Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apartemen adalah sebuah jenis tempat tinggal yang hanya mencakup sebagian dari suatu bangunan. Nah mulai Januari 2015 hingga Mei 2017, kami tinggal di apartemen The Jarrdin Jl Cihampelas (belakang Cihampelas Walk) Bandung. Apartemen full furnished disewakan mulai 30 jt-45 jt per tahun tergantung luas ruangannya. Jumlah ruangan (rumah tinggal) nya sangat banyak, 21 lantai x 35 rumah tinggal/lantai x 4 tower, kira-kira 2800 rumah tinggal.
Kami sendiri sewa tipe 33 m2 dengan 2 kamar, 1 ruang tamu beserta kitchen set, serta kamar mandi. Ada tv, kulkas, AC dan perabot meja, kursi, lemari. Harga sewa 36 juta/2 tahun.
Tinggal di apartemen menjadi pengalaman baru bagi kami. Kami penasaran, selama ini jika menginap di hotel hampir selalu dalam gedung bertingkat. Pengalaman menginap di hotel Citadines Bangkok 4 tahun sebelumnya begitu berkesan, dimana ruangan dilengkapi dengan dapur dan ditata sangat cantik. Kepikiran bagaimana kalau tinggal lama di apartemen.
Setelah 2,5 tahun tinggal di apartemen Jardin saya dapat beberapa pengalaman positif dan negatif sebagai berikut :
+ aman, ada satpam yang standby 24 jam, petugas kebersihan juga amanah, 2 kali kami tinggal pergi tanpa dikunci, aman saja. Beberapa kali bahkan kunci tertinggal di luar, petugas kebersihan memberitahu kalau kunci kami tertinggal di luar. Ini tergantung sumber daya manusia rekanan apartemen ya. Selain amanah, mereka juga ramah, tidak KEPO, misalnya kalau ada orang sedang berfoto, tidak menonton. Sangat memuaskan.
+ sejuk dan tidak ada nyamuk di lantai 8. Sejuk karena berada di Bandung Utara. Obat nyamuk yang kami beli jarang kami pakai, sesekali buat semprot kecoa dan semut.
+ dekat kemana-mana. Lembang, Ciwalk, PVJ, ITB, gedung sate, Pasar Baru, stasiun, bandara, dapat ditempuh sekitar 15 menit. Mau olahraga di sarana olahraga ITB juga dekat.
+ selain kolam renang, banyak tempat makan murah sampai agak mahal, ada Alfamart juga. Di sekitarnya juga ada pemukiman padat dimana ada warung dan pedagang sayur keliling yang jual dagangannya dengan harga bersaing (sering lebih murah daripada di supermarket).
– iuran bulanan cukup mahal. Terdiri dari maintenance 11 ribu/m2 (363 ribu untuk unit seluas 33 m2) termasuk keamanan, kebersihan, kolam renang yang jarang kami gunakan, penerangan lorong 24 jam. Sinking fund 125 ribu. Total iuran entah dihuni atau kosong 488 ribu/bulan. Listrik sekitar 2 ribu/kwh, karena sudah premium duluan, sehingga meski masyarakat heboh kenaikan tarif dasar listrik, kami tenang saja, tidak ada kenaikan. Mungkin kalau tarif dasar listrik dari pemerintah sudah di atas 2 ribu, baru naik. Air dihargai 15 ribu/m3. Parkir mobil 150 ribu/unit/bulan. Sepeda motor dan mobil box ada biayanya juga. Sepeda angin saja yang gratis. Rata sebulan kami habis 850 ribu untuk iuran apartemen dan biaya pasti (air, listrik, parkir).
– selain warga normal (rumah tangga, mahasiswa, pegawai yang sedang bertugas di Bandung), kadang juga yang tidak normal (wanita simpanan, penghibur, psk dll), yang perilaku mereka kadang mengganggu (jelalatan/lirak lirik ketika satu lift, pakaian mini setengah bugil). Kalau masalah ini, pengelola apartemen tidak banyak ikut campur, yang penting bayar.
Kesimpulan saya: kalau mau praktis dan lokasi strategis bisa tinggal di apartemen. Kompensasi nya biaya sewa setara dengan sewa rumah tapak yang luasnya 4x lipat di perumahan elit yang agak dipinggir kota, dan yang harga belinya 2,5x harga apartemen. Belum lagi monthly charge /fee yang hampir sejuta. Pada kasus ini harga cash apartemen 500 juta, disewakan 36 juta/tahun. Sedangkan rumah harga cash nya 1,25 Milyar, disewakan 30 juta/tahun. Terlihat balik modal apartmen bisa lebih cepat, namun ada resiko jika tidak ada yang sewa makin lama balik modal dan tiap bulan harus bayar charge ke manajemen apartemen, sedangkan rumah tapak, meski lama balik modalnya, tanah dan bangunan hak milik.
Tampaknya harga sewa apartemen tersebut turun, bisa dilihat dari iklan yang terpampang di Traveloka, OLX dll. Ada yang menyewakan 200 ribu/malam ataupun 15 juta/tahun untuk kamar studio (18 m2). Oh ya, buat warga apartemen juga bisa memperjuangkan tempat tinggalnya bebas dari prostitusi seperti artikel ini https://m.republika.co.id/berita/kolom/fokus/18/09/21/pfdp15318-prostitusi-di-kalibata-city
Menyukai ini:
Suka Memuat...