• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Monthly Archives: November 2014

Jepang (9) : Dari Tokyo Ke Jakarta Via KLIA2

15 Sabtu Nov 2014

Posted by pengingat in Air Asia, Garuda Indonesia, Jakarta, Jepang, Kuala Lumpur, Kuliner, Malaysia, Tips, Tokyo, Wisata

≈ 7 Komentar

Tag

biaya liburan ke jepang, dapur nusantara, jaya groceries, lais pedas negeri sembilan, liburan ke jepang, liburan ke malaysia, makanan air asia, nasi kerabu, santan air asia, share tea


Sabtu, 15 Nopember 
Saatnya balik ke Indonesia. Beberapa saat naik pesawat AirAsia X para penumpang hampir semua terlelap tidur termasuk para pramugari. Dan baru bangun jam 4 pagi. Pesawat yang bawa balik kami dari Tokyo Haneda  ini load faktornya sekitar 90%, lebih penuh daripada saat berangkat ke Osaka Kansai. Namun pesawatnya sudah tua/kusam/debu, sehingga saat tayamum&lebih banyak debu yang bisa didapat. Jam 5 pagi kami mendapatkan makanan pesanan (pre order) kami yaitu nasi briyani vegetarian dan nasi kimchi duruguchi. Enak

kimchi xtra

nasi kimchi air asia x dan pelengkap tambahan

 

Jam 7 tepat pesawat mendarat di KLIA2.Proses imigrasi cepat, dan petugas imigrasi Malaysia yang namanya Indonesia banget (Irma Idayu) sudah menebak transit saja ya. Demikian juga saat declare bagasi. Selepas itu kami jalan lagi ke mall Gateway KLIA2 mampir AM Islamic Bank untuk menukar Yen ke Ringgit lalu berhenti di Jaya Groceries untuk sarapan nasi lemak, yang sepaket dengan free flow kopi atau teh seharga 5,9 Ringgit. Enak.

nasi lemak jaya groceries

nasi lemak jaya groceries

Lalu ke supermarket untuk belanja oleh2 halal dan buah serta sayuran. Meski tak sebesar supermarket Mustafa Center Singapura tapi jualan di sini lengkap dari berbagai negara Asia. Termasuk dari Indonesia. Harga standar saja. Belanja cukup banyak memaksa kami tambah 1 bagasi lagi, opsinya beli tas traveling termurah 50 Ringgit atau beli kotak kardus di situ. Kami beli kardus saya yg cuma 5 Ringgit. Setelah itu kami cari tempat istirahat tak jauh dari situ sambil menata kembali belanjaan. Istri juga sempat beli sandal Fipper seharga 39 Ringgit. Kebetulan bulan ini ada promo penukaran resit belanjaan dengan BIG Points, kami tukar saja di customer service. Tak terasa jam sudah tunjuk jam 12 siang, saatnya masukkan bagasi di lantai 3. Total bagasi 37 kg, naik 8 kg dengan adanya tambahan belanja di Jaya Groceries. Semuanya lancar. Sesudah itu kami makan siang dulu di Dapur Nusantara di lantai 2 dekat KFC. Aneka masakan seperti sop ekor/buntut surabaya, nasi padang, bubur sukabumi, mi bandung, nasi kerabu kelantan, nasi salai pedas negeri sembilan. Kami coba dua menu terakhir. Dan uenak sekali rasa sambal nasi kerabu itu yang mirip nasi krawu gresik. Tampilan mirip nasi begana, tapi rasanya beda. Salai pedas juga enak, kuahnya mirip ayam lodho/opor Jawa Timur cuma isinya potongan daging sapi. Dua porsi plus teh totalnya 46 Ringgit. Cukup mahal tapi sepadan dengan rasanya. Alhamdulillah.

menu dapur nusantara1

menu dapur nusantara

lais pedas negeri sembilan

lais pedas negeri sembilan

nasi kerabu kelantan

nasi kerabu kelantan

Masuk ke ruang tunggu cepat, tak banyak penjual makanan dan minuman di dalam. Kami tunggu di pintu Q19 dekat dengan Q10 dimana seminggu lalu kami disitu untuk menuju Osaka. Pesawat QZ201 baru berangkat jam 3.30 siang dan tiba di Jakarta jam 4.30 siang alias delay 30 menit dari jadwal. Di pesawat kami tak pesan makanan, hanya beli minuman Sharetea grass jelly seharga 25 ribu Rupiah, hampir sama saja harganya dengan di mall. Oh ya pramugari senior kali ini cukup agresif menawarkan penjualan makanan minuman dan souvenir. Mungkin sebelumnya ia seorang sales kartu kredit. hahaha.

klia 2 jam 7 pagi

klia2 jam 7 pagi

share tea air asia

share tea air asia

Imigrasi dan bea cukai lancar, kami lanjut ke terminal 2F dengan bus shuttle untuk melanjutkan perjalanan saya ke Banjarmasin dan istri ke Yogyakarta. Ada insiden penumpang bapak2 Tionghoa Surabaya gebrak2 pintu mau ikut dan sopir bus marah dan bilang “sudah gratis gebrak bis pula”. Keduanya salah, yang satu anarkis dengan gebrak bis, yang sopir superior terhadap semua penumpang seolah kalian semua penumpang gratisan. Padahal ini kan fasilitas yang sudah dibayar penumpang melalui bayar airport tax. Seharusnya sopir bis bilang sudah waktunya berangkat.

Jam 5 sore kami tiba di terminal 2F untuk check in Garuda Indonesia. Bagasi kami bagi 2. 2 bagasi saya bawa dan 2 bagasi dibawa istri. Salah satunya overweight, namun teratasi dengan extra bagasi 5 kg GFF Silver.Usai check in kami ke Mandiri Lounge untuk makan malam (nasi padang, coffe latte, buah segar), sholat maghrib dan istirahat. Kami juga sempat tukarkan kupon yang kami beli di Groupon dengan donat Krispy Kreme dan es krim Haagen Daz. Jam 7 malam tepat sudah ada panggilan naik pesawat, saya masuk ke F7 sedang istri masuk F5 untuk penerbangan ke Yogyakarta. Menu ke Banjarmasin malam itu dada ayam dengan kentang yang dikukus, serupa dengan menu roast chicken berbayar di AirAsia namun dengan rasa yang sedikit lebih kaya. Pesawat baru terbang pukul 19.45 WIB dan tiba di Banjarmasin jam 22.30 WITA.

makan di garuda

ayam panggang @Garuda Indonesia

Alhamdulillah perjalanan sepekan perjalanan ke  Jepang via Jakarta dan Kualalumpur aman, lancar dan sangat berkesan.

Jangan lupa bergabung ke klook, karena selalu penawaran transportasi, lokasi wisata/atraksi dan paket wisata yang sering lebih murah daripada di lokasinya, apalagi jika semua itu dibeli sebelum berangkat, tak akan khawatir kehabisan atau antri beli tiket lagi. Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Jepang (8) : Keliling Tokyo

15 Sabtu Nov 2014

Posted by pengingat in Jepang, Kuliner, Tips, Tokyo, Wisata

≈ 11 Komentar

Tag

AKB48, belut panggang jepang, haneda airport, jalan jalan ke jepang, jalan jalan ke tokyo, liburan ke jepang, makanan gratis di masjid turki tokyo, masjid turki di tokyo, pasar ameyoko, Wisata Jepang


Sholat Jumat dan makan siang gratis masjid Turki, pusat Sumo, kuil Asakusa, ke markas AKB 48 Akihabara, makan sashimi di Pasar Ameyoko dan balik lewat Haneda airport

Jumat,14 November 

image

Akibahara

Rencana untuk lihat lelang ikan tuna Tsukiji Fish Market yang sebenarnya cuma 2,3 km jalan kaki dari hotel kami dan 2 stasiun metro,pasar tsukiji.jpg serta kunjungan ke  Tokyo University (Todai) kami batalkan karena kami baru bangun jam 5 pagi. Lebih baik untuk istirahat dan menikmati kamar hotel yg cukup mahal ini sampai waktu checkout jam 10 tiba.
Saat checkout kami ambil beberapa teh sachet aneka rasa yang tersedia gratis di resepsionis. Setelah itu ke arah pintu A5 untuk naik subway dari Ningyocho ke Daimon. Dan dari Daimon ke monorel Hamamatsucho jalan kaki melalui World Trade Center (WTC).

dari hotel ke monorel bandara haneda.jpg
ke masjid camii turki di tokyo.jpg

Di sini (tempat naik kereta ke bandara nanti malam) kami menitipkan 3 tas ke locker dengan sewa 600 Yen per 24 jam. Lalu dua kali ganti kereta menuju Yoyogi Uehara dimana masjid Turki berada.

??????????

depan masjid turki

??????????

gerbang museum masjid turki

??????????

situasi jalan samping masjid turki

Jam 12 masih sepi di sana, namun kita bisa kunjungi pusat kebudayaan Turki yang ada di lantai dasar. Di situ ketemu bapak orang melayu (tak tahu orang Indonesia atau Malaysia) membagikan CD Alquran dan terjemahannya. Beberapa wartawan TV Jepang tampak mewawancarai beberapa orang, dan saya serta istri juga diwawancara seputar makanan, artis/aktor favorit dan cara kami mendapat info tentang Jepang. Sekitar 10 menit wawancara terdengar kumandang adzan, maka kami bergegas ke dalam masjid. Sholat jumat dimulai jam 12.45 dengan jamaah laki-laki di bawah sedangkan perempuan di atas. Adzan 2 x layaknya Sunni mazhab Imam Syafiie dan khotbah 3 bahasa diawali dengan orang Jepang yang khotbah dalam bahasa Jepang, sedangkan orang Turki khotbah dalam bahasa Turki dan Inggris. Jam 1.30 siang sholat Jumat usai dan kami langsung ke pelataran mendapat pembagian nasi samin, lauk ayam suwir dan minum yoghurt turki yang asin. Lumayan saving cost makan siang.hehe.

??????????

interior masjid turki di tokyo

??????????

nasi samin ayam dengan ayran alias yoghurt turki gratis

Di sini kami ketemu dengan kakaknya kakak ipar istri yang sudah tinggal di Jepang selama 13 tahun sejak melanjutkan S2 di Jepang hingga bekerja di perusahaan telekomunikasi di sana. Sambutan hangat kami terima. Meski umur beda 6 tahun diatas saya, namun seperti teman sendiri. Di sana kami juga ketemu komunitas Indonesia, ada yang mahasiswa ada juga yang freelance, bahkan ada kakek-kakek dari Ternate yang puluhan tahun tinggal di Tokyo, punya tempat makan dan mushola di Shinjuku, tepatnya di area red light district yang dikuasai yakuza (gangster Jepang). Kami juga sempat beli jus sekotak 130 Yen dan permen khas Turki ‘Lokum’ 1300 Yen yang terasa maknyus, serta bumbu masakan instan khas Turki seharga 200 Yen. Menyenangkan sekali bertemu dengan WNI di perantauan dan menikmati budaya negara lain di negara lain pula. Dan berkat guide saudara ipar ini pula kami bisa mendapat banyak informasi seputar kultur masyarakat Jepang secara lebih akurat, dan juga tempat wisata yang menarik menurut orang yang sudah lama tinggal di Jepang. Satu lagi, kali ini kami tak perlu buka peta atau tersasar. Bukan itu saja, kami dibayari tiket JR, diajak makan sashimi yang lezat dan diberi oleh-oleh halal. Alhamdulillah

Jam 3 kami cabut dan beranjak ke arah Asakusa menggunakan JR. Turun dekat arena & museum sumo, kami sempat mampir dan melihat museum sumo yang gratis serta belanja souvenir kaos sumo, lalu ke kantor telekomunikasi tempat kakak ipar tersebut dekat sungai Sumida. Dari kantor ke Asakusa jalan kaki sejauh 400 meter, dan kami temui beberapa rumah kardus yang kabarnya ini orang Jepang yang terbuang dari keluarganya. Mereka juga di razia dinas sosial namun kembali lagi menggelandang di kolong jembatan. Kabarnya banyak diantara mereka yang tewas saat musim panas yang suhunya di atas 40 derajat dan saat musim salju dimana suhunya 0 derajat. Sepintas sungai ini mirip sungai Martapura di Banjarmasin, beda gedung dan warna airnya. Jalan untuk pejalan kaki juga cukup lebar, selebar 2 city car. tak jauh dari situ terdapat komplek Asakusa.

dari masjid turki ke museum sumo.jpg
museum sumo ke asakusa.jpg

. Tadinya saya kira ada taman seperti di Osaka castle. Ternyata dikelilingi bangunan, tempat belanja dan temple. Aneka produk di jual dan banyak umat Budha yang sedang sembahyang dan berdoa.

arena dan museum sumo tokyo

??????????

sumida river

??????????

sumida bridge

??????????

kayak eek diatas gedung

??????????

gerbang asakusa

??????????

halaman asakusa

??????????

kelenteng asakusa

??????????

pasar asakusa

Sekira maghrib kami balik ke arah subway menuju Akihabara melihat lokasi awal berdirinya AKB 48 dan deretan toko elektronik yang tersohor. kami juga sempat mampir ke toko resmi AKB 48 dan ketemu gadis-gadis cantik yang kami kira personel AKB 48. Ternyata mereka misionaris Kristen yang membagikan buku. Kabarnya di Jepang usaha missionaris sudah sangat gencar namun kebanyakan penduduk Jepang tak pernah benar-benar masuk ke agama samawi (Yahudi, Kristen, Islam) sehingga agama samawi ini kalau dijumlah penganutnya tak sampai 5%. Usai dari AKB yang tidak wow, kami lanjut ke Ueno menggunakan subway. Ini adalah stasiun yang sama dengan saat kami tiba 3 hari lalu.

asakusa ke akihabara.jpg
akihabara ke pasar ameyoko.png
??????????

hiasan dinding stasiun akihabara

??????????

suasana akihabara

??????????

kafe AKB48

Tak jauh dari sini ada pasar Ameyoko. Seperti pasar pada umumnya disini dijual beraneka barang, ada baju, parfum, lauk pauk, daging, sayur, kain, kosmetik, obat-obatan, alat elektronik serta kebab. Kami menemukan snack keju lezat yang 1 pack seharga 200 Yen. Murah, sangat sepadan dengan harganya. Di sini pula kami diajak makan sashimi yaitu makanan laut mentah dengan nasi seporsi 850 Yen. Awalnya kamu ragu, tetapi setelah sesumpit baru ketahuan kalau ternyata rasanya enak, karena ikan salmon dan telurnya (salmon roe) segar. Melihat saya doyan, tuan rumah memesankan lagi makanan laut yang berisi tuna, salmon, tongkol, landak laut, tiram, telor salmon dihargai 1000 Yen. Penyajiannya dengan soyu/kecap jepang di mangkuk kecil yang diaduk dengan wasabi ada juga seiris jeruk lemon kalau mau kurangi bau ikan, lalu dijadikan cocolan ikan. Rasanya manis, asin, pedas, sedaplah pokoknya. Ini pertama kali makan sashimi dan tidak ada penolakan  dari tubuh, mungkin karena ikannya segar. Sedangkan istri makan belut laut (edo mae) panggang yang empuk lezat. Masih terbayang kelezatan dan kesegarannya. Enak semuanya.

??????????

kebab di pasar ameyoko

??????????

paling suka belut laut bakar ini, enak sekali

??????????

sashimi ikan dan telur salmon

Puas makan kami diantar sampai stasiun JR Hamamatsucho. JR (Japan Rail) ini umumnya berjalur di atas permukaan tanah sehingga kami bisa melihat pemandangan kota. Dan di sini kami berpisah sambil berucap terimakasih, selamat tinggal, sampai bertemu di lain waktu dan kesempatan. Dari Hamamatsucho ke terminal internasional Haneda tersedia monorel yang bertarif 490 Yen. Malam itu saya beruntung dikasih orang one day pass seharga 700 Yen sehingga saya tak perlu keluar uang untuk bayar tiket.

ueno ke hamamatsuco.jpg
monorel ke haneda.png

30 menit berada di monorel, kami tiba di terminal internasional. Lebih megah rasanya daripada Narita maupun Kansai. Bandara ini juga termasuk yang paling baru. Kami tiba jam 9 malam dan antrian sudah mengular di counter AirAsia X, sementara di belakang ada counter Garuda Indonesia yang tak kalah panjang antriannya. Sekitar sejam kami antri, akhirnya bisa checkin dan drop bagasi. Total bagasi 29 kg, jauh dibawah bagasi yang kami beli sebelumnya sebanyak 40 kg. Seandainya banyak ketemu oleh2 halal mungkin beli tas lagi untuk bawa oleh2. Imigrasi tak terlalu banyak petugasnya, cuma ada 2 meja saja. Begitu masuk ruang tunggu terasa begitu modern dan cantik. Di sini kami sempat mampir di Uniqlo yang menjual kaos Tokyo seharga 1500 Yen dan kaos dalam 500 Yen. Menarik dan tak kusia-siakan 4 biji sisa koin logam 500 Yen yang tersisa. Agak beda yang dijual di sini yang secara umum adalah pakaian dalam dan kaos, beda dengan yang di kota yang menjual jaket menyambut musin dingin. Usai belanja kami duduk sejenak di ruang tunggu no 144.

??????????

monorel Haneda airport

??????????

interior akses masuk ruang check in

??????????

check in @Haneda airport

Alhamdulillah pesawat berangkat tepat waktu pada pukul 23.55, nyaris tengah malam. Kondisi pesawat tak sebaru dan sebagus saat berangkat namun lebih tinggi load factornya. Bismillah.

Oh ya, jangan lupa gabung klook untuk mendapat penawaran wisata yang lebih hemat di Jepang. Setiap pendaftar mendapat imbalan 44 ribu Rupiah. Segera beli tiketnya. Tempat wisata yang populer di Tokyo misalnya Disneyland, Hello Kitty, dan Tokyo Tower. Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Jepang (7) Tokyo : Fujiyama, Tokyo Governmental, Ginza dan Roppongi

14 Jumat Nov 2014

Posted by pengingat in Jepang, Kuliner, Olimpiade, Tips, Tokyo, Wisata

≈ 12 Komentar

Tag

air gunung fuji, apel jepang, biaya liburan ke jepang, bus jepang, Gunung Fuji, Lake Kawaguchiko, liburan ke jepang, olimpiade tokyo 2020, Roppongi Hills, sate ayam khas jepang, shibuya crossing, starbuck shibuya, stasiun shibuya, terminal bus shinjuku, tiket bus ke fuji, Tokyo Governmental Building, torigin, yakitori, Yakitori presiden RI


Kamis, 13 Nopember 

image

Shinjuku

 

Pagi2 jam 6.30 kami berangkat ke stasiun Ningyocho untuk menuju stasiun Shinjuku (ganti subway di Hibiya) dalam rangka naik ke danau Kawaguchi dimana sering dikatakan sebagai spot terbaik untuk melihat gunung Fuji. Kami tiba di stasiun Shinjuku jam 7.15 dan melihat orang berjas rapi berlalu lalang menuju ke tempat kerja masing-masing. Jam 7.30 kami sampai di terminal bus Tokyo yang cuma muat 2 bus dan kami membayar ongkos bus ke danau Kawaguchi seharga 1750 Yen per orang yang sudah kami pesan via highwaybus.com sebulan sebelumnya- di loket pembayaran. Saya juga ambil brosur berbahasa Inggris sebagai panduan. Banyak wisatawan di sini. Bis berangkat tepat waktu, mulai boarding ke bus 10 menit sebelum berangkat. Dan jam 8.10 bus mulai meninggalkan Shinjuku.

ke shinjuku.png
shinjuku ke gunung fuji.png

Baru sejam jalan ada kemacetan, ternyata ada kecelakaan. Sebuah mobil terseruduk dari belakang. Polisi tampak sedang menyapu pecahan kaca. Kami seharusnya tiba di Lake Kawaguchiko station jam 9.55 jadi molor ke jam 10.40.

??????????

stasiun shinjuku

??????????

tiket ke danau fujiyama

??????????

bus jepang

??????????

suasana shinjuku

??????????

macet di jalan tol

??????????

ternyata ada kecelakaan, polisi menyapu pecahan kaca

Sesampai di terminal Kawaguchiko Kami antre dulu di toilet dan beli kartu pos dan prangko bertema gunung Fuji. Kami bingung kemana kami melangkah karena rata-rata pengunjung beli tiket bus untuk 2 hari, sedangkan kami cuma punya waktu 2 jam saja untuk di sini. untung saja petugas bagian informasi yang fasih berbahasa Inggris bahkan ikut membantu mengejar bus saat penumpang nyaris ketinggalan yang informatif langsung mencoret2 peta dan menunjukkan rute yang bisa kami lalui dengan berjalan kaki selama 10 menit dan cukup 2jam menikmati gunung Fuji melalui kapal pesiar danau Kawaguchi selama 20 menit serta naik kereta gantung selama 3 menit.to lake kawaguchi.png 10 menit jalan kaki Jepang ternyata setara 20 menit jalan kaki santai kami, lalu kami tengok mana gunung Fuji kok tidak kelihatan di tempat parkir, lalu kami putuskan naik kapal pesiar seharga 980 Yen untuk perjalanan 20 menit bolak balik. Kami juga sempat lihat ada kereta gantung yang pendek yang membuat kami geli sendiri dan tidak berminat untuk naik. kereta gantung yang serupa dengan jalur flying fox. Sungguh menyenangkan naik kapal ini, diiringi musik yang menenangkan serta penjelasan 2 bahasa : Jepang dan Inggris membuat kami menikmati perjalanan ini. Akhirnya 5 menit mulai kelihatan Gunung Fuji yang tadi juga sempat kami lihat selama perjalanan menuju dan selama berada di stasiun bus. Indah sekali, nyaris sempurna bentuknya. Saya sampai berkaca-kaca karena melihat begitu dekat gunung yang begitu legendaris ini. Sambil mensyukuri kebesaran Allah SWT. Desiran angin dingin menambah romantisnya perjalanan naik kapal. Durasi 20 menit cukup dan tidak membosankan. Usai turun kapal kami lanjut jalan kaki menuju stasiun mengejar bus jam 13.10 yang berangkat 45 menit lagi. 15 menit jalan kaki plus sisa waktu 30 menit kami manfaatkan untuk beli souvenir, air gunung fuji dan tulis kartu pos bergambar gunung Fuji ke sanak saudara, dan mempos kannya di kotak pos terminal bus. Kapan ya kira-kira sampainya. Sebelum naik bus saya juga sempat beli apel Fuji seharga 100 Yen di depan stasiun, asli dari gunung Fuji. Kulitnya berbulu dan berminyak serta rasanya yang empuk dan renyah. Benar2 apel terenak yang pernah kumakan. Jam 13.10 bus berangkat dan sampai di Shinjuku tepat jam 14.55.

??????????

suasana kampung dekat danau fujiyama

??????????

pepohonan dekat danau fujiyama

??????????

warna daun di musim gugur

??????????

gunung fuji

??????????

gunung fuji dilihat dari danau

air-gunung-fuji.jpg

air gunung fuji

Dari terminal bus Shinjuku kami jalan kaki menuju gedung pencakar langit Tokyo Municipal Governmental Building. Dimana dari kedua menaranya kita bisa melihat pemandangan kota Tokyo dari semua sisi secara cuma-cuma. Caranya ikuti antrian ke salah satu menara, setelah puas turun ikut antrian ke menara lainnya. Kantor pusat informasi wisata ada disini sehingga tak mengherankan brosur di sini lengkap sekali. Mungkin bisa dipertimbangkan untuk mengunjungi gedung ini sebelum mengunjungi tempat lainnya. Jam 5 kami keluar gedung, sudah menjelang maghrib. Tadi pulang dari gunung Fuji kami sholat jamak Dhuhur dan Ashar sehingga tidak buru-buru cari tempat sholat. Pemandangan di lantai gedung juga tampak megah dan mewah. Ada bendera dan poster menyambut olimpiade musim panas 2020 yang akan diadakan di Tokyo. Meski baru akan diadakan 6 tahun lagi tapi gaungnya sudah terasa saat ini. Sebelum turun kami mampir ke mesin kopi illy untuk membeli sekaleng kopi moka yang enak sekali. Dari sini kami belok ke kiri menuju underground ke stasiun Shinjuku dan melanjutkan perjalanan ke Shibuya.

????????????????????????????????????????

kopi illy enak sekali

kopi moka illy yang enak sekali

??????????

Sesampai stasiun Shibuya, kami jalan kaki ke mall yang ada Starbucks Coffee yang merupakan spot terbaik untuk melihat lalu lintas pejalan kaki di Shibuya yang terkenal itu. Segelas kopi 350 Yen, sama dengan harga di Indonesia. Dekat stasiun ada patung anjing Hachiko yang setia menunggu majikannya sampai mati.

image

shibuya crossing dari starbuck

shibuya crossing dari starbuck

shibuya crossing

shibuya crossing dari stasiun shibuya

??????????

patung Hachiko

Usai dari situ lanjut ke Ginza. Perjalanan ke Ginza makan waktu 10 menit dengan ganti sekali kereta. Tujuan kami mau melihat keglamoran Ginza yang katanya pusat barang ternama. Di Tokyo barang branded tersebar dimana-mana, namun di Ginza adalah ibukota barang branded. Luar biasa gaya hidup orang Jepang. Wajar saja banyak orang mengincar barang bekas dari Jepang di flea market saat weekend. Pertama kami mendarat di Sony Center. Disini permainan interaktif untuk mencoba produk canggih Sony, ada juga mainan robotik yang lucu-lucu, kami skip saja karena rencana kami adalah melihat Ginza dari dekat dan makan malam di Torigin, yaitu rumah makan yakitori/sate ayam Jepang yang pernah dikunjungi presiden Sukarno, Bu Mega dan Pak Habibie. Usia tempat makan ini 65 tahun. Posisinya persis 2 blok setelah Sony. Tempatnya terbuka dari lantai 1 hingga underground. Yakitori yang enak dan juicy in dijual 170 Yen per tusuk dan ada paket seharga 820 Yen untuk 5 tusuk, kami pesan ini, serta teh tawar seharga 220 Yen.

??????????

shinjuku depan sony center

??????????

GAP shinjuku

??????????

menu torigin

??????????

torigin

??????????

pengunjung torigin

??????????

sate 850 yen dan minuman gratis

Puas setelah makan di Torigin kami lanjutkan perjalanan menuju stasiun untuk selanjutnya ke Roppongi dimana para expatriat banyak bermukim. Kami tiba di Roppongi Hill sekitar jam 8.30 malam. Aneka hiburan seperti bioskop, karaoke dan observatorium tersedia di sini. Tampak pula menara Tokyo di kejauhan. Namun karena semuanya terlihat biasa saja di mata kami, kami balik ke hotel yang ditempuh sekitar 30 menit dari Roppongi. Oh ya, di Roppongi ada pohon natal yang tampaknya akan dipasang lampu sebulan sebelum Natal.
image

??????????
??????????

Gunung Fuji dan makan yakitori Torigin langganan mantan 3 presiden Indonesia adalah dua hal yang menjadi poin penting dari perjalananku hari ini. Alhamdulillah

Oh ya, jangan lupa gabung klook untuk mendapat penawaran wisata yang lebih hemat di Jepang. Setiap pendaftar mendapat imbalan 44 ribu Rupiah. Segera beli tiketnya. Tempat wisata yang populer di Tokyo misalnya Disneyland, Hello Kitty, dan Tokyo Tower. Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Pengalaman Naik Peach Airlines dan Jalan Jalan Ke Harajuku (Hari ke 6)

12 Rabu Nov 2014

Posted by pengingat in Hotel, Jepang, Kereta api, Kuliner, Osaka, Tips, Tokyo, Wisata

≈ 8 Komentar

Tag

biaya jalan jalan ke jepang, biaya liburan ke jepang, Daiso Harajuku, doner kebab j tokyo, fasilitas hotel fresa inn, Fresa inn Nihombashi Ningyocho, Gunung Fuji, halal jepang, hotel jepang, hotel murah jepang, itinerary jepang, jalan jalan ke jepang, jalan jalan ke tokyo, jalan-jalan ke osaka, jepang, jepang 7 hari 6 malam, kereta api di Jepang, kereta cepat jepang, liburan ke jepang, pengalaman menginap di hotel Nikko Kansai airport, pengalaman naik keisei skyliner, pengalaman naik peach airlines, pesawat murah jepang, tempat wisata jepang, transport hemat di jepang, Wisata Jepang


image

Rabu, 12 Nopember 

Enak sekali bangun pagi ini di hotel Nikko Kansai Airport. Hotel dengan moto Pride of Japan dan punya cabang di Bali ini benar-benar memanjakan pelanggannya. Tarif lebih murah dari yang kami inapi kemarin, konsekuensinya durasi tinggal lebih pendek. Kami ambil paket 12 jam. Checkin jam 8 malam dan checkout jam 8 pagi. Tampaknya ramai yang mengambil paket ini. Cukup mewah hotel ini.
Sesudah checkout hotel kami titip tas di locker terbesar yang sangat murah, hanya 200 Yen lokasinya di Aeroplaza persis di pintu keluar hotel, kalau di tempat lain 700 Yen.

??????????
pagi yang mendung di kansai airport
??????????
lobi hotel nikko kansai
??????????
pintu masuk hotel dan aeroplaza
??????????
Nikko kansai dari Kansai airport

Lalu ke terminal 1 untuk memasukkan kartu pos di kantor pos yang baru buka jam 9. Lalu makan udon halal Sanuki (sertifikat dari MUI Malaysia). Lokasinya persis di tengah bandara bersama resto Jepang lainnya. Harganya porsi standar mulai 450 Yen. Isinya mi besar (udon), kuah gurih, parutan jahe, daun bawang. Enak dan segar. Kalau mau tambah topping wijen dan remah2 gorengan boleh ambil gratis di depan kasir. Boleh minum teh hijau (ocha) gratis sepuasnya. Untuk aneka gorengan (tempura) harganya mulai 160 Yen. Kami ambil tempura udang, sotong dan ayam. Semuanya enak dan gurih. Pertama merasakan makanan enak asli Jepang setelah berhari-hari makan nasi kepal ( onigiri) isi tuna atau salmon.  Pengunjung tempat ini kebanyakan rombongan Indonesia (Honda) dan Malaysia dari mencuri dengar pembicaraan mereka. Oh ya, minuman air kemasan Evian made in France yang termasuk mewah di Indonesia, di Jepang dijual murah seperti produk lokal mereka, 100 Yen.

??????????
udon sanuki kansai lagi ramai
??????????
menu halal udon sanuki
??????????
suasana di dalam
??????????
inilah udon sanuki
??????????
world best airport staf skytrax 2014

Jam 10.30 kami ke terminal 2 menggunakan shuttle bus gratis. Terminal 2 adalah terminal murah untuk Peach Airlines yang mengantar kami ke Tokyo. Bentuk terminal ini mengingatkan LCCT Kuala Lumpur dahulu. Di sini saya beli coklat kitkat rasa sakura matcha dan raspberry matcha. Wi-fi dan air minum keran gratis juga tersedia. Tapi air minum ini bau kaporit, bisa beli air minum botolan yang harganya 100 Yen. Merk lokal maupun impor macam Evian harganya sama. Pesawat yang digunakan jenis Airbus 320. Selama di pesawat makan minum tidak diberikan namun bisa dibeli karena ini low cost airlines. Kami beli selimut dan model pesawat yang harganya lebih murah dari harga di AirAsia. Perjalanan selama 1 jam 25 menit ini lancar. Tampak pula puncak gunung Fuji di kejauhan.  Dan mendarat di Narita jam 3 tepat. Ini menjadi pengalaman pertama kami naik Peach Airlines.

??????????
low cost terminal kansai
??????????
jalan kaki ke pesawat peach
??????????
daftar menu dan souvenir peach
puncak gunung fuji
gunung fuji tampak di sebelah kiri
??????????
mendarat di narita airport
??????????
menunggu bagasi di narita airport

Dari sini kami lanjut ke Tokyo dengan kereta supercepat Keisei Skyliner. Tokyo yang berjarak 99 km ditempuh dalam 44 menit. Kursi nyaman dengan colokan listrik USB membantu kami mengisi baterai handphone. Pemandangan yang tersaji adalah kampung dengan hutan dan gunung yang masih berpohon. Meski di kampung, perbaikan jalan di sana menggunakan alat yang canggih dan lengkap, petugasnya pun semua menggunakan alat pelindung diri lengkap. Cepat sekali kereta ini. Tarif kereta ini 2000 Yen ditambah 1500 Yen untuk subway 3 days pass. Kalau pakai kereta biasa yang berhenti tiap stasiun harganya 890 Yen. Kalau mau menggunakan kereta tercepat kedua yaitu Narita Express (NEX) ongkosnya 1500 Yen jauh dekat bisa turun di Tokyo maupun Yokohama. Berhubung hotel kami dekat dengan Ueno, dan kami hanya perlu sekali ganti kereta maka kami pilih Skyliner ini.

??????????
keisei skyliner
??????????
interior keisei skyliner
??????????
interior dan tv keisei skyliner
??????????
steker listrik di keisei skyliner
??????????
mesin minuman di keisei skyliner
pemandangan dari kereta
pemandangan dari kereta

Dari Ueno kami ganti ke subway ke arah Ningyocho. Stasiun subway Ueno terlihat tua dan kusam. Meski disana sudah tua/lama, sampai saat ini Jakarta baru akan membuat subway dan MRT.

Agak membingungkan lokasi hotel yang kami inapi. Tersasar sekali dan hampir tersasar dua kali sebelum akhirnya ada pekerja restoran mengantar kami sampai hotel Fresa Inn Nihombashi-Ningyocho. Ini hotel bintang 3 dengan fasilitas lengkap, meski tak sebagus Nikko Kansai tadi pagi. Yang mengejutkan reservasi kami dibatalkan sepihak oleh Agoda. Katanya mereka gagal mendebet kartu kredit 3 hari lalu dan tidak bisa menghubungi kami. Akibatnya rate hotel dari Rp 850 ribu bengkak menjadi 1300 Yen (Rp 1,45 juta) per malam. Kalau di Indonesia dapat kamar hotel bintang 5, di Jepang cuma dapat kamar hotel bintang 3. Hikmahnya kalau ganti kartu kredit sebaiknya batalkan reservasi yang pernah dibuat dan buat reservasi baru, dan pakailah nomor hp prabayar semacam Simpati, As, Mentari atau IM3 sebagai nomor kontaknya. Jangan pakai nomor pasca bayar (Halo, Matrix) jika anda tidak mengaktifkan fitur roaming (daftar di Grapari terdekat). Supaya kerugian seperti yang saya alami tidak terjadi pada anda. Pengalaman memang mahal.    Sempat dongkol dan hilang semangat, tapi setelah berpikir, daripada kami terlantar di luar yang lagi dingin, gelap dan hujan bukankah lebih baik melanjutkan booking hotel ini. Kami bersyukur masih mendapat kamar terakhir (saya lihat di komputer resepsionis tinggal sisa 1) dan bisa membayar hotel ini.

??????????
sekitar stasiun ningyocho
??????????
tempat kami nyasar
kamar fresa inn
kamar fresa inn
??????????
tv di kamar fresa inn
??????????
pembersih udara kamar fresa inn
??????????
kamar mandi fresa inn

Setelah sholat Maghrib plus Isya, kami jalan lagi menuju stasiun Meiji Jingumae, yang dari Ningyocho kami harus berganti kereta sekali. Keluar dari stasiun kami temukan stasiun JR Harajuku dimana bentuk bangunannya klasik dan banyak orang muda dan para pekerja berdesakan pulang kerja. Kami sempat abadikan melalui foto. Dari sini lanjut terus sampai ke Daiso di Takeshita Dori yang punya 4 lantai penuh dengan barang murah dan lucu. Di sini banyak ketemu ibu melayu belanja oleh-oleh 100 Yen (108 Yen termasuk pajak 8%). Sangat murah dan variatif. Betapa tidak buku agenda 2015, air minum Evian 750 ml dan air minum dari Hokaido 2 liter harganya cuma 108 Yen (11 ribu). Sangat murah. Produk Indonesia yang kami temukan di sini seharga 108 Yen adalah sabun Lux dapat 2 batang dan sepasang sumpit. Sayangnya makanan ringan dan mi instan di sini banyak yang haram dan syubhat. Aplikasi Halal Mind (dibuat mahasiswa asal Indonesia di Kyushu University) yang saya download di Android cukup membantu mengidentifikasi kehalalan makanan yang akan saya beli. Setelah 2 jam belanja kami lalu cabut ke arah gang Harajuku, di sepanjang kami masih ketemu anak muda berpakaian aneh-aneh meski sudah mendekati jam 9 malam. Kami juga dapati Marion Crepes yang katanya crepes terlezat di muka bumi. haha lebay. Kami tak masuk ke gang Harajuku karena sudah sepi, kami lanjutkan saja ke arah Tokyu Plaza. Sebelum menyeberang ke Tokyu Plaza kami beli kebab J, doner kebab dari Turki varian hot and regular. Seporsi 500 Yen yang sebenarnya bisa dimakan untuk 2 orang. Sejam kemudian kami makan di hotel terasa masih hangat dan sumpah ini kebab paling enak yang pernah saya makan. Dagingnya gurih dengan krim yang gurih pedas, selangit deh rasanya. Dari Tokyu Plaza kami susuri Omotesando Hills yang disepanjang sisi jalannya terdapat butik ternama dengan pohon tinggi serupa Orchard Singapura. Lupa tapi ingat gebyar kilaunya. Ketika muncul tanda subway Omotesando kami masuk ke subway untuk balik ke hotel. Hilang dongkol, beralih kegembiraan setelah dari Harajuku.

??????????
stasiun harajuku
??????????
lorong harajuku
??????????
jalan ke daisho
??????????
kebab nikmat
bungkus kebab j
doner kebab j yang masih dibungkus
??????????
yang sudah dimakan, enak sekali

Jam 10.30 malam kami sudah sampai hotel, pinjam setrikaan dan alasnya. Bisa juga pinjam nano beauty care, dan perlengkapan lainnya, namun karena ingin segera istirahat untuk ke gunung Fuji esok hari, kami putuskan tidak pinjam alat-alat lain, meskipun tampaknya menggiurkan (belum ada di Indonesia). Ada juga bermacam teh dan garam mandi serta peralatan mandi yang bisa kami ambil gratis. Sesampai di kamar kami hidupkan air purifier Panasonic yang menyebarkan udara segar di kamar. Jam 11 sudah lelap di peraduan.

setrika fresa inn
setrika set di fresa inn

Oh ya, jangan lupa gabung klook untuk mendapat penawaran wisata yang lebih hemat di Jepang. Setiap pendaftar mendapat imbalan 44 ribu Rupiah. Segera beli tiketnya. Tempat wisata yang populer di Tokyo misalnya Disneyland, Hello Kitty, dan Tokyo Tower.

Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Jepang (5)-Kyoto : Imperial Palace, Hutan Bambu Arashiyama

12 Rabu Nov 2014

Posted by pengingat in Hotel, Jepang, Kereta api, Kuliner, Kyoto, Osaka, Tips, Wisata

≈ 10 Komentar

Tag

anggur jepang, becak manusia jepang, biaya jalan jalan ke jepang, biaya liburan ke jepang, hutan bambu Arashiyama, Imperial Palace Kyoto, jalan-jalan ke kyoto, jalan-jalan ke osaka, kereta cepat jepang, kereta jepang, liburan ke jepang, pengalaman menginap di hotel Nikko Kansai airport, stasiun kyoto, supermarket jepang, tur istana kyoto


Selasa, 11 Nopember 
image

Kami check out jam 8 pagi lalu ke stasiun Shinsaibashi lanjut ke stasiun Tennoji untuk berkeliling Kyoto, Kobe, Nara sebelum akhirnya menginap di hotel Nikko yang menempel di bandara Kansai. Kali ini kami pakai JR Kansai Pass 1 Day seharga 2000 Yen (220 ribu).
Tarif subway 240 Yen per orang dengan waktu tempuh 9 menit. Jarak antara kereta hanya 2 menit. Di Tennoji kami pindah jalur ke JR dan menyimpan bagasi di pocket dengan sewa 700 Yen untuk 24 jam. Ini harga sewa kotak terbesar yang bisa muat 1 koper 20 kg dan 2 backpack.
Dari situ kami ke track 18 di mana kereta express Haruka akan lewat menuju Kyoto. Waktu tempuh ke Kyoto 44 menit dengan jarak sekitar 59 km. Untuk mencari Info waktu keberangkatan, waktu tempuh, pilihan kereta dan tarif bisa dilihat di http://www.hyperdia.com powered by Hitachi. Info sangat akurat dan ditunjang kereta api di Jepang yang jarang terlambat. Kalau kombinasi jalan kaki dengan kereta browsing di maps.google.com juga sangat membantu yang penting kita punya akses internet. Wi-fi gratis ada di Kansai Airport, hotel dan mall. Tapi untuk lebih nyaman saya berlangganan roaming Data Telkomsel dengan tarif termurah 150 ribu Rupiah/Hari dan termahal seperti yang saya ambil 480 ribu/7 Hari. Tak perlu sewa router Wi-fi di Jepang karena sinyal mitra Telkomsel di Jepang yaitu Docomo-Telkomnya Jepang kuat dimana saja. Dan rata2 hp sekarang bisa untuk tethering, sehingga bisa dipakai rame2.
Kereta express Haruka yang kami tumpangi nyaman. Kursi non reserved ada di gerbong 5&6, lainnya kursi green car dan reserved yang lebih mahal. Di gerbong 1,3 dan 4 ada toilet dan gendong machine, penumpang gerbong lain boleh mengakses. Tarif ke Kyoto 2200 Yen, karena pakai JR Pass kami tak perlu bayar, cukup tunjukkan kartu dan kemasannya. Petugasnya berpakaian rapi seperti kondektur kereta api. Bedanya mereka bawa mesin EDC /gesek kartu dan uang kembalian kemana2 untuk antisipasi penumpang kurang bayar. Nyaman dan tenang karena kebiasaan di Jepang seperti di Australia orang dewasa jarang ngobrol berisik di tempat/kendaraan umum. Kalau berisik kemungkinan besar turis dari Tiongkok.

??????????

eksterior jr haruka

??????????

pemandangan dari kereta Osaka-Kyoto

??????????

pemeriksaan tiket

??????????

kursi kereta Jepang

Kami melewati kampung dan Umeda Sky Building.

??????????

umeda sky building dilihat dari dalam kereta ke arah Kyoto dari Osaka

Stasiun Kyoto sangat besar. Untuk ke stasiun Saga Arashiyama tidak perlu jalan jauh, cukup nunggu di track sebelah. Kereta ke sana dipenuhi wisatawan baik domestik maupun internasional. Banyak manula maupun anak remaja. Jalan akses ke jembatan dan hutan bambu/bamboo groove terdapat toko2 souvenir buatan tangan yang menyita perhatian istri. Jalan yang menurut buku panduan bisa dilalui 10 menit aktualnya jadi 1 jam. Disini saya mampir di kantor pos beli perangko. Lalu jalan lagi sampai ke jembatan. Banyak restoran dan toko oleh2 sepanjang jalan, karena khawatir kehalalannya kami lewati saja. Dan makan bekal yang kami bawa. Nikmat sekali mi goreng rendang dengan nasi onigiri tuna plus abon sapi.

??????????

suasana jalan ke hutan bambu

??????????

toko souvenir

hutan bambu1

di hutan bambu arashiyama

hutan bambu

hutan bambu arashiyama

????????????????????

??????????

bekal makan siang

Usai makan siang kami jalan lagi ke arah hutan bambu yang seram meski ramai oleh turis yang lalu lalang, maklum tingginya tajuk serta adanya beberapa kuburan membuat suasana hening meski ratusan orang melalui tempat ini. Di sini melintas pula ojek manusia ala Jepang yang konon harganya 8000 Yen dari Stasiun ke Jembatan lalu ke hutan bambu lalu balik ke sini, sekali ketemu mobil yang dinaiki tauke tua bangka (orang kaya sini) dengan sopirnya.

becak manusia

becak manusia 8000 yen

Jalanan menanjak cukup menguras tenaga. Di belokan ada penjual kartu pos bergambar lukisan hutan bambu saat malam, pemandangan taman dan pemandangan langit waktu malam yang kami beli seharga 100 Yen per kartu. Dan kami tempeli prangko yang kami beli di kantor pos tadi. Oh ya prangko untuk kartu pos internasional cuma 70 yen (7700 Rupiah) jauh lebih murah dari kirim kartu pos Indonesia ke luar negeri yang 27 ribu Rupiah.

Jam 12 kami sudah di stasiun Saga Arashiyama untuk kejar jadwal tur di Imperial Palace yang harus datang 20 menit sebelum jam 2. Jam 1 baru sampai stasiun Kyoto dan lanjut alternatif transportasi tercepat dan bebas macet yaitu subway, kami beli day pass seharga 600 Yen. Kami tiba di stasiun Imadegawa jam 1.40, sambil lari kami tiba di visitor center jam 1.55. Di ruangan sudah penuh dengan para tamu yang saya perkirakan 50 orang. Instruktur seorang ibu-ibu dengan bahasa Inggris cukup fasih namun kadang terselip bahasa Jepang. Tur sendiri berlangsung 1 jam, dari gerbang depan sampai taman rahasia. Keunikan bangunan ini adalah atapnya dibuat dari kayu berlapis yang dianyam dengan bambu sampai ketebalan 10 cm dan dibuat selama puluhan tahun, istana ini pernah dibom sehingga yang tampak sekarang adalah sebagian yang tersisa. Kemudian di halaman sengaja ditabur kerikil yang berisik supaya kalau ada yang lewat bisa ketahuan, maklum zaman dahulu belum ada CCTV.

20141111_145501

suasana tur

stasiun kyoto

ramainya stasiun kyoto

tur imperial palace1

istana kyoto

tur imperial palace2

suasana tur

tur imperial palace

antre masuk gerbang istana

??????????

suasana di kereta lokal

Jam 3.15 tur selesai, kami susuri jalan dan parahnya taman ini sangat luas, setengah jam baru sampai stasiun Karasuma. Tadi nya kami mau cari Islamic Center yang kelihatannya dekat di peta, ternyata ini belum setengahnya kami sudah kelelahan. Dengan sangat terpaksa kami sholat di toilet disable yang besar beralaskan jaket dan koran. toiletnya toilet kering sehingga tidak menjijikkan. Sebenarnya bisa saja sholat sambil duduk di kereta, namun sudah dekat/mepet dengan maghrib sehingga kami harus kejar waktu. Lanjut naik subway dan tiba di stasiun Kyoto menjelang maghrib. Kereta ke Osaka berangkat persis jam 5.15 sore waktu Maghrib jam setempat. Kami naik kereta rapid Haruka dan tiba di stasiun Tennoji jam 6.15. karena waktu check in hotel masih lama, kami jalan dulu di supermarket Kintetsu di lantai dasar gedung Abeno Harukas, gedung tertinggi se antero Jepang. Supermarket yang lengkap dan menjual produk makanan lucu dan menggemaskan ini juga menjual aneka buah dan sayur yang tak ditemukan di Indonesia. Ada juga anggur dan melon untuk bingkisan yang harganya sekitar 2000 Yen sekotak saja.

ramainya supermarket kintetsu

ramainya supermarket kintetsu

aneka jamur supermarket kintetsu

aneka jamur di supermarket kintetsu

buah mahal supermarket kintetsu

anggur 500 ribuan

supermarket kintetsu

kasir di supermarket kintetsu

 yang lain harganya standar seperti di Indonesia. Jam 7.30 kami lanjut untuk ambil tas di loker dan naik ke kereta rapid Haruka yang berangkat dari line 15. Cepat sekali, dan jam 8 malam kami sudah tiba di stasiun Kansai Airport yang tersambung ke hotel Nikko Kansai dan Aeroplaza. Check in di Nikko cepat dan efisien. Kami masuk kamar 10081 yang ada di lantai 10. Interior dan pemandangan sangat bagus. Hanya sayang sedikit debu di atas dipan. Ada juga humidifier mengingat udara Jepang yang kelembabannya hanya 40%. Jauh lebih rendah dari Indonesia yang 85%. Hotel keren dan terjangkau ini sangat melegakan untuk diinapi. 🙂

nikko osaka airport hotel3

kamar hotel nikko kansai

nikko osaka airport hotel4

wastafel di hotel nikko kansai

anggur jepang

anggur sepet

??????????

pojok kamar

??????????

TV flat dengan saluran TV kabel

??????????

meja rias dekat TV

??????????

petunjuk arah kiblat

??????????

kansai airport dilihat dari kamar hotel

Untuk mengantisipasi kehabisan tiket kereta wisata Sagano bisa dibeli sejak awal. Untuk kereta JR West Kansai yang menghubungkan Osaka dengan Kyoto dan sebaliknya (+Kobe dan Nara) bisa dibeli di klook.

Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari

Sedangkan untuk hotel di Osaka, Kyoto, Tokyo maupun kota lainnya dapat dibeli di tiket.com

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: