• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Monthly Archives: Juni 2017

Malam Takbir di Yogyakarta 

25 Minggu Jun 2017

Posted by pengingat in Wisata

≈ 2 Komentar


Selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal  1438 H. Minal Aidzin wal Faidzin. Taqabballahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin. Setelah sebulan berpuasa menahan lapar dahaga dan mengisi hari-harinya dengan ibadah, hari ini umat Islam sedunia merayakan kemenangan. 

Tadi malam depan rumah ada parade lampion dan takbir keliling di Yogyakarta Timur oleh anak-anak dan remaja masjid daerah kecamatan Kotagede.  Berasal dari 7 masjid, dengan start di gedung PLN dan finish di kebun binatang Gembira Loka. Bagaimana suasana tadi malam?,  ini gambarannya. 

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Tinggal di Apartemen 

11 Minggu Jun 2017

Posted by pengingat in Bandung, Wisata

≈ 17 Komentar

Tag

Apartemen di Bandung, Kamar apartemen, Pengertian apartemen


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apartemen adalah sebuah jenis tempat tinggal yang hanya mencakup sebagian dari suatu bangunan. Nah mulai  Januari 2015 hingga Mei 2017, kami tinggal di apartemen The Jarrdin Jl Cihampelas (belakang Cihampelas Walk)  Bandung. Apartemen full furnished disewakan mulai 30 jt-45 jt per tahun tergantung luas ruangannya. Jumlah ruangan (rumah  tinggal) nya sangat banyak, 21 lantai x 35 rumah tinggal/lantai x 4 tower, kira-kira 2800 rumah tinggal.

Kami sendiri sewa tipe 33 m2 dengan 2 kamar, 1 ruang tamu beserta kitchen set, serta kamar mandi.  Ada tv, kulkas, AC dan perabot meja, kursi, lemari. Harga sewa 36 juta/2 tahun.

Tinggal di apartemen menjadi pengalaman baru bagi kami. Kami penasaran, selama ini  jika menginap  di hotel hampir selalu dalam gedung bertingkat. Pengalaman menginap di hotel Citadines Bangkok 4 tahun sebelumnya begitu berkesan,  dimana ruangan dilengkapi dengan dapur dan ditata sangat cantik. Kepikiran bagaimana kalau tinggal lama di apartemen.

Setelah 2,5 tahun tinggal di apartemen Jardin saya dapat beberapa pengalaman positif dan negatif sebagai berikut :

+ aman,  ada satpam yang standby 24 jam,  petugas kebersihan juga amanah,  2 kali kami tinggal pergi tanpa dikunci,  aman saja. Beberapa kali bahkan kunci tertinggal di luar, petugas kebersihan memberitahu kalau kunci kami tertinggal di luar. Ini tergantung sumber daya manusia rekanan apartemen ya. Selain amanah,  mereka juga ramah, tidak KEPO, misalnya kalau ada orang sedang berfoto, tidak menonton. Sangat memuaskan.

+ sejuk dan tidak ada nyamuk di lantai 8. Sejuk karena berada di Bandung Utara. Obat nyamuk yang kami beli jarang kami pakai,  sesekali buat semprot kecoa dan semut.

+ dekat kemana-mana. Lembang,  Ciwalk,  PVJ,  ITB,  gedung sate, Pasar Baru,  stasiun,  bandara, dapat ditempuh sekitar 15 menit. Mau olahraga di sarana olahraga ITB juga dekat.

+ selain kolam renang, banyak tempat makan murah sampai agak mahal,  ada Alfamart juga. Di sekitarnya juga ada pemukiman padat dimana ada warung dan pedagang sayur keliling yang jual dagangannya dengan harga bersaing (sering lebih murah daripada di supermarket).

– iuran bulanan cukup mahal. Terdiri dari maintenance 11 ribu/m2 (363 ribu untuk unit seluas 33 m2) termasuk keamanan, kebersihan, kolam renang yang jarang kami gunakan, penerangan lorong 24 jam. Sinking fund 125 ribu. Total iuran entah dihuni atau kosong 488 ribu/bulan.  Listrik sekitar 2 ribu/kwh,  karena sudah premium duluan,  sehingga meski masyarakat heboh kenaikan tarif dasar listrik, kami tenang saja, tidak ada kenaikan. Mungkin kalau tarif dasar listrik dari pemerintah  sudah di atas 2 ribu,  baru naik. Air dihargai  15 ribu/m3. Parkir mobil 150 ribu/unit/bulan. Sepeda motor dan mobil box ada biayanya juga. Sepeda angin saja yang gratis. Rata sebulan kami habis 850 ribu untuk iuran apartemen  dan biaya pasti (air, listrik, parkir).

– selain warga normal (rumah tangga, mahasiswa,  pegawai yang sedang bertugas di Bandung), kadang juga yang tidak normal (wanita simpanan,  penghibur, psk dll),  yang perilaku mereka kadang mengganggu (jelalatan/lirak lirik ketika satu lift, pakaian mini setengah bugil). Kalau masalah ini, pengelola apartemen tidak banyak ikut campur, yang penting bayar.

Kesimpulan saya: kalau mau praktis dan lokasi strategis bisa tinggal di apartemen. Kompensasi nya biaya sewa setara dengan sewa rumah tapak yang luasnya 4x lipat di perumahan elit yang agak dipinggir kota, dan yang harga belinya 2,5x harga apartemen. Belum lagi monthly charge /fee yang hampir sejuta. Pada kasus ini harga cash apartemen 500 juta, disewakan 36 juta/tahun. Sedangkan rumah harga cash nya 1,25 Milyar, disewakan 30 juta/tahun. Terlihat balik modal apartmen bisa lebih cepat, namun ada resiko jika tidak ada yang sewa makin lama balik modal dan tiap bulan harus bayar charge ke manajemen apartemen, sedangkan rumah tapak, meski lama balik modalnya, tanah dan bangunan hak milik.

Tampaknya harga sewa apartemen tersebut turun, bisa dilihat dari iklan yang terpampang di Traveloka, OLX dll. Ada yang menyewakan 200 ribu/malam ataupun 15 juta/tahun untuk kamar studio (18 m2). Oh ya, buat warga apartemen juga bisa memperjuangkan tempat tinggalnya bebas dari prostitusi seperti artikel ini https://m.republika.co.id/berita/kolom/fokus/18/09/21/pfdp15318-prostitusi-di-kalibata-city

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Mengemudi Dari Bandung ke Yogyakarta

11 Minggu Jun 2017

Posted by pengingat in Bandung, Wisata, Yogyakarta

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Jogja Bandung, mengemudi Bandung Yogyakarta, tips mudik


Ini adalah pertama kali kami naik kendaraan sejauh 400 km Bandung-Yogyakarta dalam waktu satu hari. Dalam rangka mudik lebaran, yang biasanya kami naik kereta api. Selain hemat, juga bermaksud menggerakkan mobil yang selama 2,5 tahun di Bandung hanya menempuh 500 km, maklum kemana-mana dekat. Padahal sebelumnya di Kalimantan paling tidak seminggu 300 km, setahun 16 ribu km, 2,5 tahun 40 ribu km. Di Bandung cuma 1% dari kebiasaan pemakaian di Kalimantan.

Kami berangkat dari tempat tinggal di Grand Sharon Residence jam 6 pagi dan sudah sampai pintu tol Buah Batu 20 menit kemudian. Tol Cileunyi cukup lengang,  sehingga bisa dengan nyaman menggunakan gigi 5 kecepatan sekitar 90 km/jam. Kecepatan berkurang ketika sudah sampai pintu tol Cileunyi,  sampai jalan Ke arah Garut.  Tiga kali ketemu pasar tumpah di sekitar pabrik tekstil. Jalan sebenarnya mulus dan dan lebar. Namun berkelok tajam di wilayah Garut dan Tasikmalaya,  sedangkan di Ciamis dan Banjar relatif mudah,  kebanyakan  hanya naik turun. Kami juga takjub dengan tata kota Ciamis yang besar dan elegan. Khususnya sekitar Balai Kota. Daerah di sekitar jalan di Jawa Barat lumayan cantik,  dengan latar belakang gunung dan hutan. Di pinggir jalan biasanya ada rumah.

Ketika masuk wilayah Cilacap Jawa  Tengah,  awalnya jalannya mulus sampai Wanareja. Ketika masuk Majenang, jalan keriting, setelah itu masuk ke Kabupaten Banyumas-Lumbir, ternyata jalan di sana sangat mulus, sepi dan berkelok-kelok. Usai pertigaan Adiwerna,  jalan mulai keriting lagi sampai Kejayan yang menuju ke jalan Daendels.  Jalan ini sebenarnya jalan lintas Selatan.  Sangat mulus.  Sepi,  meski siang hari. Jarang ketemu mobil pribadi, lebih sering ketemu bis dan truk. Konon kabarnya rawan begal kalau malam hari.

Kami masuk wilayah Kulon Progo Yogyakarta sekitar jam 2.30 siang. Cukup lama perjalanan di sini.  Jalan juga sangat mulus,  dengan pemandangan sawah dan petani yang sedang panen.  Ada juga yang jual semangka 5 ribu/biji.  Kemacetan justru sangat mengganggu di sekitar jalan Parangtritis sehingga jam 5.15 baru sampai di rumah Yogyakarta.

Alhamdulillah, pengalaman pertama yang mengesankan.  Jarak 400 km dapat ditempuh dalam 11 jam 15 menit (jalan santai) dengan konsumsi bahan bakar Pertalite  200 ribu (dapat 26,66 liter),  atau dapat menempuh 15 km/liter~Rp 200/km.

Update Kamis, 27 Desember 2018

Kami berangkat dari Bandung pukul 06.30 lewat Cileunyi yang belum macet. Karena musim penghujan beberapa bagian jalan di daerah Gentong Tasikmalaya rusak. Perjalanan relatif lancar meski musim libur anak sekolah. Sampai SPBU perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah pukul 10.00. Jarak tempuh 150 km dari Bandung. Jadi kecepatan rata-rata kami tadi sekitar 45 km/jam.

Lanjut ke Yogyakarta sejauh 250 km. Sempat istirahat di SPBU Wangon, dan mampir di Sokaraja untuk makan soto daging ayam+sapi+mendoan. Istirahat dan sholat sekitar 1 jam. Pukul 16.00 sebenarnya sudah sampai Godean, tapi karena macet luar biasa dan pengalihan jalan dekat PKU Muhammadiyah Yogyakarta lewat Malioboro, baru pas adzab Maghrib pukul 18.00 sampai rumah di jl Gedong Kuning Kotagede. Jadi 250 km ditempuh 7 jam. Sekitar 35 km/jam. Perjalanan tersendat di sekitar Wangon sampai Kebumen karena banyaknya truk besar pembawa kontainer, LPG, semen, dll. Dan bisa melaju di atas 80 km pas di Jl Daendels sampai Jl Wates. Tersendat lagi saat memasuki kota Yogyakarta yang penuh mobil luar kota di musim libur akhir tahun 2018 ini.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Kursi Gratis Air Asia 

04 Minggu Jun 2017

Posted by pengingat in Air Asia, Jakarta, Kuala Lumpur, Tips, Wisata

≈ 25 Komentar

Tag

BIG Point, final call, free seat Air Asia, jakarta, Kursi gratis Air Asia, Surabaya, tiket murah AirAsia


Untuk BIG Sale berikutnya, tanggal 10 September 2017 bisa dibaca di https://asambackpacker01.wordpress.com/2017/09/10/air-asia-big-sale-september-2017/. Dan paling bawah ada pengalaman redeem BIG Point tgl 27 Februari 2018 untuk penerbangan Jakarta=Surabaya di event Final Call.

Juni 2017

Mulai tengah malam tadi sampai sepekan ke depan,  Air Asia mengadakan promo kursi gratis alias 0 Rupiah untuk penerbangan tahun 2018. Beberapa rute yang digratiskan seperti dari Jakarta, Medan,  Pekanbaru,  Pontianak ke Kuala Lumpur. Kemudian Surabaya ke Penang. Dan Jakarta Singapura. Sedangkan sambungannya dari Kuala Lumpur ke domestik, Kamboja, Myanmar dan beberapa kota di Indonesia dan Thailand juga gratis.  Gratis kursi ini hanya gratis tarif dasar. Airport tax bandara dan biaya pemrosesan tetap harus dibayarkan.

Tampaknya kursi gratis ini hanya bisa dibayar pakai kartu kredit visa atau master. Malam ini saya coba Jakarta Singapura masih ada kursi gratis untuk penerbangan terakhir tanggal 15 Mei 2018.

 

Update 6 Juni 2017 : cara bayarnya selain dengan kartu kredit bisa dengan cara lain,  seperti ilustrasi berikut :

Rabu, 28 Februari 2018

final call from jakarta

Kemarin saya coba membeli tiket Air Asia Jakarta-Surabaya dalam event Final Call bulan Februari 2018, dimana dengan 500 BIG Point sudah bisa memperoleh tiket di bulan April 2018. Berhubung berdua maka saya perlu redeem 2×500 = 1.000 BIG Point ditambah 2 makanan yaitu nasi kuning Manado dan nasi Padang seharga masing-masing Rp 33.900 yang masing-masing ditukar dengan 1.027 BIG Point = 2.054 BIG Point bonus kopi atau air mineral gelas. Ditambah biaya Airport Tax dll menjadi Rp 139.164. Jadi dengan 3.054 BIG Point + Rp 139.164, kami berdua sudah bisa naik Air Asia dari Jakarta ke Surabaya ditambah 2 pax (makanan + kopi) + bagasi total 30 kg.

Rinciannya sebagai berikut :

airasiabig.redemptionrincian biaya

 

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: