Tag
biaya liburan ke jepang, dapur nusantara, jaya groceries, lais pedas negeri sembilan, liburan ke jepang, liburan ke malaysia, makanan air asia, nasi kerabu, santan air asia, share tea
Sabtu, 15 Nopember
Saatnya balik ke Indonesia. Beberapa saat naik pesawat AirAsia X para penumpang hampir semua terlelap tidur termasuk para pramugari. Dan baru bangun jam 4 pagi. Pesawat yang bawa balik kami dari Tokyo Haneda ini load faktornya sekitar 90%, lebih penuh daripada saat berangkat ke Osaka Kansai. Namun pesawatnya sudah tua/kusam/debu, sehingga saat tayamum&lebih banyak debu yang bisa didapat. Jam 5 pagi kami mendapatkan makanan pesanan (pre order) kami yaitu nasi briyani vegetarian dan nasi kimchi duruguchi. Enak

nasi kimchi air asia x dan pelengkap tambahan
Jam 7 tepat pesawat mendarat di KLIA2.Proses imigrasi cepat, dan petugas imigrasi Malaysia yang namanya Indonesia banget (Irma Idayu) sudah menebak transit saja ya. Demikian juga saat declare bagasi. Selepas itu kami jalan lagi ke mall Gateway KLIA2 mampir AM Islamic Bank untuk menukar Yen ke Ringgit lalu berhenti di Jaya Groceries untuk sarapan nasi lemak, yang sepaket dengan free flow kopi atau teh seharga 5,9 Ringgit. Enak.

nasi lemak jaya groceries
Lalu ke supermarket untuk belanja oleh2 halal dan buah serta sayuran. Meski tak sebesar supermarket Mustafa Center Singapura tapi jualan di sini lengkap dari berbagai negara Asia. Termasuk dari Indonesia. Harga standar saja. Belanja cukup banyak memaksa kami tambah 1 bagasi lagi, opsinya beli tas traveling termurah 50 Ringgit atau beli kotak kardus di situ. Kami beli kardus saya yg cuma 5 Ringgit. Setelah itu kami cari tempat istirahat tak jauh dari situ sambil menata kembali belanjaan. Istri juga sempat beli sandal Fipper seharga 39 Ringgit. Kebetulan bulan ini ada promo penukaran resit belanjaan dengan BIG Points, kami tukar saja di customer service. Tak terasa jam sudah tunjuk jam 12 siang, saatnya masukkan bagasi di lantai 3. Total bagasi 37 kg, naik 8 kg dengan adanya tambahan belanja di Jaya Groceries. Semuanya lancar. Sesudah itu kami makan siang dulu di Dapur Nusantara di lantai 2 dekat KFC. Aneka masakan seperti sop ekor/buntut surabaya, nasi padang, bubur sukabumi, mi bandung, nasi kerabu kelantan, nasi salai pedas negeri sembilan. Kami coba dua menu terakhir. Dan uenak sekali rasa sambal nasi kerabu itu yang mirip nasi krawu gresik. Tampilan mirip nasi begana, tapi rasanya beda. Salai pedas juga enak, kuahnya mirip ayam lodho/opor Jawa Timur cuma isinya potongan daging sapi. Dua porsi plus teh totalnya 46 Ringgit. Cukup mahal tapi sepadan dengan rasanya. Alhamdulillah.

menu dapur nusantara

lais pedas negeri sembilan

nasi kerabu kelantan
Masuk ke ruang tunggu cepat, tak banyak penjual makanan dan minuman di dalam. Kami tunggu di pintu Q19 dekat dengan Q10 dimana seminggu lalu kami disitu untuk menuju Osaka. Pesawat QZ201 baru berangkat jam 3.30 siang dan tiba di Jakarta jam 4.30 siang alias delay 30 menit dari jadwal. Di pesawat kami tak pesan makanan, hanya beli minuman Sharetea grass jelly seharga 25 ribu Rupiah, hampir sama saja harganya dengan di mall. Oh ya pramugari senior kali ini cukup agresif menawarkan penjualan makanan minuman dan souvenir. Mungkin sebelumnya ia seorang sales kartu kredit. hahaha.

klia2 jam 7 pagi

share tea air asia
Imigrasi dan bea cukai lancar, kami lanjut ke terminal 2F dengan bus shuttle untuk melanjutkan perjalanan saya ke Banjarmasin dan istri ke Yogyakarta. Ada insiden penumpang bapak2 Tionghoa Surabaya gebrak2 pintu mau ikut dan sopir bus marah dan bilang “sudah gratis gebrak bis pula”. Keduanya salah, yang satu anarkis dengan gebrak bis, yang sopir superior terhadap semua penumpang seolah kalian semua penumpang gratisan. Padahal ini kan fasilitas yang sudah dibayar penumpang melalui bayar airport tax. Seharusnya sopir bis bilang sudah waktunya berangkat.
Jam 5 sore kami tiba di terminal 2F untuk check in Garuda Indonesia. Bagasi kami bagi 2. 2 bagasi saya bawa dan 2 bagasi dibawa istri. Salah satunya overweight, namun teratasi dengan extra bagasi 5 kg GFF Silver.Usai check in kami ke Mandiri Lounge untuk makan malam (nasi padang, coffe latte, buah segar), sholat maghrib dan istirahat. Kami juga sempat tukarkan kupon yang kami beli di Groupon dengan donat Krispy Kreme dan es krim Haagen Daz. Jam 7 malam tepat sudah ada panggilan naik pesawat, saya masuk ke F7 sedang istri masuk F5 untuk penerbangan ke Yogyakarta. Menu ke Banjarmasin malam itu dada ayam dengan kentang yang dikukus, serupa dengan menu roast chicken berbayar di AirAsia namun dengan rasa yang sedikit lebih kaya. Pesawat baru terbang pukul 19.45 WIB dan tiba di Banjarmasin jam 22.30 WITA.

ayam panggang @Garuda Indonesia
Alhamdulillah perjalanan sepekan perjalanan ke Jepang via Jakarta dan Kualalumpur aman, lancar dan sangat berkesan.
Jangan lupa bergabung ke klook, karena selalu penawaran transportasi, lokasi wisata/atraksi dan paket wisata yang sering lebih murah daripada di lokasinya, apalagi jika semua itu dibeli sebelum berangkat, tak akan khawatir kehabisan atau antri beli tiket lagi. Kalau mau santai keliling Jepang juga bisa naik kereta peluru(saking cepatnya disebut bullet/peluru train) Shinkansen dengan harga tiket 3 juta bisa naik sepuasnya selama 7 hari