• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Monthly Archives: Oktober 2016

Malaysia 2016 (2): Keliling KL

30 Minggu Okt 2016

Posted by pengingat in Kuala Lumpur, Malaysia, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

biaya jalan jalan ke malaysia, hotel presscott, internet murah di Malaysia, jalan jalan ke Kuala lumpur, KL Hop On Hop Off, medan mara, medan tuanku, xl roaming


Minggu, 30 Oktober 2016

Kami check out hotel jam 9.30 pagi, menitipkan bagasi dan mencari makan di sekitar hotel. Kami makan di restoran nasi kandar yang menjual capati 2 Ringgit (canai dengan kuah kari), teh O 1 Ringgit dan telor 1,2 Ringgit. Total sarapan berdua 7.8 Ringgit. Dari sini kami jalan ke perhentian bus KL HOHO Medan Mara untuk memulai petualangan kami keliling kota KL seharian sebelum berangkat ke KLIA nanti malam. Biasanya 40 Ringgit untuk pesan online, dan 45 Ringgit go show.

Banyak area yang belum pernah kami kunjungi karena memang tidak dilalui angkutan umum semacam LRT, monorel dan bus. Kl Hop On Hop Off ini melayani area tersebut. Satu putaran makan waktu 3 jam. Area yang baru saya lihat adalah mulai halte little india sampai halte dataran merdeka, dan Medan MARA sampai Ampang. Kami sempat turun di Menara KL, museum negara dan istana negara.

Di Menara KL kami hanya berfoto di rumah terbalik yang ada di depannya. Museum negara cukup bagus, kurang lebih Museum Nasional, kami sempat makan siang di kafe museum yang rasa masakannya persis seperti masakan di warung di Indonesia, enak, sedangkan istana negara melihat pengawal naik kuda dan foto depan pagar istana. Lumayan worthed buat yang malas capai ganti angkutan.

Pukul 16.00 kami balik hotel, ambil barang, lalu balik lagi ke Medan MARA, memutar sampai akhirnya turun di KL Sentral pukul 18.00. Dari sini kami pergi ke Nu Sentral beli bekal dan nasi lemak (enak), balik lagi ke KL Sentral, makan di Burger King yang Beef burgernya juga enak dan murah (7.9 Ringgit sudah ditambah kentang dan Pepsi), serta makan nasi lemak yang sudah kami beli di Sams Groceries Nu Sentral tadi.

Usai makan, kami turun ke pool bus airport coach, menukar kupon bolak balik kemarin dengan tiket baru. Perjalanan satu jam dan kami tiba di KLIA pukul 20.30. Bandara yang bagus dan megah, meski sudah agak lama, tak kalah dari Kuala Namu Medan. Menunggu saat check-in pukul 23.00, kami tata kembali bagasi, backpack dan tas tenteng. Kami sholat di surau yang jauh sekali, dekat view naik turun pesawat.

Karena sudah check in online Qatar Airways, kami tak terlalu panjang antri, hanya 3 di depan untuk drop bagasi. Semuanya baru pulang dari moto GP. Dilihat dari tas dan koper yang berlogo tim terkenal dalam moto GP. Sementara di sebelah tampak antrian mengular buat yang belum check in online. Kami ditawari pindah ke penerbangan jam 9 pagi dengan kompensasi makan, penginapan dll. Saya sudah ngantuk, cuma itu yang kedengaran, konon katanya bisa dinaikkan ke kelas  bisnis kalau mau. Tapi istri buru-buru bilang No, maka saya selaku kepala regu latah bilang No. Hahaha. Tampaknya berkah MotoGP buat pemerintah Malaysia, turis membludak. Mungkin lain kali, semoga ada rezeki mampu beli yang kelas bisnis. Terus terang sudah lelah seharian muter-muter KL dengan Hop On Hop Off, tambah geret koper ke skywalk Medan Tuanku. Baru tahu dari adik, bahwa salah satu paman saya nonton MotoGP bersama keluarganya. Sedangkan salah malah tidak tahu cara menikmati serunya balap motor.

Usai check in yang Alhamdulillah tanpa perubahan kami menuju imigrasi, naik aerotrain ke ruang tunggu C34. Pukul 01.05 rencananya kami akan boarding. Bismillahirrahmanirrahim

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Malaysia 2016 (1) : Bandung-KL Naik Malindo Air

29 Sabtu Okt 2016

Posted by pengingat in Bandung, Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia, Malindo, Tips, Wisata

≈ 3 Komentar

Tag

biaya jalan jalan ke malaysia, GP Sepang, hotel presscott, internet roaming murah di Malaysia, jalan jalan ke Kuala lumpur, KL Hop On Hop Off, kl sentral, KLIA, Malindo Air, roaming XL, transit di KL


Sabtu, Oktober 2016

Pagi pagi kami sarapan dulu dengan mie Yomp, produk baru dari mie presiden. Satu pack seharga 18 ribu berisi mi, bumbu, sambal, sayur kering, pangsit dan daging ayam+jamur. Lumayan enak dan mengenyangkan.

Lalu kami ke bandara jam 10.30 menggunakan Blue Bird yang sudah saya pesan sehari sebelumnya. Ada promo diskon 20 ribu setelah minimal ongkos. Sopir yang membawa kami kelihatannya belum familiar dengan aplikasi baru ini.

Sebelum masuk ke terminal keberangkatan, kami beli bekal dulu di Indomaret yang ada di seberang gedung, beli roti Garmelia dan nasi pecah buat makan siang. Nasi pecah ini semacam nasi jago 7-11. Harganya 10 ribu Rupiah. Pedas, cukup enak dan mengenyangkan.

Kami sudah check in online. Malindo mengijinkan check in 48 jam sebelum keberangkatan. Kita bisa memilih yang kita inginkan dan mengurangi resiko ketinggalan karena antrian check in. Jadi kami tinggal drop bagasi yang sudah buka 3 jam sebelum pesawat berangkat.

Usai drop bagasi kami naik ke ruang tunggu di atas dimana imigrasi baru buka 1,5 jam sebelum jadwal berangkat pesawat. Kalau mau sholat, mampir dulu di mushola dekat imigrasi, biar tidak bolak balik karena di dalam ruang tunggu tidak ada mushola. Ruang tunggu nya sendiri sederhana, tak sebagus ruang tunggu domestik. Hanya ada toko buku Periplus dan pojokan Snack dan minuman dekat tempat main anak-anak. Ada tempat charging di meja komputer dan diujung dekat pintu keberangkatan.

Pesawat terlambat 30 menit dari jadwal, karena cuaca hujan siang itu. Seharusnya kami berangkat pukul 14.20, mundur menjadi 14.50. Pesawat Malindo yang kami naik masih kelihatan baru. Di depan ada kelas bisnis yang kelihatannya lebih nyaman. Kami duduk di deret 9 ekonomi yang lega jarak antar kursinya. Ada audio video, colokan USB dan headset. Awan putih tebal berisi air hujan kami temui 20 menit pertama terbang dan baru kelihatan matahari ketika melewati Pantura Jakarta dimana banyak kapal barang di sana. Setelah itu baru dibagikan headset buat nonton, audio video diaktifkan, dan pembagian Snack dan minuman. Jika biasanya cuma biskuit dan air mineral gelas, kali ini ada roti sosis dan pilihan jus jeruk, Pepsi atau 7 up. Mungkin kompensasi telat 30 menit. Audio video nya ok, responsif. Saya tonton film komedi Spy yang lucu dan menarik. Kalau tak salah dapat skor 8 skala 10 dari kritikus film di rotten tomatoes.

Pukul 17.50 kami mendarat di KLIA yang megah. Sepintas kami lihat seperti Changi. Ini kali kedua kami ke KLIA setelah terakhir 2011 saat transit Malaysia Airlines ke Bangkok. Dari situ kami naik aerotrain menuju terminal utama, dimana ada imigrasi, tempat pengambilan bagasi, dan tempat angkutan berada. Imigrasi panjang namun lancar, pengambilan bagasi cepat, ketika kami usai sholat di surau, bagasi Malindo sudah usai, dan koper kami sudah di lantai (tidak di belt conveyor).

Kami menuju C2 untuk naik bus ke KL Sentral. Nama bus nya airport coach. Harganya 10 Ringgit sekali jalan, 18 Ringgit bolak balik. Jadwalnya tiap 30 menit dari sebelum subuh sampai 12.30 malam. Karena sudah malam, cuma terlihat lampu. Sampai di KL Sentral sudah jam 8.30 malam, artinya sudah tidak ada jadwal KL Hop On Hop Off yang berakhir jam 8 malam. Kami berencana naik moda transportasi ini yang tiketnya sudah saya beli sebulan lalu. Semoga saja masih bisa dipakai buat esok. Saya email ke pengelolanya menanyakan perihal ini.

Kami makan malam di mall Nu Sentral yang menyambung dari KL Sentral. Makan malam tomyam ayam dan nasi. Totalnya 8,5 Ringgit. Saya rasanya lumayan enak, asam asam gimana gitu, ada irisan seledri besarnya juga. Dari Nu Sentral tersambung ke monorail, kami beli token ke Medan Tuanku seharga 3,6 Ringgit/orang. Dari stasiun ini jalan kaki sekitar 100 meter ke hotel Prescott Medan Tuanku. Wow, kamar hotel keren seperti hotel bintang 4, tapi tarifnya seperti bintang 2. Delapan puluh Ringgit saja. Kamar 401 sudah direnovasi, tahun lalu masih belum. Perlengkapan di kamar selain yang standar seperti pembuat kopi teh, tv kabel, AC Sentral, telepon, ada juga sajadah dan setrika beserta papannya.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Berakhir Pekan di Jakarta 

22 Sabtu Okt 2016

Posted by pengingat in Jakarta, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

berakhir pekan di Jakarta, biaya liburan ke jakarta, galeri Nasional, Jakarta Marathon 2016, kereta api Indonesia, Kuningan City, Mandiri Emoney, Pepper Lunch, red planet hotel, red planet jakarta, red planet membership, red planet pasar baru jakarta, Sunpride, tempat wisata terdekat, transjakarta, wisata jakarta


Sebenarnya tidak lazim orang yang tinggal di Bandung berakhir pekan di Jakarta. Karena pada umumnya saat itu orang Jakarta yang main ke Bandung. Karena banyak yang ke Bandung, akhirnya Bandung macet di akhir pekan, orang Jakarta yang tadinya mau refreshing, malah bertambah penat karena terjebak macet di tol ke arah luar kota, di kota Bandung dan Lembang.

Kami coba arus berlawanan, tetapi menggunakan angkutan umum. Yaitu kereta api Argo Parahyangan jam 6.30 pagi yang tiba di Jakarta jam 10 pagi. Meski kami naik kelas bisnis, tetapi kursi cukup nyaman, bersih, AC sejuk dan terawat, kamar mandi bersih. Petugas pemeriksa tiket juga ramah.

Jam 10 pagi terasa panas di Jakarta. Dari stasiun kami menyeberang melalui jembatan penyeberangan di depan Galeri Nasional. Ada pameran seni instalasi dari tali rafia dan jembatan berkarpet merah yang roboh di tengah kolam dengan “sirip hiu”. Kami mampir untuk foto sejenak di sini.

Dari sini kami lanjutkan perjalanan ke halte Transjakarta. Berbeda dengan halte Transjakarta yang biasa kami lihat, di sini seperti halte biasa tanpa gate. Sekitar 5 menit menunggu akhirnya bus Tranjakarta jalur 6H datang dan kami naik. Bis nya kecil, dan 2 baris terdepan untuk perempuan. Yang belakang bebas. Petugas terima uang tunai atau kartu debit Flazz BCA. Tarifnya 3500 jauh dekat termasuk kalau transit di halte. Semua penumpang mendapat resi dari kondektur yg keluar dari mesin EDC BCA. Keren, seperti kondektur kereta antar kota di Jepang yang kemana-mana bawa EDC.

Jalanan cukup lengang, kami lewat daerah yang relatif tenang yaitu Tugu Tani, kantor Muhammadiyah, yayasan Kanisius dan kawan sejuk Menteng. Bus ini juga melalui area pertokoan emas Cikini dan stasiun komuter Cikini. Tadinya saya fikir Transjakarta ini lewat daerah macet dan semrawut, ternyata melewati daerah Kuningan dengan gedung tingginya. Dibanding jalur Blok M- Kota, rute ini lebih tenang dan nyaman. Di halte Departemen Kesehatan kami turun, jalan kaki sejauh 750 meter melalui trotoar yang bagus dan lebar menuju Kuningan City. Ada yang unik dekat mall, meski ada tulisan ancaman denda buat PKL yang berjualan di tempat tersebut, nyatanya justru di situ mereka berkumpul. Cukup aneh, apalagi ini kawasan kedutaan besar.

Di sini kami menuju lantai 2 untuk mengambil racepack Jakarta Marathon yang akan berlangsung besok. Saya sih tidak ambil yang marathon, mau yang enteng saja, lari 5 km. Pemesanan tiket sudah saya lakukan sejak Agustus-2 bulan lalu. Ada nomor lain yaitu 10 km, half marathon, dan marathon. Pesertanya tak hanya dalam negeri, tapi juga bule dan pelari dari Afrika. Race pack isinya kaos lari, nomor peserta, BIB (penanda waktu), dan produk sponsor, ada Ponds Men Energy Charger 50 gram, suplemen Enervon Active 4 tablet, Salonpas cream 5 gram & tempel bahu 3 lembar& tempel siku/lutut 2 lembar. Selain itu ada voucher Kenny Rogers 70 ribu dapat 2 paket house favourite set, voucher diskon 50 ribu untuk pembelian minimum 200 ribu di Sushi kiosk, voucher diskon 20% Optik Tunggal, voucher diskon Rp 50 ribu untuk pembelian produk Skin Defence SPF 50 PA++++ di The Body Shop, diskon 25% tiket internasional dan domestik Garuda Indonesia, diskon fisioterapi dari Royal, diskon 20% peralatan olahraga Kettler, diskon 20% sepatu Brooks di http://www.runner.id. Semua voucher berlaku hingga akhir November 2016. Ada yang harus menyerahkan voucher fisik, ada yang cukup pakai kode promo. Ada juga booth buat foto

Jika di lantai 2 pengambilan race pack beserta bonusnya. Maka di lantai 3 ada pameran produk sponsor acara ini. Kami cuma sempat mampir di 2 tempat saja, yaitu Sunpride untuk mencicipi buah potong melon, nanas, semangka dan pisang. Dan ke booth Mandiri untuk Redeem 200 fiesta poin dengan topi/dompet pinggang. Jika poin tidak cukup bisa juga beli kartu emoney 20 ribu dan bayar pakai debit Mandiri, maka bisa pilih topi atau dompet pinggang. Puas banget deh.

Lalu kami makan ke Pepper Lunch yang kuponnya saya beli di Groupon. Enak sekali makanan ala Jepang ini. Saya pesan Beef + mango + lemon tea, sedangkan istri pesan Beef + red Velvet + lemonade. Restoran ini ada sertifikat halal MUI nya. Enak sekali saya rasa. Alhamdulillah. Lalu kami cari mushola yang bersih dan mewah. Namanya executive mushola. Mall Kuningan City adalah mall yang keren. Ini kunjungan kami yang ke dua, 2 tahun lalu mampir saat mengurus visa Australia. Dan sudah banyak kemajuan mall ini. Pas kami pulang melalui jalan di samping mall sedang dibangun bangunan bertingkat yang megah, padahal seingat saya 2 tahun lalu tempat ini adalah perkampungan padat (agak kumuh) tempat kost para pekerja.

 Jalan kaki 900 meter dari Kuningan City ke halte GOR Sumantri cukup membuat kaki pegal, namun melihat bangunan bagus, trotoar lebar, membuat jalan kaki menjadi menyenangkan. Kami naik bus Transjakarta yang menuju Dukuh atas 1 sambung ke halte Dukuh atas 2, ganti bis menuju Harmoni, untuk ganti lagi bis ke Pasar Baru. Ada kekeliruan kami yang belok kiri dan keluar, sehingga untuk masuk lagi kami harus bayar 3500. Harusnya ke kanan, langsung ke penyeberangan ke arah Dukuh atas 2.Sejam perjalanan ini, akhirnya kami tiba di Pasar Baru, yang di luar dugaan kami ternyata mirip jalan Petaling di Kuala Lumpur atau Shinsaibashi di Osaka. Banyak toko yang obral, misal Bata, beli 1 sepatu gratis 1. Matahari, 199 ribu dapat 2 kemeja. Ada juga toko diskon yang tak ada di tempat lain. Penjual makanan yang mulai bermunculan menjelang malam.

Di sini kami menyeberang melalui jembatan penyeberangan yang menjual handphone, makanan, dll, jalan kaki 100 meter ke hotel Red Planet Pasar Baru jl Samanhudi. Saya rasa Indonesia sudah banyak kemajuan dibandingkan dulu, cuma masalah kesadaran kebersihan yang masih kurang. Oh ya, Red Planet ini dulunya Tune Hotel. Kami pernah menginap tahun 2012. Kala itu semua bayar, kini AC, Wifi yang kencang, TV kabel sudah termasuk paket. Ada sabun cair dan handuk di kamar mandi. Cuma amenity kits lain dijual 17 ribu di meja resepsionis. Souvenir lain juga banyak seperti kaos, boneka, mug. Ada juga aneka snack pabrikan. Kamar tetap bersih dan keren. Kasur empuk bintang 5 harga bintang 1. Worth it.

Makan malam kami pesan melalui aplikasi delivery order Mc Donald, dan ditangani oleh cabang Hayam Wuruk. Lumayan nikmat rasanya.

Minggu pagi kami tidak jadi ikut lari, karena hujan cukup lebat. Kami tunggu jam 10 sampai sekalian check out sambil nonton TV di kamar yang juga meliput Jakarta Marathon yang tadinya mau saya ikuti. Saat check out kami pesan taksi melalui aplikasi Go-Car yang lagi promo diskon 40%. Tarif semula 26 ribu dicoret menjadi 16 ribu untuk jarak hampir 3 km dari Hotel Red Planet ke stasiun Gambir. Drivernya mas mas seumuran yang dari penampilannya mungkin karyawan kantoran yang sambilan saat libur akhir pekan. Mobilnya Daihatsu Xenia. Alhamdulillah kami nyaman, terhindar dari basahnya hujan dan tidak perlu ganti angkutan, karena kalau naik Trans Jakarta harus ganti sekali.

Kami masuk pintu Utara dan mampir di 7-11. Kami makan brunch antara lain nasi jago Chicken curry, nasi goreng+ telur, hot dog Big Bite, minuman buah merk Welch dan bayar pakai TCash. Oleh mbak kasir dikasih tahu ada promo makan gratis Telkomsel dengan menukar 170 poin dengan produk segar senilai 20 ribu. Kami tukar saja dengan kopi premium red velvet dan roti keju. Alhamdulillah nikmat sekali rasanya.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Review Film Inferno

19 Rabu Okt 2016

Posted by pengingat in Bandung, Istanbul, Tips

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Basilica cistern, Firenze, hagia sophia, Inferno, inferno movie review, inferno synopsis, Istanbul, review film, sinopsis film inferno, venesia, yerebatan sarnici


Malam ini kami menonton film Inferno di Blitz Megaplex BEC Bandung. Film yang diadaptasi dari novel karya Dan Brown ini banjir kritikan dari para pembaca novel, karena beda dengan yang di novel. Tapi bagi kami yang tak baca novelnya, sangat menikmati film ini.

Dibintangi oleh Tom Hanks dimulai dengan Zobith yang bunuh diri dari menara di Firenze Italia. Lalu Tom Hanks berada di rumah sakit, ditolong dokter wanita, lalu mereka dikejar pembunuh bayaran.

Lari, kejar-kejaran melintas kota dari Firenze dan Venesia, Italia lalu ke Istanbul Turki. Kebayang dong indahnya bangunan di kota- kota tersebut. Sebut saja Hagia Sophia, Basilica Cistern yang keduanya ada di Istanbul. Film tak melulu seru-seruan adegan action, tapi juga pemandangan yang menjadi inspirasi jalan-jalan. Ujungnya virus mematikan yang rencananya akan disebarkan melalui Basilica Cistern/Yerebatan Sarnici bisa diamankan.

Plot yang agak muter2, namun tetap menjaga ketegangan dari awal hingga akhir. Di selipkan juga dialog yang mencerdaskan misalnya “nelayan menuju area dimana air hangat yang membawa ikan kecil, akan bertemu air dingin yang membawa ikan besar yang kelaparan sedang kelaparan. Di sinilah nelayan akan menjaring untuk mendapatkan semua ikan”. Kemudian penggunaan teknologi drone, laptop Apple, mobil yang bisa dirental dengan hanya menempel kan kartu kredit ke kaca, penyadap dan pemantau asal sinyal telepon, itu mungkin yang dianggap terlalu canggih daripada yang tertulis di novel.

Saya nilai film ini bagus, meski banyak tokoh yang ditampilkan singkat, mengingat padatnya isi film ini. Dan ada kejutan ternyata dokter yang menolongnya ternyata di pihak lawan yang menolong bertujuan mendapatkan jawaban atas teka teki yang bisa dipecahkan oleh profesor yang diperankan Tom Hanks tersebut. Film ini layak dan menarik untuk ditonton.

Jumat, 19 Juni 2020, malam ini di Trans TV menampilkan film Inferno. Pelanggan Indihome dapat menonton video on demand (VOD) selama 7 hari kedepan di aplikasi useetv maupun di TV, jika malam ini tidak sempat menonton. Seru, sayang kalau dilewatkan.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Jalan-jalan ke Farmhouse Lembang

13 Kamis Okt 2016

Posted by pengingat in Bandung, Kuliner, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

affiliate hotel, farmhouse lembang bandung, gambar tempat wisata, hotel dekat farmhouse lembang, jalan jalan ke Farmhouse Lembang, tempat wisata di lembang bandung, tempat wisata di lembang yang baru, tempat wisata yang indah, tiket masuk farmhouse lembang bandung


Update 25 September 2018

Dulu, ketika masih di Banjarmasin, ingin jalan-jalan mengunjungi semua tempat wisata di Bandung. Sekarang, sudah di Bandung, malas jalan, karena tinggal di rumah dan urusan kerjaan saja sudah nyaman tak perlu cari hiburan lagi. Bandung yang sejuk memang juara untuk tempat tinggal.

Berhubung ada adik datang, dalam rangka cuti kerja, kami menyambutnya, sekaligus mengantarkannya keliling tempat wisata dan belanja di kota Bandung. Salah satu yang paling berkesan adalah Farmhouse Lembang. Banyak tempat wisata lainnya di Lembang, seperti pasar terapung, kampung gajah, kampung daun, Tangkuban perahu, Maribaya, taman begonia, D’Ranch. Mengingat waktu yang terbatas, kami pilih yang paling dekat dari rumah saja, yaitu Farmhouse. Dari Bandung kami melewati hotel Amaris Setiabudi, Banana Inn hotel, kampus UPI, Mercure Setiabudi, rumah sosis, hingga akhirnya sampai di Farmhouse yang antreannya meluber ke jalan raya, karena itu kami bablas saja ke Indomaret 100 meter setelah pintu masuk Farmhouse untuk beli bekal. Usai belanja bekal, kami balik ke arah Farmhouse.

Depan pintu masuk ada satpam yang selalu tersenyum ramah, ya, sebagai pegawai memang harus ramah, karena yang bayar gaji mereka kan pengunjung/tamu juga kan. Keramahan masih berlanjut ke tempat parkir, dimana ada sekitar 8 pegawai jemput bola menjual karcis masuk dan parkir dengan harga resmi. 20 ribu per orang dan 10 ribu biaya parkir mobil. Sangat membantu pengunjung tanpa harus antri tiket. Demikian saat parkir, sudah ada petugas yang mengarahkan parkir.

Selanjutnya adalah masuk, sebelum masuk tiket bisa ditukar dengan susu segar rasa original, strawberry atau coklat, bisa juga ditukar susu kotak atau snack. Pilih salah satu. Susunya murni, segar, kami datang bersamaan dengan pengisian tempat susu segar dari tangki truk susu, jadi bisa melihat langsung bahwa ini susu segar. Begitu masuk, terasa sekali kesejukan tempat ini. Ada banyak tempat duduk dekat pintu masuk. Enak juga buat foto-foto. Kami lanjut ke gembok cinta, dimana di taman pohon pinus ada pagar yang bisa dipasang gembok cinta, yang harus dibeli di tempat. Kami tak sempat tanya, karena memang tak banyak muda mudi yang datang siang itu. Kebanyakan ibu-ibu arisan dan keluarga muda. Di bawah pohon ada sepeda yang menarik buat foto-foto. Kami lanjutkan perjalanan ke bangunan utama, melewati kolam koi. Ikan koi nya besar dan gemuk terawat, dan lincah, sirkulasi airnya juga bagus. Kami berhenti beberapa saat di sini. Lalu melewati bangunan utama yang di sebelahnya ada toko yang jual croissant 5 ribuan. Enak sekali rasa croissant yang kerasa mentega/butter nya ini, ada rasa kismis, kayu manis, vanilla dll. Terus lewat aneka penjualan coklat, Snack unik, souvenir, penyewaan gaun ala Eropa dan restoran. Kami berhenti di taman atas yang cantik. Saya cuma menunggu di kursi yang banyak tersedia, sedangkan adik dan istri asyik foto-foto dengan background aneka bunga yang ada di sana. Saat balik turun, kami mampir lagi ke kolam koi, saya terhibur oleh hilir mudik ikan, bahkan ada ikan koi yang meloncat ke atas air, meski tubuhnya gendut. Sementara yang lain asyik berfoto dengan rumah Hobbit. Meski tempat nya tidak luas, tetapi kami betah 3 jam di sana, dari jam 10 pagi sampai jam 1 siang. Apalagi kami datang di hari Senin, dimana tak terlalu banyak pengunjung. Mau gegoleran di kursi panjang juga tidak ada yang mengusir, coba kalau akhir pekan, mana bisa begini. Nyaman sekali buat kami.

Kami tidak tahu kalau ada feeding area, tempat kasih makan domba dan kelinci yang gendut2 itu. Jadi langsung pulang. Tahunya pas lihat di TripAdvisor banyak yang posting feeding area ini. Lain kali saja, toh tidak jauh dari rumah.

Overall puas banget di sini, kualitas bangunan bangunan dan detil, seperti Eropa beneran, meski agak tidak match dengan  lampu hias Maroko. 20 ribu di sini sudah dapat susu segar-yang kalau di kafe yang happening harganya sudah pasti lebih, plus pemandangan yang menenangkan.

Update : Liburan Juni 2017

Kami ke sana lagi beserta keponakan yang libur sekolah. Tiketnya naik menjadi 25 ribu Rupiah yang bisa ditukar susu segar, susu kotak, maupun snack. Kali ini kami melipir ke lokasi animal feeding. ternyata ada kandang kelinci, domba dan sapi. Tempatnya bersih dan rapi. Anak-anak girang sekali dengan tempat ini. Di ujung kanan ada tempat makan yang terjangkau yang menjual sosis goreng/bakar enak dan murah, dan ada tempat makan yang teduh dimana di situ juga ada akuarium. Kami juga sempat ke tempat yang kami kunjungi tahun lalu, tidak banyak perubahan. Croissant dan puff masih dijual 5 ribu dan rasanya memang enak sekali, terasa butternya.

farmhouse
farmhouse
rumah swiss
rumah swiss
kolam koi
kolam koi

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: