadaannya. Semoga negeri ini diselamatkan dari segala marabahaya. Amin