Tag
bus DAMRI bandara Juanda, tempat makan terminal bungurasih, terminal 2 Juanda, terminal bungurasih, terminal bungurasih 2018
Dua tempat penting di Jawa Timur ini sebenarnya terletak di Kabupaten Sidoarjo, namun lebih dikenal sebagai terminal dan bandara Kota Surabaya. Ada beberapa hal yang menarik di dua tempat ini :
1. Terminal Bungurasih (Purabaya)
Terminal terbesar di Jawa Timur ini merupakan tempat bertemunya ribuan bahkan jutaan orang dari dan ke kota Surabaya ke daerah lain di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Madura. Tempat ini adalah pusat pertemuan orang-orang yang menggunakan transportasi darat dan dilalui/transit bagi jutaan orang yang akan menggunakan transportasi udara (Juanda) dan laut (Tanjung Perak).
Beberapa hal yang menarik bagi saya (mungkin tidak menarik bagi anda yg rutin di sana) di tempat ini adalah :
– Banyaknya pedagang asongan yang menjual beragam barang-barang dengan harga murah/sangat murah. Seperti : buku mewarnai yang jika di toko buku seharga Rp 5000/1 buku, disini dijual Rp 5000/3 buku. buku peta Indonesia dan dunia jika di toko buku Rp 45000/exemplar disini Rp 15000/exemplar.senter kecil plus pemotong kuku dan pembuka botol Rp 5000.aneka camilan kacang goreng/rebus/tahu Rp 1000. Dan banyak kejutan lainnya yang tidak ditemui di toko modern. Tawaran berdatangan tatkala saya masuk di bus antar kota, mereka memberi kata pembuka dulu “kami menawarkan buku2 murah langsung dari percetakan, jika berminat anda cukup menyiapkan xxx rupiah” kemudian menaruh barang tersebut di pangkuan penumpang mulai dari depan sampai belakang. Trus mereka balik lagi untuk mengambil barang yang tak dibeli penumpang, yang berminat tinggal bayar sesuai harga. Efektif dan efisien.
– Pengamen mulai yang profesional (suara, irama dan alat musik cukup memadai) sampai yang sekedar bawa kecrekan bergantian dengan penjual barang tadi. Mulai dari dewasa sampai anak-anak.
– Warung makan yang semuanya mencantumkan harga. jadi tak perlu khawatir kena kejutan harga. Rasanya, lumayan.
Nah dari Bungurasih ke Juanda atau sebaliknya bisa ditempuh dengan taksi argo, taksi borongan, ojek atau yang paling hemat tapi nyaman menggunakan bis DAMRI. Dengan Rp 15000 dan memakan waktu sekitar setengan jam kita sudah sampai di Juanda. Bis ini cukup nyaman, ber AC, bersih, ada tempat penyimpanan barang di dalam bus, serta hiburan TV.
Selasa, 10 April 2018
Setelah 7 tahun menulis dengan judul ini, tadi pagi kembali mencoba dua fasilitas ini. Ada kemajuan dan kemunduran. Kami dari Jakarta ke Surabaya menggunakan Air Asia dan tiba di terminal 2 Juanda pada pukul 8.20 pagi. Yang istimewa di terminal 2 Juanda adalah bagasi sudah tiba lebih dulu dari penumpang, jadi begitu ke tempat pengambilan bagasi, bagasi sudah siap di belt conveyor.
Terminal 2 Juanda terlihat lengang, tidak seperti dulu kala masih banyak perantau di Kalimantan. Saat naik bus DAMRI juga cuma 3 penumpangnya. Tarif per penumpang adalah 25 ribu Rupiah. Kebetulan kami berdua, yang sebenarnya kalau mau bisa naik GoCar kalau dari aplikasi cuma 34 ribu dari terminal 2 Juanda ke terminal Bungurasih. Tapi tidak kami coba, karena naik DAMRI juga nyaman, apalagi kondisi begini, seperti mencarter bus. Tiap deret kursi ada colokan/steker USB, tapi tidak berarus listrik, cuma jadi pajangan. Ada tulisan free WIFI juga tinggal pajangan. Jalanan di komplek TNI AL sangat bergelombang, penumpang seperti terguncang-guncang dari kursi. Saat sudah masuk jalan raya aloha, kemacetan luar biasa terjadi, dan baru lengang pas belok kiri ke arah terminal Bungurasih.
Di terminal Bungurasih masih banyak porter yang berusaha keras menawarkan jasanya, demikian juga sopir taksi, ojek dan calo bus antar kota dan antar pulau. Sesegera mungkin saya ke bangunan utama. Yang luar biasa kemajuannya adalah adanya ruang tunggu penumpang di lantai 2 yang steril dari calo, untuk ke sana naik eskalator, ada kafe Kindys yang ber AC. Saya sempat makan nasi rawon seharga 17000 yang rasanya lumayan, dan teh hangat 5000. Ini mengubah image terminal Bungurasih yang tidak nyaman menjadi tempat yang nyaman. Dari ruang tunggu/lounge tersebut tinggal jalan kaki menuju jalur/line bus yang tertera jelas ke mana tujuannya. Dari situ tinggal turun lewat tangga, dan masukkan bagasi kalau bawa bagasi, langsung naik bus. Terasa lebih manusiawi terminal Bungurasih sekarang.