• Beranda
  • Tips Jalan-jalan Ke Hongkong, Macau, Dan Shenzen
  • Tips Liburan Ke Turki
  • Tips Memilih Dan Menginap Di Hostel
  • Tips Jalan-jalan Ke Australia
  • Tips Liburan Ke Jepang
  • Aktifkan Berlangganan Roaming Sejak di Indonesia
  • Pekan Raya Jakarta Kemayoran Update 2020
  • Menginap di Bandara Changi Singapura
  • Promo Tiket Pesawat dan Hotel
  • Menginap di Bandara Soekarno Hatta
  • About

~ Perjalanan untuk mendapatkan pencerahan

Monthly Archives: Oktober 2011

Thailand 2011 (9) : Kembali Ke Habitat

25 Selasa Okt 2011

Posted by pengingat in Banjarmasin, Garuda Indonesia, Jakarta, Kuliner, Tips, Wisata

≈ 2 Komentar

Tag

aston cengkareng, executive lounge mandiri, Garuda, Indonesia, makanan di garuda, Malaysia, naik garuda indonesia jakarta banjarmasin, pengalaman naik Garuda Indonesia, pramugara, shuttle bus Cengkareng, Singapura, Thailand


Sabtu, 24 September 2011

Paginya jam 8 kami ke restoran untuk sarapan. Menunya bervariasi, ada ayam dan nasi goreng, fillet ikan, roti dan selai, bubur, omelet dan salad. Rasanya Indonesia banget, menyadarkan bahwa sudah ada di Indonesia. Yang sangat menonjol bedanya dengan Thailand adalah di sana sayur dan buahnya sangat segar dan jika dimasak tidak sampai overcook/lunak. Di sini sayurnya terlalu matang/lunak dan buahnya kurang segar. Tak apalah, mungkin ini sudah maksimal. Yang aku salut dengan Aston adalah dedikasi karyawannya dalam melayani tamu (serupa di Aston Bandung). Ramah dan fokus kepada kepuasan pelanggan. Orang nya cekatan/tidak lambat tidak ada kesan menunggu sesuatu (tips). Dua jempol untuk servis Aston. Jam 12 siang kami diantar ke bandara menggunakan bus, bersama rombongan dari Kemendiknas yang ada acara di hotel tersebut. Sepanjang jalan yang terlihat perkampungan dekat pantai di daerah Kamal.

Jam 12.50 kami sudah sampai di terminal 2F. Meski kurang 2 jam lagi dari jadwal check in kami bisa check in di general check in Garuda Indonesia. Cukup ramah dan singkat, kemudian kami lanjutkan masuk ke Executive Lounge Mandiri. Meski ada 2 kartu Mandiri (Gold dan Titanium) tapi yang bisa digunakan hanya 1. Satunya harus bayar Rp 60.000,00. Lumayan di Lounge, tak perlu bengong nunggu jam 3.45 untuk masuk ke pesawat. Makanan, minuman, majalah, koran, mushola dan toilet tersedia di sini dengan kondisi yang terawat. Yang istimewa adalah bakery/aneka macam roti yang nikmat seperti bakery di mall. Tak terasa panggilan boarding ke pesawat Garuda.

mandiri lounge

Mandiri Lounge Terminal 2F

Karena sudah puas jalan-jalan dan naik pesawat sebelumnya, pas naik Garuda ini sudah tidak terlalu amazing, terasa biasa saja. Petang itu pesawat penuh dengan penumpang dan tanpa hiburan-AVOD. Agak kurang sreg dengan pramugara yang agak arogan-separuh baya dan gendut, whatever lah, untung pramugarinya

di mandiri lounge

Di dalam Mandiri Lounge

tetep cantik dan ramah. Setelah makanan dan minuman di sajikan, kami terlelap tidur. dan sekitar jam 8 malam pesawat mendarat mulus di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin. Perjalanan ke rumah yang berjarak sekitar 12 km kami tempuh dengan taksi bandara yang bertarif Rp 55.000,-

makan sore di garuda indonesia

makan sore di garuda indonesia jakarta banjarmasin

GA534

Ini pesawatnya

Puas sekali perjalanan kali ini, tanpa perselisihan, pengalaman-pengalaman yang benar-benar baru dan menyenangkan. Dan akhirnya pada kesimpulan : masih banyak potensi yang bisa digarap di Indonesia kalau melihat usaha negara Thailand, Malaysia dan Singapura dalam mengelola pariwisatanya, padahal keindahan alamnya berserak dari Sabang sampai Merauke, yang luasnya (1.919.440 km2) lebih dari 2x dari Thailand (514.000 km2) , Malaysia (329.750 km2) dan Singapura (697 km2) apabila digabungkan.

Alhamdulillah sesuatu banget

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Thailand 2011 (8) : Bangkok-Kuala Lumpur-Jakarta

10 Senin Okt 2011

Posted by pengingat in Bangkok, Hotel, Jakarta, Kuala Lumpur, Kuliner, Malaysia, Thailand, Tips, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

Bangkok, jakarta, KLIA, Kuala Lumpur, liburan ke bangkok, makanan di malaysia airlines, Malaysia Airlines, malaysia airlines bangkok kuala lumpur, malaysia airlines kuala lumpur jakarta, malaysia airlines review, panduan liburan ke bangkok, panduan wisata ke bangkok, pengalaman liburan di bangkok, pengalaman naik malaysia airlines, wisata di bangkok


Jumat, 23 September 2011

Kami bangun jam 6 tepat. Sholat subuh lalu memasak sarapan. Istri kebagian membuat sup Tom Yam dan masak Indomie goreng versi Thailand (mi nya lebih kenyal), saya kebagian memanaskan nasi ayam bumbu kemangi di microwave dan membuat salad buah. Setelah itu kami mandi dan berkemas untuk check-out dari hotel.

aindomi

Indomie Thailand

Tepat jam 8 pagi kami keluar hotel, check out dan minum welcome drink-yang kami minum justru menjelang check out di restoran. Proses check out cukup singkat, lalu kami tunggu tuk tuk yang mengantar kami ke ujung jalan Sukhumvit 8 dekat BTS Nana. Dari BTS ini kami menuju ke BTS PhayaThai yang terhubung dengan Citylink yang mengantar

asarapan

Sarapan

kami ke bandara. Suasana di BTS pagi ini sangat ramai dan penuh, kami berdiri dengan pintu. Sedangkan Citylink kami dapat duduk karena stasiun ini ada di ujung sehingga kereta masih kosong.

Jam 9.15 kami sampai di bandara yang sudah ramai dengan penumpang. Di sini kami tukarkan sisa Baht pecahan besar ke USD. Ada ratusan maskapai yang naik turun di bandara ini. Pemandangan yang tak lazim di Indonesia adalah cukup banyak biarawan Budha laki-laki perempuan yang berlalu lalang di sini. Kebetulan counter Malaysia Airlines masih sepi sehingga kami langsung dilayani di urutan pertama. Proses imigrasi lebih singkat dari waktu berangkat ke Phuket 3 hari sebelumnya, tetapi dengan aturan yang lebih ketat. Laki-laki diminta melepas alas kaki/sepatu dan ikat pinggang. Dan yang ngeyel justru akan dipersulit. Kami sempat lihat penumpang dari India yang ngeyel justru di bentak oleh petugas pengawas screening.

Kami juga sempat membelanjakan sisa pecahan kecil Baht untuk beli air mineral dan jus buah di duty free bandara. Ruang tunggu F6 yang kami tempati cukup lega.

bertolak ke kl

bertolak ke kuala lumpur

Tepat jam 10:40 kami masuk ke pesawat dan jam 11:10 pesawat siap-siap lepas landas. Ternyata pesawat terkatung-katung selama hampir satu jam karena antri di landasan pacu untuk kedatangan pesawat lain, terutama maskapai tuan rumah si warna ungu Thai Airways. Akhirnya pindah ke landasan yang disebelahnya, tak menunggu lama langsung tancap gas.

Penerbangan yang penuh penumpang ke KLIA ini ada 2 pramugari dan 1 pramugara. Sepertinya yang dua etnis India dan satu etnis Cina. Namun mereka fasih berbahasa Melayu dan Inggris. Siang itu kami ditawari nasi kari ayam dan nasi goreng ikan. Kami masing-masing pilih salah satu menu tadi. Rasanya enak, dan dessertnya ada kue bulan (moon cake) yang lezat. Ada juga Kit Kat made in Malaysia. Berhubung tak ada hiburan video, kami hanya baca koran dan majalah, terus tidur.

MH785

menu ayam opor dari Bangkok ke KL, enak banget makanan dan cake itu

aklia

KLIA

Kami masuk ke ruang tunggu dengan formulir khususnya untuk penumpang dari Indonesia. Gak jelas maksudnya apa. Oh ya tidak seperti di Jakarta yang sangat jelas pengumumannya, di sini suara speaker pengumuman penerbangan hanya terdengar samar-samar.

amas

Model Pesawat

Tak sebagus bandara di Bangkok memang.

Jam 15:30 kami masuk ke pesawat. Di pesawat kami disambut 3 pramugara dan 1 pramugari. Sama dengan saat berangkat di sini pramugara masih muda-muda. Usianya mungkin masih sekitar 20-25 tahun yang enerjik (seperti pramugari Garuda Citilink). Di sini mereka melayani makan berupa nasi goreng ayam empuk dan kari udang yang lezat, cadbury gold dan roti kurma. Suasana lebaran 2011. Minumnya bebas memilih, jus, teh, kopi atau wine. Kami pilih 3 pertama-yang halal saja.:). Sama seperti waktu dari Bangkok, pesawat yang dari KL ini juga tidak ada hiburan video, di sini kami lebih cepat tidur karena majalah dan koran yang ada sudah kami baca waktu dari Bangkok. Sempat memfoto pramugara yang sedang peragaan keselamatan manual. Seragamnya sederhana.Tapi mereka kelihatan enjoy dalam bekerja, wajar maskapai bintang 5 🙂

MH723

menu dari Bangkok ke KL, enak semua makanannya

aseragam

peragaan keselamatan

Jadi ingat iklan Garuda waktu menambah frekuensi terbangnya menjadi 2x Jakarta Bangkok bahwa pesawatnya dilengkapi hiburan audio video. Lain kali kalau ada rezeki Insya Allah naik Garuda yang tarifnya 20% lebih tinggi dan tanpa berhenti di KLIA.

Jam 18:10 pesawat mendarat di tanah air. Masuk imigrasi lancar. Aroma kesemrawutan mulai terasa waktu keluar bandara. Calo taksi bersliweran. Walau bagaimanapun lebih asyik dan aman di negeri sendiri. Di sini kami menghubungi hotel Aston Cengkareng yang akan menjemput kami jam 19.00 sesuai jadwal free shuttle. Sembari kami menunggu, kami pesan kopi cappucino di kafe Bengawan Solo. Kami sempat bingung mencari lokasi kafe, ternyata posisinya persis di dalam bandara dekat pintu kedatangan terminal 2D.

Pukul 19:15 jemputan datang. Pak Dedi sebagai penjemput dari Aston membawa kami ke Daihatsu Luxio. Dari situ memutar lagi ke terminal 1A karena ada tamu hotel lain yang juga minta dijemput. Setelah melalui tol Kamal, masuk ke kompleks perumahan Taman Palem, dimana  hotel ini berada.

Sesampai di hotel Aston Ceengkareng kami langsung check in, dan sekitar jam 8 malam kami sudah ada di kamar. Mengenai kamarnya modern dan tidak banyak pernik-perniknya. Bau rokok cukup menyengat, mungkin bekas penghuni sebelumnya. Karena lumayan lelah, malam itu kami tidur dengan nyaman dan tenang

aminum

minuman di aston cengkareng

aston kamar

kamar di aston cengkareng

ASTON

kasur di aston cengkareng

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Thailand 2011 (7) : Balik ke Bangkok Citadines Sukhumvit 8

10 Senin Okt 2011

Posted by pengingat in Air Asia, Bangkok, Kuala Lumpur, Kuliner, Malaysia, Thailand, Tips, Wisata

≈ 5 Komentar

Tag

Bangkok, bts nana, citadines, citadines sukhumvit 8, jalan jalan ke bangkok, jalan jalan ke phuket, jalan jalan ke thailand, liburan ke bangkok, MBK, panduan liburan ke bangkok, panduan wisata ke bangkok, pengalaman liburan di bangkok, sukhumvit 8, tops market, wisata di bangkok


Kamis, 22 September 2011

Hari ini kami jadwal kembali ke Bangkok, untuk transit sebelum balik ke Indonesia. Sarapan pagi ini melimpah seperti kemarin, mulai nasi goreng telor mata sapi, roti panggang dengan selainya, sosis goreng, buah potong, teh hangat dan air putih. Enak dan memuaskan.

Setelah makan saya lanjutkan check in pesawat Malaysia Airlines KL-Jakarta, disini saya bisa memilih tempat duduk dekat gang di baris 8. lumayan memudahkan akses ke kamar kecil dan cepat keluar dari pesawat saat tiba di jakarta nanti. Cetak file di sini gratis. Alhamdulillah.

Tepat jam 10 pagi kami dijemput untuk diantarkan ke Bandara Phuket. Cukup jauh, 40 km. Kami sempat ditawari untuk mampir di toko oleh-oleh di kota Phuket. Kami menolaknya berhubung mepetnya waktu dan melihat barang spesial yang dijualnya adalah aneka produk daging babi. Yang halal saja banyak kenapa cari yang haram ?

Mencari makanan halal di Thailand, utamanya di kota besar seperti Bangkok dan Phuket tidak terlalu susah. Apalagi di sepanjang jalan menuju bandara Phuket terdapat banyak komunitas muslim terutama di Thalang, yang ditandai dengan tulisan halal di warung, dan di depan rumah tanpa tempat sesajen/pemujaan seperti umumnya penduduk yang beragama Budha. Kondisi ekonominya kelihatan baik, dengan melihat kondisi rumah dan kendaraan yang diparkir.

Kalau masih kesulitan juga bisa dicari di super/hypermarket semacam Carefour, Big C dan Top Market. Saya rasa makanan hasil olahan pabrik yang berlabel halal cukup berimbang dengan yang tidak ada label halalnya.

Jam 10.50 tepat kami tiba di bandara, counter check in sudah buka. Kebetulan saya sudah check in online seminggu sebelumnya sehingga pada kesempatan ini hanya menaruh bagasi saja. Kali ini timbangan bagasi naik menjadi 19 kg, berarti ada penambahan 2 kg beli oleh-oleh dari Phuket. He3x. Kami mendapati tangga belalai gajah ke pesawat tulisannya Bukaka, ini produk Indonesia. Bangganya

aairport hkt

Phuket Airport

Jam 12.50 tepat pesawat berangkat, dan di pesawat kami disuguhi makan siang berupa ayam basil dengan nasi jasmine, sedangkan istri disuguhi chicken rice. Plus minuman air putih. Sesuai pesanan kami sebelumnya. Enak dan halal. Air Asia menjamin semua makanan hangat nya bersertifikat halal.

 

chicken rice

chicken rice in the pack

fried chicken with basil rice

ayam goreng dengan nasi kemangi

chicken rice FD3026

chicken rice Airasia

Kami tiba di Bangkok tepat jam 2 siang. Agak lama kami menunggu bagasi untuk selanjutnya naik Citylink ke Phaya Thai lanjut ke BTS Nana. Pas di PhayaThai hujan lebat mengguyur Bangkok sampai kami tiba di BTS Nana pun hujan masih mengguyur. Untung nya hotel Citadines Sukhumvit 8 menyediakan antar jemput tuk-tuk di mulut jalan Sukhumvit 8 menuju hotel.

Hotel yang mantap. Kami sempat terkejut melihat bentuk kamar yang menarik. Kalau membaca profil nya Citadines ini mereka menyasar ke eksekutif perusahaan yang tinggal dalam waktu yang lama, biar serasa di rumah.

Di kamar lagi-lagi ada hiasan handuk berbentuk angsa dengan taburan bunga mawar yang membentuk simbol hati. Di sini juga ada rangkaian bunga mawar segar. Luar biasa. Belum lagi ada perlengkapan masak yang lengkap (kompor induksi listrik,microwave, pemanggang roti, panci, alat makan dll),kulkas, setrika listrik dan meja setrika, TV flat 32 inchi, DVD player, sofa. Hilang rasanya lelah perjalanan hari ini melihat cantiknya isi kamar.

adapurr

dapur

Karena itu kami memutuskan untuk belanja bahan makanan di Tops Market MBK yang bisa kami jangkau dengan tuk tuk hotel ke BTS Nana, dari BTS Nana dilanjutkan ke BTS Siam, disana melalui jembatan penyeberangan sampailah di MBK. Oh ya, menginap di Citadines harga dasarnya THB 1600 (Rp 480 ribu), plus pajak dan lain lain menjadi THB 1798 (hampir Rp 540 ribu) tidak termasuk sarapan. Tapi kalau melihat kondisi dan kelengkapan kamarnya cukup setimpal.

Setelah 2 jam di MBK, jam 8 malam kami balik ke hotel untuk membuat Tom Yam yang bumbu nya sudah

ameja

meja tulis

kami beli di pasar Chatuchak hari Minggu lalu dan aneka makanan laut (udang, kerang, cumi) yang kami beli di MBK. Saya kebagian menyiapkan buah potong dengan yoghurt strawbery, dan menghangatkan nasi pandan masak teriyaki ke dalam microwave. Nikmat sekali makan malam ini.

makan malam sudah siap

sajian makan malam sudah siap

minuman makan malam

aneka minuman instan

Setelah makan kami sholat, melihat-lihat channel TV yang ada 63 channel terutama negara-negara Eropa, Arab, Jepang, Korea, Cina, India

amejaja

meja juga

dan Singapura.Indonesia Cuma kebagian translate Bahasa Indonesia channel film Fox by Skynindo.

citadines sukhumvit 8...

sofa di citadines sukhumvit 8

aroom

pojok wastafel dan kamar mandi

ada handuk angsa

ada handuk angsa

citadines sukhumvit 8....

kasur yang nyaman

Kemudian tidur di tempat yang sangat nyaman ini.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Nelpon Murah di Thailand

10 Senin Okt 2011

Posted by pengingat in Bangkok, Thailand, Tips, Wisata

≈ 4 Komentar

Tag

jalan jalan ke bangkok, jalan jalan ke thailand, liburan ke bangkok, nelpon murah di thailand, panduan liburan ke bangkok, panduan wisata ke bangkok, pengalaman liburan di bangkok, tips telpon murah di Thailand, true move thai, wisata di bangkok


Secara tidak sengaja saat kami tiba di pintu masuk kedatangan ada petugas dari True Move Thai Telecom memberikan INTER SIM for Tourist secara gratis (selengkapnya terlampir)

Nelpon Murah di Thailand

Dan kartu ini benar-benar membantu komunikasi kami dengan keluarga di Indonesia. Tarif yang dikenakan untuk telpon rumah di Indonesia adalah THB 4/menit (Rp 1200/menit), dan ke handphone THB 7/menit (Rp 2100/menit). Jauh lebih murah apabila kita roaming menggunakan kartu prabayar Indonesia yang berpuluh ribu/menit-untuk SMS saja Rp 4700/sms. Kualitas suara ada dua pilihan, low cost dan first class quality. Kebetulan untuk Indonesia adalah satu-satunya negara dengan tarif yang sama untuk kedua kualitas ini. Untuk Negara lain bisa 2-4 kali selisihnya. Untuk telpon lokal hanya THB 1.25/menit (Rp 375/menit).

Saya sudah mencoba telpon keIndonesia dengan menggunakan first class dengan menekan 006+62+kode area+no telpon, suaranya sangat jernih serasa menelpon di Indonesia. Yang membedakan low cost dan first class quality adalah kejernihan suaranya. Untuk memanggil menggunakan low cost 00600+62+kode area+no telpon. Jangan lupa kartu perdana diisi dulu pulsanya di minimarket (7-eleven, Family Mart), ATM atau tempat pengisian terdekat.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Thailand 2011 (6) : Menikmati Pantai Patong dan Mall Jungceylon

07 Jumat Okt 2011

Posted by pengingat in Thailand, Wisata

≈ Tinggalkan komentar

Tag

jalan jalan ke phuket, jalan jalan ke thailand, Mal Jungceylon, Pantai Patong, paralayang di patong, Patong


ahrc

hard rock cafe patong

apatong

Pantai Patong

Rabu, 21 September 2011
Hari ini adalah hari kami berdua. Acara bebas, sebebas-bebasnya. Tadinya saya berencana ambil paket sehari ke Pha Nga dan pulau-pulau sekitarnya. Namun rencana ini saya batalkan karena kami kurang suka wisata air. Ditambah lagi cuaca kurang mendukung. Akhirnya kami sepakat jalan-jalan di Pantai Patong.
Jam 8 pagi kami ke ruang sarapan hotel Aman Residence. Kami kira sarapan model buffet, ternyata sarapannya sudah disiapkan berupa roti bakar 6 keping yang disediakan olesan selai nanas dan strawbery serta butter (mentega). Kemudian berikutnya datang omelet dan terakhir sepiring buah potong segar. Untuk minumnya kami disediakan teh hangat dan jus jeruk. Sangat berlimpah jika dibandingkan biaya menginap yang kami bayarkan.

asarapanp

sarapan roti selai dan teh hangat

asarapanp1

sarapan omelet dan jus jeruk

Perjalanan keliling kota Patong menggunakan sepeda motor kami arahkan ke tempat makan dekat masjid tadi malam. Ternyata belum buka, akhirnya kami melalui jalan utama Rat Uthit 200 Phi Road. Hampir semua jalan utama di Patong adalah jalan searah. Tak masalah kelewatan, toh kota ini lumayan kecil, bisa dijangkau dengan jalan kaki, meski sebenarnya lebih enak naik sepeda motor. Belok ke Ruamchai Road, dan akhirnya sampailah di Thateewong Road (jalan pinggir pantai). Jujur saja, pantai ini tak sebesar dan seindah Pantai Kuta, tetapi ditata sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan terasa nyaman. Kami parkir di sebesar Mc Donald Cafe dekat Patong Tower. Dari sini kami jalan menyusuri pantai, karena masih jam 9, pantai masih sepi turis, yang ada turis Jepang yang mencoba paralayang di pantai. Baru jam 11 berdatangan turis bule, berselancar dan kebetulan ada kompetisi yang disponsori Quicksilver 21-25 September 2011.

main parasut di patong

paralayang di patong

bergaya dengan motor rental

bergaya dengan motor rental

Kami sempat mampir ke kantor pos beli kartu pos dan prangko untuk dikirim ke Indonesia. Ternyata prangko Thailand umumnya dicetak dalam nominal kecil THB 3 atau sekitar Rp 900.Hanya untuk pengiriman internasional yang nominalnya THB 15 (Rp 4500).Yang dijual tak semata prangko, benda pos dan pengiriman surat, tapi juga miniatur perlengkapan petugas pos, kotak pos dan souvenir yang lucu-lucu lainnya. Tapi harganya tidak murah, rata-rata di atas THB 400.
Cukup puas mengeksplorasi di kantor pos, kami menuju ke ujung jalan pantai, di sana kami menemukan pedagang Muslim Thailand yang menjual makanan dan minuman. Karena belum lapar kami hanya pesan 2 kelapa muda dingin yang orisinal tanpa gula sirup. Segar sekali. Dua porsi harganya THB 100 (Rp 30 ribu).
Mendekati jam 12 siang kami balik lagi ke hotel untuk sholat dan check-in online pesawat Malaysia Airlines rute Bangkok-KL. Setelah itu jam 2 siang kami balik lagi ke tempat makan tadi untuk makan siang. Menu yang kami pesan adalah ikan lele panggang saus Thailand dan Tom Yam serta jus strawberry. Porsi yang ada sangat besar dan rasanya enak. Untuk jus nya sama saja dengan jus strawberry bikinan istri di rumah. Total THB 270.

tomyam di patong

tomyam di patong

angkot di patong

taksi di patong

Puas makan minum kami foto-foto dekat bagian pantai yang berbatu cadas. Pasir pantai di Patong ini seperti umumnya pantai yaitu coklat dengan banyak mengandung silika. Batu cadas hanya ada di sebelah ujung utara.
Puas berfoto, kami lanjutkan perjalanan ke kota Phuket. Kami melalui masjid Patong,

amasjid

Masjid Phuket

kemudian ke jalan akses dari kota Patong ke kota Phuket melalui bukit yang menanjak, berkelok-kelok dan tikungan tajam. Cukup ngeri dan kelihatannya sering terjadi kecelakaan. Usaha kami ke kota Phuket gagal karena hujan yang cukup lebat, padahal sudah masuk gerbang kota, terpaksa kami balik dan kejar-kejaran dengan hujan, melalui jalan yang mendebarkan, dan begitu masuk kota Patong langit terang benderang. Agak aneh siang/sore itu. Daripada tidak dapat apa-apa kami ke Jungceylon Mall buat cuci mata, beli buku yang sedang diobral dan tarik tunai uang Baht di ATM CIMB yang gembar-gembornya kartu ATM CIMB Niaga bebas tarik tunai.
Puas dari mall kami balik ke hotel Aman Residence. Malam ini lumayan tenang tidak terganggu suara dugem seperti malam kemarin. Maklum di seberang jalan ada deretan klub malam, tempat karaoke tempat para waria dan muda mudi berkumpul. Kemarin jam 9 malam sampai 6 pagi mereka pesta dugem. Gilanya mereka baru pulang dan musik dugem nya berhenti setelah matahari terbit.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Lagi
  • Cetak
  • Reddit
  • Twitter
  • Tumblr
  • Pinterest
  • Pocket
  • Telegram
  • WhatsApp
  • Skype
  • Surat elektronik

Menyukai ini:

Suka Memuat...
← Older posts

Ikuti Kami

  • Instagram
  • Twitter
  • Facebook

Cari

Terjemahan

Kategori

  • Air Asia
  • Anadolujet
  • Ankara
  • Asian Games
  • Asuransi
  • Australia
  • Bali
  • Bandung
  • Bangkok
  • Banjarmasin
  • Batik Air
  • Batu
  • Bisnis
  • Bogor
  • Brunei Darussalam
  • Buku
  • Cappadocia
  • China
  • Citilink
  • Denizli
  • Doha
  • Emas
  • Emirates
  • Garuda Indonesia
  • Goreme
  • Ho Chi Minh
  • Hongkong
  • Hotel
  • Internet
  • Investasi
  • Islam
  • Istanbul
  • Jakarta
  • Jepang
  • Jetstar
  • Johor
  • Kereta api
  • KLM
  • Kontes
  • Kuala Lumpur
  • Kuliner
  • Kyoto
  • Langkawi
  • Lion Air
  • Lombok
  • Macau
  • Makassar
  • Malang
  • Malaysia
  • Malindo
  • Medan
  • Melbourne
  • MY Airlines
  • Olahraga
  • Olimpiade
  • Osaka
  • Palembang
  • Pamukkale
  • Pegasus
  • Penang
  • Perth
  • Qatar
  • Qatar Airways
  • Scoot Airlines review
  • Sea Games
  • Shenzen
  • Singapura
  • Solo
  • Sriwijaya Air
  • Surabaya
  • Sydney
  • Thailand
  • Tiger Air
  • Tips
  • Tokyo
  • Turki
  • Turkish Airlines
  • Umrah
  • Umroh
  • Vietnam
  • Wisata
  • Yogyakarta

Arsip

  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Februari 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Oktober 2013
  • September 2013
  • Agustus 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • April 2013
  • Maret 2013
  • Februari 2013
  • Januari 2013
  • Desember 2012
  • November 2012
  • Oktober 2012
  • September 2012
  • Agustus 2012
  • Juli 2012
  • Juni 2012
  • Mei 2012
  • April 2012
  • Maret 2012
  • Februari 2012
  • Januari 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • April 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • September 2010
  • Mei 2010
  • April 2010

Blog di WordPress.com.

  • Ikuti Mengikuti
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Bergabunglah dengan 467 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • asambackpacker01.wordpress.com
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...
 

    %d blogger menyukai ini: