Tag
CIMB Niaga, floating mosque, jalan jalan ke malaysia, jalan jalan ke penang, Mandiri, masjid aceh di penang, masjid acheh, pasar chowrasta, rapid penang, tanjung bungah, teluk bahang, tips internet di luar negeri, tips roaming internasional
Lagi-lagi setelah sholat Subuh, karena capek jalan seharian kemarin, kami tidur sampai jam 10. Oh ya subuh di sini jam 6.50 waktu Malaysia/WITA (5.50 WIB), jadi matahari baru muncul jam 7.30 waktu Malaysia. Kami coba aktifkan BB full service kami lagi. IDR 55 ribu untuk sehari. Namun hari-hati dalam mensetting jaringan yang bekerjasama dengan operator Indonesia. Untuk Telkomsel kerjasamanya dengan Maxis, pastikan network selection mode : Manual, pilih My Maxis. Dan yang paling penting pastikan select automatic mode when manually selected network is not available : No. Selalu pilih No. kalau dipilih Yes dia akan cari sinyal terkuat-pindah ke operator lain, langganan BBM full service kita menjadi tidak berlaku dan menyedot pulsa kita sampai habis. Pengalaman pribadi, saldo pulsa IDR 300 ribuan habis tandas dalam sekejap karena menerima email tidak penting di yahoo-bayar per KB. Pengalaman memang mahal. Daripada dongkol kami jalan saja ke pasar Chowrasta, disana ada rum

hostel butik untuk backpacker yang popular
ah makan padang Pusako dan kami makan siang di sana. Lumayan enak, meski tak seotentik Sari Bundo. Berdua habis MYR 12. Kemudian saya berencana sholat jumat di masjid Kapitan Keling, melewati penginapan backpacker dan rumah pecinan. Sesampainya di masjid, terdapat pengumuman bahwa sholat Jumat dipindah ke masjid Aceh yang tak jauh dari situ. Konon masjid ini dibangun saudagar dari Aceh.

menara masjid aceh
Jamaahnya bermacam etnis, dalam khotbah Jumat berbahasa Melayu ini dibahas tentang IT dan dampaknya. Tata cara ibadahnya mirip dengan sholat jumat ala nahdliyin (adzan 2 kali) dan ada wirid yang dikeraskan. Setelah sholat jumat hujan deras, menahan kami di masjid sampai sejam kemudian. Sesudah agak reda kami keliling toko milik warga Melayu sekitaran masjid yang menjual souvenir, kartu pos, batik dan baju. Di sini kami beli payung MYR 10,kartu pos, dan rok panjang untuk istri. Kami lanjutkan jalan melalui Kapitan Keling, berhenti di halte depan Museum Negeri Penang, menyetop bus Rapid Penang 103 yang mengatar kami ke Tanjung Bungah. Ongkosnya MYR 2/orang.

rumah klasik ala cina
Kami berencana ke masjid terapung tak jauh dari situ. Meski tak jauh, jalan tidak bersahabat buat pejalan kaki karena tidak ada trotoar plus banyak belokan blank spot berbahaya. Akhirnya kami naik 102 tujuan Teluk Bahang dan membayar ongkos MYR 1,4. Di sarankan naik 101 dari Komtar supaya lebih hemat. Posisi masjid terapung ini di pinggir jalan besar dan dipromosikan oleh departemen pelancongan Malaysia dalam setiap brosur destinasi wisata, sehingga non Muslim pun sering ke sini. Panorama

dalam masjid terapung
pantai di sini sangat indah.

tampak luar masjid terapung
Mengenai eksterior dan interior masjid ini sangat bagus, dan kelihatannya ramai dengan pengajian. Di papan pengumuman ada pengumuman kuliah di IAIN Ar Raniry Banda Aceh yang kelihatannya sangat populer bagi rakyat Penang. Tidak ada tanda-tanda bahwa kampus ini di Indonesia kecuali dipojok kiri ada logo dan tulisan Kementrian Agama RI.

IAIN Ar Raniry Banda Aceh pasang iklan di penang
Bahkan ustazd nya pun namanya ada Al Banjary (keturunan Banjar-Indonesia).

ustad nya juga keturunan banjar
Sesudah sholat kami cari makan di medan selera yang berada di seberang jalan-dibawah komplek apartemen di kedai Lidiana.

apartemen yang banyak ditemukan di pulau pinang
Di sana kami pesan nasi lemak, namun habis karena sudah siang, terpaksa pesan nasi putih lauk ayam dan rendang. Minuman teh tarik. Enak dan segar. Berdua menghabiskan MYR 11. Di sekitar masjid juga ada warung assam laksa, kelapa biji dll yang harganya cukup murah.

bus rapid penang

jetty di teluk bahang-ujung utara pulau pinang
Sesudah makan, kami lanjutkan perjalanan ke arah Teluk Bahang. Di sepanjang jalan yang berkelok dan lebat pepohonan tersaji hutan di sebelah kiri jalan dan pantai di sebelah kanan, indah sekali. Banyak hotel di sisi jalan yang sengaja mengambil view pantai dan gunung, antara lain hotel Holiday Inn,

holiday in batu feringhi
Park Royal dan Grand Bay Sand yang satu grup dengan hotel Traders. Sayangnya kami tak berhenti di halte dekat hotel dan kami langsung ke Teluk Bahang sebagai ujung dari bus no 101. Di sini ada pintu masuk ke Taman Negara Pulau Pinang (Penang National Park)

taman negara pulau pinang
dan pantai yang lengkap dengan pelabuhan dan kampung tradisionalnya. Semuanya ditata rapi. Sebelum sampai sini kami juga melalui Penang Spice Garden. Tapi kami tidak berhenti di sini.Setelah sekitar 1 jam di Teluk Bahang, kami balik ke terminal bus untuk balik ke Georgetown (down town nya Penang).

bus rapid penang
Karena bus 101 ngetem agak lama, kami disarankan naik 103 yang juga lewat KOMTAR. Karena sore hari bersamaan pulang kantor, bus 103 ini dipenuhi penumpang, melalui mall TESCO dan Adventist Hospital.Dan akhirnya tepat pukul 18.00 kami sampai di KOMTAR.

suasana dekat tune hotel
Jam segini masih terang benderang, seperti jam 4 sorenya Jakarta. Karena itu kami jalan santai melalui jalan Penang-Burmah

jalan pun ada sejarahnya
melewati hotel tune-New world park (tempat hang out-ada Starbuck dan kafe khas sini Old Town Café) dan berhenti kami di Plaza Penang. Plaza ini sepi, namun masih ada Giant yang beroperasi. Di sini kami beli bekal untuk balik esok dan produk yang tidak beredar di Indonesia. Dan juga tarik tunai kartu CIMB Niaga di ATM CIMB yang katanya tidak kena biaya. Ternyata memang betul tidak kena biaya tarik tunai. Namun ketidak adaan biaya ini dimainkan dalam kurs. Ambil MYR 500 terpotong di tabungan IDR 1.611.000 (1 MYR = 3.222 IDR) padahal kurs BI hari itu (1MYR = 3.120 IDR), pengalaman pemakaian sebelumnya kalau pakai kartu Mandiri di ATM Maybank MYR 500 terpotong di tabungan IDR 1.567.551,68 (1 MYR = 3.132 IDR) plus ongkos tarik tunai IDR 20.000. Pada posisi kurs BI yang hampir sama. Kurang tepat kalau ada iklan bahwa pakai ATM CIMB di ASEAN lebih menguntungkan, nyatanya kartu debit/ATM bank nasional bisa dipakai, dan mendapat kurs Rupiah yang lebih baik di luar negeri. Setelah dari Plaza Penang kami jalan ke KFC di sebelahnya, tepat di depan hotel Royal Penang. Menu dengan 2 potong ayam, kentang, roti tawar, kentang dan soda dihargai MYR 11. Entahlah kenapa harga makanan di Penang dan umumnya di Malaysia lebih murah daripada di Indonesia, padahal penghasilan per kapita mereka lebih tinggi. Malam itu kami bawa paket KFC dan menikmati makan berdua di kamar kami-827, buka tirai jendela kamar dengan pemandangan gedung tinggi dan keramaian jalan raya, menyalakan AC prabayar dan mendengarkan radio streaming dari Indonesia. Alamak,sedapnya.

menu sebelas ringgit yang sedap dan mengenyangkan

biaya hari ke 3 di penang
udah lama banget pengen ke penang malaysia tapi belum sempet nih
SukaSuka
Penang cukup menarik mas, mungkin kalah dari sisi keindahan alam. Tetapi di sana mudah transportasi nya. Ada bus semacam TransJakarta atau TransJogja. Kemana mana terjangkau
SukaSuka
Freelancing ɑlso can result in а giant “pⅼus”
rеlating to your income. Instead of having to accept the particular
salаry that is offered by the one law firm that you just wⲟrk, youve got an excessive amount of leeway in setting your own pay rates.
This factor can lead to signifcantly more caѕh for you.
SukaSuka